Kamis, 22 Desember 2016

DISIPLIN


Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

 

1. Mulai Dengan Satu Kebiasaan

Kebanyakan disiplin diri gagal diakibatkan banyakanya hal yang ingin dicapai sekaligus. Mereka tidak memahami, bahwa disiplin diri dibangun melalui tindakan nyata. Hal tersebut membutukan waktu dan proses agar bisa memiliki kebiasaan tersebut.

Ketidaksabaran menjadi penyebab utama seseorang tidak bisa membangun disiplin diri, terutama atas apa yang mereka inginkan. Mereka langsung ingin melihat hasil nyata dari usaha yang mereka lakukukan. Mereka memiliki mental instan yang justru menghambat mereka mencapai sukses dalam hidup mereka.

 

2. Komitmen Untuk Memulai

Memulai satu kebiasaan baru memang sangat sulit. Dibutuhkan waktu untuk bisa membuat kebiasaan ini benar-benar lebih mudah dilakukan. Semua ini tidak lain karena sifat pikiran. Sifat pikiran yang sulit untuk berubah.

 

Pikiran akan bertahan untuk melakukan apapun yang ia rasa baik untuk kita. Hanya menurut pikiran bukan menurut kita secara sadar. Bahkan saat hal itu tidak baik dalam kehidupan nyata. Itulah mengapa banyak orang sulit keluar dari zona nyaman mereka, karena pikiran mempersepsikan sebagai ancaman jika harus keluar dari zona nyaman tersebut.

Kemudahan pembentukan kebiasaan ini hanya berhasil jika komitmen Anda diwujudkan dalam bentuk nyata tindakan. Untuk membentuk disiplin diri, Anda harus mau memulai tindakan. Tidak masalah seberapa besar usaha yang Anda berikan, mulailah untuk bertindak.

 

3. Bangun Konsistensi Dengan Bertindak

Kesamaan masalah orang banyak dalam membentuk kebiasaan baru adalah, mereka tidak bisa konsisten dalam bertindak. Dengan bertindak secara konsisten, perasaan yang tadi begitu berat akan memulai menjadi lebih ringan saat membentuk disiplin diri.

Dengan bertindak, kita bisa mengukur seberapa jauh perjalanan yang telah ditempuh. Dengan tindakan semua akan terlihat lebih jelas dan dengan mudah bagi kita bisa menyusun rencana untuk melakukan tindakan dengan lebih baik.

Kunci untuk bisa bertindak secara konsisten adalah dengan mencintai dan menganggap penting apa yang kita lakukan. Ini akan membuat proses pendisiplinan diri bisa dilakukan jauh lebih mudah dan menyenangkan.

 

Macam-Macam Disiplin Kerja

Mangkunegara (2001:129) mengutarakan macam-macam displin kerja dalam organisasi, yaitu yang bersifat preventif dan bersifat korektif:

 

a. Disiplin Preventif

Pendekatan yang bersifat preventif adalah tindakan yang mendorong para pegawai untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi diusahakan pencegahan jangan sampai para pegawai berprilaku negatif.

 

b. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada organisasi. Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran bagi pelanggar.

 

Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar