Kamis, 11 Oktober 2018

MENUMBUHKAN RASA PEDULI

Oleh : PUJI ANGGRAENI ( K30-Puji )


Manusia pada dasarnya merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Dengan menumbuhkan rasa peduli terhadap hal apapun membuat diri sendiri untuk berperilaku baik terhadap mahluk lainnya.

Peduli merupakan suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain. Entah itu hanya berempati ataupun simpati terhadap orang lain atau keadaan sekitar.
Macam-macam Peduli, yaitu:
·         PEDULI PADA DIRI SENDIRI
Peduli pada diri sendiri bukan berarti bersikap egois, melainkan anak diajarkan peduli pada kebutuhan dirinya sendiri. Contoh, diajarkannya menjaga kebersihan tubuhnya dengan cara mandi, menyikat gigi, berpakaian, makan tiga kali sehari, dan seterusnya. Ini adalah wujud kepedulian orangtua terhadap anak sehingga ia merasa dipedulikan dan akhirnya ikut peduli pada dirinya sendiri dan orang lain. Dengan peduli pada diri sendiri, anak jadi belajar bertanggung jawab pada diri sendiri.
·         PEDULI PADA KAKAK/ADIK
Untuk menanamkan rasa peduli anak pada kakak atau adik, ada beberapa hal yang harus orangtua ajarkan, yaitu:
a.        Mengekspresikan rasa kasih sayang.
b.       Selalu berbagi.
c.       Biasakan berkata dan bersikap yang baik.

·         PEDULI PADA ORANGTUA
Sikap anak pada orangtua boleh jadi merupakan pantulan sikap orang tua terhadap anak. Semakin peduli sikap kita, maka anak pun tumbuh dengan kepedulian yang dicurahkan kembali kepada ayah-ibunya. Mulailah dengan ekspresi sayang berupa pelukan, elusan, perkataan yang lemah lembut, perhatian yang tulus, dan kesediaan untuk selalu membantu anak menjadi mandiri. Ada yang bilang, peluklah anakmu 8 kali sehari. Nasihat ini mungkin terdengar lucu, tapi maknanya sangatlah dalam. Siapa yang tidak terharu kalau si kecil tahu-tahu bertanya, ”Bunda, sakit ya? Kok diam aja?” Atau pakaian santai sang ayah di hari kerja dikomentari, ”Ayah enggak kerja ya hari ini?” Anak yang peduli pada orangtua akan menunjukkan sikap menghargai, menghormati dan menyayangi ayah-ibu, serta memiliki pribadi yang hangat karena ia merasa selalu diterima dalam keluarga. Selain itu, anak pun akan membangun kedekatan dan komunikasi yang lebih baik dengan orangtuanya di masa depan.
·         PEDULI PADA TEMAN
Bentuk kepedulian terhadap saudara sebagian dapat diterapkan untuk mengajarkan kepedulian terhadap teman. Yang terpenting mengingat masih kentalnya sifat egosentris di usia prasekolah adalah kesediaan untuk berbagi, bergantian, dan menunggu giliran. Kepedulian juga meliputi tata krama dalam meminjam dan mengembalikan barang yang dipinjam. Termasuk pula bagaimana menjaga perasaan teman dengan cara bertutur kata sopan, tidak membentak, tidak mengejek, dan tidak memukul. Kepedulian terhadap teman semakin subur jika orangtua juga menunjukkan hal yang sama. Tanyakan apa yang disukai teman baiknya agar anak ikut peduli. Pancinglah si prasekolah untuk bercerita bagaimana tingkah laku temanteman di sekolahnya, hal ini juga menunjukkan kepedulian. Sisipkan nilai-nilai kebaikan dengan meminta pendapatnya.
·         PEDULI PADA SESAMA
Perasaan tanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh sesam ataupun orang lain dimana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
·         PEDULI PADA LINGKUNGAN
Hamzah (2013: 43) menjelaskan bahwa kepedulian lingkungan hidup merupakan wujud sikap mental individu yang direfleksikan dalam perilakunya. Akan tetapi juga merupakan hasil dari suatu proses pendidikan dalam arti luas. Salah asuh atau salah didik terhadap seorang individu bisa jadi akan menghasilkan karakter yang kurang terpuji tehadap lingkungan.
Karena itu karakter yang baik haruslah dibentuk kepada setiap individu, sehingga setiap individu dapat menjiwai setiap tindakan dan perilakunya. Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan pengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Manfaat peduli :
1.                          Menumbuhkan sikap positif.    
2.                           Mengurangi sifat egois                                                            
3.                           Timbulnya yang memiliki tinggkat kesosialan tinggi. 
4.                          Terwujudnya sikap hidup gotong royong.                               
5.                          Menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan.                                      
6.                          Terjadinya pemerataan kesejahteraan.                                                              
7.                          Terwujudnya persatuan dan kesatuan

KESIMPULAN :
Rasa sayang mulai tumbuh ketika usianya masih batita. Lantas, berkembanglah rasa sayang itu menjadi rasa peduli meski belum mantap benar. Sifat baik ini terbangun bersamaan dengan pendidikan emosi, moral, etika, tata krama, serta aturan-aturan dari orangtuanya.

DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan Lingkungan: Sekelumit Wawasan Pengantar. Bandung: Refika Aditama.
Mukminin, Amirul Al-Anwari. 2015. “Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di Sekolah Adiwiyata Mandiri”. IAIN Sulthan Thahah Saifuddin Jambi Email: Ajie_Amier@yahoo.com. file:///C:/Users/HP/Downloads/16-Article%20Text-30-1-10-20150428.pdf. Diakses 1 Oktober 2015
Arsy. 2014. “Peduli Terhadap Sesama”. https://www.slideshare.net/arsy28/peduli-terhadap-sesama. Diakses 9 juni 2014
Anonim. 2012. “Menumbuhkan Rasa Peduli”. https://motivatorkonseling.wordpress.com/2012/05/21/menumbuhkan-rasa-peduli/. Diakses 21 Mei 2012

1 komentar:

  1. @K29-Aprilia

    Penjelasan artikel ini cukup baik. Tingkatkan terus ide nya.

    BalasHapus