Oleh : Lestari Febrina Tanjung
MAKNA PRINSIP HIDUP
Prinsip
hidup adalah hal terpenting yang pada umumnya kita inginkan terlaksana ketika
kita dihadapkan pada pilihan-pilihan dalam situasi tertentu. Misalnya, kalau
salah satu prinsip hidup kita adalah “Setiap manusia harus disayangi, tetapi
kejahatannya harus ditolak!” maka ketika kita dihadapkan pada situasi semacam
itu, prinsip hidup kita itu akan mengarahkan kita pada keputusan untuk tetap
berusaha menyayangi orang yang telah berbuat jahat dan berusaha membantunya keluar
dari kejahatannya itu.
Memiliki
sebuah prinsip hidup adalah masalah psikologi dan terkait pula dengan ekonomi.
Prinsip hidup membimbing pemiliknya untuk lebih mudah menentukan pilihan. Orang
yang berprinsip hidup kesenangan, misalnya, jika mendapatkan dua undangan pada
saat yang sama, akan bertanya kepada dirinya sendiri: Di manakah aku akan lebih
senang? Secara ekonomis, prinsip hidup telah menunjukkan pilihan dalam situasi
yang sulit dan itu adalah efisiensi.
3 PRINSIP HIDUP DALAM ISLAM
Allah swt berfirman,
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ * وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ * ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling
sempurna.” (QS.an-Najm:39-41)
Ayat-ayat
ini ingin menjelaskan tiga asas penting dalam Islam. Bahkan tiga prinsip ini
telah diperkuat oleh kitab-kitab samawi sebelumnya. Tiga prinsip itu adalah :
·
Setiap manusia bertanggung jawab atas dosa dan perbuatan
yang ia lakukan.
·
Manusia tidak meraih apa-apa di akhirat kecuali apa yang
telah diusahakannya di dunia.
·
Setiap manusia akan melihat hasil usahanya dan Allah akan
menbalasnya dengan balasan yang sempurna.
Secara akal pun, setiap orang bertanggung jawab atas
perbuatannya masing-masing. Dan hasil dari perbuatannya akan kembali pada
dirinya sendiri. Akankah kita akan mendapatkan sesuatu dengan duduk dan
berkhayal?
Jika tiga prinsip Islam ini benar-benar diyakini, maka
akan memberi pengaruh yang besar pada kondisi psikologis seseorang. Ia akan
memilih bangkit dan berusaha menuju kebaikan dari pada hanyut khayalan semu
yang tidak menghasilkan apa-apa. Bila terpeleset dalam dosa, ia segera
bertaubat dan memperbaiki dosa itu dengan kebaikan.
Keyakinan ini tidak hanya mempengaruhi semangat dalam
urusan akhirat saja. Dalam urusan dunia pun, seorang mukmin tidak diperkenankan
untuk menggantungkan dirinya kepada orang lain, lalu berharap merasakan hasil
dari usaha orang. Setiap mukmin harus selalu giat dan berusaha dalam urusan
dunia dan akhiratnya.
KEHARUSAN MEMILIKI PRINSIP HIDUP
Prinsip atau pendirian sangat penting dalam
kehidupan. Orang yang memiliki prinsip artinya memiliki ketegasan sikap dalam
hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki prinsip artinya hidupnya tanpa
pedoman, tanpa sikap, tanpa pendirian, akan mudah terbawa arus dan akhirnya
kehidupannya pun dapat dipastikan tidak akan mengalami kemajuan. Di bawah ini
uraian pentingnya memiliki prinsip dalam hidup dan manfaat yang akan
dirasakannya.
1. Moto
Setiap produk, organisasi, lembaga atau gerakan selalu punya moto. Moto artinya slogan yaitu prinsip yang dipegang agar seseorang, komunitas atau lembaga berada dalam jalur yang tetap dan konsisten dalam prinsip dianut bersama. Orang hidup harus punya moto, slogan atau prinsip. Hidup tanpa prinsip adalah hidup tak terarah, akan mudah terbawa arus, mudah terbawa pengaruh, terombang-ambing oleh gelombang yang tak menentu. Orang-orang yang sukses hidupnya umumnya mempunyai moto atau prinsip yang dipegangnya dan dipertahankannya bahkan hingga mati.
Setiap produk, organisasi, lembaga atau gerakan selalu punya moto. Moto artinya slogan yaitu prinsip yang dipegang agar seseorang, komunitas atau lembaga berada dalam jalur yang tetap dan konsisten dalam prinsip dianut bersama. Orang hidup harus punya moto, slogan atau prinsip. Hidup tanpa prinsip adalah hidup tak terarah, akan mudah terbawa arus, mudah terbawa pengaruh, terombang-ambing oleh gelombang yang tak menentu. Orang-orang yang sukses hidupnya umumnya mempunyai moto atau prinsip yang dipegangnya dan dipertahankannya bahkan hingga mati.
2. Mata
Mengapa moto penting? Agar mata terarah ke depan. Agar gerak dan arah hidup fokus pada tujuan tertentu, agar optimis menggapai masa depan. Mata kuda saja ditutupi agar fokus ke depan tidak melirik ke kiri dan kanan, apalagi manusia. Hidup manusia harus jelas arah dan tujuannya. Hidup ini untuk apa dan mau kemana.
Mengapa moto penting? Agar mata terarah ke depan. Agar gerak dan arah hidup fokus pada tujuan tertentu, agar optimis menggapai masa depan. Mata kuda saja ditutupi agar fokus ke depan tidak melirik ke kiri dan kanan, apalagi manusia. Hidup manusia harus jelas arah dan tujuannya. Hidup ini untuk apa dan mau kemana.
Al-Qur’an
(At-Takwir: 26) mengatakan: “Fa ‘aina tadzhabūn?” (Mau kemanakah engkau pergi?)
Arah dan tujuan hidup bisa ditentukan bila seseorang, kelompok atau lembaga
memiliki moto (prinsip). Tanpa moto, mata dan gerak langkah akan sulit
diarahkan fokus ke depan, pasti akan banyak tergoda oleh godaan kiri kanan.
Tanpa prinsip, gerak dan langkah hidup seseorang akan susah ditegaskan dan akan
sulit menolak dan menghindari godaan-godaan yang melencengkan arah dan tujuan
hidupnya.
3. Mutu
Mengapa moto dan mata harus diselaraskan? Agar hidup ini bermutu. Orang yang hidupnya tidak bermutu adalah tidak berkualitas. Orang yang hidupnya tidak punya moto dan tidak matanya mudah tergoda oleh godaan adalah hidup yang tidak bermutu. Hanya hidup yang bermutulah yang akan memberikan jaminan sukses di masa depan. Hanya hidup yang berkualitaslah yang dapat diandalkan untuk menggapai keberhasilan di masa datang. Hidup yang bermutu adalah hidup yang bermoto dan bermata.
Mengapa moto dan mata harus diselaraskan? Agar hidup ini bermutu. Orang yang hidupnya tidak bermutu adalah tidak berkualitas. Orang yang hidupnya tidak punya moto dan tidak matanya mudah tergoda oleh godaan adalah hidup yang tidak bermutu. Hanya hidup yang bermutulah yang akan memberikan jaminan sukses di masa depan. Hanya hidup yang berkualitaslah yang dapat diandalkan untuk menggapai keberhasilan di masa datang. Hidup yang bermutu adalah hidup yang bermoto dan bermata.
4. Metu
Dalam bahasa Sunda ada ungkapan “saciduh metu, saucap nyata!” (ucapannya selalu menjadi kenyataan). Metu adalah agar keberhasilan atau kesuksesan hidupnya di masa depan menjadi nyata. Hanya akan menjadi nyata bila moto, mata dan mutunya selaras. Orang yang hidupnya memiliki prinsip, dijalani dengan konsisten dan hidupnya berkualitas pasti akan menggapai sukses dan keberhasilan. Orang-orang yang sukses dalam panggung sejarah dunia dikenal sebagai orang-orang yang memiliki prinsip yang tegas, konsisten menjalaninya dan kualitas hidupnya baik dan bermutu.
Dalam bahasa Sunda ada ungkapan “saciduh metu, saucap nyata!” (ucapannya selalu menjadi kenyataan). Metu adalah agar keberhasilan atau kesuksesan hidupnya di masa depan menjadi nyata. Hanya akan menjadi nyata bila moto, mata dan mutunya selaras. Orang yang hidupnya memiliki prinsip, dijalani dengan konsisten dan hidupnya berkualitas pasti akan menggapai sukses dan keberhasilan. Orang-orang yang sukses dalam panggung sejarah dunia dikenal sebagai orang-orang yang memiliki prinsip yang tegas, konsisten menjalaninya dan kualitas hidupnya baik dan bermutu.
5.
Mati
Orang yang sukses dan berhasil dalam hidupnya, tentulah matinya tidak sia-sia. Orang yang moto, mata, mutu dan metunya sudah dirasakan dan dinikmati, ketika mati akan dikenang sebagai orang besar, orang berjasa, pahlawan dan sebagainya. Misalnya, para tokoh sejarah yang baik, para penemu, para pemimpin kharismatik, para ulama, para ilmuwan dan sebagainya. Kematiannya tetap dikenang oleh kemanusiaan, namanya tidak pupus dalam buku catatan sejarah. Mereka tetap hidup dalam kenangan dan ingatan generasi manusia setelahnya.
Orang yang sukses dan berhasil dalam hidupnya, tentulah matinya tidak sia-sia. Orang yang moto, mata, mutu dan metunya sudah dirasakan dan dinikmati, ketika mati akan dikenang sebagai orang besar, orang berjasa, pahlawan dan sebagainya. Misalnya, para tokoh sejarah yang baik, para penemu, para pemimpin kharismatik, para ulama, para ilmuwan dan sebagainya. Kematiannya tetap dikenang oleh kemanusiaan, namanya tidak pupus dalam buku catatan sejarah. Mereka tetap hidup dalam kenangan dan ingatan generasi manusia setelahnya.
Bagi
para ulama dan mereka yang berjihad dijalan Allah, Al-Qur’an surat Al-Baqarah:
154 menggambarkannya dengan: “Wala taqūlu liman yuqtalu fî sabîlillâhi amwât.
Bal ahyâ, walâkin lâ tasy’urūn!” (Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
orang-orang yang gugur di jalan Allah, (mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya)
mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.”
DAFTAR PUSTAKA
Sagittarius. Gesta. 2013. Keharusan memiliki prinsip hidup. Blogspot.co.id.
dalam
(25 April 2013)
Anonim. 2017. 3 prinsip hidup dalam Islam. Khazanahalquran.com. dalam
(13 Mei 2017)
Sih. 2008. Prinsip hidup. Wordpress.com. dalam
(24 November 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar