oleh: Niko Prayoga
@D26-Niko
latar belakang
Dalam
kehidupan masyarakat, banyak sekali kita jumpai tipe-tipe manusia yang
berbeda-beda dan unik. Sikap yang dicitrakan keluar dari dirinya mempengaruhi
parameter kesuksesan. Jika seseorang yang mempunyai sikap positif cenderung
meraih sukses yang tinggi, sebaliknya jika kita mempunyai sikap negatif
cenderung mempunyai daya sukses yang rendah. Sikap negatif itu menenggelamkan
potensi kita yang trependam, bakat kita, kreativitas dan daya inovasi yang
sangat diperlukan dalam suatu parameter kesuksesan. Pada garis besarnya ada
tiga tipe seseorang dalam masyarakat yaitu tipe proaktif, reaktif, dan inaktif.
Sikap negatif dimiliki oleh tipe dua dan tiga sedangkan sikap positif dimiliki
oleh tipe pertama.
Sikap
proaktif akan membawa pribadi seseorang menjadi pribadi yang unggul yang
memiliki banyak kelebihan dan nilai plus dari orang lain. Hal ini dikarenakan
daya inovasi yang diwujudkan dalam aktivitas. Sedangkan reaktif dan inaktif
akan menghambat pengembangan diri seseorang. Seseorang yang punya bakat
berdiplomasi tetapi karena kurangnya berinteraksi dengan lingkungan
organisasinya maka kemampuan itu tidak tampak. Seorang yang mempunyai bakat
bermain bola dan selalu menjadi pahlawan di kelasnya jika ia malas ikut klub
sepakbola maka ia tidak akan menjadi pemain sepak bola yang baik. Apalagi
seorang mahasiswa fakultas hukum harus mengembangkan apa yang mendukung
kesuksesannya seperti kemampuan keberanian berbicara, kemampuan manajemen, kemampuan
komunikasi, sikap dan etika profesi, bahasa asing, kursus-kursus yang lain
serta tak kalah pentingnya adalah pengalaman magang. Karena jika mengandalkan
IP saja tidak ada keahlian lain maka ia akan kalah dengan orang yang memiliki
keahlian dan pengalaman. Oleh karena itu orang yang sukses dimasa yang akan
datang adalah orang yang proaktif.
Pengertian Proaktif
Pengertian atau
definisi proaktivitas adalah orang yang relatif tidak terpengaruh oleh kekuatan
situasi di sekitarnya, bahkan orang tersebut mampu mempengaruhi timbulnya
perubahan dalam lingkungannya.
Hjelle dan Ziegler
(1981) mengemukakan bahwa proaktivitas merupakan salah satu asumsi dasar sifat
manusia.
Frankl (1962) mengemukakan proaktif sebagai
perilaku paling utama dalam eksistensi hidup manusia, yaitu kemampuan individu
untuk menemukan makna hidup dan berjuang untuk memenuhi makna hidupnya itu
(Search and struggle for meaningful life) sebagai sebuah tanggung-jawab
pribadi.
Maslow (dalam
Mangkunegara, 2000), proaktivitas seseorang adalah
terletak pada perilaku seseorang, bukan respon terhadap stimulus eksternal,
artinya individu adalah beraksi, bukan bereaksi.
Ciri-ciri Individu Proaktif.
1. Orang proaktif
selalu bertanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau
pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah produk dari pilihan sadar,
berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana hati, conditioning, atau
tekanan sosial yang diterima.
2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.
3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam ke luar (in side – out), yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip (principle centered) kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai (values) yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik manusianya” secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “four unique himant gifts” itu adalah Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will (kebebasan kehendak).
2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.
3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam ke luar (in side – out), yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip (principle centered) kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai (values) yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik manusianya” secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “four unique himant gifts” itu adalah Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will (kebebasan kehendak).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar