Minggu, 08 Desember 2024

Strategi Efektif dalam Upaya Pencegahan Korupsi di Indonesia


 


Abstrak 

Korupsi di Indonesia menjadi hambatan serius bagi pembangunan, pelayanan publik, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Perilaku korupsi yang membudaya, lemahnya pengawasan, serta tingginya indeks korupsi di sektor pemerintahan dan swasta memperburuk situasi. Untuk mencegahnya, diperlukan strategi seperti pendidikan antikorupsi yang menanamkan nilai integritas sejak dini, penggunaan teknologi digital seperti e-government dan blockchain untuk transparansi, reformasi birokrasi yang menyederhanakan prosedur dan memperkuat pengawasan, penguatan hukum dan peran KPK untuk menutup celah birokrasi, serta keterlibatan masyarakat sebagai pengawas aktif. Upaya bersama ini penting untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam artikel ini membahas strategi-strategi efektif yang meliputi pendekatan pendidikan, teknologi, reformasi birokrasi, penguatan hukum dan lembaga dan peran masyarakat dalam pencegahan korupsi. Tujuan dari dibuatnya artikel ini yaitu untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang dapat diterapkan untuk mencegah korupsi secara efektif.

Kata Kunci

Korupsi, Pendidikan Antikorupsi, Teknologi Digital, Reformasi Birokrasi, Transparansi, Akuntabilitas dan Peran Masyarakat.

Pendahuluan

Dari hari kehari korupsi di Indonesia semakin merajalela, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi, seperti lewat berbagai kegiatan layanan iklan, bahkan sampai memampang foto para koruptor diberbagai media. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia semakin memperketat dan selektif dalam melakukan kegiatan karena tingginya angka korupsi di Indonesia. Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya mengenai definisi dari korupsi. Di negara kita sendiri korupsi merupakan suatu perilaku yang menyimpang diluar dari kekuasaan maupun jabatan bahkan sampai melawan hukum hanya demi mendapatkan keuntungan pribadi ataupun golongan, dan hal tersebut sangat merugikan kepentingan publik. Apa saja si yang termasuk dalam perilaku korupsi? secara garis besar yang termasuk dalam perilaku korupsi seperti penyuapan, penggelapan dana, gratifikasi, dan sebagainya.

Tindakan korupsi ini tentu sangat merugikan bagi bangsa terutama dalam hal materi, selain itu juga dapat membuat kepercayaan masyarakat semakin melemah terhadap pemerintah dan membuat citra negara semakin memburuk di mata dunia. Dengan terus mewabahnya tindakan korupsi ini bisa menjadi hambatan yang lumayan serius dalam upaya menciptakan pembangunan berkelanjutan. Seharusanya uang negara dipergunakan untuk kepentingan masyarakat yang dapat membuat kesejahteraan bagi rakyat, tetapi dengan adanya korupsi ini justru hal tersebut digeserkan untuk kepentingan pribadi. Jika perilaku korupsi ini dibiarkan secara terus-menerus bisa mengakibatkan terjadinya budaya yang melekat dan sulit untuk dihapuskan, hal ini tentu saja dapat membahayakan bagi masa depan bangsa.

Korupsi berdampak buruk terhadap pembangunan ekonomi negara, terutama dalam mengalokasikan dana publik. Banyak modus korupsi yang terjadi misalnya pembengkakan dana anggaran atau markup untuk urusan pribadi, maka dari itu dibutuhkannya pengamatan mengenai keuangan negara untuk menghindari penyelewengan dana publik. Selain itu, korupsi juga berdampak buruk pada pembangunan sosial yaitu memburuknya kualitas pelayanan publik. Penyalahgunaan dana dan wewenang yang merusak pelayanan publik misalnya dalam proses penempatan pegawai tidak kompeten dalam sebuah posisi karena orang tersebut melakukan suap. Selanjutnya berdampak terhadap pembangunan lingkungan dalam hal eksploitasi sumber daya alam. Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk melakukan identifikasi dan menganalisis strategi yang dapat diterapkan dalam mencegah korupsi secara efektif.

Permasalahan

Perilaku korupsi yang terjadi di Indonesia memberikan dampak buruk bahkan sampai menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius, seperti berikut ini

1.     Kurangnya tingkat kesadaran pada masyarakat

Tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi masih sangat kurang, hal ini menjadi sebuah tantangan besar dalam menghilangkan korupsi. Sangat banyak orang yang belum sadar mengenai tindakan-tindakan kecil misalnya dalam suatu pelayanan dengan memberikan suap supaya bisa dipercepat. Maka dari itu perlu menumbuhkan rasa kesadaran pada masyarakat agar Indonesia bisa terbebas dari korupsi

2.     Perilaku korupsi yang sudah membudaya

Tindakan perilaku korupsi yang sudah dianggap wajar dikalangan masyarakat dapat merusak sistem dan moral. Perilaku korupsi yang sudah menjadi budaya ini bisa mengakibatkan lemahnya moral bahkan juga bisa sampai menghancurkan nilai integritas dan membuat sistem menjadi tidak adil. Jika hal tersebut terjadi publik akan tidak percaya lagi terhadap institusi dan sangat susah untuk dapat menciptakan tata kelola yang bersih.

3.     Tingginya indeks korupsi di berbagai sektor pemerintahan dan swasta

Dalam sektor pemerintahan ini lah menjadi ladang korupsi, seperti pembengkakan anggaran proyek yang mengakibatkan penyalahgunaan dana publik, seharusnya dipergunakan untuk kepentingan masyarakat hal tersebut malah diguanakan untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, menjadi muncul banyak permasalahan seperti buruknya infrastruktur, standar layanan publik yang kurang baik serta ketimpangan sosial.

4.     Lemahnya pengawasan dan akuntabilitas sistem administrasi publik

Jika sistem dalam proses administrasi tidak dilakukan secara transparan bisa menciptakan celah untu melakukan suap, misalnya prosedur yang tidak jelas ketika memberikan izin suatu usaha bisa dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Selain itu juga kurangnya perhatian terhadap pegawai yang tidak kompeten dalam bertugas yang mengakibatkan pegawai tersebut ikut serta dalam praktik korupsi. karena hal itu lah pengawasan menjadi tidak efektif dan semakin melemah.

Pembahasan

1.     Pendidikan Anti Korupsi

Kebijakan pendidikan antikorupsi yang dilaksanakan disekolah secara formal sangat berperan penting dalam membantu mencegah terjadinya tindakan korupsi. Di negara lain pendidikan antikorupsi sudah dijalankan dan membuahkan hasil bagi negara tersebut. Seharusnya di negara kita ini pendidikan antikorupsi jika dijalankan dengan semestinya dapat berpartisipasi terhadap upaya dalam mencegah terjadinya tindakan korupsi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pendidikan antikorupsi di sekolah, yaitu sebagai berikut.

 

Mendalami pengetahuan mengenai korupsi. Dalam hal ini siswa harus bisa untuk membedakan antara tindak kejahatan korupsi dengan tindak kejahatan yang lainnnya melalaui informasi yang diberikan. Setelah mempunyai wawasan tentang korupsi, siswa harus dilatih dalam berpikir kritis dengan berargumen dan juga melakukan analisis terhadap tindakan korupsi. Dengan memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap indakan korupsi seharusnya siswa mampu untuk menentukan mana yang benar-benar termasuk dalam perbuatan korupsi.

 

Pengembangan serta perubahan sikap, dalam pendidikan antikorupsi ini juga berfokus terhadap perkembangan sikap siswa. Sikap merupakan suatu catatan penilaian yang diberikan pada suatu objek dengan berdasarkan pengetahuan, reaksi, keinginan dan perilaku sebelumnya akan objek tersebut. Mengubah sikap bukanlah sesuatu hal yang mudah bahkan tidak banyak orang yang samapi putus asa. Kenapa sikap harus diubah dalam pendidikan anti korupsi? banyak sikap yang masih menyimpang dari nilai dasar, maka dari itu sikap perlu diubah agar sesuai dengan nilai dasar antikorupsi.

 

Tujuan dari pendidikan antikorupsi ini yaitu untuk mengondisikan perilaku para siswa agar tidak menyimpang dan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter siswa, yaitu seperti melatih siswa untuk menetukan pilihan perilakunya, memberi kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman yang luas, tidak berpatokan dengan fakta, salah satunya seperti persentase PNS yang terjerat dalam kasus korupsi, dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai kegiatan sosial yang dilakukan disekolah maupun di lingkungan.

 

2.     Pengunaan Teknologi Digital

Di era modern ini tentunya perkembangan teknologi sudah semakin pesat dan inovatif. Dengan begitu, teknologi ini bisa menjadi suatu solusi yang bagus untuk mengontrol pemerintahan dengan meningkatkan transparansi informasi dan juga kontibusi publik. Untuk bisa membangun sistem yang transparan dan akuntabel dengan melakukan penerapan teknologi digital seperti e-government, blockchain, big data analytics, dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

E-government merupakan suatu teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan dalam pemerintahan dengan tujuan agar bisa sampai ke titik tata kelola yang baik, melalui kinerja dan juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas informasi keuangan pemerintah. Dalam hal ini untuk menaikan tranparansi, akuntabilitas, dan efisiensi pelayanan publik. Maka dari itu sangat di butuhkannya peran e- government. Penerapan e- government di beberapa negara ASEAN terbukti bisa menekan tindakan korupsi.

 

Blockchain adalah sistem basis data yang terdistribusi untuk mencatat seluruh transaksi atau kegiatan digital yang dilakukan oleh para pengunanya. Dengan ada nya blockchain dapat membantu meningkatkan transparansi, meminimalisir korupsi, dan juga bisa membantu tugas pubik dengan lebih cepat. Selain itu, hal ini juga mengurangi resiko kecurangan dan tidak bisa untuk dimanipulasi. Sudah banyak negara yang merepakan blockchain dalam layanan publik dan menunjukan bahwa teknologi ini bekerja efektif untuk memperbaikin tata kelola pemerintahan.

 

Big data analytics atau yang sering dikenal dengan analisis data merupakan suatu proses untuk mendapatkan dan mengelola informasi, mengindentifikasi pola, serta mengambil kesimpulan. Hal ini juga sangat membantu dalam mendeteksi sesuatu yang mencurigakan dalam transaksi keuangan, yang biasanya menjadi sasaran empuk bagi para koruptor. Data analisis ini sangat membantuk untuk meningkatkan akuntabilitas dan pengelolaan keuangan dan operasional pemerintah.

 

3.     Reformasi Birokrasi

Reformasi administrasi negara merupakan berbagai jenis kegiatan untuk melakukan perubahan dalam administrasi negara, seperti kegiatan untuk kesempurnaan organisasi, mengontrol administratif, memperbaiki tatanan organisasi, jembatan untuk mencapai pemerintahan yang bersih dan sehat, dan masih banyak lagi yang lainnya. Performa administrasi negara berada pada birokrasi, maka dari itu mereformasi administrasi negara sama hal nya dengan mereformasi birokrasi.

 

Untuk memulihkan negara ini dari perilaku tindakan korupsi yaitu hanya bisa dilakukan lewat reformasi birokrasi. Polisi merupakan awal mula dari pekerjaan administrasi ini, dengan menata perencanaan melalui publik polisi untuk melakukan reformasi birokrasi dalam pemberantasan korupsi di negara kita. Berbagai macam kebijakan publik sudah dilakukan untuk membangun badan anti korupsi pada era pemerintahan Soekarno sampai era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Tetapi sejauh ini masih belum ada yang efektif dan korupsi di Indonesia masih terus melonjak.

 

4.     Penguatan Hukum dan Lembaga

Rapuhnya hukum administrasi negara yang mengakibatkan sistem birokrasi terganggu ketika menjalankan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawabnya secara optimal, sangat berpangaruh terhadap kasus korupsi yang terjadi di negara kita saat ini. Oleh karena itu, dibutuhkannya penguatan dalam hukum administrasi negara agar dapat mencegah tindakan korupsi dengan cara menutup sistem birokrasi. Upaya strategi yang harus dilakukan untuk memberantas korupsi dalam hukum administrasi negara, yaitu melalui pembentukan kepemimpinan yang baik dalam pemerintahan, memperbaiki lembaga pemerintahan, menegakkan hukum dan penguatan terhadap lembaga anti korupsi.

 

Reformasi peraturan harus segera dilakukan melalui ketentuan perudang-undangan dalam lembaga anti korupsi atau yang sering dikenal dengan KPK. Dengan adanya penegasan terhadap hukum yang berlaku untuk para koruptor dan juga fungsi dari KPK yang semakin meluas. Sebagai keberlanjutan dari hukum administrasi negara dalam memberantas korupsi yaitu dengan terbentuknya lembaga anti korupsi pada lembaga-lembaga pemerintahan dan juga pemerintahan daerah.

 

5.     Peran Masyarakat

Untuk mengawasi mengenai terlaksananya kewajiban politik, maka dalam hal ini sangat dibutuhkan peran dari masyarakat. Baik buruknya suatu pemerintahan dapat dipengaruhi oleh masyarakat, karena masyarakatlah yang menentukan pejabat negara itu sendiri. Oleh karena itu, masyarakat merupakan pemegang kedaulatan tertinggi dalam pemerintahan. Dalam hal ini masyarakat juga bisa mencegah melalui tindakan proaktif nya dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran dan juga kebencian terhadap korupsi lewat pesan-pesan moral maupun pendidikan etika sedari kecil.

Kesimpulan

Korupsi di Indonesia adalah hambatan besar bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Perilaku korupsi yang membudaya, lemahnya pengawasan, dan tingginya indeks korupsi di berbagai sektor membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun. Strategi pencegahan yang efektif meliputi pendidikan antikorupsi untuk membangun nilai integritas sejak dini, penggunaan teknologi digital seperti e-government dan blockchain untuk meningkatkan transparansi, reformasi birokrasi untuk menyederhanakan prosedur administrasi, penguatan hukum serta peran lembaga seperti KPK, dan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dan pemberantasan korupsi. Upaya bersama ini penting untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan adil.

Saran

Untuk mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia, diperlukan langkah konkret dan kolaboratif. Pemerintah harus mempercepat implementasi teknologi digital seperti e-government untuk meningkatkan transparansi dan meminimalkan celah penyelewengan dalam pengelolaan publik. Pendidikan antikorupsi juga harus menjadi bagian integral dari kurikulum formal di sekolah, sehingga generasi muda dapat tumbuh dengan nilai-nilai integritas yang kuat. Selain itu, penguatan regulasi dan independensi lembaga penegak hukum, seperti KPK, sangat penting agar pemberantasan korupsi berjalan efektif dan bebas dari intervensi. Partisipasi masyarakat juga perlu didorong melalui mekanisme pelaporan yang aman dan transparan, sehingga pengawasan publik dapat berjalan maksimal. Dengan langkah-langkah ini, korupsi dapat ditekan secara signifikan, menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan adil.

Daftar pustaka

Dan Pembangunan Berkelanjutan, K., Terhadap Dampak Korupsi Terhadap Pembangunan Ekonomi, E., Lingkungan Ade Fernanda, D., Fauzi Yazid, M., Tri Saputra Silitonga, D., Studi Manajemen, P., Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung, F., Artikel Abstrak, I., & Kunci, K. (2023). Volume 1 ; Nomor 5. 77–82. https://doi.org/10.59435/gjmi.v1i5.137

Ferico, S., Aryanti, E. P., & Salsabila, M. H. (2020). PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI. 1(1). https://doi.org/10.31933/jihhp.v1i1.354

Firmansyah, V. Z., & Syam, F. (2022). Penguatan Hukum Administrasi Negara Pencegah Praktik Korupsi dalam Diri Pemerintahan Indonesia. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 7(2), 325–344. https://doi.org/10.32697/integritas.v7i2.817

Pasundan Jurnal Diklat Keagamaan, T., & Sofhian Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung Jl Soekarno Hatta No, S. (n.d.). CAUSES AND CORUPTION PREVENTION: INDONESIA CASE PENYEBAB DAN PENCEGAHAN KORUPSI: KASUS INDONESIA.

Rahmawati, R., Sari, Y. N., & Sukabumi, S. P. (n.d.). Pendidikan Antikorupsi Sebagai Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia (Vol. 01, Issue 01).

Wulandari, M., Aprilla, W., Elcaputera, A., Jl Supratman, K. W., Limun, K., & Muara Bangka Hulu, K. (2024). Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Melalui Teknologi Digital dan Partisipasi Publik dalam Upaya Pemberantasan Korupsi. 2(4), 321–334. https://doi.org/10.55606/eksekusi.v2i4.1553

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar