Pengertian atau definisi proaktivitas
adalah orang yang relatif tidak terpengaruh oleh kekuatan situasi di
sekitarnya, bahkan orang tersebut mampu mempengaruhi timbulnya perubahan dalam
lingkungannya. Orang dengan proaktivitas tinggi mampu mengidentifikasi
kesempatan dan mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan
tersebut, menampakkan inisiatif dan mempertahankannya sampai perubahan yang
bermakna terjadi. Lawan dari proaktif adalah pasif atau reaktif, yaitu orang
yang cenderung untuk beradaptasi atau berkompromi dengan keadaan, daripada
berusaha merubah dirinya untuk memberikan pengaruh positif pada situasi
disekitarnya.
2. Tujuan Proaktif
Proaktivitas manusia selalu memiliki tujuan, bergerak maju, dan berorientasi ke masa depan, serta secara internal memunculkan perilakunya sendiri. Stimulus dari luar lebih tampak sebagai sesuatu yang menjadi kecenderungan aktualisasi dari dalam keluar daripada sesuatu yang menjadikan individu bereaksi terhadap stimulus lingkungan. Individu secara psikologis mencerna stimulus eksternal tersebut, dan bukan sekedar bereaksi terhadap stimulus. Hjelle dan Ziegler (1981) mengemukakan bahwa proaktivitas merupakan salah satu asumsi dasar sifat manusia. Lebih jauh dijelaskan bahwa proaktivitas adalah lawan dari reaktivitas. Proaktivitas merupakan keyakinan diri bahwa sumber segala perilaku adalah terletak pada diri manusia itu sendiri. Manusia melakukan aksi, bukan sekedar reaksi. Penyebab perilaku dapat ditemukan dalam diri manusia sendiri dan muncul secara internal.
3. Ciri-ciri Individu Proaktif.
Covey meringkas definisi dan
pengertian tentang sifat proaktif dari para ahli diatas dengan menjelaskan
tentang ciri-ciri individu proaktif (1995). ciri-ciri individu proaktif
(dibandingkan dengan individu reaktif) setidaknya ada 5 (lima), yaitu :
1. Orang proaktif selalu bertanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana hati, conditioning, atau tekanan sosial yang diterima.
2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.
3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam ke luar (in side – out), yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip (principle centered) kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai (values) yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik manusianya” secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “four unique himant gifts” itu adalah Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will (kebebasan kehendak).
1. Orang proaktif selalu bertanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana hati, conditioning, atau tekanan sosial yang diterima.
2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.
3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam ke luar (in side – out), yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip (principle centered) kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai (values) yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik manusianya” secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “four unique himant gifts” itu adalah Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will (kebebasan kehendak).
4. Konsekuensi
Sikap Proaktif
Seorang
yang memiliki sikap proaktif, bebas melakukan tindakan apa saja namun tetap
mengacu kepada nilai-nilai yang diyakininya. Tapi perlu disadari bahwa segala
tindakan yang dilakukan memiliki konsekuensi yang harus dihadapi dimasa
mendatang. Dengan kata lain, bagaimana keadaan kita hari ini merupakan akibat
dari keputusan yang kita ambil dihari kemarin. Bila seseorang menyadari telah
mengambil tindakan yang salah,kita harus segera mengakuinya dengan sportif,
lalu belajar dari kesalahan tersebut Hal yang paling penting dari semua itu
adalah kemampuan kita dalam mengambil semua konsekuensi yang ada. Lalu membuat
sebuah komitmen pada diri sendiri, dan memenuhinya.
5. Manfaat
Memiliki Sikap Proaktif
Seseorang
yang memiliki sikap proaktif tentu sangat bermanfaat pada
kualitas hidupnya. Proaktif di sini adalah bertindak aktif namun tetap mengacu
kepada nilai-nilai yang diyakininya. Tapi perlu disadari bahwa segala tindakan
yang dilakukan memiliki konsekuensi yang harus dihadapi dimasa mendatang.
Karena kita tahu bahwa setiap tindakan itu memiliki konsekuensi.
6. Sikap Proaktif
Seperti Menjemput Bola
Sikap
proaktif disini sama seperti menjemput bola. Misalnya adalah pada waktu
pelayanan bisnis anda pada pelanggan. Anda seharusnya berani menyapa pelanggan
lebih dulu seperti dengan kalimat “Ada yang bisa kami bantu?”. Kalimat ini
adalah kalimat proaktif, sebelum tamu atau pelanggan meminta bantuan, Anda
telah menawarkan terlebih dahulu.
Sikap
proaktif inilah yang bisa membuat anda menjemput peluang yang ada pada anda.
Istilah ini disebut dengan sikap menjemput bola. Jika anda melakukannya, maka
anda seperti menjemput bola dalam hal ini adalah menjemput peluang yang datang
kepada kita.
7. Mengapa Perlu
Proaktif?
Mengapa
kita memerlukan sikap proaktif ini? Karena tidak ada bisnis apapun yang tidak
menghadapi kompetisi, selalu ada persaingan. Sehingga untuk memenangkan
persaingan itu maka diperlukanlah sikap proaktif ini. Nah, berikut adalah
beberapa alasan mengapa kita perlu bersikap proaktif.
Sikap
ini sangat diperlukan terutama pelayanan kepada pelanggan yaitu karena:
1.Kita
perlu kecepatan dalam menjemput peluang. Karena jika kita tidak cepat maka akan
di dahului oleh kompetitor. Inilah yang perlu anda lakukan untuk menang dalam
persaingan.
2.Kebutuhan
pelanggan berubah atau meningkat dari waktu ke waktu sehingga apabila kita
tidak aktif mencari tahu kondisi pelanggan, akan kehilangan kesempatan untuk
dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan.
3.Pelanggan
senang dihargai dan dianggap penting bagi perusahaan, hal ini dapat ditunjukkan
dengan kesukaan mereka apabila dilayani dengan baik dan diperhatikan
kebutuhannya karena kita aktif terhadap pelanggan. Ingat, kalau pelanggan sudah
menyukai pelayanan kita maka pelanggan akan setia pada anda dan perusahaan
anda.
4.Seperti
halnya peluang atau pasar potensial tidak akan bisa ditemukan tanpa adanya usaha-usaha
yang bersifat proaktif. Sebagai contoh seorang marketing, kalau tidak banyak
turun ke lapangan, tidak akan menemukan peluang pelanggan baru yang ternyata
masih bisa digali di lapangan.
8.
Cara Bersikap Proaktif
Banyak
cara yang bisa kita lakukan dalam bersikap proaktif. Salah satunya yang saya
jelaskan di atas, yaitu menjemput bola. Selain itu, seseorang harus memiliki
beberapa sikap untuk mendukung proaktif tersebut yaitu sikap rendah hati.
9. Proaktif
Dalam Dirisendiri
Sikap
Proaktif dalam diri saya terbilang cukup buruk, saya terbiasa untuk beradaptasi
terhadap apapun yang terjadi disekitar saya bahkan jika itu merupakan hal yang
buruk. Namun sayapun mempunyai batasan tertentu agar tidak terlalu terbawa
dampak negatif dalam perkembangan lingkungan sekitar, agar sayapun tidak
menjadi pribadi yang buruk.
DAFTAR
ISI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar