41618010008
*Abstrak :
Peduli adalah suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan
terhadap masalah orang lain.
Macam-macam
peduli
1.
Peduli pada diri sendiri
Peduli pada diri sendiri bukan berarti bersikap
egois, melainkan diajarkan peduli pada kebutuhan dirinya sendiri.
Contohnya: menjaga kebersihan tubuhnya
dengan cara mandi, menyikat gigi, berpakaian, makan tiga kali sehari, dan
seterusnya.
2. Peduli terhadap Sesama
Kita bisa menunjukkan rasa peduli kita dengan
menolong sesama kita yang membutuhkan bantuan kita.
Contohnya: memberi bantuan kepada orang yang sudah tua yang tidak lagi bisa bekerja, membantu para korban bencana alam, peduli terhadap anak yatim piatu.
Contohnya: memberi bantuan kepada orang yang sudah tua yang tidak lagi bisa bekerja, membantu para korban bencana alam, peduli terhadap anak yatim piatu.
3. Peduli
terhadap teman
Peduli terhadap teman juga akan
mengajarkan kita bagaimanabersikap yang baik dalam berteman
Contohnya:
menyayangi teman, menghargai pendapat teman, selalu
membantu jika teman mengalami kesulitan.
4.
Peduli terhadap lingkungan
Lingkungan yang kita tempati ini juga perlu kita
cintai agari terciptanya keselarasan untuk hidup yang lebih sejahtera.
Contohnya: tidak membuang sampah sembarangan,
mendaur ulang sampah, menanam pohon sebanyak-banyaknya.
Manfaat
Peduli Terhadap Sesama
A.) Menjalin Persahabatan Erat
Berbuat kebaikan seperti menolong juga akan membangun
ikatan persahabatan supaya lebih langgeng sekaligus juga memberikan energi
positif untuk orang lain yang nantinya juga akan mempengaruhi teman atau
sahabat anda sehingga persahatan juga semakin meningkat. Antara pihak yang
menolong dan ditolong tersebut akan berkontribusi sama banyaknya dalam
mempererat persahabatan dan juga saling menguntungkan satu sama lain.
B.) Lebih Menghargai Diri Sendiri
Dengan melakukan kegiatan tolong menolong orang lain,
kita tidak hanya menghargai orang yang sedang atau akan kita tolong, akan
tetapi juga berarti kita menghargai diri sendiri. Menghargai diri sendiri yang
dimaksud adalah menghargai dalam bentuk makhluk sosial yang mempunyai banyak
teman, mempunyai hubungan baik dengan orang lain dan lebih berguna untuk
kehidupan di dunia dan ini sekaligus akan menumbuhkan rasa percaya diri untuk
kehidupan sehari-hari.
C.) Memperluas Tujuan Hidup
Membantu seseorang untuk keluar dalam suatu situasi,
permasalahan atau persoalan akan membuat diri sendiri lebih dihargai dan juga
terpenuhi. Seseorang yang sering berpatisipasi dalam kegiatan tolong menolong
secara sukarela akan merasa lebih berdaya dibandingkan dengan mereka yang tidak
pernah melakukannya. Dari sebuah studi yang sudah dilakukan membuktikan jika
kegiatan tolong menolong akan lebih memperkaya tujuan hidup mereka
masing-masing sesudah akhirnya berhasil menolong sesama.
D.) Merasa Lebih Bersyukur
Tolong menolong juga akan memberikan perspektif untuk
situasi yang dialami diri sendiri dan juga lebih memberi pengajaran untuk
menghargai apa yang sudah kita miliki. Dalam Global One Foundation memberi
gambaran relawan sebagai cara untuk memberikan rasa bersyukur lebih mendalam
saat kita lebih mengenal banyak apa yang sudah menjadi sebuah pemberian atau
berkat positif pada hidup kita saat sering melakukan kegiatan tolong menolong
tersebut.
Dampak
Negatif Sifat Peduli
1. Menjadi egois, mementingkan diri
sendiri.
Satu kata
untuk orang yang sangat mempertahankan sifat individualistik dalam kehidupannya
adalah mereka hanya peduli dengan dirinya sendiri. Dialah yang menjadi pusat
dari segala sesuatu. Apapun yang dikatakan dan diperbuat olehnya semua demi
keuntungan seorang diri saja. Mereka tidak lagi peduli dengan kebutuhan sesama
bahkan memandang rendah kebutuhan itu (Hak asasi manusia) di atas semua
keinginannya.
2. Suka bermanja ria.
Sikap
manja yang kami maksudkan disini adalah hasrat yang mengharapkan bahwa segala
sesuatu yang terjadi harus sesuai dengan keinginanannya. Orang yang manja
biasanya tidak mau memaksa/ menekan dirinya sendiri untuk meraih kemandiriaan
bahkan kedewasaan. Kelak mereka baru tahu rasa ketika orang lain yang mendesak
dan menekan mereka untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, baik
kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
3. Mendewakan kenyamanan.
Lebih
mengehendaki kenyamanan ketimbang manfaat dari semua hal yang dialami. Terlalu
fokus pada kenyamanan dan sangat menuntut hal ini. Menuntut agar orang lain
memperlakukannya dengan baik tetapi ia sendiri tidak pernah berlaku baik bagi
sesama. Ia cenderung mengabaikan bahkan mengorbankan hal-hal yang sebetulnya
bermanfaat semata-mata demi rasa nyaman.
4. Kebaikan hati minus.
Ia merasa
sudah menjadi orang yang baik padahal belum berbuat apapun untuk orang lain
bahkan keramahan saja tidak pernah diekspresikan dari dalam dirinya (senyumpun
tidak). Mereka adalah tipe orang yang pelit sebab memiliki banyak tetapi tidak
pernah sedikitpun dibagikan. Orang yang sederhana dan tidak punya apa-apa
sehingga tidak bisa memberi kepada orang lain bukan berarti dia pelit. Tetapi
setidaknya, kesopanan, kesantunan dan keramahannya keluar dengan tulus:
bukankah ini termasuk pemberian juga?
5. Tidak mau (enggan) bergaul dengan
orang-orang sekitar.
Mereka
tidak mau bergaul karena ingin cari aman dalam kehidupan ini. Sebab dimana ada
hubungan sosial maka disana jugalah terdapat berbagai kekhilafan yang
mengganggu kehidupannya. Bagi mereka bergaul dengan sesama mempertinggi/
meningkatkan resiko di bully, dihina, diejek orang lain.
6. Tidak peduli dengan keberadaan
orang lain dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.
Para
psikopat tidak mampu mengerti perasaan orang lain. Mereka akan bertindak sesuka
hatinya sekalipun hal tersebut membuat sesamanya tersakiti. Bahkan bisa
dikatakan bahwa kadang-kadang perkataan mereka yang keras mencerminkan perilaku
“orang yang tidak punya perasaan.” Mereka lebih fokus pada dirinya
sendiri dalam segala situasi bahkan bila perlu kepentingannya diatas segalanya
dibandingkan dengan kebutuhan (hak) orang lain.
7. Memiliki sikap sombong.
Biasanya
orang yang hanya mengenal dirinya akan terjebak dalam sikap yang sombong.
Mereka cenderung merasa diri paling dan paling dalam bidang-bidanya yang
digeluti. Enggan menerima saran apalagi kritik dari orang lain dan kata-katanya
selalu bertujuan untuk merendahkan sesama. Ia merasa nyaman dengan pujian
karena itulah yang salama ini diinginkannya.
8. Merasa diri sudah dan paling
benar terkesan perfeksionis.
Selalu
saja menuntut agar segala sesuatunya sempurna dan tidak mentolerir kekhilafan
orang lain. Dia cenderung merasa bahwa apa yang dikerjakannya untuk sistem
sudah benar. Enggan untuk menerima saran, dikoreksi apalagi dikritik oleh orang
lain. Mudah sekali tidak setuju pada situasi hanya karena hal-hal sepele.
Menganggap bahwa kesempurnaan adalah segalanya dan itu sudah ada di dalam
dirinya, padahal hanya perasaannya saja.
9. Mudah terpancing emosi.
Pergaulan
yang jarang (rendah) membuatnya tidak mampu memahami perbedaan antara manusia.
Tidak mampu memandang suatu keadaan dari sudut pandang positif (persepsi iman
yang positif). Cenderung terburu-buru dalam mengambil sikap sehingga membuat
seseorang kehilangan dirinya bahkan kemarahannya akan mencapai puncaknya.
10. Melakukan perbuatan menyimpang.
Karena
amarah yang meluap-luap dari dalam hatinya maka sikap yang salahpun akan
dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Mereka akan bergerak dalam kebencian,
dendam, amarah dan kekerasan. Sifat semacam inilah yang menjadi dasar
penyimpangan yang dilakukannya. Karena menganggap diri paling benar maka ia
cenderung membatasi diri untuk bergaul bahkan membenci pergaulan dengan orang
lain (anti sosial).
11. Enggan menyetujui ujian sosial.
Tidak
menyetujui gangguan kecil yang terjadi disekitarnya dan menganggap itu sebagai
perbuatan yang melanggar hak-haknya secara pribadi. Orang ini tidak mengerti
bahwa cobaan hidup akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih tangguh dan
bebas dari segala busuk hati (pikiran negatif). Mereka begitu mendewakan
kenyamanan sehingga bertindak lebay pada hal-hal yang sebenarnya recehan.
12. Kurang mampu bekerja sama.
Ini
adalah ciri khas dari sikap individualis. Saat seseorang hanya mengerti dirinya
sendiri dan tidak paham dengan perasaan orang lain maka mereka akan cenderung
melakukan hal-hal yang menyinggung perasaan sesama. Kebiasaannya yang enggan
menerima saran dari orang lain membuatnya sulit diajak bekerja dalam kelompok karena
sudah merasa melakukan hal yang benar. Padahal apa yang dikerjakannya
semata-mata demi kepentingan pribadi dan bukan untuk kepentingan kelompok.
13. Menolak kesetaraan.
Manusia
yang lebih mementingkan urusannya sendiri sangat anti dengan kesetaraan. Ia merasa
hebat sendiri dan berhak untuk diperlakukan sebagai oranga-orang hebat padahal
apalah artinya seorang produsen tanpa konsumen? Misalnya anda sedang membuat
kue, setelah masak langsung menjualnya. Lalu apakah kue-kue anda akan
menghasilkan uang jikalau tidak ada konsumen? Demikian juga konsumen tidak akan
merasakan kenyangnya perut setelah mengkonsumsi kue tersebut jikalau tidak ada
produsen. Oleh karena itu, kesetaraan adalah mutlak dan orang yang mementingkan
dirinya sendiri cenderung menolak paham ini dan ingin hidupnya lebih tinggi/
lebih hebat dari sesamanya.
14. Mempercepat kerusakan lingkungan.
Sikap
individualis yang cenderung mengehendaki segala sesuatu sebagai milik pribadi
adalah awal dari kerusakan lingkungan. Sebab barang/ benda/ properti yang
melibatkan banyak sumber daya dalam pembuatannya akan dimiliki secara pribadi.
Coba bayangkan jikalau masing-masing manusia yang jumlahnya miliaran memiliki
mobil, rumah dan fasilitas pribadi yang mewah lainnya. Bukankah ini akan
menjadi awal dari eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Jika hal ini
terus dibiarkan maka pemanasan global akan terus berlangsung yang diikuti oleh
bencana demi bencana yang menyebabkan kerugian dan memakan korban jiwa.
Kesimpulan: Peduli membawa pengaruh besar dalam kehidupan. Maka dari itu, jangan takut
untuk menunjukan sikap peduli kita terhadap sekitar, kalahkan ego masing-masing
dan jangan terus-terusan bersikap egois.
Daftar Pustaka :
1.
Anon.
2012. Menumbuhkan rasa peduli. Motivator konseling. Dalamhttps://motivatorkonseling.wordpress.com/2012/05/21/menumbuhkan-rasa-peduli/
( Diakses pada 11 oktober 2018)
2. Anonym (2018).MANFAAT
TOLONG MENOLONG ATAU PEDULI ANTAR SESAMA.Dalam. https://manfaat.co.id/manfaat-tolong-menolong (Diunduh Pada 11
oktober 2018)
3. https://lasealwin.com/2017/07/12/dampak-negatif-sikap-individualis-dalam-masyarakat-individualisme-merusak-tatanan-sosial/
(Diunduh pada 11 Oktober 2018)
Isi artikel nya mantap, dan lengkap saya suka
BalasHapus( @K07-Karlen )
BalasHapus