Diki Hermawan
@B32-DIKI
Integritas
adalah kualitas moral dan etika yang menggambarkan keselarasan antara tindakan
dan nilai-nilai yang diyakini seseorang. Integritas dalam konteks pribadi
didefinisikan sebagai kejujuran, ketulusan, dan konsekuensi dalam tindakan dan
keputusan yang diambil. Integritas juga melibatkan kepercayaan, orang yang berintegritas
dianggap dapat diandalkan, adil, dan dapat bertanggung jawab atas pilihan
mereka.
Kepemimpinan yang berintegritas
adalah aspek penting dalam mengarahkan suatu masyarakat, organisasi, atau
negara menuju kemajuan yang berkelanjutan. Integritas dalam kepemimpinan
menekankan pada nilai-nilai moral, etika, dan prinsip-prinsip yang kuat, sehingga
pemimpin dapat memberikan contoh yang baik bagi yang dipimpinnya. Agar
masyarakat memiliki pemimpin yang berintegritas, penting untuk mengembangkan
agenda pendidikan yang mendukung pembentukan karakter dan nilai-nilai ini sejak
dini. Penyusunan agenda ini diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam membentuk sikap kepemimpinan yang berintegritas. Berikut pada artikel
ini akan dibahas
mengenai penyusunan agenda
pendidikan untuk membangun kepemimpinan yang berintegritas.
1.
Pendidikan
Karakter
Pendidikan
karakter adalah pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan
karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Pendidikan karakter merupakan konsep yang semakin
penting dalam dunia pendidikan di era globalisasi sekarang ini. Pendidikan
karakter memiliki peran penting dalam membangun fondasi moral yang kuat, membentuk
individu yang bertanggung jawab, membentuk sikap menghargai keragaman, meningkatkan
kualitas kepemimpinan, menanggapi tantangan dan juga krisis moral. Melalui
pendidikan karakter nilai-nilai
moral, etika, dan sikap positif ditanamkan pada individu untuk membentuk
karakter yang kuat dan bermakna.
Pendidikan karakter meliputi pendidikan kejujuran, tanggung
jawab, kepedulian, kerjasama, kedisiplinan, kesopanan, empati dan penerimaan
daan keanekaragaman.
2.
Pengajaran
Etika dan Moral
Etika dan moral memanglah sangat
penting diterapkan dalam
lingkungan kehidupan di masyarakat, terutama di dalam membangun kepemimpinan
yang berintegritas, etika dan moral merupakan pondasi utamanya. Sebenarnya
etika dan moral tidak terlalu jauh berbeda. Sama-sama berhubungan dengan
perilaku benar dan salah. Namun etika mengacu pada aturan yang dijadikan
pegangan oleh sekelompok orang yang
berasal dari faktor eksternal, contoh kode-kode
etik dan prinsip keagamaan, sementara moral lebih pada prinsip masing-masing
individu
yang berisikan nilai dan norma yang
mengatur tingkah laku manusia dan bernilai benar atau
salah. Ada beberapa
contoh praktik pengajaran etika dan moral diantaranya yaitu: Pembelajaran kasus, diskusi kelas dan penilaian sikap
tindakan.
3.
Kesadaran
Tentang Dampak Tindakan
Pendidikan
harus mengajarkan tentang dampak dari tindakan mereka terhadap diri mereka
sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Ini akan membantu mereka
memahami pentingnya bertindak dengan integritas dan bagaimana tindakan mereka
dapat memengaruhi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan
dampak tindakan sebelum mengambil tindakan dan bertanggung jawab atas dampak
tindakan yang telah diambil. Contoh praktik pembelajaran kesadaran tentang dampak
tindakan dapat dilakukan berupa diskuli kelas dan debat.
4.
Pembelajaran
Kolaboratif
Pembelajaran
kolaboratif adalah metode pembelajaran kerja sama dalam kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu. Pendekatan ini berfokus pada komunikasi, kerja sama, pembagian
peran, dan interaksi antara anggota kelompok. Jika diterapkan dengan benar,
pembelajaran kolaboratif dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun
kepemimpinan yang berintegritas.
Pembelajaran kolaboratif dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial,
etika, dan nilai-nilai moral dalam kelompok, dan menjadikan pemimpin yang jujur,
tanggung jawab dan perhatian terhadap kepentingan bersama. Hal ini lah yang
mengakibatkan pembelajaran kolaboratif dikatakan sebagai
alat yang kuat untuk membangun kepemimpinan yaang berintegritas.
Menyusun agenda pendidikan yang
mendukung pembangunan kepemimpinan yang berintegritas adalah langkah krusial
dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang dapat diandalkan.
Pendidikan dapat menghasilkan pemimpin masa depan yang memiliki integritas
tinggi dengan menekankan pendidikan
karakter, pengajaran etika dan moral, kesadaran tentang dampak tindakan, dan
pembelajaran kolaboratif. Agenda pendidikan harus dievaluasi dan diperbarui
secara teratur, karena pendekatan yang efektif dapat berubah seiring
berjalannya waktu. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa metode pengajaran
yang digunakan terus berubah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dunia yang
berkembang. Agenda pendidikan yang kuat dan terus dievaluasi memungkinkan kita
menghasilkan pemimpin yang dapat mengubah masyarakat dan dunia secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, D. (2013). PEMBELAJARAN
KOLABORATIF: Suatu Landasan untuk Membangun Kebersamaan dan Keterampilan
Kerjasama. Diklus, 17 (1),
292-303.
Arfa, A. M. (2023). MEMERANGI
KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI:
MEMBENTUK INTEGRITAS, KESADARAN, DAN KEMAMPUAN KRITIS DALAM MASYARAKAT. Jurnal Jendela Pengetahuan, 16 (2), 128-142.
Astariyani, N. L. G. (2017). ETIKA DAN MORAL DALAM
PELAKSANAAN TRI DHARMA. Diakses dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3bc2ebabf30697fb1dfa6fb04181d7dd.pdf
Mahmudi, A. (2006). Pembelajaran Kolaboratif. Diakses dari
https://eprints.uny.ac.id/11996/1/PM%20-%2057%20Ali%20Mahmudi.pdf
Raharjo. Jayadiputra, E. Husnita, L. (2023). PENDIDIKAN
KARAKTER (Membangun Generasi Unggul Berintegritas) (edisi pertama).
Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar