Minggu, 01 Oktober 2017

Peduli Lingkungan Keselamatan Bersama


 @D26-Niko
oleh : Niko Prayoga

 Banjir yang tejadi di beberapa tempat di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta lebih banyak disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Tinggal dibantaran sungai dan membuang sampah kesungai merupakan salah satu sebab utama yang menyebabkan pendangkalan dan tersendatnya aliran sungai yang menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi daerah pemukiman serta jalan-jalan sehingga memutus arus transportasi.
            Kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh banjir ini sangat besar. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mencatat kerugian yang diakibatkan oleh banjir di Jakarta pada tahun 2014 mencapai 12 triliun rupiah (Koran Jakarta 2 pebruari 2015).  Selain dapat menyebabkan kerugian material banjir juga dapat menimbulkan timbulnya penyakit berbahaya contohnya TBC dan Kolera.
            Seperti yang sudah disebutkan diatas salah satu penyebab banjir adalah sampah dan lingkungan kumuh.  Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan minimnya lahan buat tempat tinggal pada saat ini membuat orang mendirikan bangunan tempat tinggal dibantaran sungai menjadi penyebab yang paling utama penyebab banjir saat ini. Perilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan dan kesehatan bersama menjadi salah satu masalah yang sangat serius yang dihadapi suatu negara.
            Sikap kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan sudah seharusnya diterapkan sejak dari ia masih kanak-kanak oleh orang tuanya dan diajarkan seperti contoh sederhana yaitu mencontohkan membuang sampah pada tempat sampah dan mencuci tangan setelah membuang sampah biasanya anak akan melihat dan merespon dengan cepat apa yang telah lihat dan langsung menerapkan apa yang ia lihat. Jadi kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua pasti akan menularkan kepada anaknya. Dari masalah diatas disini saya akan menjelaskan salah satu karakter terpuji yaitu peduli.
            Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan
1     pengertian peduli,
2      jurnal tentang peduli
3       manfaat mempunyai sikap peduli
         Al-Qur’an dan Hadish tentang peduli terhadap lingkungan
Tapi sebelum itu saya akan membagikan pengalaman pribadi saya mengenai sikap peduli yaitu peduli terhadap lingkungan.
            Setiap minggu pertama awal bulan dilingkungan tempat saya tinggal ketua RW selalu mengumumkan untuk kerja bakti. Setelah mendengar pengumuman itu saya langsung bangun untuk melaksanakan kerja bakti. Disana sebeum mengerjakan kerja bakti kita membuat tim sebanyak 5 orang pada setiap RT untuk membersihkan selokan pada setiap lingkungan masing-masing. Setelah membagikan tim saya berserta tim langsung membagi tugas. Saya berdua bersama teman saya membersihkan selokan. Tanpa rasa malu dan jiji saya langsung terjun untuk mengambil sampah yang sudah menumpuk yang telah dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab. Selama 1 bulan setelah kerja bakti tersebut lingkungan saya tidak terjadi banjir lagi yang biasanya setiap abis hujan langsung banjir semenjak itu tidak terjadi banjir.
1.      Pengertian peduli
                                               Apa itu peduli?
Peduli adalah sebuah sikap yang melibatkan diri kita terhadap suatu persoalan, keadaan atau kondisi yang sedang terjadi disekitar kita atau suatu tindakan yang sesuai hati  didasarkan terhadap keprihatinan pada masalah yang dialami orang lain.


2.      Jurnal tentang peduli
Menurut Prasetyo, Wibowo Heru, Dkk (2013) menyatakan bahwa Mereka melakukan penelitian mengenai partisipasi warga Kampung Margorukun dalam program kampung Hijau dan Startegi yang dilakukan oleh orang tua dalam keluarga sebagai upaya membentuk karakter peduli lingkungan pada anak. Penelitian ini melibatkan 6 orang dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan peduli lingkungan meliputi :
1      Kerja Bakti Rutin
2     Penanaman dan Perawatan Tanaman
        Pemilihan Sampah
           Perajangan Sampah
       Penggunaan Komposter Aerob
6    Pembuatan Pupuk Kompos
7     Penataan Taman Bermain
8     Arisan Kader Lingkungan dan PKK
9      Pembuatan Tim Yel-Yel
1     Pengadaan Bank Sampah

3.      Manfaat peduli
Apa saja manfaat mempunyai sifat peduli?
Manfaat peduli lingkungan meliputi :
1       Terhindar dari penyakit
2        Lingkungan menjadi segar/sejuk
3       Bebas dari pencemaran
4     Lebih mudah mendapatkan air bersih
Selain itu peduli lingkungan juga dapat menyelamatkan ekonomi suatu negara, misalnya apabila mengelolah, merawat dan melestarikan lingkungan kita tidak menutup kemungkinan banyak wisatawan dari luar negeri dapat ke Indonesia untuk berkunujung melihat indahnya alam Indonesia saat ini yang mampu menambah nilai devisa negara.
4.      Hadisht tentang peduli lingkungan
Larangan menelantarkan lahan
حَدِيْثُ اَبِي هُرَيْرَةِ ر.ع. قَاَل : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى عليه وسلم : مَنْ كَانَتْ لَهُ اَرْضٌ فَلْيَزْرَعْهَا اَوْلِيَمْنَحْهَا اَخَاهُ فَؤِنْ اَبَى فَلْيُمْسِكْ اَرْضَهُ ( اخرجه البخارى )

a.       Terjemah hadits
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memiliki tanah, hendaknya menanaminya atau memberikannya kepada saudaranya, jika tidak, boleh menahannya. (Dikeluarkan oleh Bukhari)
     penjelasan Hadist
Berdasarkan hadits diatas, dapat disimpulkan bahwa Islam melarang umatnya menelantarkan tanah garapan dan harus memberikan kelebihan air agar tanah orang lain pun dapat dipelihara.
a       Larangan menelantarkan tanah
Islam sangat menghargai tanah yang merupakan karunia Allah swt. jika orang yang memiliki tanah luas, namun tidak sanggup mengurusi atau memanfaatkan tanahnya dengan tanaman yang bermanfaat, ia harus menyerahkan tanah, baik dengan cara menghibahkannya atau menyewakannya kepada orang lain yang memiliki waktu luang untuk menggarap tanah tersebut.
b      Memberikan kelebihan air kepada orang lain
Memberikan kelebihan air kepada orang lain merupakan perbuatan yang sangat terpuji karena telah memberikan kemudahan kepada orang lain, sekaligus lebih mempererat persaudaraan diantara mereka. Sebaliknya apabila ia kikir, maka hal itu akan memicu pertengkaran yang mungkin dapat menimbulkan korban.

Pena   Penanaman pohon merupakan langkah terpuji
عَنِ اَنَسٍ قَالَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا اَوْيَزْرَعُ زَرْعًا فَيَاكُلُ مِنْهُ طَيْرً اَوْاِنْسَانٌ اَوْبَهِيْمَةٌ اِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ
a.       Terjemah hadits
Dari Anas r.a. telah bersabda Rasulullah saw. : Seorang Muslim yang menanam atau menabur benih, lalu dia sebagian yang dimakan oleh burung atau manusia, ataupun oleh binatang, niscaya semua itu akan menjadi sedekah baginya.
) Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Ahmad )
b.      Biografi Perawi
Malik bin Nadzor bin Dhomdom bin Zaid bin Harom bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin An Najjar, Abu Hamzah Al Ansori Al Khazraji. Anas bin Malik urutan ke tiga dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang banyak meriwayatkan hadist, Ia meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits.
Ketika Anas wafat, beliau berumur 107 tahun. Berkata Waqidi dan lainnya” Anas adalah sahabat di Basrah yang paling terakhir wafatnya.” Para ahli sejarah selisih dalam menentukan kematian beliau, ada yang mengatakan wafat pada tahun 90, 91, 92 dan ada pula yang mengatakan tahun 93, dan inilah yang mashur menurut jumhur. Imam Ahmad berkata : Anas bin Malik dan Jabir bin Zaid wafat bersamaan pada hari Jum’at, tahun 93.
c.       Penjelasan hadits
Hadits di atas menunjukkan adanya anjuran untuk menjadikan lahan agar lebih produktif, dan menyiratkan pesan yang cukup dalam agar seseorang memanfaatkan masa hidupnya untuk menanam sesuatu yang dapat dinikmati oleh orang-orang sesudahnya, hingga pahalanya tetap mengalir sampai hari kiamat tiba. Hal itu akan ditulis sebagai amal sedekahnya (sedekah jariyah).
Lebih dari itu, ada sebagian sahabat yang menganggap bahwa orang yang bekerja untuk mengolah dan memanfaatkannya lahannya adalah karyawan Allah swt. Imam Bukhari didalam kitabnya al-adab al-mufrad (nomor:448) meriwayatkan sebuah hadits dari Nafi’ ibn ‘Ashim, bahwa ia mendengar Abdullah bin Amr berkata kepada salah seorang anak kandungnya yang keluar ke tanah lapang (kebun): “apakah para karyawanmu sedang bekerja ?”
“Saya tidak tahu”, jawab anak kandungnya.
Lalu Abdullah ibn Amr menyambung. “Seandainya engkau orang yang terdidik, niscaya engkau akan tahu apa yang sedang dikerjakan oleh para karyawanmu.” Kemudian Abdullah bin Amr menoleh kepada kami, seraya berkata:” jika seseorang bekerja bersama para karyawannya dirumahnya.” (Dalam kesempatan lain, perawi berkata :” Pada apa yang dimilikinya”), maka ia termasuk karyawan Allah swt.

referensi
1. Sumarto Agus Herta, dkk, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern Edisi 3, Jakarta : Graha Ilmu, 2016.
2.  Prasetyo, Wibowo Heru, Dkk,       
Strategi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau Di Kampung Margorukun Surabaya, Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan vol 2, No 1, 2013 dalam http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/3721














Tidak ada komentar:

Posting Komentar