Sabtu, 28 September 2019

Tanggung Jawab


Tanggung Jawab

Dibuat Oleh : Sahlevi Ariputra (@N09-SAHLEVI)

Pengertian
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab sangat erat kaitannya dengan kewajiban. Sebagai seorang mahasiswa kewajiban kita adalah belajar, maka dengan belajar kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita, jadi makna dari tanggung jawab sering dikaitkan dengan kewajiban. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajiban kita. Jadi segala perbuatan yang dilakukan harus diperhitungkan dan memiliki dampak, baik itu positif maupun negatif.  Dalam al-Qur’an tanggung jawab juga banyak ayat yang berbicara mengenai tanggung jawab, salah satunya diungkapkan dalam surat al-Isra’ ayat 36:
Artinya: “janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”

Jenis – Jenis Tanggung Jawab
1.     Tanggung jawab kepada Allah
            Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Allah. Sebagai makhluk ciptaan allah maka manusia bisa mengembangkan diri sendiri dengan pikiran, akal, perasaan, seluruh anggota tubuhnya dan alam sekitarnya yang telah Alloh karuniakan padanya. Karena itu manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT sesuai firman Allah SWT :
“Tidaklah aku jadikan jin dan manusia, melainkan supaya  mereka itu menyembah kepada-Ku.(QS.az-Zariyat, 51:56).”
Menyembah itu mengabdi kepada Allah SWT , sebagai wujud tanggung jawab kepada Alloh. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban merupakan sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Namun Allah hanya memberikan beban kepada seseorang disesuaikan dengan kemampuannya. Firan Allah SWT :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa ( dari kejahatan yang dikerjakannya).” ( QS.al-Baqarah, 2:286)

2.      Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunya “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri harus dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab. Terhadap dirinya sendiri maka tindakannya tidak akan terkontrol lagi, yang artinya tidak ada artinya hidup ini. Pada hakekatnya manusia dilahirkan di dunia dalam keadaan suci bersih tanpa dosa; dalam hidupnya manusia akan dibentuk apakah menjadi manusia yang jahat dan sebagainya tergantung dari tindakannya selama di dunia. Itu semua dituntut adanya tanggung jawab dari masing-masing individu.
Contoh :
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.

3.      Tanggung Jawab Masyarakat (lingkungan social)
Secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan Negara, kebudayaan dan agama. Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa mayarakat terbentuk dari individu kemudian suku dan bangsa, namun semua itu adalah untuk salaing mengenal, sesuai dengan surat al-Hujurat ayat 13:
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Makna Tanggung Jawab dalam Islam
Makna tanggung  jawab dalam islam maupun secara umum hampir sama, hamya saja ada pokok-pokok yang membedakan antara kedua pengertian tersebut. Tanggung jawab dalam  islam berkait erat dengan balasan. Dan balasan itu berupa pahala dan atau siksa yang bergantung pada amal yang dilakukan oleh manusia itu sabagai manusia yang mukalaf dan memikul tanggung jawab di depan Alloh SWT.  Tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang terlepas dari tanggung  jawab  islam ini, kecuali mereka yang belum mukalaf (belum balig atau  tidak berakal). Karena ia tidak memenuhi syarat-syarat taklif, seperti akal, balig, dan kemampuan. Sedangkan selama seorang muslim masih mukalaf, maka ia mempunyai tanggung jawab atas setiap perkataan dan diamnya, melakukan atau meninggalkan  pekerjaan,  berjihad atau meninggalkan jihadnya terhadap semua kebutuhan  amal islam selama ia mampu. Setiap perbuatan manusia didunia ini ada pertanggung jawabannya karena Alloh SWT menciptakan manusia tidak dalam  keadaan sia-sia.
      Allah menciptakan  manusia, menempatkannya di dunia, menundukkan semua yang ada di dunia untuk manusia, membolehkan manusia untuk menikmati apa- apa yang baik dan  halal di dalamnya serta memerintahkan nya untuk beribadah kepada-Nya sesuai dengan cara yang disyariatkan-Nya berupa perkataan, perbuatan, akhlak, dan perilaku.
Firman Allah SWT :
“ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan, barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah: 7-8).Ayat-ayat Al-Qur’an ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dihadapan Alloh SWT atas apa yang ia perbuat di dunia, yang baik maupun yang buruk. Perasaan seperti ini akan membangkitkan dalam dirinya perasaan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA
·         Fitriyanto.Rahmad. selasa, 19 April 2016. Tanggung Jawab dalam Islam
·         Zumpiardi. 5 April 2016. TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ISLAM
DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADIST
·         Eko. 2014. Islam dan Keadilan
·         Suef. Mat. 2012. Islam dan Tanggung Jawab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar