Kamis, 16 November 2023

Pendidikan Anti Korupsi: Memahami Akar Masalah dan Menggali Solusi Bersama Masyarakat

 

Root Cause Analysis / Analisis Akar Masalah merupakan pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada satu atau lebih kejadian - kejadian yang lalu agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja (Corcoran, 2004). Selain itu, pemanfaatan RCA dalam analisis perbaikan kinerja menurut Latino dan Kenneth (2006) dapat memudahkan pelacakan terhadap faktor yang mempengaruhi kinerja. Root Cause adalah bagian dari beberapa faktor (kejadian, kondisi, faktor organisasional) yang memberikan kontribusi, atau menimbulkan kemungkinan penyebab dan diikuti oleh akibat yang tidak diharapkan.

Langkah-langkah dalam Melakukan Root Cause Analysis

Menurut Max Ammerman (1998) dalam bukunya yang berjudul Root Cause Analysis terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan analisis akar masalah :

1.  Mengidentifikasi masalah

Dalam mengidentifikasi masalah harus memperhatikan kejadian yang menyebabkan sebuah dampak atau kerugian yang tinggi, sehingga sangat diperlukan untuk melakukan tindakan perbaikan. 

2.  Menjelaskan apa yang terjadi

Pada langkah ini, peneliti melakukan analisis ulang dengan cara mengumpulkan data, informasi dan fakta tentang kejadian untuk memahami permasalahan apa yang sebernarnya terjadi.

3.  Mengidentikasi faktor penyebab

Pada langkah ke-3 ini digunakan untuk menggali lebih dalam mengenai masalah apa yang terjadi dan menemukan mengapa permasalahan tersebut terjadi.

4.  Mengidentifikasi akar penyebab

Melakukan analisis secara menyeluruh terhadap faktor-faktor permasalah yang mengidentifikasi akar penyebab dari permasalahan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggali lebih dalam mengenai akar penyebab dengan mengajukan pertanyaan “mengapa” secara berulang kali hingga diketahui akar permasalahan, teknik tersebut dikenal metode “five (5) why analysis” 

 

5.  Merancang dan menentukan rencana perbaikan

Merancang dan menentukan rencana perbaikan dalam memperbaiki sebuah masalah dan mencegah agar masalah tersebut tidak terjadi kembali dimasa yang akan datang. 

6.  Mengukur hasil evaluasi perbaikan. 

Tindakan perbaikan yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan akar penyebab harus dievaluasi kembali apakah rencana tersebut efektif dalam mengurangi atau mencegah suatu permasalahan terjadi kembali.

Permasalahan sosial adalah suatu kondisi ketika terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Permasalahan sosial dapat merugikan masyarakat dan mengganggu keseimbangan fungsi sosial. Beberapa contoh permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini antara lain adalah kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, kriminalitas, korupsi, konflik antar kelompok, narkoba, prostitusi, dan sebagainya. 

Permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat diatasi melalui berbagai upaya atau solusi, baik yang bersifat preventif maupun kuratif. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan sosial:

Upaya Preventif

Upaya preventif adalah usaha yang bersifat mencegah dan antisipatif agar permasalahan sosial tidak timbul dalam masyarakat. Upaya preventif dapat dilakukan dengan menanamkan nilai dan norma sosial yang sesuai dengan kebudayaan dan hukum yang berlaku. Selain itu, upaya preventif juga dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan, bimbingan, penyuluhan, dan motivasi kepada masyarakat agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial.

Contoh upaya preventif dalam lingkungan masyarakat adalah melakukan kerjasama dan gotong royong antara warga, pemerintah, dan lembaga sosial untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan harmonis. 

 

 

 

 

Upaya Koersif

Upaya koersif adalah penyelesaian permasalahan sosial dengan cara paksaan atau ancaman yang terkadang disertai dengan tindak kekerasan baik verbal maupun nonverbal. Upaya koersif bertujuan untuk membentuk ketertiban dan keteraturan sosial. Upaya koersif biasanya dilakukan oleh aparat penegak hukum atau pihak berwenang yang memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi atau hukuman kepada pelaku permasalahan sosial. 

Contoh upaya koersif dalam lingkungan masyarakat adalah memberikan hukuman denda atau penjara kepada warga yang melanggar hukum atau peraturan negara, seperti mencuri atau korupsi. 

 

Upaya Represif

Upaya represif adalah suatu cara untuk menegakkan hukum atau memberi sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan, nilai, norma, dan adat istiadat. Sanksi yang diberikan antara lain seperti denda, hukuman penjara, dan sanksi sosial langsung dari masyarakat. Upaya represif bersifat memulihkan kondisi masyarakat akibat permasalahan sosial yang sudah terjadi dalam masyarakat. 

Contoh upaya represif dalam lingkungan masyarakat adalah memberikan bantuan hukum atau rehabilitasi kepada warga yang telah melakukan kesalahan atau pelanggaran, serta mengganti kerugian yang ditimbulkan. 

 

Upaya Persuasif

Upaya persuasif adalah suatu cara untuk menyelesaikan permasalah sosial tanpa kekerasan dan paksaan. Upaya persuasif bisa dilakukan melalui ajakan, saran, bimbingan, atau motivasi kepada individu atau kelompok untuk mematuhi dan menaati nilai dan norma yang berlaku. Upaya persuasif bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sosial. 

Contoh upaya persuasif dalam lingkungan masyarakat adalah memberikan informasi atau edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga lingkungan, kesehatan, dan keamanan, serta memberikan contoh atau teladan kepada warga tentang perilaku yang baik dan benar. 

 

Upaya Rehabilitasi

Upaya rehabilitasi adalah suatu cara untuk memulihkan kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonomi individu atau kelompok yang terlibat dalam permasalahan sosial. Upaya rehabilitasi bisa dilakukan dengan memberikan pelayanan kesehatan, psikologis, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi individu atau kelompok. Upaya rehabilitasi bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan peran individu atau kelompok dalam masyarakat. 

Contoh upaya rehabilitasi dalam lingkungan masyarakat adalah memberikan fasilitas kesehatan, panti asuhan, panti rehabilitasi narkoba, dan lapangan kerja kepada warga yang mengalami penyakit menular, kekerasan domestik, penyalahgunaan narkoba, atau pengangguran akibat permasalahan sosial.

 

Kesimpulan 

Artikel ini membahas mengenai Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis) sebagai pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa tertentu dengan tujuan meningkatkan kinerja. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi masalah, analisis peristiwa, identifikasi faktor penyebab, identifikasi akar penyebab, merancang rencana perbaikan, dan mengukur hasil evaluasi. Selain itu, teks juga menguraikan berbagai permasalahan sosial di masyarakat Indonesia beserta upaya penyelesaiannya, seperti upaya preventif, koersif, represif, persuasif, dan rehabilitasi.

 

Daftar Pustaka https://www.studocu.com/id/document/universitas-pasundan/analisis-dan-perancangansistem/analisis-akar-masalah-dan-model-tulang-ikan/46959985

Dogget, A. M. (2005). Root Cause Analysis. A Framework for Tool Selection. The Quality Management Journal, 34.

Ikayanti, H. (2021). ANALISIS AKAR MASALAH. ANALISIS KECURANGAN AKADEMIK PADA SAAT UJIAN, 8-10.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar