Kamis, 11 Oktober 2018

PEDULI HARUS !!

Ryan Albo Galfanis
41618010008





*Abstrak :

Peduli adalah suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain. 



Macam-macam peduli

         1. Peduli pada diri sendiri
Peduli pada diri sendiri bukan berarti bersikap egois, melainkan diajarkan peduli pada kebutuhan dirinya sendiri.
Contohnya: menjaga kebersihan tubuhnya dengan cara mandi, menyikat gigi, berpakaian, makan tiga kali sehari, dan seterusnya.

       2. Peduli terhadap Sesama
Kita bisa menunjukkan rasa peduli kita dengan menolong sesama kita yang membutuhkan bantuan kita.
Contohnya: memberi bantuan kepada orang yang sudah tua yang tidak lagi bisa bekerja, membantu para korban bencana alam, peduli terhadap anak yatim piatu.

       3. Peduli terhadap teman
Peduli terhadap teman juga akan mengajarkan kita bagaimanabersikap yang baik  dalam berteman
Contohnya: menyayangi teman, menghargai pendapat teman, selalu membantu jika teman mengalami kesulitan.

        4. Peduli terhadap lingkungan
Lingkungan yang kita tempati ini juga perlu kita cintai agari terciptanya keselarasan untuk hidup yang lebih sejahtera.
Contohnya: tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang sampah, menanam pohon sebanyak-banyaknya.

Manfaat Peduli Terhadap Sesama
A.)  Menjalin Persahabatan Erat
Berbuat kebaikan seperti menolong juga akan membangun ikatan persahabatan supaya lebih langgeng sekaligus juga memberikan energi positif untuk orang lain yang nantinya juga akan mempengaruhi teman atau sahabat anda sehingga persahatan juga semakin meningkat. Antara pihak yang menolong dan ditolong tersebut akan berkontribusi sama banyaknya dalam mempererat persahabatan dan juga saling menguntungkan satu sama lain.
B.) Lebih Menghargai Diri Sendiri
Dengan melakukan kegiatan tolong menolong orang lain, kita tidak hanya menghargai orang yang sedang atau akan kita tolong, akan tetapi juga berarti kita menghargai diri sendiri. Menghargai diri sendiri yang dimaksud adalah menghargai dalam bentuk makhluk sosial yang mempunyai banyak teman, mempunyai hubungan baik dengan orang lain dan lebih berguna untuk kehidupan di dunia dan ini sekaligus akan menumbuhkan rasa percaya diri untuk kehidupan sehari-hari.


C.)  Memperluas Tujuan Hidup
Membantu seseorang untuk keluar dalam suatu situasi, permasalahan atau persoalan akan membuat diri sendiri lebih dihargai dan juga terpenuhi. Seseorang yang sering berpatisipasi dalam kegiatan tolong menolong secara sukarela akan merasa lebih berdaya dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah melakukannya. Dari sebuah studi yang sudah dilakukan membuktikan jika kegiatan tolong menolong akan lebih memperkaya tujuan hidup mereka masing-masing sesudah akhirnya berhasil menolong sesama.
D.) Merasa Lebih Bersyukur
Tolong menolong juga akan memberikan perspektif untuk situasi yang dialami diri sendiri dan juga lebih memberi pengajaran untuk menghargai apa yang sudah kita miliki. Dalam Global One Foundation memberi gambaran relawan sebagai cara untuk memberikan rasa bersyukur lebih mendalam saat kita lebih mengenal banyak apa yang sudah menjadi sebuah pemberian atau berkat positif pada hidup kita saat sering melakukan kegiatan tolong menolong tersebut.

Dampak Negatif Sifat Peduli
1.      Menjadi egois, mementingkan diri sendiri.
Satu kata untuk orang yang sangat mempertahankan sifat individualistik dalam kehidupannya adalah mereka hanya peduli dengan dirinya sendiri. Dialah yang menjadi pusat dari segala sesuatu. Apapun yang dikatakan dan diperbuat olehnya semua demi keuntungan seorang diri saja. Mereka tidak lagi peduli dengan kebutuhan sesama bahkan memandang rendah kebutuhan itu (Hak asasi manusia) di atas semua keinginannya.
2.      Suka bermanja ria.
Sikap manja yang kami maksudkan disini adalah hasrat yang mengharapkan bahwa segala sesuatu yang terjadi harus sesuai dengan keinginanannya. Orang yang manja biasanya tidak mau memaksa/ menekan dirinya sendiri untuk meraih kemandiriaan bahkan kedewasaan. Kelak mereka baru tahu rasa ketika orang lain yang mendesak dan menekan mereka untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
3.      Mendewakan kenyamanan.
Lebih mengehendaki kenyamanan ketimbang manfaat dari semua hal yang dialami. Terlalu fokus pada kenyamanan dan sangat menuntut hal ini. Menuntut agar orang lain memperlakukannya dengan baik tetapi ia sendiri tidak pernah berlaku baik bagi sesama. Ia cenderung mengabaikan bahkan mengorbankan hal-hal yang sebetulnya bermanfaat semata-mata demi rasa nyaman.
4.      Kebaikan hati minus.
Ia merasa sudah menjadi orang yang baik padahal belum berbuat apapun untuk orang lain bahkan keramahan saja tidak pernah diekspresikan dari dalam dirinya (senyumpun tidak). Mereka adalah tipe orang yang pelit sebab memiliki banyak tetapi tidak pernah sedikitpun dibagikan. Orang yang sederhana dan tidak punya apa-apa sehingga tidak bisa memberi kepada orang lain bukan berarti dia pelit. Tetapi setidaknya, kesopanan, kesantunan dan keramahannya keluar dengan tulus: bukankah ini termasuk pemberian juga?
5.      Tidak mau (enggan) bergaul dengan orang-orang sekitar.
Mereka tidak mau bergaul karena ingin cari aman dalam kehidupan ini. Sebab dimana ada hubungan sosial maka disana jugalah terdapat berbagai kekhilafan yang mengganggu kehidupannya. Bagi mereka bergaul dengan sesama mempertinggi/ meningkatkan resiko di bully, dihina, diejek orang lain.
6.      Tidak peduli dengan keberadaan orang lain dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.
Para psikopat tidak mampu mengerti perasaan orang lain. Mereka akan bertindak sesuka hatinya sekalipun hal tersebut membuat sesamanya tersakiti. Bahkan bisa dikatakan bahwa kadang-kadang perkataan mereka yang keras mencerminkan perilaku “orang yang tidak punya perasaan.” Mereka lebih fokus pada dirinya sendiri dalam segala situasi bahkan bila perlu kepentingannya diatas segalanya dibandingkan dengan kebutuhan (hak) orang lain.
7.      Memiliki sikap sombong.
Biasanya orang yang hanya mengenal dirinya akan terjebak dalam sikap yang sombong. Mereka cenderung merasa diri paling dan paling dalam bidang-bidanya yang digeluti. Enggan menerima saran apalagi kritik dari orang lain dan kata-katanya selalu bertujuan untuk merendahkan sesama. Ia merasa nyaman dengan pujian karena itulah yang salama ini diinginkannya.
8.      Merasa diri sudah dan paling benar terkesan perfeksionis.
Selalu saja menuntut agar segala sesuatunya sempurna dan tidak mentolerir kekhilafan orang lain. Dia cenderung merasa bahwa apa yang dikerjakannya untuk sistem sudah benar. Enggan untuk menerima saran, dikoreksi apalagi dikritik oleh orang lain. Mudah sekali tidak setuju pada situasi hanya karena hal-hal sepele. Menganggap bahwa kesempurnaan adalah segalanya dan itu sudah ada di dalam dirinya, padahal hanya perasaannya saja.
9.      Mudah terpancing emosi.
Pergaulan yang jarang (rendah) membuatnya tidak mampu memahami perbedaan antara manusia. Tidak mampu memandang suatu keadaan dari sudut pandang positif (persepsi iman yang positif). Cenderung terburu-buru dalam mengambil sikap sehingga membuat seseorang kehilangan dirinya bahkan kemarahannya akan mencapai puncaknya.
10.  Melakukan perbuatan menyimpang.
Karena amarah yang meluap-luap dari dalam hatinya maka sikap yang salahpun akan dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Mereka akan bergerak dalam kebencian, dendam, amarah dan kekerasan. Sifat semacam inilah yang menjadi dasar penyimpangan yang dilakukannya. Karena menganggap diri paling benar maka ia cenderung membatasi diri untuk bergaul bahkan membenci pergaulan dengan orang lain (anti sosial).
11.  Enggan menyetujui ujian sosial.
Tidak menyetujui gangguan kecil yang terjadi disekitarnya dan menganggap itu sebagai perbuatan yang melanggar hak-haknya secara pribadi. Orang ini tidak mengerti bahwa cobaan hidup akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih tangguh dan bebas dari segala busuk hati (pikiran negatif). Mereka begitu mendewakan kenyamanan sehingga bertindak lebay pada hal-hal yang sebenarnya recehan.
12.  Kurang mampu bekerja sama.
Ini adalah ciri khas dari sikap individualis. Saat seseorang hanya mengerti dirinya sendiri dan tidak paham dengan perasaan orang lain maka mereka akan cenderung melakukan hal-hal yang menyinggung perasaan sesama. Kebiasaannya yang enggan menerima saran dari orang lain membuatnya sulit diajak bekerja dalam kelompok karena sudah merasa melakukan hal yang benar. Padahal apa yang dikerjakannya semata-mata demi kepentingan pribadi dan bukan untuk kepentingan kelompok.
13.  Menolak kesetaraan.
Manusia yang lebih mementingkan urusannya sendiri sangat anti dengan kesetaraan. Ia merasa hebat sendiri dan berhak untuk diperlakukan sebagai oranga-orang hebat padahal apalah artinya seorang produsen tanpa konsumen? Misalnya anda sedang membuat kue, setelah masak langsung menjualnya. Lalu apakah kue-kue anda akan menghasilkan uang jikalau tidak ada konsumen? Demikian juga konsumen tidak akan merasakan kenyangnya perut setelah mengkonsumsi kue tersebut jikalau tidak ada produsen. Oleh karena itu, kesetaraan adalah mutlak dan orang yang mementingkan dirinya sendiri cenderung menolak paham ini dan ingin hidupnya lebih tinggi/ lebih hebat dari sesamanya.
14.  Mempercepat kerusakan lingkungan.
Sikap individualis yang cenderung mengehendaki segala sesuatu sebagai milik pribadi adalah awal dari kerusakan lingkungan. Sebab barang/ benda/ properti yang melibatkan banyak sumber daya dalam pembuatannya akan dimiliki secara pribadi. Coba bayangkan jikalau masing-masing manusia yang jumlahnya miliaran memiliki mobil, rumah dan fasilitas pribadi yang mewah lainnya. Bukankah ini akan menjadi awal dari eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Jika hal ini terus dibiarkan maka pemanasan global akan terus berlangsung yang diikuti oleh bencana demi bencana yang menyebabkan kerugian dan memakan korban jiwa.


Kesimpulan: Peduli membawa pengaruh besar dalam kehidupan. Maka dari itu, jangan takut untuk menunjukan sikap peduli kita terhadap sekitar, kalahkan ego masing-masing dan jangan terus-terusan bersikap egois. 



  
Daftar Pustaka :
1.       Anon. 2012. Menumbuhkan rasa peduli. Motivator konseling. Dalamhttps://motivatorkonseling.wordpress.com/2012/05/21/menumbuhkan-rasa-peduli/ ( Diakses pada 11 oktober 2018)
2.       Anonym (2018).MANFAAT TOLONG MENOLONG ATAU PEDULI ANTAR SESAMA.Dalam.  https://manfaat.co.id/manfaat-tolong-menolong (Diunduh Pada 11 oktober 2018)





2 komentar: