Manusia
pada dasarnya merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu
membutuhkan orang lain. Dengan menumbuhkan rasa peduli terhadap hal apapun
membuat diri sendiri untuk berperilaku baik terhadap mahluk lainnya.
Peduli merupakan suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap
masalah orang lain. Entah itu hanya berempati ataupun simpati terhadap orang
lain atau keadaan sekitar.
Macam-macam
Peduli, yaitu:
·
PEDULI
PADA DIRI SENDIRI
Peduli pada diri sendiri bukan berarti bersikap egois, melainkan
anak diajarkan peduli pada kebutuhan dirinya sendiri. Contoh, diajarkannya
menjaga kebersihan tubuhnya dengan cara mandi, menyikat gigi, berpakaian, makan
tiga kali sehari, dan seterusnya. Ini adalah wujud kepedulian orangtua terhadap
anak sehingga ia merasa dipedulikan dan akhirnya ikut peduli pada dirinya
sendiri dan orang lain. Dengan peduli pada diri sendiri, anak jadi belajar
bertanggung jawab pada diri sendiri.
·
PEDULI
PADA KAKAK/ADIK
Untuk menanamkan rasa peduli anak pada kakak atau adik, ada
beberapa hal yang harus orangtua ajarkan, yaitu:
a.
Mengekspresikan rasa kasih sayang.
b.
Selalu berbagi.
c.
Biasakan
berkata dan bersikap yang baik.
·
PEDULI
PADA ORANGTUA
Sikap anak pada orangtua boleh jadi merupakan pantulan sikap orang
tua terhadap anak. Semakin peduli sikap kita, maka anak pun tumbuh dengan
kepedulian yang dicurahkan kembali kepada ayah-ibunya. Mulailah dengan ekspresi
sayang berupa pelukan, elusan, perkataan yang lemah lembut, perhatian yang
tulus, dan kesediaan untuk selalu membantu anak menjadi mandiri. Ada yang
bilang, peluklah anakmu 8 kali sehari. Nasihat ini mungkin terdengar lucu, tapi
maknanya sangatlah dalam. Siapa yang tidak terharu kalau si kecil tahu-tahu
bertanya, ”Bunda, sakit ya? Kok diam aja?” Atau pakaian santai sang ayah di
hari kerja dikomentari, ”Ayah enggak kerja ya hari ini?” Anak yang peduli pada
orangtua akan menunjukkan sikap menghargai, menghormati dan menyayangi
ayah-ibu, serta memiliki pribadi yang hangat karena ia merasa selalu diterima
dalam keluarga. Selain itu, anak pun akan membangun kedekatan dan komunikasi
yang lebih baik dengan orangtuanya di masa depan.
·
PEDULI
PADA TEMAN
Bentuk kepedulian terhadap saudara sebagian dapat diterapkan untuk
mengajarkan kepedulian terhadap teman. Yang terpenting mengingat masih
kentalnya sifat egosentris di usia prasekolah adalah kesediaan untuk berbagi,
bergantian, dan menunggu giliran. Kepedulian juga meliputi tata krama dalam
meminjam dan mengembalikan barang yang dipinjam. Termasuk pula bagaimana
menjaga perasaan teman dengan cara bertutur kata sopan, tidak membentak, tidak
mengejek, dan tidak memukul. Kepedulian terhadap teman semakin subur jika
orangtua juga menunjukkan hal yang sama. Tanyakan apa yang disukai teman
baiknya agar anak ikut peduli. Pancinglah si prasekolah untuk bercerita
bagaimana tingkah laku temanteman di sekolahnya, hal ini juga menunjukkan
kepedulian. Sisipkan nilai-nilai kebaikan dengan meminta pendapatnya.
·
PEDULI
PADA SESAMA
Perasaan tanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh sesam
ataupun orang lain dimana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk
mengatasinya.
·
PEDULI
PADA LINGKUNGAN
Hamzah (2013:
43) menjelaskan bahwa kepedulian lingkungan hidup merupakan wujud sikap mental
individu yang direfleksikan dalam perilakunya. Akan tetapi juga merupakan hasil
dari suatu proses pendidikan dalam arti luas. Salah asuh atau salah didik
terhadap seorang individu bisa jadi akan menghasilkan karakter yang kurang
terpuji tehadap lingkungan.
Karena itu
karakter yang baik haruslah dibentuk kepada setiap individu, sehingga setiap
individu dapat menjiwai setiap tindakan dan perilakunya. Peduli lingkungan
merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan
alam di sekitarnya dan pengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
Manfaat peduli :
1.
Menumbuhkan
sikap positif.
2.
Mengurangi sifat egois
3.
Timbulnya yang memiliki tinggkat kesosialan
tinggi.
4.
Terwujudnya
sikap hidup gotong royong.
5.
Menumbuhkan
kerukunan dan kebersamaan.
6.
Terjadinya
pemerataan kesejahteraan.
7.
Terwujudnya
persatuan dan kesatuan
KESIMPULAN :
Rasa sayang mulai tumbuh ketika usianya masih
batita. Lantas, berkembanglah rasa sayang itu menjadi rasa peduli meski belum
mantap benar. Sifat baik ini terbangun bersamaan dengan pendidikan emosi,
moral, etika, tata krama, serta aturan-aturan dari orangtuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan
Lingkungan: Sekelumit Wawasan Pengantar. Bandung: Refika Aditama.
Mukminin, Amirul Al-Anwari. 2015. “Strategi
Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di Sekolah Adiwiyata Mandiri”. IAIN
Sulthan Thahah Saifuddin Jambi Email: Ajie_Amier@yahoo.com.
file:///C:/Users/HP/Downloads/16-Article%20Text-30-1-10-20150428.pdf.
Diakses 1 Oktober 2015
Arsy.
2014. “Peduli Terhadap Sesama”. https://www.slideshare.net/arsy28/peduli-terhadap-sesama.
Diakses 9 juni 2014
Anonim. 2012. “Menumbuhkan Rasa
Peduli”. https://motivatorkonseling.wordpress.com/2012/05/21/menumbuhkan-rasa-peduli/.
Diakses 21 Mei 2012
@K29-Aprilia
BalasHapusPenjelasan artikel ini cukup baik. Tingkatkan terus ide nya.