AROLVO ARTYA ANGGAREXO
(@P12-AROLVO)
Pengertian disiplin
Disiplin adalah kepatuhan untuk
menghormati dan melaksanakan suatu sistem
yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan,
perintah, atau peraturan yang
diberlakukan bagi dirinya sendiri (Lemhannas, 1995:11). Disiplin terdiri dari dua
bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial. Keduanya
saling berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap
disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan perbuatannya
berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam
kelompok atau lingkup sosial masing-masing. Pengaturan tingkah laku tersebut
bisa diperoleh melalui jalur pendidikan dan pembelajaran.
Pengalaman saya dalam karakter
disiplin ini adalah saat saya masih duduk di bangku SMA saya di ajarkan untuk
disiplin dalam segala hal, dulu sma saya masuk jam 6:30 setiap hari senin sama
rabu setiap hari itu saya selalu masuk telat karena sangat macet di jalanan
karena saya sering telat saya selalu kena hukuman. Saya berjanji kepada diri
saya sendiri untuk belajar disiplin dalam masuk ke sekolah dan mulai minggu
depan saya tidak boleh terlambat lagi.
Unsur-unsur disiplin
Menurut Elizabeth B. Hurlock
(1970:74) mengemukakan unsur-unsur disiplin yang diharapkan mampu
mendidik anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan
kelompok sosial mereka. Ia harus mempunyai empat unsur pokok, yaitu:
a. Peraturan
Peraturan adalah pola yang
ditetapkan untuk tingkah laku. Tujuannya adalah membekali anak dengan pedoman
perilaku yang disetujui dalam situasi-situasi tertentu.
b. Hukuman
Hukuman mempunyai peran antara
lain menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh
masyarakat, mendidik anak membedakan mana yang benar dan mana yang salah,
serta memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima
masyarakat.
c. Penghargaan
Penghargaan mempunyai nilai
mendidik, sebagai motivasi untuk mengulang perilaku yang disetujui
secara sosial, memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial.
d. Konsistensi
Konsistensi berarti tingkat
keseragaman atau stabilitas. Harus ada konsistensi dalam peraturan
yang digunakan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam cara
peraturan ini diajarkan dan dipaksakan, dalam hukuman yang diberikan
pada mereka yang tidak menyesuaikan pada standar dan dalam
penghargaan bagi mereka yang menyesuaikan.
Manfaat disiplin
Disiplin mempunyai banyak manfaat,
diantaranya :
1. Menumbuhkan kepekaan.
2.
Menumbuhkan kepedulian.
3.
Mengajarkan keteraturan.
4.
Menumbuhkan ketenangan.
5.
Menumbuhkan percaya diri.
6.
Menumbuhkan kemandirian.
7.
Membantu perkembangan otak.
8.
Menumbuhkan kepatuhan.
Cara menanamkan kedisiplinan
a. Mendisiplinkan dengan
Otoriter
Peraturan dan pengaturan yang
keras untuk memaksakan perilaku yang diinginkan menandai semua jenis
disiplin yang otoriter.
Biasanya disiplin permisif tidak
membimbing ke pola perilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan
hukuman. Dalam hal ini tidak diberi batas-batas atau kendala yang mengatur
apa saja yang boleh dilakukan, mereka diijinkan untuk mengambil
keputusan sendiri dan berbuat sekehendak mereka sendiri.
c. Mendisiplinkan dengan Demokratis
c. Mendisiplinkan dengan Demokratis
Metode ini lebih menekankan aspek
edukatif dari disiplin daripada aspek hukuman. Disiplin demokratis
menggunkan hukuman dan penghargaan. Hukuman tidak pernah keras dan
biasanya tidak berbentuk hukuman secara fisik.
Daftar pustaka:
MuchlisinRiadi.2013.Pengertian Disiplin.Dalam https://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-unsur-cara-menanamkan-disiplin.html
Indeks Prestasi.2014.Unsur-unsur Disiplin. Dalam http://indeksprestasi.blogspot.co.id/2014/09/unsur-unsur-disiplin.html
MuchlisinRiadi.2013.Pengertian Disiplin.Dalam https://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-unsur-cara-menanamkan-disiplin.html
Indeks Prestasi.2014.Unsur-unsur Disiplin. Dalam http://indeksprestasi.blogspot.co.id/2014/09/unsur-unsur-disiplin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar