Oleh : Rose Avereal Pingkan Roring (@B23-ROSE)
Korupsi dan pendidikan merupakan dua fenomena sosial yang
seringkali saling terkait dan mempengaruhi perkembangan suatu bangsa. Artikel
ini akan menguraikan hubungan antara korupsi dan pendidikan serta dampaknya
terhadap generasi mendatang.
Hubungan Antara Pendidikan dan Korupsi
Korupsi di bidang pendidikan menghambat akses terhadap
pendidikan dan melanggar hak dasar setiap warga negara atas pendidikan. Korupsi
di bidang pendidikan mempunyai sebab dan akibat yang mengakar dan merugikan.
Strategi untuk mencegah korupsi di bidang pendidikan harus fokus pada penguatan
komunikasi, pendidikan nilai-nilai kewarganegaraan, dan penegakan kriteria dan
aturan yang ditetapkan di sektor pendidikan.
Dampak Korupsi terhadap Pendidikan
Korupsi di pendidikan tinggi merupakan masalah global yang
mempengaruhi negara-negara berkembang dan maju, serta universitas-universitas
besar dan elit, serta lembaga-lembaga publik dan swasta. Pelanggaran akademis,
penipuan, dan perilaku tidak etis banyak terjadi di sektor pendidikan, sehingga
melemahkan integritas akademik. Korupsi di dunia akademis sangat memprihatinkan
karena universitas adalah institusi yang sangat dihormati, dan mahasiswa
menghabiskan banyak waktu di institusi tersebut, yang dapat mempengaruhi
perilaku pribadi dan profesional mereka di masa depan. Dampak korupsi di bidang
pendidikan tidak hanya berdampak pada siswa saja, namun juga dapat mempengaruhi
masa depan suatu negara dan perusahaan penelitian. Korupsi di bidang penelitian
sangatlah serius karena merusak kredibilitas dan keandalan temuan ilmiah, yang
berdampak pada kemajuan ilmu pengetahuan dan masa depan ilmu pengetahuan.Secara
keseluruhan, korupsi di bidang pendidikan mempunyai konsekuensi yang luas,
tidak hanya berdampak pada siswa secara individu namun juga reputasi institusi
dan kemajuan penelitian ilmiah.
Penyelenggaraan Pendidikan yang Tercemar Korupsi
Korupsi dalam sistem pendidikan berdampak pada mutu
pendidikan dan tingkat kesadaran hukum warga negara, sehingga menimbulkan
kekosongan ideologi dalam penilaian nilai-nilai pendidikan. Studi yang
dilakukan di Rusia menunjukkan bahwa sistem pendidikan rentan terhadap tindakan
yang bersifat korup, dengan tingkat korupsi yang lebih tinggi di pendidikan
tinggi dibandingkan dengan jenis pendidikan lainnya. Penelitian tersebut
menyoroti bahwa lembaga pendidikan swasta memiliki tingkat korupsi yang lebih
tinggi dibandingkan lembaga publik. Untuk memberantas korupsi di bidang
pendidikan, perlu dikembangkan sistem tindakan yang bertujuan untuk melawan
faktor-faktor negatif yang terkait dengan manifestasi korupsi. Langkah-langkah
untuk mengatasi korupsi di bidang pendidikan termasuk memperbaiki
undang-undang, menerapkan hukuman yang lebih berat bagi penyuapan, melakukan
tindakan pencegahan, menata ulang sistem manajemen pendidikan, dan mendorong
pandangan dunia anti-korupsi dan kesadaran hukum.
Upaya Penanggulangan Korupsi dalam Pendidikan
Penguatan komunikasi merupakan strategi yang
direkomendasikan untuk mencegah korupsi di bidang pendidikan. Komunikasi yang
efektif dapat diperkuat dalam memberantas korupsi di bidang pendidikan dengan
mendorong transparansi dan berbagi informasi. Membangun saluran komunikasi yang
jelas antar pemangku kepentingan, seperti pejabat pemerintah, pendidik, siswa,
dan orang tua, dapat membantu mengatasi masalah korupsi. Memanfaatkan
teknologi, seperti platform online atau aplikasi seluler, dapat memfasilitasi komunikasi
yang efisien dan tepat waktu, sehingga memungkinkan para pemangku kepentingan
untuk melaporkan kasus korupsi atau mencari bantuan. Melakukan kampanye
kesadaran dan program pelatihan mengenai pentingnya komunikasi dan perannya
dalam mencegah korupsi dapat meningkatkan pemahaman dan mendorong partisipasi
aktif. Mendorong dialog terbuka dan menciptakan platform untuk memberikan
masukan dan saran dapat menumbuhkan budaya transparansi dan akuntabilitas di
sektor pendidikan.
Mendidik nilai-nilai kewarganegaraan membantu menanamkan
prinsip-prinsip etika dan rasa tanggung jawab di antara individu, yang dapat
berkontribusi pada pencegahan korupsi dalam pendidikan. Dengan mengedepankan
nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan keadilan, individu akan lebih
cenderung menolak praktik korupsi dan menjunjung standar etika di sektor
pendidikan. Mengajarkan siswa mengenai dampak negatif korupsi dan pentingnya
transparansi dan akuntabilitas dapat menciptakan budaya integritas dan mencegah
perilaku korupsi. Memasukkan pendidikan kewarganegaraan ke dalam kurikulum
dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi
aktif dalam komunitas mereka, menjaga akuntabilitas pihak berwenang, dan
berkontribusi dalam perjuangan melawan korupsi dalam pendidikan. Melibatkan
orang tua, guru, dan anggota masyarakat dalam inisiatif pendidikan
kewarganegaraan juga dapat membantu menciptakan upaya kolektif untuk memerangi
korupsi dan mendorong praktik etika dalam pendidikan
Daftar Pustaka
Derri, D. K., & Egemonu, J. N. (2022). The Role of Law
in Tackling Corruption in Education. Global Journal of Politics and Law
Research, 10(7), 1-12.
Denisova-Schmidt, E. (2020). Introduction: Corruption in
Higher Education: Global Challenges and Responses. In Corruption in Higher
Education (pp. 1-12). Brill.
Elena, Denisova-Schmidt. (2020). Corruption in Higher
Education Global Challenges and Responses.
Abdullaeva, Malikabonu, Erkin, Kizi. (2023). Status and
measures to combat corruption in the field of public education. The American
journal of political science law and criminology, 05(02):14-19. doi:
10.37547/tajpslc/volume05issue02-03
Ria, Oktaviani, Sanjaya. (2023). Efforts to prevent crime of corruption through student participation in the campus environment. Jurnal Hukum De'Rechtsstaat, 9(1) doi: 10.30997/jhd.v9i1.8074
Tidak ada komentar:
Posting Komentar