Selasa, 17 September 2019

YUK KITA DISIPLIN




AROLVO ARTYA ANGGAREXO
(@P12-AROLVO)






Pengertian disiplin

Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah, atau peraturan yang diberlakukan bagi dirinya sendiri (Lemhannas, 1995:11). Disiplin terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial. Keduanya saling berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan perbuatannya berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam kelompok atau lingkup sosial masing-masing. Pengaturan tingkah laku tersebut bisa diperoleh melalui jalur pendidikan dan pembelajaran.

Pengalaman saya dalam karakter disiplin ini adalah saat saya masih duduk di bangku SMA saya di ajarkan untuk disiplin dalam segala hal, dulu sma saya masuk jam 6:30 setiap hari senin sama rabu setiap hari itu saya selalu masuk telat karena sangat macet di jalanan karena saya sering telat saya selalu kena hukuman. Saya berjanji kepada diri saya sendiri untuk belajar disiplin dalam masuk ke sekolah dan mulai minggu depan saya tidak boleh terlambat lagi.

Unsur-unsur disiplin
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1970:74) mengemukakan unsur-unsur disiplin yang diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka. Ia harus mempunyai empat unsur pokok, yaitu:


a. Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Tujuannya adalah membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi-situasi tertentu.


b. Hukuman 
Hukuman mempunyai peran antara lain menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat, mendidik anak membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat.


c. Penghargaan 
Penghargaan mempunyai nilai mendidik, sebagai motivasi untuk mengulang perilaku yang disetujui secara sosial, memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial.


d. Konsistensi 
Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas. Harus ada konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam  cara peraturan ini diajarkan dan  dipaksakan, dalam hukuman yang diberikan pada mereka yang tidak menyesuaikan pada standar dan dalam penghargaan bagi mereka yang menyesuaikan.

Manfaat disiplin

Disiplin mempunyai banyak manfaat, diantaranya :
       1. Menumbuhkan kepekaan.
       2. Menumbuhkan kepedulian.
       3. Mengajarkan keteraturan.
       4. Menumbuhkan ketenangan.
       5. Menumbuhkan percaya diri.
       6. Menumbuhkan kemandirian.
       7. Membantu perkembangan otak.
       8. Menumbuhkan kepatuhan.

Cara menanamkan kedisiplinan

a. Mendisiplinkan dengan Otoriter 
Peraturan dan pengaturan yang keras untuk memaksakan perilaku yang diinginkan menandai semua jenis disiplin yang otoriter.
 b. Mendisiplinkan dengan Permisif 
Biasanya disiplin permisif tidak membimbing ke pola perilaku yang disetujui  secara sosial dan tidak menggunakan hukuman. Dalam hal ini tidak diberi batas-batas atau kendala yang mengatur apa saja yang boleh dilakukan, mereka diijinkan untuk mengambil keputusan sendiri dan berbuat sekehendak mereka sendiri.
c. Mendisiplinkan dengan Demokratis 
Metode ini lebih menekankan aspek edukatif dari disiplin daripada aspek hukuman. Disiplin demokratis menggunkan hukuman dan penghargaan. Hukuman tidak pernah keras dan biasanya tidak berbentuk hukuman secara fisik.

Daftar pustaka: 
MuchlisinRiadi.2013.Pengertian Disiplin.Dalam https://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-unsur-cara-menanamkan-disiplin.html
Indeks Prestasi.2014.Unsur-unsur Disiplin. Dalam http://indeksprestasi.blogspot.co.id/2014/09/unsur-unsur-disiplin.html
Adhvara.2010.Manfaat Disiplin. Dalam https://adhvara.wordpress.com/2010/02/14/manfaat-disiplin/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar