Rabu, 11 Januari 2017

Bersikap Adil


Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran.
Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.
Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama.
Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil terasa berat dan sulit.
Kedua, keadilan adalah milik seluruh umat manusia tanpa memandang suku, agama, status jabatan ataupun strata sosial.
Ketiga, di bidang yang selain persoalan hukum, keadilan bermakna bahwa seseorang harus dapat membuat penilaian obyektif dan kritis kepada siapapun. Mengakui adanya kebenaran, kebaikan dan hal-hal positif yang dimiliki kalangan lain yang berbeda agama, suku dan bangsa dan dengan lapang dada membuka diri untuk belajar serta dengan bijaksana memandang kelemahan dan sisi-sisi negatif mereka.
Perilaku adil, sebagaimana disinggung di muka, merupakan salah satu tiket untuk mendapat kepercayaan orang; untuk mendapatkan reputasi yang baik. Karena dengan reputasi yang baik itulah kita akan memiliki otoritas untuk berbagi dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dengan orang lain. Tanpa itu, kebaikan apapun yang kita bagi dan sampaikan hanya akan masuk ke telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan. Karena, perilaku adil itu identik dengan konsistensi antara perilaku dan perkataan.

manfaat perilaku adil:
  1. Terhadap kehidupan pribadi/diri sendiri
    - Hati terasa tenang
    - Hidup rukun dan aman
    - Di sukai banyak orang
    - Meningkatkan disiplin
    - Menimbulkan rasa sayang terhadap sesama
    - Memiliki sikap toleransi yang tinggi
    - Sopan dalam tutur kata
  2. Terhadap keluarga
    - Keluarga menjadi sejahtera dan harmonis
    - Jauh dari permusuhan sesama saudara
    - Tidak ada rasa iri hati dengan saudara
    - Disayangi keluarga dan saudara
    - Terjalinnya komunikasi dan hubungan dengan keluarga atau saudara
  3. Terhadap masyarakat
    - Disukai banyak orang
    - Terciptanyamasyarakat yang damai dan tentram
    - Tanggap terhadap masalah lingkungan
    - Terjalin hubungan baik dengan masyarakat
    - Jauh dari keributan dan pertengkaran
    - Memperbaiki hubungan dengan masyarakat
sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar