Tampilkan postingan dengan label @P10-HANA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @P10-HANA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Januari 2020

Kepribadian Proaktif Untuk Meningkatkan Prestasi

Kepribadian Proaktif Untuk Meningkatkan Prestasi
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)

Abstrak :
Tingkat proaktivitas secara operasional didefinisikan sebagai suatu sikap mental dan  tindakan seseorang yang Memilih sikap bertanggungjawab, atas sikap dan perilakunya; Memusatkan enrgi dengan berfokus pada kerja; Menggunakan pendekatan dari dalam keluar; Mendahulukan prinsip atau nilai di atas suasana hati; dan Mengembangkan dan menggunakan empat anugrah unik manusia.
Kata Kunci :
Proaktif, kinerja individu
I.                   Pendahuluan
Pengaruh globalisasi mendorong munculnya perubahan secara mendasar pada dunia kerja dan organisasi. Menurut Cascio (1998: 4) ada lima macam perubahan yang terjadi pada organisasi. Perubahan tersebut adalah Perubahan dalam pasar produksi dan pelayanan jasa, Perubahan dalam teknologi, Perubahan dalam struktur dan desain organisasi, Perubahan peran manajer, dan Perubahan peran kerja. Perubahan tersebut tampak dalam bidang pasar produksi dan pelayanan jasa.
II.                Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan proaktif?
2.      Apa saja ciri-ciri orang yang berkepribadian proaktif?
3.      Apa saja faktor yang memengaruhi prestasi kinerja?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian Proaktif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proaktif adalah tindakan yang lebih aktif. Kata proaktif berarti lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. Pengertian proaktif sering dikatakan sebagai lawan kata dari tindakan reaktif. Arti kata proaktif ini sering digunakan di dalam konteks pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. 
3.2  Ciri-ciri orang yang berkepribadian proaktif
Ciri-ciri tersebut adalah:
a.       Memilih sikap bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya,
b.      Memusatkan energi dengan berfokus dan bekerja pada lingkaran pengaruh (influence circle),
c.       Menggunakan pendekatan dari dalam ke-luar (in side out-approach),
d.      Mendahulukan prinsip atau values di atas suasana hati, kondisi atau tekanan sosial,
e.       Mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik manusia”, (four unique human gifts).
3.3  Faktor yang memengaruhi prestasi kinerja
Keith Davis (1964 : 484) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian kerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Byars & Rue (1984: 311-312) berpendapat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu faktor individual dan faktor lingkungan. Faktor individual meliputi, energi fisik dan mental yang digunakan menyelesaikan tugas, sifat pribadi, dan persepsi peran. Faktor lingkungan meliputi kondisi fisik, peralatan, waktu, material, pendidikan, supervisi, desain organisasi, pelatihan dan sebagainya
IV.             Kesimpulan
Kemampuan dan motivasi seseorang bisa menjadi dorongan agar kinerja kita berprestasi. Dengan berkepribadian proaktif, artinya kita harus lebih bertanggung jawab dalam melakukan sesuatu
V.                Daftar Pustaka

Minggu, 08 Desember 2019

ADIL UNTUK DIRI SENDIRI

ADIL UNTUK DIRI SENDIRI
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)

Abstrak:
Keadilan tidak pernah bertemu sejak zaman dahulu hingga saat ini, sebab masalah keadilan merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia, keadilan terus dibicarakan dan diperjuangkan oleh setiap individu dan masyarakat untuk memperolehnya agar kehidupannya dapat berjalan dengan baik aman dan sentosa
Kata Kunci :
Adil, Tidak memihak
I.                   Pendahuluan
Keadilan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap manusia menginginkan keadilan. Keadilan adalah sesuatu hal yang menjadi tuntutan setiap orang maupun kelompok untuk dipenuhi dan ditegakkan. Manusia hidup dikelilingi oleh manusia lain yang bisa berbahaya dan mungkin mengancam keadilannya sebagai manusia, sehingga menyebabkan keadilannya diambil oleh orang lain atau dirampas secara paksa
II.                Permasalahan
Bagaimana cara agar kita bisa bersikap adil untuk diri sendiri?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian Adil
Adil (Ar;al-adl), salah satu sifat yang harus dimiliki oleh manusia dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapa pun tanpa kecuali, walaupun akan merugikan dirinya sendiri
3.2  Cara Untuk Bersikap Adil Untuk Diri Sendiri
1.      Jangan Terlalu Menyayangi orang Lain
Mungkin kita memiliki orang lain kesayangan Sobat karena dia selalu memperhatikan kita, atau melakukan hal baik lainnya. Namun, hal tersebut bukan berarti kita harus menganak emaskan orang lain tersebut, karena jika hal itu anda lakukan maka diri anda sendiri tidak diperhatikandan hal tersebut tidak akan sejalan dengan rencana anda untuk menjadi orang yang adil terhadap diri sendiri
2.      Lakukan Tindakan Terbaik untuk Diri Sendiri
Jika kita ingin menjadi individu yang adil terhadap diri sendiri, maka kita harus melakukan tindakan yang sesuai dengan apa yang  diinginkan, karena jika kita tidak bertindak sesuai apa yang kita inginkan maka kita akan merasa tersiksa dan terus merasa bersalah pada diri sendiri
3.      Membuat aturan untuk diri sendiri
Cara lain untuk menjadi seorang individu yang adli adalah dengan membuat aturan yang sangat jelas. Jika orang lain mengira kita bukanlah individu yang adil terhadap diri sendiri, mungkin mereka kesulitan untuk menghargai kita. Oleh karena itu, kita harus membuat aturan misalnya apa saja yang boleh dan tidak boleh kita lakukan
4.      Singkirkan prasangka takut pada orang lain
Jika kita ingin adil terhadap diri sendiri, maka kita harus menyingkirkan prasangka lain terhadap orang lain yang kita takuti. Jangan karena kita menyukai salah satu orang kemudian Sobat menerimanya dan tidak memikirkan diri sendiri
5.      Terima pendapat orang lain
Jika kita memiliki gagasan untuk memajukan diri sendiri, maka orang lain yang terdekat misalnya suami atau istri pun harus mengetahuinya dengan baik agar rencana kita tersebut dapat berjalan dengan baik
IV.             Kesimpulan
Bersikap adil tidak hanya penting untuk orang lain saja, tetapi bersikap adil juga sangat penting untuk diri sendiri
V.                Daftar Pustaka

KERJASAMA ANTAR SISWA

KERJASAMA ANTAR SISWA
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)

Abstrak :
Pada dasarnya perjanjian kerjasama umumnya berawal dari adanya perbedaan kepentingan para pihak bersangkutan. Perumusan hubungan perjanjian kerjasama senantiasa diawali proses negosiasi yang dicoba dipertemukan melalui adanya kesepakatan para pihak.
Kata Kunci :
Kerja sama
I.                   Pendahuluan
Kerjasama merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Eliane B. Johson terjemahan Ibnu Setiyawan (2011: 168) menyatakan melalui kerjasama, siswa juga dapat menumbuhkan sifat toleransi dan perasaan mengasihi kepada siswa yang lain. Dengan kedua hal tersebut akan membuat hubungan siswa menjadi harmonis satu sama lain.
II.                Permasalahan
Apa manfaat kita melakukan kerjasama ?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian Kerjasama
Ketrampilan bekerjasama (Cooperative skills) menurut Johnson dan
Johnson (2009) adalah “Kemampuan siswa untuk berperilaku kooperatif dengan
orang lain dalam kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas bersama”.
3.2  Manfaat Kerjasama
Kerjasama memiliki berbagai manfaat. Dengan bekerjasama, siswa dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang mungkin belum diasah, juga untuk memudahkan siswa dalam mencapai tujuan. Seperti yang disebutkan Harmin (dalam Isjoni, 2014: 24) “Kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat memberikan berbagai pengalaman. Mereka lebih banyak 13mendapatkan kesempatan berbicara, inisiatif, menentukan pilihan dan secara umum mengembangkan kebiasaan baik”. Penjelasan dari pemaparan tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Mendapatkan kesempatan berbicara
di dalam kerja kelompok, setiap siswa akan mendapatkan kesempatan berbicara untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini akan melatih siswa untuk berani berbicara, mengembangkan rasa percaya diri dan mengembangkan kecerdasan verbalnya.
b)      Inisiatif
Ketrampilan inisiatif juga perlu untuk dikembangkan dalam diri siswa. Di
dalam kelompok, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap inisiatif atau sikap tanggap dengan kegiatan di dalam kelompok
c)      Menentukan Pilihan
Menentukan pilihan di dalam kerjasama, contohnya menentukan pilihan
ketua kelompok, menentukan jawaban yang akan diberikan terhadap
pertanyaan guru dan menentukan untuk berpartisipasi aktif terhadap
kelompok.
d)     Mengembangkan kebiasaan baik
Kebiasaan baik yang dimaksudkan dalam kerjasama seperti mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap kewajiban, melatih kemampuan akademik, melatih kemampuan interaksi dengan teman, mengembangkan rasa percaya diri serta meningkatkan motivasi siswa.
IV.             Kesimpulan
Kerja sama antar siswa adalah hal yang penting karena dapat menghasilkan manfaat, diantaranya adalah mendapat kesempatan berbicara, inisiatif, menentukan pilihan, mengembangkan kebiasaan baik.
V.                Daftar Pustaka

Jumat, 29 November 2019

Semangat Kerja

SEMANGAT KERJA
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)

Abstrak :
Perusahaan yang mampu membangun semangat kerja yang tinggi akan memperoleh banyak keuntungan, dengan semangat kerja karyawan yang tinggi, pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan. Motivasi kerja karyawan yang tinggi ditentukan oleh faktor kepemimpinan bersangkutan yang efektif. Motivasi pegawai dalam bekerja yang rendah tentunya dapat menghambat tujuan perusahaan
Kata Kunci :
Semangat kerja, disiplin
I.                   Pendahuluan
Gaji sebagai imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur. Gaji yang diterima oleh tenaga kerja yang bekerja dalam sebuah perusahaan merupakan faktor penting demi berhasilnya jalan perusahaan tersebut, disamping adanya beberapa faktor lain. Karena dengan adanya gaji yang baik dan cukup diterima oleh karyawan disertai dengan suasana lingkungan yang baik maka akan mempengaruhi produktivitas kerja.
II.                Permasalahan
1.      Seberapa pentingkah semangat kerja dalam sebuah perusaan?
2.      Apa saja indikator yang ada dalam semangat kerja?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian Semangat Kerja
Menurut Syukria (2004) semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja lebih giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
3.2  Pentingnya Semangat Kerja
Ada beberapa alasan penting semangat kerja bagi organisasi atau perusahaan (Tohardi, 2002 : 425)
1.      Dengan adanya semangat kerja yang tinggi dari karyawan maka pekerjaan yang diberikan kepadanya atau ditugaskan kepadanya akan diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat
2.      Dengan semangat kerja yang tinggi, tentunya dapat mengurangi angka bolos atau tidak bekerja karena males
3.      Dengan semangat kerja yang tinggi, pihak organisasi atau perusahaan memperoleh keuntungan dari sudut kecilnya angka kerusakan
4.      Dengan semangat kerja yang tinggi, otomatis membuat pekerja atau karyawan akan merasa betah dan senang bekerja, dengan demikian kecil kemungkinan karyawan tersebut akan pindah bekerja di tempat lain
5.      Dengan semangat kerja yang tinggi juga dapat mengurangi angka kecelakaan, karena karyawan mempunyai semangat kerja yang tinggi sehingga bekerja lebih hati-hati dan teliti
3.3  Indikator Semangat Kerja
1.      Rendahnya produktivitas kerja
2.      Tingkat absensi yang naik dan tinggi
3.      Tingkat perpindahan karyawan yang tinggi
4.      Tingkat kerusakan yang meningkat
5.      Kegelisahan dimana-mana
6.      Tuntutan yang sering terjadi
7.      Pemogokan
IV.             Kesimpulan
Semangat kerja harus diterapkan di diri kita masing-masing. Karena semangat kerja yang tinggi dapat menguntungkan bagi diri sendiri dan semua orang
V.                Daftar Pustaka

Sabtu, 23 November 2019

KONTROL DIRI DARI PERGAULAN BEBAS

KONTROL DIRI DARI PERGAULAN BEBAS
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Abstrak :
Perilaku seks pra nikah banyak terjadi di kalangan masyarakat. Keadaan ini beresiko untuk melakukan perilaku seksual dan kurang mengontrol diri dari dorongan seksual yang menyebabkan keinginan yang menuntut kepuasan.
Kata Kunci :
Kontrol, Diri, Bebas
I.                   Pendahuluan
Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya. Menurut konsep ilmiah, pengendalian emosi berarti mengarahkan energi emosi ke saluran ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima secara sosial. Konsep ilmiah menitikberatkan pada pengendalian, tetapi tidak sama artinya dengan penekanan.
II.                Permasalahan
Apa saja yang menyebabkan orang menjadi sulit mengontol diri sendiri?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian Kontrol Diri
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi. Kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan untuk menarik perhatian, keinginan untuk mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, selalu nyaman dengan orang lain, menutup perasaannya. (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:21-22)
3.2  Jenis Kontrol Diri
1.      Over Control merupakan kontrol diri yang dilakukan oleh individu secara berlebihan yang menyebabkan individu banyak menahan diri terhadap stimulus
2.      Under Control merupakan suatu kecenderungan individu untuk melepaskan impuls dengan bebas tanpa perhitungan yang masak
3.      Appropriate Control merupakan kontrol Individu dalam upaya mengendalikan impuls secara cepat
3.3  Faktor yang Memengaruhi Kontrol Diri
1.      Faktor Internal. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang itu dari individu.
2.      Faktor Eksternal. Salah satunya adalah lingkungan keluarga terutama orang tua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Bila orang tua menerapkan disiplin kepada anaknya sejak dini, dan orang tua tetap konsisten terhadap semua konsekuensi yang dilakukan anak, maka sikap konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak.
IV.             Kesimpulan dan Saran
Orang tua berperan penting dalam proses kontrol diri seorang anak. Apabila orang tua cuek dan tidak peduli dengan anaknya, maka anak tersebut tidak dapat mengontrol dirinya dengan baik atau bahkan bisa terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Namun apabila orang tua peduli, disiplin, dan konsisten, maka sikap tersebut akan diimplementasikan oleh sang anak.
V.                Daftar Pustaka


Kamis, 14 November 2019

Berani Mengambil Resiko

Keberanian Mengambil Resiko dalam Kewirausahaan
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Abstrak :
Pengembangan kewirausahaan pada beberapa tahun terakhir telah menjadi isu hangat pada lembaga-lembaga pendidikan di tingkat daerah nasional bahkan internasional. Kecenderungan ini muncul karena adanya keyakinan bahwa kewirausahaan dapat menjadi kunci utama untuk sejumlah hasil sosial yang diinginkan, termasuk pertumbuhan ekonomi
Kata Kunci :
Berani, resiko, wirausaha
I.                   Pendahuluan
Langkah awal yang dibutuhkan dalam berwirausaha adalah niat. Kegiatan kewirausahaan sangat ditentukan oleh niat individu itu sendiri. Mengembangkan sebuah usaha dalam bidang yang besar tentu dibutuhkan pemikiran yang besar pula dalam strategi pengembangannya. Dalam hal ini tidak dapat dipungkiri pelaku kewirausahaan bukan hanya orang yang membangun usaha tanpa memikirkan resiko. Para wirausaha menyukai resiko yang realistis karena ingin berhasil.
II.                Permasalahan
Bagaimana cara memberanikan diri agar kita mau mengambil resiko ?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian resiko
Resiko adalah bahaya, akibat atau kensekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian
3.2  Bentuk-bentuk resiko
Bentuk-bentuk resiko antara lain adalah resiko murni, resiko spekulatif, resiko partikular dan resiko fundamental
a.       Resiko murni
Merupakan resiko yang akibatnya hanya ada dua macam yaitu rugi atau break even. Contohnya pencurian dan kecelakaan
b.      Resiko spekulatif
Merupakan resiko yang akibatnya ada 3 macam, yaitu rugi, untung, atau break even contohnya judi
c.       Resiko partikular
Merupakan resiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal. Contohnya pesawat jatuh
d.      Resiko fundamental
Merupakan resiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya angin topan, gempa bumi, dan banjir
3.3  Sumber-Sumber Resiko
Menurut Godfrey ada beberapa sumber risiko yang harus diperhatikan, yaitu:
1.            Politik (Political), yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik.
2.            Lingkungan (Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan sekitar.
3.            Perencanaan (Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan bisnis.
4.            Pemasaran (Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran.
5.            Ekonomi (Economic), yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi.
6.            Keuangan (financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan.
7.            Alami (natural), yaitu risiko yang bersumber dari alam
8.            Proyek (Project), yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek.
9.            Teknis (Technic), yaitu risiko dari hal-hal teknis.
10.        Manusia (Human), yaitu risiko yang sumbernya dari manusia.
11.        Kriminal (Criminal), yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal.
12.        Keselamatan (Safety), yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja.
IV.             Kesimpulan dan Saran
Cara agar kita mampu menjadi lebih baik adalah dengan cara mengambil resiko. Walaupun resiko ada berbagai macam, baik resiko yang besar maupun yang kecil harus dihadapi. Apabila kita tidak mau mengambil resiko dan hidup di zona nyaman, maka kita tidak dapat hidup maju.
V.                Daftar Pustaka