Tampilkan postingan dengan label @JK13. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @JK13. Tampilkan semua postingan
Kamis, 23 Januari 2020
Adil, Antara Hak dan Kewajiban
Abstrak
Sifat adil merupakan salah satu aspek yang mutlak untuk berada didalam sifat setiap manusia, serta sangat layak untuk diimplementasikan kedalam setiap segi kehidupan setiap makhluk sosial, khususnya dalam lingkungan bermasyarakat.
Selasa, 07 Januari 2020
Adil
Adil
Oleh : Wening Suciati (@P05-WENING)
ABSTRAK
Sebagai pelajar/mahasiswa yang kelak akan merasakan dunia kerja pasti kita pernah berpikir untuk menjadi seorang pemimpin saat kerja nanti. Namun, ketika keinginan kita sudah terwujud bagaimana caranya agar kita disukai oleh bawahan kita? Salah satunya dengan bersikap adil. Apasih itu adil? Apakah hanya seorang pemimpin yang harus berlaku adi? Artikel berikut akan membahas secara singkat tentang adil.
KATA KUNCI: adil, pemimpin, sehari-hari
Bukan hanya seorang pemimpin saja yang harus memiliki sifat adil. Tetapi, semua jenis pekerjaan ataupun kegiatan dibutuhkan orang yang memiliki sifat adil. Seperti firman Allah Swt dalam surat An-Nisa’ ayat 58:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan AMANAT kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan ADIL. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Salah satu tuntutan yang selalu diajukan, walau mungkin tidak selalu diucapkan, oleh orang yang dipimpin kepada pemimpinnya ialah ‘bersikap adillah’. Ukuran adil dalam suatu urusan memang tidak selalu dapat ditetapkan, namun kerap dirasakan oleh orang-orang yang dipimpin dan inilah yang menjadikan tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk bersikap dan bertindak adil, terlebih lagi bila ia tidak pernah menjelaskan alasan yang melatari sikap dan tindakannya. Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah Subhanallahuwata’ala.
Pengertian adil adalah pemimpin yang adil kepada dirinya dan adil dalam menjalankan amanah kepemimpinan.
1) Adil kepada dirinya
Seorang pemimpin harus dekat kepada Tuhannya sehingga terhindar dari perbuatan dosa, memiliki sifat Wara’ (hati-hati) yang tidak terobsesi mengejar kepentingan dunia dan dapat dipercaya dalam memegang amanah (kepercayaan) kepemimpinan.
2) Adil dalam aspek sosial
Berarti pembebasan kekayaan negara dari eksploitasi negara asing. Penerapan perekonomian Syariah, serta adil dalam pembagian kekayaan negara kepada semua lapisan masyarakat sesuai kadarnya.
3) Adil dalam perbuatan, perkataan, dan dalam penetapan putusan hukum
Tidak memihak kepada kepentingan kelompok tertentu yang terkandang diikuti dengan janji tertentu dalam rangka memenuhi atau memuaskan kepentingan pribadi juga.
4) Adil juga berarti bahwa seorang pemimpin harus mampu membina sekaligus menjadi pelindung umat dan agama, bukan malah sebaliknya menjadi ancaman baik kebijakannya yang tidak pro umat dan tidak pro agama yang diyakini masyarakatnya.
Cara menjadi adil:
1) Berlaku adil sebagai atasan
a. Beri kesetaraan kepada seluruh karyawan
b. Jadikan diri anda sebagai contoh
c. Buatlah aturan yang jelas untuk karyawan
d. Beri karyawan anda hak suara
e. Minta maaf jika anda berbuat kesalahan
2) Berlaku adil sebagai pengajar
a. Beri kesempatan kepada semuanya untuk berbicara
b. Ketahui cara menyanjung seseorang di depan orang lain
c. Memberi nilai adil
d. Hidari menjadikan salah satu murid sebagai kesayangan anda
3) Berlaku adil sebagai orang tua
a. Menjadi pengertian
b. Dengarkan apa yang dibutuhkan anak
c. Berikan apa yang dibutuhkan anak
d. Hidarkan berkata “hidup itu tidak adil” kepada anak
e. Buatlah aturan rumah dengan jelas
Beberapa manfaat dari memiliki sifat adil:
1) Disukai banyak orang
2) Tanggap terhadap masalah lingkungan
3) Jauh dari keributan
4) Sopan dalam tutur kata
5) Hidup rukun dan aman
6) Tidak ada rasa iri hati dll
KESIMPULAN
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa bersikap adil bukan hanya untuk seorang pemimpin saja tetapi setiap pekerjaan dan kegiatan pun harus dilakukan secara adil. Adil mendatangkan banyak manfaat dan disukai oleh Allah Swt. Sebagai pelajar/mahasiswa penting untuk menanamkan sikap adil sejak dini contohnya dengan tekun dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
v Basuki, Dian. 2018. “adil, karakter kepemimpinan yang kian menipis” dalamhttps://indonesiana.tempo.co/read/122302/2018/02/03/desibelkoe/adil-karakter-kepemimpinan-yang-kian-menipis (diakses 15 Desember 2018)
v Ardhi, Dhiayudin Rijal. 2012. “menumbuhkan sikap adil dan bijaksana” dalamhttps://ultimatesammy.wordpress.com/2012/08/17/menumbuhkan-sikap-adil-dan-bijaksana/ (diakses 15 Desember 2018)
v Anonim. 2017. “menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana” dalamhttps://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2017/01/04/109128/109128.html (diakses 15 Desember 2018)
v Klopotelu. 2013. “pemimpin yang adil” dalamhttps://klopotelu.wordpress.com/2013/01/30/pemimpin-yang-adil/(diakses 15 Desember 2018)
Senin, 16 Desember 2019
Kenapa kita harus Adil?
Oleh: Al valro Brilliant Cahya, @P08-AL VARLO,
Orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada
kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil terasa berat dan sulit.
Dengan demikian perbuatan adil adalah suatu tindakan yang berdasar kepada kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu pribadi.
Allah swt berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang artinya:
5:8. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam keadilan:
Allah SWT, senantiasa melakukan pengawasan terhadap semua tindakan manusia termasuk apakah berperilaku adil atau zalim.
Allah SWT, melarang seseorang berlaku sewenang-wenang karena sebab yang bersangkutan itu dibenci musuh atau lawan.
Allah SWT, karena berbuat adil akan mendekatkan dengan ketaqwaan.
Macam-macam perilaku adil
1. Berlaku adil kepada Allah swt
Maksud dari berlaku adil kepada Allah adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Allah swt berfirman dalam Q.S. Ads-Dzariaat ayat 56 yang artinya:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Kita harus yakin bahwa nikmat yang kita terima selama hidup di dunia ini adalah pemberian dari Allah swt. Maka berbuat adil dalam arti berlaku proporsional kepada Allah adalah dengan memenuhi hak-Nya. Dalam hadit qudsi Allah swt berfirman, yang artinya:
Aku tidak akan memerhatikan hak hamba-Ku, sebelum menunaikan ak-Ku. HR. Thabrani
Hak Allah swt adalah disembah, dan kewajiban kita adalah menyembahnya. Ini bisa dilakukan dengan menjalankan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Maksud dari perilaku adil terhadap diri sendiri adalah meletakkan diri pribadi pada tempat yang bak dan juga tempat yang benar. Dimana kita harus memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan norma-norma syariat. Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri, makan makanan yang halal dan baik. Istirahat yang cukup, tidak menyiksa diri sendiri seperti mentato, minum alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.
3. Berlaku adil kepada orang lain
Maksud dari berlaku adil kepada orang lain artinya adalah meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya. Berperilaku adil kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan kepada semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita benci sesuai dengan Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang sudah saya bahas di atas tadi. Contoh berlaku adil kepada orang lain yaitu, tidak menghukum orang lain dengan berlebihan (tidak sesuai dengan besar kesalahannya), tidak mengejek dan menghina karena kita pasti juga tidak mau bila di ejek atau dihina oleh orang lain.
4. Berlaku adil kepada makhluk hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan
Maksud dari berlaku adil yang ke empat ini adalah kita harus menyayangin dan merawat hewan atau tumbuhan serta lingkungan yang ada disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan seperti burung, kelinci, kucing atau yang lainnya maka kita harus berbuat adil, diantaranya dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makan dan minum setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.
Membiasakan sikap adil dalam kehidupan sehari-hari
Perilaku adil adalah perilaku yang terpuji, kita dapat membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang sederhana berikut ini:
Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang telah di larang oleh Allah swt
Memberikan rasa keadilan kepada orang lain, dari mulai keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya.
Selalu mengargai dan menghormati orang lain, tanpa adanya sikap diskriminasi (membeda-bedakan)
Memberikan hak-hak orang lain, misal: tidak merokok di samping orang yang tidak merokok
Menghormati orang yang sedang berbicara dengan cara mendengarkannya
Tidak menyakiti diri sendiri, tidak merokok, mabuk-mabukan, narkoba dan lain sebagainya
Tidak suka menyiksa hewan, tidak mengadu hewan, dll
Selalu merawat hewan dan tumbuhan dengan sebaik-baiknya, juga tidak merusak lingkungan sekitar.
Hikmah berperilaku adil
Berperilaku adil pasti ada hikmahnya, dan berikut ini beberapa hikmah yang akan kita dapatkan apabila kita berbuat adil yaitu:
Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, karena adil lebih dekat dengan taqwa (Q.S. Al-Maidah ayat 8)
Menjadi pemimpin dan teladan sekaligus pengayom bagi orang lain
Disegani dan dipercaya oleh masyarakat sekitar
Menumbuhkan rasa kepuasan, aman dan nyaman bagi orang lain
Menciptakan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat
Mempererat tali persaudaraan dan pesatuan
Doanya cepat dikabulkan oleh Allah swt, dan juga mendapatkan perlindungan/pertolongan (naungan) dari Allah swt ketika di akhirat nanti, jika kita menjadi pemimpin yang adil.
Contoh adil:
Dua orang pencuri tertangkap basah oleh warga sedang melakukan aksinya. Mereka diserahkan kepada pihak yang berwajib dan keduanya di sidang di pengadilan, dan hakim manjatuhkan vonis hukuman 5 tahun penjara untuk kedua pencuri tersebut. Tidak ada perbedaan sangsi yang mereka terima. kedua pencuri tersebut masing-masing dihukum penjara selama 5 tahun sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tentunya contoh kasus ini mencerminkan sebuah keadilan. Yakni mereka di hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan masing-masing pencuri menerima sangsi yang sama. sehingga terciptalah yang namanya ADIL.
Anak kembar sedang meributkan sebuah buku bacaan, dan seorang ibu membelikannya untuk mereka berdua.
DAFTAR PUSTAKA:
Qomsyatun, gustini. 2015. Manfaat Sikap perilaku adil. Dalam: http://gustiniqomsyatun.blogspot.co.id/2015/11/manfaat-sikap-perilaku-adil.html. (diakses pada 31 Desember 2018)
Kirana, Candra. 2013. Pengertian Adil Beserta Contohnya. Dalam:
http://paschip.blogspot.com/2013/06/pengertian-adil-beserta-contohnya.html (diakses 31 Desember 2018)
Hidayat, Rahmad. 2015. Pengertian,Macam, dan Hikmah Perilaku Adil. Dalam: http://www.kitapunya.net/2015/07/pengertian-macam-dah-hikmah-perilaku.html (diakses 31 Desember 2018)
PENTINGNYA KEADILAN
Oleh : Rachmatika Anantia Agustin
@P18-ANANTIA, @JK13
I. Pengalaman dan Praktek
- Adil dalam membagi waktu untuk keluarga
- Adil memberikan sesuatu terhadap adik
- Tidak memilih-milih teman dalam bermain
II. Teori
Menurut Aristoteles, keadilan adalah tindakan yang memberikan sesuatu kepada orang yang memang menjadi haknya. Ia juga berpendapat bahwa keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, yaitu titik tengan antara kedua ujung ekstrem, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menurut Plato, keadilan adalah sesuatu hal yang berada di luar kemampian manusia biasa yang berasal dari perubahan dalam masyarakat. Untuk mewujudkan keadilan. Masyarakat harus dikembalikan pada struktur aslinya.
III. Pembahasan
Keadilan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap manusia menginginkan keadilan. Keadilan adalah sesuatu hal yang menjadi tuntutan setiap orang maupun kelompok untuk dipenuhi dan ditegakan. Manusia hidup dikelilingi oleh manusia lainnya yang bisa berbahaya dan mungkin mengancam keadilannya sebagai manusia, sehingga menyebabkan keadilannya diambil oleh orang lain atau dirampas secara paksa. Manusia menginginkan agar keadilannya terlindungi dari bahaya yang mengancamnya. Untuk itu manusia pasti memerlukan bantuan manusia lainnya dan tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan manusia lainnya.
Macam-Macam Keadilan
- Keadilan Komunikatuif, keadilan yang berdasarkan suatu hak seseorang pada suatu objek tetentu.
- Keadilan Distributif, keadilan terhadap apa yang menjadi suatu hak pada subjek hak yakni individu.
- Keadilan Legal, keadilan menurut undang-undang dimana objeknya adalah masyarakat.
- Keadilan Vindikatif, keadilan yang memberikan hukuman yang sesuai dengan pelanggaran.
- Keadilan Kreatif, kebebasan untuk dapat menciptakan kreativitas yang dimilikinya dalam berbagai bidang kehidupan.
Tujuan Keadilan
- Menjalin kebersamaan di dalam perbedaan
- Mangarahkan individu pada bakatnya
- Menjalankan roda kehidupan
- Meminimalisir konflik
Manfaat Keadilan
- Mempermudah segala urusan
- Mencegah perpecahan
- Mengurangi kecemburuan
Jenis-Jenis Keadilan
- Adil kepada Allah SWT.
- Adil kepada diri sendiri
- Adil kepada makhluk lain dan lingkungan
- Adil kepada sesama
IV. Kesimpulan
Dengan adanya kerjasama antara manusia dengan manusia lainnya akan lebih mudak menegakan keadilan yang diinginkan oleh setiap manusa. Jika masyarakat sadar akan pentingnya keadilan maka kehidupan masyarakat akan berjalan dengan damai. Keadilan merupakan hal yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan hukum yang benar sesuai dengan peraturan-perundang-undangan.
DAFTAR PUSTAKA
Aristyanto, F. 2016. Dalam http://repository.uin-suska.ac.id/2721/4/BAB%20III.pdf
Rahayu, D Sri. 2015. Dalam http://eprints.ums.ac.id/38937/7/BAB%20I.pdf
Label:
@JK13,
@P18-ANANTIA
BERSIKAP ADIL MENURUT ISLAM.
Bersikap adil
I. PENDAHULUAN
Pertama yang akan dibahas terlebih dulu adalah Adil secara Universal. Sifat adil merupakan salah satu aspek yang mutlak untuk berada didalam sifat setiap manusia, serta sangat layak untuk diimplementasikan kedalam setiap segi kehidupan setiap makhluk sosial, khususnya dalam lingkungan bermasyarakat. Namun, masih banyak sebagian dari masyarakat Indonesia masih saja salah kaprah dalam mengartikan atau menggaris bawahi tentang definisi dari adil tersebut, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial semata dalam kehidupan sekitar.
Lalu, apa yang dimaksud dengan kata ‘adil’ tersebut sehingga masih terus diperdebatkan oleh sebagian besar masyarakat? Pada dasarnya, adil merupakan salah satu hal atau sifat yang didasari oleh setiap manusia yang memiliki prinsip masing-masing dalam hidupnya, sehingga mereka tidak menerapkan atau bahkan tidak pernah mengutamakan sikap untuk memihak kepada setiap pihak, atau atau subjek tertentu yang tengah mengalami suatu perselisihan.
II. PERMASALAHAN
1, PENGRTIAN BERSIKAP ADIL
2, CONTOH BERSIKAP ADIL,
III. PEMBAHASAN.
Pengertian Adil Secara Umum dan Contoh Dari Sifat Adil Dalam Kehidupan
Selain dengan sifatnya yang anti memihak kepada satu orang dengan lainnya, umumnya sikap adil adalah suatu cerminan yang dapat dijadikan sebagai inspirasi yang layak untuk diterapkan kedalam lingkungan masyarakat, khususnya didalam keluarga dan harus ditanamkan sejak dini. Karena, banyak sekali dampak yang akan dirasakan oleh anda yang selalu mengutamakan sikap ini sejak kecil dan manfaatnya akan dirasakan dalam jangka panjang.
Karena, sikap adil yang anda tunjukkan kedalam lingkungan keluarga maupun sosial diluar aspek inti dapat memberikan dampak positif bagi siapapun yang terlibat dalam kehidupan anda. Pasalnya, beberapa dari mereka yang mendapatkan rasa keadilan akan secara otomatis merasakan kepada dirinya masing-masing dengan tidak mendapatkan sifat diskriminasi, atau yang disebut dengan perbedaan antara setiap golongan dalam kehidupan sosial dan juga dalam masyarakat.
Lantas, apakah sifat adil tersebut bisa atau memiliki contoh yang bersifat spesifik dalam kehidupan manusia? Tentunya, beberapa sikap adil tersebut sangat mudah untuk terlihat secara jelas dalam kehidupan manusia, sehingga tak banyak dari anak-anak kecil sudah banyak yang menerapkan salah satu karakter bangsa yang satu ini, dengan alih untuk bisa membuat kehidupan bangsa Indonesia menjadi jauh lebih makmur dan sejahtera.
Contoh Keadilan
1. Contoh pertama yang bisa dirasakan dari sikap adil berasal dari dalam keluarga. Hal yang paling menonjol didalam lingkungan tersebut adalah merupakan tolak ukur yang berasal dari orang tua. Bagaimana tidak, sikap adil yang dimiliki oleh ayah maupun ibu yang bertindak sebagai subjek utama didalam keluarga inti harus memberikan contoh bagi anak-anaknya, salah satunya adalah dengan tidak membedakan setiap buah hatinya.
2. Lalu, contoh kedua lainnya dan bisa diimplementasikan didalam lingkungan masyarakat adalah dengan berasal dari lingkungan sekolah. Ilustrasi sederhana yang sangat mudah untuk dirasakan dan dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat sekolah berasal dari karakteristik seorang guru, dengan cara tidak membedakan setiap siswa antara satu dengan lainnya. Karena, mereka berhak mendapatkan pelayanan dan pendidikan yang
3. setara sebagai murid yang sedang meuntut ilmu.Berikutnya, contoh ketiga yang paling sering terjadi didalam kehidupan sosial dan bermasyarakat adalah dengan tidak menimbulkan sikap perseteruan antar sesama teman, dalam kata lain tidak meng-‘kambing hitam’ kan setiap teman yang tengah mengalami pertikaian. Anda yang menjadi rekan yang berada dalam satu lingkungan yang sama, tentunya dituntut untuk memberikan ketenangan dan tidak pernah membedakan teman, antara yang miskin dan kaya.
Wujud Dari Implementasi Sifat Adil Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia
Sifat adil tentunya memberikan banyak pengaruh besar dalam kehidupan sosial di Indonesia, mulai dari kalangan belia hingga lanjut usia sangat mutlak untuk mendapatkan sifat adil yang diberikan oleh sesama masyarakat, bahkan kalangan pemerintah yang menjadi penanggung jawab dalam kemajuan hidup bangsa sudah pasti harus memeratakan sikap adil tersebut, bukan hanya bagi masyarakat menengah atas saja, melainkan hingga kalangan bawah sekalipun.
Namun, tahukah anda? Jika wujud implementasi dari sikap adil tersebut berasal dari salah satu sila yang ada dalam pancasila, tepatnya sila ke-5 yang berbunyi ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’. Dalam kata lain, semua masyarakat Indonesia dari berbagai suku, agama, ras dan golongan manapun harus menjunjung tinggi sikap keadilan dalam lingkungan masyarakat, dengan tujuan membuat Negara Indonesia menjadi lebih baik.
Keadilan Dalam Islam
1. Pengertian Adil Menurut Islam
Adil menurut bahasa Arab disebut dengan kata ‘adilun, yang berarti sama dengan seimbang. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, adalah diartikan tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Dan menurut ilmu akhlak ialah meletakan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau menerima sesuatu sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya, dan menghukumyang jahat sesuai dan kesalahan dan pelanggaranya.
Secara Bahasa Adil Berasal dari bahasa arab yang berarti proporsional, tidak berat sebelah, jujur Secara Istilah ada beberapa makna antara lain: menempatkan sesuatu pada tempatnya.
- Menurut Ibnu Miskawaih keadilan adalah Memberikan sesuatu yang semestinya kepada orang yang berhak terhadap sesuatu itu.
- Menurut Al Ghozali adil adalah keseimbangan antara sesuatu yang lebih dan yang kurang
Adil itu menempatkan sesuatu pada tempatnya, Kata adil dilawankan dengan kata dzalim yaitu menempatkan sesuatu yang bukan pada tempatnya.
Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah Subhanallahuwata’ala.
2. Dalil Keadilan Dalam Islam
(An-Nisa’: 135)
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.
(QS. Ar-Rahman:7-9)
7. Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan, 8. agar kamu jangan merusak keseimbangan itu, 9. dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu.
(QS. Al-Hadidi:25)
Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa.
(QS. Al-An’âm : 152)
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”
(QS. Al-Mâ`idah : 8)
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-A’râf : 181)
Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil.
(QS. Asy-Syûrô: 15)
Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, “Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.”
Terjemahan Sahih : Quran.com
3. Pentingnya Keadilan
Islam sangat menekankan sikap adil dalam segala aspek kehidupan. Allah Subhanallahu wata’ala memerintahkan kepada umat manusia supaya berprilaku adil, baik kepada Allah Subhanallahu wata’ala, dirinya sendiri maupun orang lain. Al Qur’an memandang bahwa keadilan merupakan inti ajaran Islam yang mencakup semua aspek kehidupan. Prinsip keadilan yang dibawa Al Qur’an sangat kontekstual dan relevan untuk diterapkan kedalam kehidupan beragama, berkeluarga dan bermasyarakat.
4. Karakteristik Sikap Adil
Islam mengajarkan bahwa semua orang mendapat perlakuan yang sama dan sederajat dalam hukum. Dalam Islam , tidak ada diskriminasi hukum karena perbedaan kulit, status social, ekonomi, atau politik .
Alqur’an secara spesifik menegaskan perilaku adil Yaitu ;
- Keadilan dalam menetapkan hukum (QS An Nisa’ 58)
- Keadilan memberikan hak kepada orang lain (QS An NAhl 90)
- Keadilan dalam berbicara (QS Al an’ am 152)
- Keadilan dalam kesaksian (QS An Nisa’ 135)
- Keadilan dalam pencatatan utang (QS Al Baqarah 282)
- Keadilan dalam mendamaikan perselisihan ( QS Al Hujurat 9)
- Keadilan dalam menghadapi orang yang tidak disukai (QS Al Maidah 8)
- Keadilan dalam memberikan balasan ( QS Al Maidah 95)
5. Manfaat dan Positif
Keadilan merupakan sesuatu yang bernilai tinggi, baik, dan mulia. Apabila keadilan diwujudkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan Negara, sudah tentu ketinggian, kebaikan, dan kemuliaan akan diraih. Jika seseorang mampu mewujudkn keadilan dalam dirinya sendiri, tentu akan meraih keberhasilan dalam hidupnya, memperoleh kegembiraan batin, disenangi banyak orang, dapat meningkatkan kualitas diri, dan memperoleh kesejahteraan hidup duniawi serta ukkhrawi (akhirat).
Jika keadilan dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, akan terwujud masyarakat yang aman,tentram , serta damai sejahtera lahir dan batin. Hal ini disebabkan masing-masing anggota masyarakat melaksanakan kewajiban terhadap orang lain dan akan memenuhi hak orang lain dengan seadil-adilnya .
Adapun nilai positif perbuatan adil antara lain :
- Keadilan membawa ketentraman
- Keadilan membawa kedamaian
- Keadilan menimbulkan kepercayaan
- Keadilan dapat meningkatkan kesejahteraan
- Keadilan dapat meningkatkan prestasi belajar
- Keadilan dapat menciptakan kemakmuran
- Keadilan dapat mengurangi kecemburuan sosial
- Keadilan dapat mempererat tali persaudaraan
- Keadilan dapat menimbulkan kebaikan dan mencegah kejahatan
Sumber Artikel : Buku Akidah Ahlak & Nafi Ismawan Blog
6. Contoh Adil Dalam Islam
1. Jika seorang pasangan suami istri memiliki 2 anak yang mana anak pertama (1) sekolah jauh dan membutuhkan uang saku lebih daripada anak yang ke dua (2) karena faokto biaya perjalanan yang berbeda, tentunya uang saku tidak 50%:50% . Islam mengajarkan keadilan dengan cara menempatkan sesuatu pada tempatnya, dimana pada kondisi ini tentunya uang saku anak pertama (1) lebih besar karena memang biaya transportasinya lebih mahal daripada anak ke dua (2).
2. Contoh adil dalam hukuman, baca selengkapnya : Kisah Keadilan Khalifat Ali Bin Abi Thalib رَضِÙŠَ اللَّÙ‡ُ عَÙ†ْÙ‡ُ Perihal Baju Besi
DAFTAR PUSTAKA
Adil Menyesuaikan Kebutuhan!
Oleh: Rosa Amaria Putri (@P09-Rosa) @JK13
Pengalaman dan Praktek
Definisi adil adalah sama,sama dalam
segalanya,perilaku yang sama,kasih sayang yang sama,uang jajan yang sama dan
sebagainya. Adil menurut saya adalah sesuai kebutuhan bukan harus sama,ketika
kamu SMA diberi uang jajan Rp.20.000,dan adikmu SD apakah mereka harus sama
uang jajannya,pasti jika sama,kalian tidak anggap adil,jadi bagaimana si
adil,adil adalah ketika kebutuhan kita terpenuhi satu sama lain dengan
baik,bukan sama rata.
Teori dan Pembahasan
Tidak ada definisi yang memuaskan
tentang arti keadilan.Lord Denning,seorang hakim Agung Inggris pernah
mengatakan bahwa “keadilan bukanlah sesuatu yang bisa dilihat , keadilan itu
abadi dan tidak temporal . Bagaimana seseorang mengetahui apa itu
keadilan,padahal keadilan bukan hasil penalaran tetapi produk
nurani”(Sholehudin,2011:44).
Jenis Keadilan
a) Keadilan Distributif
Keadilan distributive dalam ruang lingkup psikologi diartikan
segala bentuk distribusi di antara anggota kelompok dan pertukaran antar
pasangan.
b) Keadilan Prosedural
Keadilan procedural adalah mekanisme untuk menentukan suatu
ketetapan (Faturochman,2002:9).
c) Keadilan Interaksional
Keadilan interaksional diasumsikan bahwa manusia sebagai
anggota kelompok masyarakat sangat memperhatikan tanda-tanda atau symbol-simbol
yang mencerminkan posisi mereka dalam kelompok.
d) Keadilan Retributif
Keadilan
retributive berasal dari ide dasar Lex Talionis yaitu seseorang berhak untuk
mendapatkan pengalaman atau imbalan yang setimpal seperti apa yang telah
lakukan orang lain. (Nuqul,2010:31).
e) Keadilan Restoratif
Pasca
perkembangan orientasi pemidanaan yang mendudukkan korban sebagai bagian
penting dari tujuan pemidanaan.
Tujuan Berprilaku Adil
Menciptakan keharmonisan dan
kesinergisan hidup.Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita harus adil
terhadap siapapun,makhluk hidup,alam,dan lainnya.
Manfaat Bersikap Adil
Ø Mencegah Perpecahan
Ø Mempermudah segala urusan
Ø Meminimalisir kecemburuan social
Kesimpulan
Kita harus bisa bersikap adil agar tidak ada yang merasa
dirugikan,dan ditelantarkan,tetapi adil bukan sama artinya,tetapi sesuai dengan
kebutuhan kita masing-masing.
Sumber:
· - Pengalaman
diri sendiri
Minggu, 15 Desember 2019
BERSIKAP ADIL
Oleh : AULIYAH PERTIWI (@P02-AULIYAH)
I.
PENGERTIAN
Apa yang dimaksud
dengan adil (fair)? Secara umum, pengertian adil adalah suatu sikap jujur,
tidak memihak kepada pihak tertentu serta bertindak objektif berdasarkan atas
kebenaran yang umum.
Secara bahasa,
kata adil berasal dari bahasa arab yang artinya berada di tengah-tengah, jujur,
lurus, dan tulus. Dalam bersikap adil, manusia dituntut untuk tetap
mempertimbangkan hak dan kewajiban setiap orang.
Kalau
dianalogikan, adil ini ibarat sebuah timbangan dengan berat beban yang sama di
kedua sisinya sehingga seimbang (balance). Namun, bukan berarti adil itu harus
sama. Jadi, seimbang yang dimaksud disini bukanlah memberikan sesuatu dengan
porsi yang sama pada beberapa orang. Akan tetapi, dengan memperlakukan sesuai
pada tempatnya tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi.
Jadi, intinya
dalam memutuskan perkara atau hal lainnya seseorang yang adil akan terpaku pada
kebenaran tanpa ada pengaruh pertemanan, hubungan keluarga, agama, ataupun
ikatan lainnya.
II.
TUJUAN BERPRILAKU ADIL
Tujuan berbuat
adil adalah untuk menciptakan keharmonisan dan kesinergian hidup dalam
menjalankan kehidupan. Berbuat adil harus dilakukan kepada siapapun, baik
terhadap diri sendiri, orang lain, seluruh ciptaan Allah, dan Allah SWT
sendiri.
III.
MANFAAT ADIL
Karena adil merupakan salah satu sikap yang
mulia yang memiliki banyak manfaat bagi siapa saja yang menjalaninya. Berikut
beberapa manfaat adil diantaranya yaitu:
1.
Mencegah Perpecahan. Jika bersikap tidak adil maka akan terjadi
perselisihan. Mereka yang merasa dirugikan pasti akan tentu akan berusaha
melawan dan akhirnya, keduanya akan saling menjatuhkan dan tidak harmonis.
2.
Mempermudah Segala Urusan. Mereka yang adil akan menempatkan segala hal
sesuai porsinya tanpa ada penyimpangan sehingga tidak memiliki beban yang harus
dipikul.
3.
Meminimalisir Kecemburuan Sosial. Dengan berperilaku adil maka akan mengurangi
kecemburuan sosial di masyarakat, mereka secara mudah akan menyadari hak dan
kewajibannya. Kehidupan bermasyarakat juga menjadi lebih rukun dan sejahtera.
Bahkan rasa saling percaya juga akan mudah ditumbuhkan selama bersikap adil.
IV.
JENIS-JENIS ADIL DALAM ISLAM
Dalam ajaran agama islam ada 4 (empat) jenis
atau bagian sikap adil diantanya yaitu:
·
Adil Kepada Allah SWT. Umat Islam bersikap adil kepada Allah SWT dengan
menjadikan-Nya satu-satunya zat yang disembah dan ditaati.
·
Adil Kepada Diri Sendiri, seseorang harus dapat menempatkan dirinya
dengan baik dan benar dengan cara menjaga diri tetap sehat, tidak menyakiti
diri sendiri, dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
·
Adil Kepada Mahluk lain dan Lingkungan, sebagai manusia tidak akan terlepas dari
hawa nafsu. Namun, manusia harus selalu berusaha adil terhadap mahluk hidup dan
lingkungan sekitar dengan mengutamakan kepentingan banyak pihak ketimbang hawa
nafsu.
·
Adil Kepada Sesama, manusia adalah mahluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lainnya. Dengan bersikap adil maka kebutuhan sesama
manusia akan terpenuhi.
V.
CONTOH PERILAKU ADIL
Berikut ini contoh penerapan perilaku adil di
keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara.
·
Memberikan uang
saku kepada anak sesuai kebutuhan dan porsinya.
·
Mencintai seluruh
anggota keluarga dengan tidak berat sebelah.
·
Menjalankan hak
dan kewajiban baik di lingkungan manapun dengan seimbang.
·
Berteman dan
bertetangga dengan siapapun tanpa memandang latar belakangnya.
·
Melakukan
perdagangan dengan jujur seperti tidak mengurangi takaran timbangan.
·
Mengadili suatu
perkara hukum dengan sikap yang bijaksana dan keputusan yang adil
seadil-adilnya.
·
Belajar dengan
giat, tekun, dan rajin.
·
Saling tolong
menolong terhadap seluruh manusia.
·
Rajin berzakat
dan membayar pajak untuk memenuhi hak-hak orang lain.
VI.
KESIMPULAN
Berprilaku adil
memerlukan kejelian dan ketajaman, dengan bersikap adil akan tercipta
keharmonisan dalam kehidupan. Sebagai seorang muslim kita harus taat
menjalankan apa yang telah disyariatkan oleh agama tanpa pengecualian termasuk
untuk berbuat adil dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)