Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
1. Mulai Dengan Satu Kebiasaan
Kebanyakan disiplin diri gagal diakibatkan banyakanya hal yang
ingin dicapai sekaligus. Mereka tidak memahami, bahwa disiplin diri dibangun
melalui tindakan nyata. Hal tersebut membutukan waktu dan proses agar bisa
memiliki kebiasaan tersebut.
Ketidaksabaran menjadi penyebab utama seseorang tidak bisa
membangun disiplin diri, terutama atas apa yang mereka inginkan. Mereka
langsung ingin melihat hasil nyata dari usaha yang mereka lakukukan. Mereka
memiliki mental instan yang justru menghambat mereka mencapai sukses dalam
hidup mereka.
2. Komitmen Untuk Memulai
Memulai satu kebiasaan baru memang sangat sulit. Dibutuhkan waktu
untuk bisa membuat kebiasaan ini benar-benar lebih mudah dilakukan. Semua ini
tidak lain karena sifat pikiran. Sifat pikiran yang sulit untuk berubah.
Pikiran akan bertahan untuk melakukan apapun yang ia rasa baik
untuk kita. Hanya menurut pikiran bukan menurut kita secara sadar. Bahkan saat
hal itu tidak baik dalam kehidupan nyata. Itulah mengapa banyak orang sulit
keluar dari zona nyaman mereka, karena pikiran mempersepsikan sebagai ancaman
jika harus keluar dari zona nyaman tersebut.
Kemudahan pembentukan kebiasaan ini hanya berhasil jika komitmen
Anda diwujudkan dalam bentuk nyata tindakan. Untuk membentuk disiplin diri,
Anda harus mau memulai tindakan. Tidak masalah seberapa besar usaha yang Anda
berikan, mulailah untuk bertindak.
3. Bangun Konsistensi Dengan Bertindak
Kesamaan masalah orang banyak dalam membentuk kebiasaan baru
adalah, mereka tidak bisa konsisten dalam bertindak. Dengan bertindak secara
konsisten, perasaan yang tadi begitu berat akan memulai menjadi lebih ringan
saat membentuk disiplin diri.
Dengan bertindak, kita bisa mengukur seberapa jauh perjalanan yang
telah ditempuh. Dengan tindakan semua akan terlihat lebih jelas dan dengan
mudah bagi kita bisa menyusun rencana untuk melakukan tindakan dengan lebih
baik.
Kunci untuk bisa bertindak secara konsisten adalah dengan
mencintai dan menganggap penting apa yang kita lakukan. Ini akan membuat proses
pendisiplinan diri bisa dilakukan jauh lebih mudah dan menyenangkan.
Macam-Macam Disiplin Kerja
Mangkunegara (2001:129) mengutarakan macam-macam displin kerja
dalam organisasi, yaitu yang bersifat preventif dan bersifat korektif:
a. Disiplin Preventif
Pendekatan yang bersifat preventif adalah tindakan yang mendorong
para pegawai untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi
standar yang ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola
sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi
diusahakan pencegahan jangan sampai para pegawai berprilaku negatif.
b. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan
sesuai dengan pedoman yang berlaku pada organisasi. Pada disiplin korektif,
pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai
pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran bagi
pelanggar.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar