Tanggung Jawab
Dibuat
Oleh : Sahlevi Ariputra (@N09-SAHLEVI)
Pengertian
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Tanggung jawab sangat erat kaitannya dengan kewajiban. Sebagai
seorang mahasiswa kewajiban kita adalah belajar, maka dengan belajar kita telah
bertanggung jawab terhadap kewajiban kita, jadi makna dari tanggung jawab
sering dikaitkan dengan kewajiban. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung
jawab terhadap kewajiban kita. Jadi segala perbuatan yang dilakukan harus
diperhitungkan dan memiliki dampak, baik itu positif maupun negatif.
Dalam al-Qur’an tanggung jawab juga banyak ayat yang berbicara mengenai
tanggung jawab, salah satunya diungkapkan dalam surat al-Isra’ ayat 36:
Artinya: “janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
Jenis – Jenis Tanggung Jawab
1. Tanggung jawab kepada Allah
Manusia
ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Allah. Sebagai
makhluk ciptaan allah maka manusia bisa mengembangkan diri sendiri dengan
pikiran, akal, perasaan, seluruh anggota tubuhnya dan alam sekitarnya yang
telah Alloh karuniakan padanya. Karena itu manusia wajib mengabdi kepada Allah
SWT sesuai firman Allah SWT :
“Tidaklah aku jadikan jin dan
manusia, melainkan supaya mereka itu menyembah kepada-Ku.(QS.az-Zariyat,
51:56).”
Menyembah itu mengabdi
kepada Allah SWT , sebagai wujud tanggung jawab kepada Alloh. Seperti yang
telah disebutkan diatas bahwa tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban.
Kewajiban merupakan sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Namun Allah
hanya memberikan beban kepada seseorang disesuaikan dengan kemampuannya. Firan
Allah SWT :
“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan)
yang diusahakannya dan ia mendapat siksa ( dari kejahatan yang dikerjakannya).”
( QS.al-Baqarah, 2:286)
2. Tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri.
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa mengalami periode lahir,
hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunya “harga”, sebagai
pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri harus
dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab. Terhadap dirinya sendiri maka tindakannya tidak akan terkontrol lagi,
yang artinya tidak ada artinya hidup ini. Pada hakekatnya manusia
dilahirkan di dunia dalam keadaan suci bersih tanpa dosa; dalam hidupnya
manusia akan dibentuk apakah menjadi manusia yang jahat dan sebagainya
tergantung dari tindakannya selama di dunia. Itu semua dituntut adanya tanggung
jawab dari masing-masing individu.
Contoh :
Manusia
mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
3. Tanggung Jawab Masyarakat
(lingkungan social)
Secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan
individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan Negara, kebudayaan dan agama.
Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa mayarakat terbentuk dari individu
kemudian suku dan bangsa, namun semua itu adalah untuk salaing mengenal, sesuai
dengan surat al-Hujurat ayat 13:
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Makna Tanggung Jawab dalam Islam
Makna tanggung jawab dalam
islam maupun secara umum hampir sama, hamya saja ada pokok-pokok yang
membedakan antara kedua pengertian tersebut. Tanggung jawab
dalam islam berkait erat dengan balasan. Dan balasan itu berupa
pahala dan atau siksa yang bergantung pada amal yang dilakukan oleh manusia itu
sabagai manusia yang mukalaf dan memikul tanggung jawab di depan Alloh
SWT. Tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang terlepas dari
tanggung jawab islam ini, kecuali mereka yang belum mukalaf
(belum balig atau tidak berakal). Karena ia tidak memenuhi
syarat-syarat taklif, seperti akal, balig, dan kemampuan. Sedangkan selama
seorang muslim masih mukalaf, maka ia mempunyai tanggung jawab atas setiap
perkataan dan diamnya, melakukan atau
meninggalkan pekerjaan, berjihad atau meninggalkan
jihadnya terhadap semua kebutuhan amal islam selama ia mampu. Setiap
perbuatan manusia didunia ini ada pertanggung jawabannya karena Alloh SWT
menciptakan manusia tidak dalam keadaan sia-sia.
Allah
menciptakan manusia, menempatkannya di dunia, menundukkan semua yang
ada di dunia untuk manusia, membolehkan manusia untuk menikmati apa- apa yang
baik dan halal di dalamnya serta memerintahkan nya untuk beribadah
kepada-Nya sesuai dengan cara yang disyariatkan-Nya berupa perkataan,
perbuatan, akhlak, dan perilaku.
Firman Allah SWT :
“ Barang siapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan,
barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah: 7-8).Ayat-ayat Al-Qur’an ini
menjelaskan kepada kita bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dihadapan Alloh
SWT atas apa yang ia perbuat di dunia, yang baik maupun yang buruk. Perasaan
seperti ini akan membangkitkan dalam dirinya perasaan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
·
Fitriyanto.Rahmad. selasa, 19 April 2016. Tanggung Jawab
dalam Islam
·
Zumpiardi. 5 April 2016. TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ISLAM
DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
DAN HADIST
·
Eko. 2014. Islam dan Keadilan
·
Suef. Mat. 2012. Islam dan Tanggung
Jawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar