Apa itu Disiplin
Oleh: Wildan Bagus Purnomo
@N13-WILDAN
Kata disiplin
berasal dari bahasa Latin „discipulus‟ yang berarti “pembelajaran”. Jadi,
disiplin itu sebenarnya difokuskan pada pengajaran. Menurut Ariesandi arti
disiplin sesungguhnya adalah proses melatih pikiran dan karakter anak secara
bertahap sehingga menjadi seseorang yang memiliki kontrol diri dan berguna bagi
masyarakat.
The Liang Gie (1972) mendefinisikan disiplin adalah suatu
keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk
pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati. Good‟s (1959)
dalam Dictionary Of Education mengartikan disiplin sebagai berikut. a. Proses
atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan atau kepentingan
guna mencapai maksud atau untuk mencapai tindakan yang lebih efektif. b. Mencari
tindakan terpilih dengan ulet, aktif dan diarahkan sendiri, meskipun menghadapi
rintangan. c. Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan hukuman
atau hadiah. d. Pengekangan dorongan dengan cara yang tak nyaman dan bahkan
menyakitkan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan,
bahwa disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam keadaan
tertib, teratur dan semestinya, serta ada suatu pelanggaran-pelanggaran baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Tujuan Kedisiplinan
Sebuah aktivitas yang selalu dilakukan pastilah mempunyai suatu tujuan. Sama
halnya dengan sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang. Orang melakukan sikap disiplin karena ia
mempunyai suatu tujuan yang hendak dicapai setelah ia melakukan sikap tersebut.
bertujuan agar siswa belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, dan
bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Menurut Bistak Sirait ( 2008: 11)
menyatakan bahwa tujuan utama dari sebuah sikap kedisiplinan adalah untuk
mengarahkan anak supaya ia mampu untuk mengontrol dirinya sendiri. selain itu
juga supaya anak dapat melakukan aktivitas dengan terarah, sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dari pendapat tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa
tujuan kewibawaan adalah untuk mengarahkan anak supaya ia mampu untuk
mengontrol dirinya sendiri, dapat melakukan aktivitas dengan terarah belajar
hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, dan bermanfaat bagi dirinya dan
lingkungannya. Sehingga jika pada suatu saat tidak ada pengawasan dari orang
luar, maka ia akan dengan sadar akan selalu berbuat sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku baik tertulis (seperti: Undang-undang, tata tertib sekolah
dan lain-lain) maupun yang tidak tertulis ( seperti norma adat, norma
kesusilaan, norma kesopanan dan lain-lain) yang ada di dalam masyarakat.
Macam-Macam Disiplin.
Disiplin menurut Oteng Sutrisno berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi 2
yaitu: a. Disiplin Positif Disiplin positif merupakan suatu sikap dan
iklim organisasi yang setiap anggotanya mematuhi peraturan-peraturan organisasi
atas kemauannya sendiri.Mereka patuh pada tata tertib tersebut karena mereka
memahami,meyakini dan mendukungnya. Selain itu mereka berbuat begitu karena
mereka benar-benar menghendakinya bukan karena takut akan akibat dari
ketidakpatuhannya. b. Disiplin Negatif
Yang dimaksud disiplin negatif di sini adalah suatu keadaan disiplin yang
menggunakan hukuman atau ancaman untuk membuat 13 orang-orang mematuhi perintah
dan mengikuti peraturan hukuman. Pendekatan pada disiplin negatif ini adalah
menggunakan hukuman pada pelanggaran peraturan untuk menggerakkan dan
menakutkan orang-orang atau siswa lain sehingga mereka tidak akan berbuat
kesalahan yang sama.
Penanaman atau
Penegakan Kedisiplinan. Kedisiplinan menjadi alat yang ampuh dalam mendidik
karakter. Banyak orang sukses karena menegakkan kedisiplinan. Sebaliknya,
banyak upaya membangun sesuatu tidak berhasilkarena kurang atau tidak disiplin.
Banyak agenda yang telah ditetapkan tidak dapat berjalan karena kurang disiplin.
Menanamkan prinsip agar peserta didik memiliki pendirian yang kokoh merupakan
bagian yang sangat penting dari strategi menegakkan disiplin. Penegakan
disiplin antara lain dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Peningkatan motivasi
b. Pendidikan dan latihan
c. Kepemimpinan
d. Penegakan aturan
Macam-macam Disiplin Di dalam bukunya Jamal Ma‟mur Asmani
yang berjudul “tips menjadi guru inspiratif, kreatif, inovatif”, macam-macam
disiplin dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Disiplin Waktu
b. Disiplin Menegakkan Aturan
c. Disiplin Sikap
Daftar Pustaka:
http://eprints.walisongo.ac.id/1682/3/093811032_Bab2.pdf
(diakses 23 September 2019)
http://eprints.ums.ac.id/17229/7/BAB_II.pdf
(diakses 23 Sep. 19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar