ROMA WIBERO (@N04-ROMA)
Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam
yang disebut mas'uliyyah. Tanggung jawab artinya ialah bahwa setiap manusia
apapun statusnya pertama harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang
mendorongnya dalam berperilaku, bertutur kata, dan merencanakan sesuatu.
Apakah perilaku itu berlandaskan akal sehat
dan ketakwaan, atau malah dipicu oleh pemujaan diri, hawa nafsu, dan ambisi
pribadi. Jika manusia dapat menentramkan hati nuraninya dan merespon panggilan
jiwanya yang paling dalam, maka dia pasti bisa bertanggungjawab kepada yang
lain. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya
itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS.17.36)
PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggung jawab berarti juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang
bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia selain makhluk sosial juga
makhluk Tuhan. Manusia mempunyai tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab
mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial ataupun
teologis.
.Pengertia tanggung jawab menurut Ensiklopedia
umum adalah : kewajiban dalam melakukan tugas tertentu.
Tanggung jawab timbul karena telah diterima
wewenang. Seperti wewenang, tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu
antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang
dengan wewenang.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Sesuai dengan eksistensi manusia sebagai
makhluk Tuhan, makhluk individual dan makhluk sosial, maka tanggung jawab dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya
mempunya “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut
atas namanya sendiri harus dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada
tanggung jawab
Terhadap dirinya sendiri maka tindakannya tidak akan terkontrol
lagi, yang artinya tidak ada artinya hidup ini.
Contoh :
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung
jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga.
Seperti halnya makhluk tuhan yang lain, maka
manusia secara naluri juga mengembangkan keturunannya agar sejarah hidupnya
tidak terputus. Untuk melangsungkan/mengembangkan keturunannya tersebut manusia
dibebani tanggung jawab agar anggota keluarganya tidak menderita atau dapat
hidup sesuai dengan keberadaannya.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Pada hakekatnya manusia adalah tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia yang lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai
makhluk sosial. Karena membutuhkan bantuan manusia lain maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut, sehingga dengan demikian manusia di
sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab sepeti
anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat
tersebut dalam masyarakat tersebut sebagai makhluk sosial.
KESIMPULAN
Pada prinsipnya
tanggungjawab dalam Islam itu berdasarkan atas perbuatan individu saja
sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat seperti ayat 164 surat Al An’am yang
Artinya: “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya
kembali kepada dirinya sendiri dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
orang lain.”
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang
bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia selain makhluk sosial juga
makhluk Tuhan. Manusia mempunyai tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab
mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial ataupun teologis.
Drs. H. Ahmad Mustofa,
Ilmu Budaya Dasar, CV Pustaka Setia, Bandung 1999, hal. 132
M. Habib Mustafa, Ilmu
Budaya dasar manusia dan Budaya, Usaha Nasional, Surabaya, 1983, hal. 191-192
Cheppy Hari Cahyono,
Ilmu Budaya Dasar, Usaha Nasional, Surabaya-Indonesia, 1987, hal. 135-136
Tidak ada komentar:
Posting Komentar