Tampilkan postingan dengan label @ProyekB08. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @ProyekB08. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Januari 2018

Mengubah Diri


@D03-Almira, @ProyekB08
Oleh, Almira Septemi Yuna
Sebelum merubah orang lain apalagi mengubah dunia, jauh lebih penting merubah diri sendiri terlebih dahulu menjadi pribadi yang lebih baik. Bagaimana cara merubah diri menjadi orang yang lebih baik? Mungkin Anda sudah mencoba berbagai cara untuk menghibur teman Anda, berusaha membuat orang lain mencintai/menyukai Anda, apapun itu memang membuat orang lain merasa spesial bisa membuat hubungan kita dengan mereka semakin baik dan dengannya memperbaiki diri kita sendiri sebagai makhluk sosial.
Namun terkadang realita tidak berjalan sesuai keinginan Anda, Anda sudah memberikan hadiah namun mereka tidak menghargainya, Anda berusaha mengumpulkan teman-teman untuk bertemu namun mereka sibuk dengan kehidupannya masing-masing, Anda berusaha menyenangkan atasan dan bekerja keras namun tetap tidak diberikan promosi atau kompensasi atas kontribusi Anda.
Intinya adalah tidak ada yang peduli dengan niat Anda, mereka menilai Anda berdasarkan tindakan/aksi yang Anda lakukan. Lebih jauh lagi mereka menilai Anda berdasarkan bagaimana Anda bisa mem pengaruhi kehidupan dan perasaan diri mereka sendiri.
Seperti itulah cara semua orang menilai, kita sendiri juga dinilai dari hasil akhir (apa yang sudah kita lakukan/berikan untuk orang lain), dan tidak ada orang yang peduli dengan apa yang ada dipikiran kita sekarang.
We judge others by how they make us feel about ourselves.
Jadi Anda ingin menjadi orang yang lebih baik dan menarik? Maka buatlah orang lain menjadi/merasa lebih baik dan menarik.
Inilah cara-cara merubah diri Anda menjadi lebih baik dan menarik dari sebelumnya:
1. Belajar mengapresiasi dan menghargai orang lain
Tidak ada orang yang suka dengan mereka yang cuek dan tidak bisa menghargai orang lain. Kita hidup dijaman sosial media yang penuh dinamika dan interaksi, berhenti sejenak melebih-lebihkan diri Anda sendiri (less is more), berikan apresiasi yang jujur dan murni kepada orang lain, bayangkan komentar/pujian macam apa yang bisa membuat hati Anda berbunga-bunga? Sekarang lakukan hal itu kepada orang lain.
2. Belajar untuk menemukan passion dalam tindakan Anda
Orang akan cenderung bosan dengan mereka yang jenuh (boring) dengan kehidupannya, apapun yang Anda kerjakan lakukanlah dengan penuh suka cita (passionate), atau Anda bisa lakukan berbagai kegiatan sampingan diluar rutinitas sehari-hari, kejarlah passion Anda, ada 2 cara untuk menjalani passion Anda dalam hidup ini:
·         Anda mengerjakan passion dan menjadikannya sebagai pekerjaan utama (passion yang dibayar)
·         Anda melakukan pekerjaan lain dan dari situ Anda bisa membiayai passion-passion Anda
Memang tidak semua passion bisa menghasilkan uang, namun tidak ada salahnya dengan hidup bekerja/berbisnis diluar passion Anda dan menjadikan passion tersebut sebagai hobi sampingan bahkan membiayai passion tersebut, karena faktanya sebagian passion itu perlu biaya yang tinggi.
Saya sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan passion, intinya hidup ini singkat, apakah Anda mau menghabiskan seumur hidup Anda melakukan hal-hal yang tidak Anda sukai?
3. Belajarlah menjadi kreatif
Kejarlah intuisi Anda, penuhi rasa ingin tahu Anda, hidup ini lebih luas daripada sekedar bekerja setiap hari dari jam 8-5 dan mengurus keluarga, saya sangat menyukai 1 quotes legendaris dari Steve Jobs mengenai hidup yaitu:
When you grow up, you tend to get told that the world is the way it is and you’re life is just to live your life inside the world. Try not to bash into the walls too much. Try to have a nice family, have fun, save a little money. That’s a very limited life. Life can be much broader once you discover one simple fact: Everything around you that you call life was made up by people that were no smarter than you and you can change it, you can influence it, you can build your own things that other people can use. Once you learn that, you’ll never be the same again.
Kita sering diajarkan bahwa dunia sudah berjalan seperti itu dan kita hanya perlu hidup menjalaninya dengan baik tanpa harus melawan arus/aturan yang ada, memiliki kehidupan keluarga yang baik, bersenang-senang, dan menabung untuk masa depan. Namun itu adalah kehidupan yang sangat terbatas, hidup ini bisa lebih luas saat Anda menemukan 1 fakta simpel yaitu bahwa semua hal dalam hidup ini diciptakan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak lebih pintar dari Anda, dan Anda bisa mengubahnya, Anda bisa mempengaruhinya, Anda bisa membangun karya/ciptaan Anda sendiri dimana orang lain bisa menggunakannya. Begitu Anda paham, maka Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda.
Intinya adalah don’t just live, embrace it. Ciptakan kreasi Anda sendiri:
·         Coba buat website Anda sendiri, sekarang membuat website sudah sangat mudah dan murah (bahkan gratis dengan platform seperti WordPress dan Blogspot).
·         Ciptakan sesuatu yang bisa membuat orang lain terkesan, ciptakan sesuatu yang bisa membuat orang lain merasakan (feel) apa yang Anda rasakan, bisa berupa lagu, tarian, gambar, tulisan, apapun itu.
·         Lakukan hal-hal yang memicu adrenalin entah itu olahraga, seni, berpetualang, travelling, dll.
·         Bangun bisnis/usaha kecil-kecilan, kerjakan beberapa projek yang menarik minat Anda, coba ikuti lomba/kompetisi yang ada.
Kenyataannya menjadi kreatif itu tidaklah sesulit yang Anda bayangkan.
4. Jangan jadi orang negatif dan pesimis
Jika Anda membawa rasa pesimis kepada orang lain, jika Anda membuat orang lain merasa lelah, depresi, putus asa, negatif, atau inferior (lemah), tentu mereka tidak akan suka berada didekat Anda. Solusinya adalah jadilah orang yang optimis, cara tersimpel untuk membawa pengaruh positif terhadap orang-orang disekitar Anda adalah dengan berpikir positif dan optimis akan masa depan.
Anda tentu tahu bahwa stupidity is contagious. Kebodohan itu menular, begitu juga dengan sikap positif dan optimis, perasaan/feeling apapun itu sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan, maka dari itu jangan menjadi orang yang selalu membawa dampak/emosi negatif terhadap lingkungan Anda.
Begitu pula disosial media, jangan menebar kebencian, jangan mudah terpengaruh arus dengan panasnya situasi media dan politik dinegeri ini, saat ini mudah sekali menyebarkan kebencian dan emosi negatif di sosmed, Anda tidak perlu menyiram bensin kedalam rumah yang sudah kebakaran.
5. Buat orang lain lebih bahagia dan berguna
Bill Gates pernah berkata: “As we look ahead into the next century, leaders will be those who empower others”, jika Anda bisa membuat orang lain merasa lebih kuat, lebih pintar, lebih percaya diri, lebih bijak, atau lebih dalam hal apapun, tentu mereka akan menyukai Anda.
Kita semua memiliki sesuatu untuk diberikan kepada orang lain, bahkan sesimpel perhatian kita, dan itulah sebenarnya yang orang-orang butuhkan, mereka butuh perhatian Anda.
Jadi hal terpenting dalam membuat diri Anda sendiri menjadi orang yang lebih baik dan menarik adalah dengan membuat orang lain merasa lebih baik dengan diri mereka sendiri. It’s not about you, it’s about the people and someone you care about.

 Daftar Pustaka

Kemampuan Beradaptasi

Beradaptasi
@D22-Maytasya
Disusun oleh Maytasya Fadhila


Kemampuan untuk beradaptasi perlu dan harus dilakukan untuk setiap manuasia. Apalagi pada lingkungan situasi dan kondisi yang baru. Hal itu diperlukan untuk dapat bersosialisasi terhadap mahluk sosial lainnya. Dan juga untuk memacu diri kita supaya bisa lebih maju dari yang sebelumnya. Bila kita tidak mampu berapdapatasi yang terjadi adalah kita tidak dapat/ tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Kita juga tidak bisa bersosialisasi lebih luas kepada orang banyak. Karena memang di hidup ini kita selalu menemukan/mendapatkan sesuatu yang baru oleh karena itu setiap orang diharuskan untuk mampu beradaptasi . Disuatu lingkungan yang baru memang tidak setiap orang memiliki sifat yang sama oleh karena itu kita juga harus mempersiapkan mental untuk mnghadapi situasi dan kondisi yang baru.

MENURUT TEORI ROY
Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint Mary’s College, Los Angeles dan menyelesaikan Master Keperawatan di California University pada tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD Sosiologi pada tahun 1977 di Universitas yang sama.
Roy menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk melakukan adaptasi. Penggunaan koping atau mekanisme pertahanan diri, adalah berespon melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri dari keadaan rentang sehat sakit dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Jadi ada 4 faktor penting dari Roy adalah manusia, sehat-sakit, lingkungan dan
keperawatan yang saling terkait, yaitu sbb:
tetapi saya hanya memasukan 2 faktor penting dari Roy yaitu :

1. MANUSIA
• Sistem adaptasi dengan proses koping Menggambarkan secara keseluruhan bagian – bagian
• Terdiri dari individu atau dalam kelompok (keluarga, organisasi, masyarakat, bangsa dan masyarakat secara keseluruhan)
• Sistem adaptasi dengan cognator dan regulator, subsistem bertindak untuk memelihara adaptasi dalam 4 model adaptasi : fungsi fisiologis,konsep diri, fungsi peran dan saling ketergantungan.

2. LINGKUNGAN
• Semua kondisi, keadaan dan pengaruh lingkungan sekitar, pengaruh perkembangan dan tingkah laku individu dalam kelompok dengan beberapa pertimbangan saling menguntungkan individu dan sumber daya alam.
• Tiga jenis stimulasi : fokal stimulasi, kontekstual stimulasi, dan residual stimulasi.
• Stimulasi bermakna dalam adaptasi semua manusia termasuk perkembangan keluarga dan budaya.
Proses beradaptasi pun juga membutuhkan banyak waktu dan bagaimana respon terhadap lingkungan yang baru tersebut.

KONSEP DIRI :
Dari konsep diri bagaimana bila seseorang mengenal pola dari interaksi sosial setiap orang untuk saling berhubungan.

PENEMPATAN DIRI
Lalu juga disamping itu kita harus tahu penempatan diri kita saat kita berinteraksi oleh setiap orang yang berbeda-beda. Entah itu berbeda dalam segi karakter maupun dalam segi usia.

Selasa, 02 Januari 2018

kemampuan beradaptasi

@D20-Novia, @ProyekB08
Oleh Novia Nila Sutarman

Kemampuan Beradaptasi

Definisi Pentingnya Beradaptasi 
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.   Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual.  Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi.  Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi.  Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif  sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusiamengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia.  Di lain pihak, kemampuan manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban. Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat maupun karena kecepatan perkembangannya.
Jenis-jenis Adaptasi
Adaptasi fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati. Contoh : Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darah merah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh.- Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menerapkan dalam Kehidupan Sehari-hari   
Maksud dari menerapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah agar kita bisa saling berinteraksi dalam bermasyarakat dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan masyarakat tersebut serta aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat tersebut. Dalam hal ini  kina bisa mempelajari bagaiman seseorang bertahan dalam tekanan masyarakat, bertahan hidup, bagaimana seseorang mencari makan dan air di kehidupannya.



Selasa, 21 November 2017

How To Control Your Self



Pengertian Pengendalian diri. self control atau pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan.

Pengendalian diri (self control) didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku.


Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.

Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.

Chalhoun dan Acocella (1990) mendefinisikan pengendalian diri (self control) sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri.
Golfried dan Merbaum, mendefinisikan pengendalian diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsukuensi positif. Selain itu pengendalian diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22).
Menurut Mahoney & Thoresen, pengendalian diri merupakan jalinan yang secara utuh (intergrative) yang dilakukam individu terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol diri tinggi sangat memerhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi.
Individu cenderung akan mengubah perilakunya sesuai dengan permintaan situasi sosial yang kemudian dapat petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar interaksi sosial, bersifat hangat, dan terbuka (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22-23).
Berdasarkan konsep Averill, terdapat 3 jenis kemampuan mengendalikan diri yang meliputi 3 aspek. Averill menyebut pengendalian diri dengan sebutan kontrol personal, yaitu kontrol perilaku (behavioral control), kontrol kognitif (cognitive control), dan mengontrol kepuasan (decisional control) (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011: 29-31)
1. Behavioral control
Kontrol perilaku merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated administrion) dan kemampuan memodifikasi stimulus (stimulis modifiability).
·         Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu yang ada di luar dirinya.
·         Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengatahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki di hadapi.
2.Cognitive control
Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerang
Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu memperoleh informasi dan melakukan penilaian.
·         Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan.
·         Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
3. Decisional control
Kontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang untuk memilih atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.

pengendalian diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
Daftar Isi :

Rina Gunawan, 2016,

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengendalian-diri-self-control/8224

Minggu, 19 November 2017

Tips Mengikuti Perubahan

Perubahan adalah sebuah hal yang pasti akan menimpa dan mempengaruhi organisasi termasuk diantaranya perusahaan. Penolakan terhadap perubahan terjadi pada tingkatan individu orang atau karyawan serta terjadi pada tingkatan organisasi. Penolakan terhadap perubahan hampir pasti akan selalu terjadi. Bagaimana cara mengatasi penolakan perubahan dalam organisasi?
Edukasi, Komunikasi dan Sosialisasi
Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan selalu mendapatkan bumbu-bumbu tambahan yang terkadang bisa menyesatkan dan berdampak negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur. Untuk itu mengkomunikasikan alasan yang logis mengenai diperlukannya perubahan dapat mengurangi penolakan atau resistensi dari karyawan. Pertama, adanya komunikasi yang jelas dapat mengurangi dampak dari informasi yang kurang tepat dan komunikasi yang buruk. Jika karyawan menerima informasi yang menyeluruh dan tepat, resistensi dari karyawan diharapkan akan menurun. Kedua, komunikasi yang baik dapat “menjual” alasan untuk perubahan dengan “mengemas” komunikasi tersebut dengan baik.
Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi dalam proses perubahan tersebut dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan dari karyawan. Karena tidak mungkin kita menolak keputusan perubahan yang dimana kita ikut serta dalam proses pengambilan keputusannya. Upaya partisipasi ini seperti pedang bermata dua. Disatu sisi, jika karyawan yang dilibatkan dalam proses partisipasi ini memiliki kompetensi, maka akan menghasilkan keputusan yang bermakna, mengurangi tingkat resistensi, mendapatkan komitmen, dan meningkatkan kualitas keputusan untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi ini dapat membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
Memberikan Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah penting dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari karyawan. Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan keahlian-keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan komitmen perusahaan untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini. Kepada karyawan-karyawan yang menolak perubahan ini dapat dilakukan dengan memberikan pensiun dini ataupun memberikan golden shake hand.
Membangun Hubungan Yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan memiliki kepercayaan terhadap manajemen yang menerapkan proses perubahan. Jika manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang positif, karyawan dapat lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para karyawan yang tidak setuju akan adanya perubahan.
Menerapkan Perubahan Secara Adil
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi adanya penolakan dari karyawan adalah dengan menerapkan perubahan itu secara adil kepada seluruh karyawan bahkan termasuk kepada jajaran Top Management. Ini menjadi penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil adalah sangat penting. Jika misalnya terjadi pengurangan gaji besar-besaran yang hanya diberlakukan kepada karyawan tingkat paling bawah, menurut anda, apa yang akan terjadi?
Manipulasi dan Kooptasi
Walaupun manipulasi memiliki konotasi makna yang negatif, manipulasi yang dimaksud disini adalah menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses perubahan untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi dapat dilakukan dengan cara “memelintir” pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan. Sementara kooptasi adalah metode “buying off” yang mengkombinasikan manipulasi dan partisipasi. Kooptasi dapat dilakukan dengan misalnya memberikan jabatan kepada “pemimpin” dari karyawan yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk mendapatkan solusi atau saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
Merekrut Orang Yang Menerima Perubahan
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi perubahan. Orang yang memiliki konsep diri yang positif dan toleransi risiko yang lebih besar lebih dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka kepada perubahan, menjadi penting untuk memilih tim yang dapat beradaptasi, dengan tidak hanya mempertimbangkan motivasi indidual karyawan, tetapi juga motivasi kelompok.
Koersi
Cara terakhir untuk mengurangi tingkat resistensi dari karyawan adalah dengan mengaplikasikan koersi atau mengaplikasikan ancaman secara langsung kepada para karyawan yang menolak adanya perubahan. Namun cara ini juga dapat semakin meningkatkan pertentangan serta dapat meningkatkan turn over ratio.

Diterjemahkan dan dikembangkan dari buku Organizational Begavior Global Edition Sixteenth Edition yang ditulis oleh Stephen P Robbins dan Timothy A Judge

Jumat, 17 November 2017

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


  1. Kenapa di katakana perubahan sosial budaya ?
Pada awalnya mungkin kita menganggap perubahan sosial dan budaya adalah sama atau mungkin berbeda tapi tidak tahu bedanya terletak dimana. Oleh karena itu sebelum membahas lebih jauh tentang perubahan sosial budaya yang ada di masyarakat sangat perlu kiranya terlebih dahulu kita memahami konsep dasar antara perubahan sosial dan perubahan budaya. Apa yang membedakannya dan bagaimana hubungan yang terjadi diatara keduanya .
Perubahan sosial dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali ibarat sebuah uang logam. Uang logam memiliki dua buah sisi, yaitu angka dan gambar. Keduanya terlihat berbeda namun tidak bisa di pisahkan karena keduanya merupakan satu buah kesatuan fungsi yang melekat pada uang tersebut. Kedua sisinya berbeda namun memiliki hubungan yang tumpang tindih yang saling pengaruh dan mempengaruhi antara sisi yang satu dengan sisi yang satunya lagi. Begitu juga halnya dengan perubahan sosial dan budaya. Perubahan sosial  dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali. Suatu perubahan sosial yang terjadi di masyarakat pastilah juga akan memberikan pengaruh kepada perubahan budaya di masyarakat tersebut. Dan begitu juga sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam masyarakat atau dengan kata lain hubungan antara masyarakat dan kebudayaan adalah hubungan tumpang tindih dan saling pengaruh mempengaruhi. Hal ini juga di perkuat oleh Kingsley Davis (dalam Soerjono Soekamto. 1982 hal 270) yang menyatakan bahwa perubahan-perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan-perubahan dalam kebudayaan. Seperti contoh berikut, kalau melihat budaya masyarakat Indonesia pada zaman dahulu, kaum perempuan tidak di haruskan bekerja , para perempuan akan lebih baik jika mengurusi segala urusan keluarganya seperti merawat dan mendidik anak, memasak, mencuci dan segala urusan rumah tangga lainnya ketimbang bekerja. Akan tetapi seiring dengan perubahan zaman dan adanya kesamaan gender perempuan tidak lagi mengurusi urusan rumah tangga bahkan saat ini peerempuan juga mencari nafkah dengan bekerja dan menjadi wanita karir. Contoh ini merupakan contoh dari perubahan seperangkat norma dan budaya serta mencakakup perubahan fungsi antara kaum laki-laki dan perempuan secara sosial. Maka dari itu untuk mengatasi ketumpang tindihan tersebut maka di gunakanlah istilah perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.

  1. Definisi Tentang Perubahan Sosial Budaya
Dalam kehidupannya perubahan merupakan suatu hal yang wajar dan pasti di alami oleh setiap manusia. Kita yang dahulunya kecil dan memiliki keterbatasan dalam melalukan berbagai kegiatan kini telah tumbuh menjadi dewasa dan dapat melakukan banyak hal. Dahulu surat-menyurat dilakukan dengan menggunakan jasa pos yang memerlukan waktu beberapa lama untuk dapat sampai kepada penerimannya maka sekarang surat menyurat sudah bisa dilakukan tanpa  memerlukan jasa pos dan surat tersebut tidak perlu memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke pada penerimanya ,. Peristiwa - peristiwa di atas merupakan contoh kecil dari perubahan sosial budaya yang sadar atau tidak kita sadari, keadaan tersebut telah berlagsung dan membawa dampak kecil maupun besar di dalam kehidupan kita. Nah jadi,, apakah yang di maksud dengan perubahan sosial budaya itu ?
Menurut Max Weber (dalam Sutarto dkk. 2008 hal 102 ) mengatakan bahwa.Perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidak sesuaian unsur-unsur. Sedangkan
Menurut Kornblum (dalam Sutarto dkk. 2008 hal 102 ) mengatakan bahwa. Perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
Dari kedua definisi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang mencakup sosial dan kebudayaannya yang dapat membawa pengaruh terhadap situasi dan cara hidup masyarakat tersebut.

  1. Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat di bedakan atas beberapa bentuk yaitu sebagai berikut :
  1. Dilihat dari proses / waktu
Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)
  1. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan di masyarakat yang terjadi dengan waktu yang cukup lama tanpa adanya kehendak tertentu dari masyarakat tersebut. akan tetapi perubahan ini terjadi karena adanya usaha dari masyarakat itu sendiri untuk memenuhi kebutuhannya sebagai upaya penyesuaian diri terhadap perkembangan yang terjadi pada waktu tertentu.
Contoh Perubahan evolusi adalah perubahan masyarakat yang dimana pada awalnya untuk memenuhi kehidupannya mereka berburu dan tinggal tidak menetap menuju masyarakat yang lebih maju yaitu dimana pada tahapan selanjutnya ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat sudah mulai bercocok tanam dan tinggal menetap.
b. Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat. Perubahan yang terjadi bisa dikarenakan sudah di rencanakan sebelumnya ataupun tidak sama sekali. Dalam revolusi biasanya di awali oleh ketegangan-ketegangan ataupun konflik yang terjadi di masyarakat akibat adanya gangguan yang di alami masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Contoh Perubahan Revolusi adalah revolusi yang terjadi di Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 yang mengantarkan Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaannya.
  1. Dilihat dari pengaruh
Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
  1. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi di masyarakat yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi struktur masyarakat.
Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode pakaian, mode rambut, mode sepetu dan lain sebagainya yang tidak membawa pengaruh terlalu berarti bagi masyarakat.
b. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah perubahan yang membawa pengaruh dan sangat dirasakan langsung perubahannya terhadap kehidupan masyarakat.
Contoh perubahan besar adalah pengolahan pertanian dari yang semula menggunakan sapi sebagai alat untuk menggarap lahan sawah berubah menggunakan mesin traktor yang lebih cepat dan efesien.
  1. Dilihat dari penyebab
Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
  1. Perubahan yang direncanakan adalah segala perubahan yang telah direncanakan dahulu sebelumnya oleh pihak-pihak yang hendak melaksanakan perubahan sosial di masyarakat. Adapun pihak-pihak yang merencanakan perubahan itu disebut dengan agen perubahan sosial (agen of social change). Agen perubahan sosial bisa berwujud pemerintah, Lembaga swadaya masyarakat, dan lain sebagainya.
Contoh  perubahan yang di rencanakan adalah pada massa pemerintahan presiden SBY yang mengeluarkan kebijakan pergantian penggunaan energi  bagi masyarakat untuk memasak yaitu dari minyak tanah ke gas, hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan sumber daya alam khususnya minyak bumi yang semakin lama semakin menipis.
  1. Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
  1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
  1. Perubahan lingkungan alam
Lingkungan alam sebagai tempat hidup manusia sangat berpengaruh terhadap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Adapun faktor-faktor alam yang dapat menimbulkan perubahan sosial budaya berupa hal-hal berikut :
  1. Perubahan sosial budaya akibat bencana alam
Perubahan kondisi lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial budaya di masyarakat. Berbagai perubahan kondisi lingkungan alam seperti misalnya bencana gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor dan lain sebagainya dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya di masyarakat. Mengapa demikian ?.karena bencana alam tidak hanya menimbulkan kerusakan harta benda namun juga berdampak kepada pola kehidupan sosial budaya di masyarakat. Masyarakat yang terkena dampak langsung dari bencana alam tersebut akan mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tentunya akan menciptakan kondisi sosial yang baru di tempat pengungsiannya. Dan tidak hanya itu masyarakat di tempat pengungsian juga akan bertemu dan saling berinteraksi dengan para pengungsi lainnya yang bisa saja berasal dari desa yang berbeda sehingga terjadilah yang disebut sebagai alkulturasi atau pencampuran kebudayaan.
Contohnya yang terjadi pada masyarakat korban erupsi gunung sinabung di Sumatera Utara.

  1. Perubahan sosial budaya akibat kondisi alam
Perubahan sosial budaya dapat pula terjadi akibat dari kondisi alam. Misalnya masyarakat di daerah pantai memiliki keunggulan pariwisata. Jika daerahnya di kelolah dengan baik misalnya jalan raya sebagai akses masuk ke lokasi, jaringan listrik dan telepon dan lain sebagainya dibangun dengan baik. Maka akan mendatangkan wisatawan. Dengan datangnya wisatawan maka akan membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar, yang awalnya mereka penghasilannya pas-pasan yang di dapat dari hasil melaut kini mendapat tambahan penghasilan karena mereka bisa berjualan ataupun menawarkan jasa di lokasi wisata tersebut. hal inilah yang nantinya melahirkan perubahan di bidang sosial yaitu meningkatnya taraf hidup masyarakat sekitar sedangkan dalam hal perubahan budaya. Maka dengan adanya wisatawan dari luar yang dating juga berpotensi membawa dampak negative bagi masyarakat sekitar. Banyaknya pengunjung atau turis dengan latar belakang budaya yang berbeda (terutama turis dari luar negeri yang jika mereka mandi di pantai maka mereka menggunakan pakaian yang sangat terbuka yang tidak cocok dengan budaya kita yaitu budaya yang menjaga norma kesopanan) maka dengan begitu masyarakat sekitar bisa saja terbawa dan ikut-ikutan sehingga kebudayaan masyarakat lokan yang tadinya sangat menjaga kesopanan perlahan-lahan mulai terkikis.

  1. Faktor demografi atau kependudukan
Kependudukan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dan budaya di masyarakat . adapun faktor-faktor kependudukan yang menjadi pendorong terjadinya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut:
  1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk pada suatu wilayah di tentukan oleh tiga hal yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (Migrasi). Ketiga hal ini lah yang menimbulkan perubahan-perubahan sosial budaya di masyarakat. Perubahan perubahan tersebut misalnya;
  • Bertambahnya penduk yang tidak di ikuti oleh pertambahan lapangan kerja maka akan menimbulkan pengangguran.
  • Bertambahnya penduduk di kota besar menimbulkan adanya perubahan dalam program  pembangunan dan tata kota agar tidak terjadi yang namanya pemukiman kumuh di tengah-tengah kota.

  1. Faktor perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi dewasa ini sangat di rasa manfaatnya bagi kehidupan manusia. Perkembangn teknologi juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya di dalam kehidupan masyarakat contohnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan kemudahan bagi milyaran orang dalam berkomunikasi jarak jauh tanpa harus bertemu ataupun tanpa dengan menggunakan surat-menyurat. Selanjutnya masih dalam bidang komunikasi dengan adanya aplikasi seperti line, facebook, dan bbm semakin memudahkan seorang untuk menjalin hubungan sosialnya dengan orang lain tanpa ada batasan waktu kapanpun dan dimanapun. Dan sebaliknya dengan adanya perubahan ini sesungguhnya juga berdampak kepada perubahan budaya di masyarakat. Budaya kita adalah budaya masyarakat yang ramah tamah namun dengan adannya kemajuan teknologi komunikasi sadar atau tidak ketika kita berada di angkutan umum misalnya. Terkadang kita lebih berfokus dan bercakap-cakap dengan teman bbm ataupun media sosial yang lainnya dan tanpa kita sadari orang yang berada di sebelah kita duduk tidak kita perhatikan ataupun menyapanya sama sekali.

  1. Faktor agama
Agama merupakan sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat. Agama juga merupakan faktor pendorong perubahan sosial budaya di masyarakat contohnya pada masa pra aksara dimana pada saat itu masyarakat belum mengenal tulisan dan sistem kepercayaanya masih menyembah benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan gaib. Namun dengan masuknya agama maka sistem kepercayaan yang awalnya menyembah benda-benda tersebut berubah menjadi percaya akan tuhan sebagai pencipta alam semesta dan yang wajib untuk di sembah.


  1. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Faktor penghambat perubahan sosial budaya antara lain adalah :
  1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan.
  3. Sikap masyarakat yang kurang menghargai hasil karya orang lain.
  4. Prasangka atau sikap tertutup terhadap hal-hal baru atau asing.
  5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integritas kebudayaan yang sudah ada.
  6. Puas tehadap budaya yang sudah ada
  7. Adanya pemahaman nilai bahwa hidup ini tidak bisa di perbaiki atau pasrah
  8. Adanya faktor agama dan ideologi sebagai penyaring.
  1. Pola Perilaku Masyarakat Akibat Perubahan Sosial Budaya

  1. Posisi Gender
Pada zaman dahulu, kaum perempuan tidak di haruskan bekerja , para perempuan akan lebih baik jika mengurusi segala urusan keluarganya seperti merawat dan mendidik anak, memasak, mencuci dan segala urusan rumah tangga lainnya ketimbang bekerja. Akan tetapi seiring dengan perubahan zaman dan adanya kesamaan gender perempuan tidak lagi mengurusi urusan rumah tangga bahkan saat ini peerempuan juga mencari nafkah dengan bekerja dan menjadi wanita karir.
2. Gaya Hidup Remaja dan Cara Bergaul
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat juga berdampak kepada cara bergaul remaja masa kini. Di tengah arus globalisasi dan modrenisasi yang kini tengah berkembang di kehidupan masyarakat membawa dampak yang besar khususnya dari gaya hidup dan cara bergaul di kalangan remaja masa kini, tempat-tempat hiburan seperti mall, diskotik dan lain sebagainya yang terlalu bebas di masuki oleh kalagan remaja di era globalisasi dan modrenisasi ini membuat tak sedikit dari mereka yang akhirnya terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
3. Cara Berfikir Dan Bersikap
Cara berfikir masyarakat juga di pengaruhi oleh adanya perubahan sosial budaya. Dahulu kebanyakan masyarakat Indonesia berfikir bahwa banyak anak banyak rejeki, namun sekarang semakin matangya pemikiran masyarakat di tambah dengan kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat. Cara-cara berfikir seperti itu sudah di tinggalkan.masyarakat sudah lebih memilih untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dan  telah berfikir bahwa dua anak lebih baik.
Cara bersikap yang dilakukan masyarakat akibat dari perubahan sosial budaya sangat di rasakan. Sikap gotong royong masyarakat sedikit demi sedikit telah hilang. Akibat adanya kemajuan zaman dan tuntutan kehidupan membuat masing-masing individu mementingkan urusannya sendiri (Individualis). Gambar di bawah ini adalah contoh sikap individualism ,, yang jauh terasa dekat sementara yang dekat terasa jauh.
Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
- Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
- Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
- Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
- Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
- Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
- Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
- Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme
Demikian beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam proses pelestarian budaya. Diharapkan segala kesadaran kita sebagai generasi penerus untuk tetap bisa menjaga dan melestarikan budaya.

demikian artikel dari saya semoga bermanfaat.