Pengertian Beradaptasi
adalah menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Makhluk hidup mempu
beradaptasi dengan lingkungannya, adaptasi adalah cara makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal.
Tampilkan postingan dengan label @ProyekA08. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @ProyekA08. Tampilkan semua postingan
Selasa, 09 Januari 2018
Selasa, 19 Desember 2017
Selalu Beradaptasi Dimanapun
Hidup
kita sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup kita, seperti: keluarga (
orang tua, suami, istri anak-anak ), tetangga, teman sekolah, teman sekantor,
teman setempat kost dan lain-lain. Manusia hidup berkelompok artinya masih ada
orang-orang lain yang hidup berdekatan dengan kita. Masing-masing saling
mempengaruhi hidup kita.
Adaptasi ialah penyesuaian diri individu,
manusia terhadap lingkungan. Manusia dapat beradaptasi sesuai dengan lingkungan
yang ditempati. Menurut Odum, semua bentuk tingkah laku pada hakekatnya adalah
bentuk adaptasi atau reaksi manusia terhadap kondisi lingkungan demi
kelangsungan hidup. Manusia dapat belajar dan berfikir merupakan organisme yang
paling berhasil beradaptasi secara tingkah laku, sehingga manusia dapat menyesuaikan
diri didalam semua tempat atau semua lingkungan yang dihuni. Namun, kesanggupan
adaptasi manusia bukanlah tanpa batas. Kemajuan teknologi manusia tidak dapat
melepaskan pengaruh lingkungan hidup. Setiap kehidupan di dunia ini tergantung
pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi
berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya
secara aktif.
Pentingnya Adaptasi
Dalam Pergaulan Dunia Remaja
Pentingnya
adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang ini yang dimana telah banyak sekali
remaja – remaja yang sudah tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini
kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah
semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia
remaja yang lebih postif. Sehingga kita tidak keluar dari asas – asas etika.
Sebagai contoh ketika kita bergaul dengan anak – anak yang mempunya sifat
kurang baik, dari yang minum – minuman keras hingga yang memakai obat – obatan telarang.
Kita sebagai remaja boleh – boleh saja bergaul tetapi ingat tidak boleh lah
kita untuk mencoba hal – hal yang sekiranya itu negatif, sebagai remaja kita
boleh bergaul dengan siapa pun, tapi selalu inget untuk menghindari hal – hal
yang negatif walau pun mereka semua itu di sekeliling kita.
Menerapkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Maksud
dari menerapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah agar kita bisa saling
berinteraksi dalam bermasyarakat dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana
keadaan masyarakat tersebut serta aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam
masyarakat tersebut. Dalam hal ini kina bisa mempelajari bagaiman
seseorang bertahan dalam tekanan masyarakat, bertahan hidup, bagaimana
seseorang mencari makan dan air di kehidupannya.
Cara mudah beradaptasi
di lingkungan baru
Kita
sebagai individu, hampir bisa dipastikan akan memasuki lingkungan baru. Pertama
kali masuk kuliah, masuk kelas les, mendapat kelompok KKN, pertama kali bekerja
di tempat baru, pertama kali ke kos baru. Banyak sekali dunia baru di depan
kita. Kita masuki satu persatu pintu-pintu baru tersebut tanpa bisa menghindar.
1. Persiapkan mental
Tanamkan
pada diri kita bahwa kita adalah orang baru yang baik dan berbudi pekerti
seperti layaknya orang baik diluaran sana, dengan begitu akan memberanikan diri
kita untuk beradaptasi dan berani bertanya kepada tetangga sekitar. Mungkin
dengan mengawali dengan senyuman kemudian bertanya dan lakukanlah pembicaraan
untuk menambah informasi mengenai lingkungan tersebut.
2. Menata diri
Untuk
menghadapi lingkungan baru kita membutuhkan persiapan diri yang matang, karena
kita belum mengetahui seperti apa lingkungan baru kita yang bisa jadi
membutuhkan tenaga ekstra sehingga kita sudah siap untuk mengikuti aturan
tersebut, atau bahkan bisa sampai tata cara berpakaian dan lain sebagainya.
Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan rapi dengan kita menata diri sebelum
bertempur.
3. Menata presepsi kita tentang
lingkungan baru
Kita
harus mempunyai bekal informasi terpecaya serta benar mengenai lingkungan baru
yang akan kita tinggali terlebih dahulu, supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak kita inginkan seperti salah presepsi.
4. Mulailah beradaptasi.
Sesempurna
apapun itu persiapan diri kita, beradaptasi adalah hal yang harus kita lakukan
dengan lingkungan baru. Jangan pernah mengira bahwa lingkungan tidak akan
pernah mengalami perubahan, setiap lingkungan pasti akan mengalami perubahan.
Ikutilah perubahan yang ada, agar tidak terkena seleksi alam. Janganlah pernah
merasa takut akan penolakan, karena tantangan hidup akan selalu ada pada
perjalanan menuju masa depan kita.
5. Seringlah memulai pembicaraan
Dengan
kita memulai pembicaran maka warga pada lingkungan baru tersebut akan mempunyai
presepsi yang baik pada kita. Contohnya seperti murah senyum, menyapa terlebih
dahulu, bertanya lebih dahulu dan lain sebagainya.dengan begitu sama halnya
kita menunjukan diri bahwa diri kita adalah orang yang terbuka dan hangat.
6. Rasa ingin tahu
Jika
dari awal kita sudah memiliki rasa ingin tahu maka kita tidak akan punya rasa malas
untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Rasa ingin tahu itu justru akan
memotivasi kita untuk menuangkan apa yang kita bisa pada lingkungan baru.
7. Mintalah penilaian kepada orang
disekitar kita
Mintalah
penilain kepada orang di sekitar kita mengenai perilaku kita yang sudah
dilakukan di lingkungan baru. Apapun penilaian orang yang ada pada
sekitar kita terimalah dengan lapang dada dan kepala dingin, dengan begitu kita
dapat memperbaiki diri agar lebih baik dari sebelumnya dengan kemampuan yang
kita punya.
Daftar
pustaka
Lestariani
2015. Pentingnya Berdaptasi. Kompasiana.com. dalam https://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607. Diunduh 26 Juni 2015
Adilalaras
2014. Kemampuan Beradaptasi. Adilalaras.wordpree.com. dalam https://adilalaras.wordpress.com/2014/10/23/kemampuan-beradaptasi/. Diunduh 23 Oktober 2014
Deeann
2015. 8 Tips Agar Cepat Beradaptasi dengan Lingkungan Baru. Rosediana.net.
dalam http://www.rosediana.net/2015/03/8-tips-agar-cepat-beradaptasi-dengan-lingkungan-baru/. Diunduh 8 Maret 2015
Selasa, 14 November 2017
Mampu Beradaptasi Dengan Lingkungan Sekitar
@E12-Guntur,
Disusun Oleh : Guntur Wahyu Prasetiyo
Definisi Pentingnya Beradaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian
diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh,
penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan
lingkungan. Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku
yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya
: penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin
tinggi. Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut
akan lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan
perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam
lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah
sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi
berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya
secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada
kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman
Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola
lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif sesuai
dengan seleranya
Jenis-jenis Adaptasi
Adaptasi fisiologi Adaptasi fisiologi adalah
penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya
bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit
untuk diamati. Contoh : Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darah
merah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat
mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel
tubuh.- Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian
diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
- Persiapkan mental
Tanamkan pada diri kita bahwa kita adalah orang baru yang
baik dan berbudi pekerti seperti layaknya orang baik diluaran sana, dengan
begitu akan memberanikan diri kita untuk beradaptasi dan berani bertanya kepada
tetangga sekitar. Mungkin dengan mengawali dengan senyuman kemudian bertanya
dan lakukanlah pembicaraan untuk menambah informasi mengenai lingkungan
tersebut.
- Menata diri
Untuk menghadapi lingkungan baru kita membutuhkan persiapan
diri yang matang, karena kita belum mengetahui seperti apa lingkungan baru kita
yang bisa jadi membutuhkan tenaga ekstra sehingga kita sudah siap untuk
mengikuti aturan tersebut, atau bahkan bisa sampai tata cara berpakaian dan
lain sebagainya. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan rapi dengan kita
menata diri sebelum bertempur.
- Menata presepsi kita tentang lingkungan baru
Kita harus mempunyai bekal informasi terpecaya serta benar
mengenai lingkungan baru yang akan kita tinggali terlebih dahulu, supaya tidak
terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti salah presepsi.
- Mulailah beradaptasi.
Sesempurna apapun itu persiapan diri kita, beradaptasi
adalah hal yang harus kita lakukan dengan lingkungan baru. Jangan pernah
mengira bahwa lingkungan tidak akan pernah mengalami perubahan, setiap
lingkungan pasti akan mengalami perubahan. Ikutilah perubahan yang ada, agar
tidak terkena seleksi alam. Janganlah pernah merasa takut akan penolakan,
karena tantangan hidup akan selalu ada pada perjalanan menuju masa depan kita.
- Seringlah memulai pembicaraan
Dengan kita memulai pembicaran maka warga pada lingkungan
baru tersebut akan mempunyai presepsi yang baik pada kita. Contohnya seperti
murah senyum, menyapa terlebih dahulu, bertanya lebih dahulu dan lain
sebagainya.dengan begitu sama halnya kita menunjukan diri bahwa diri kita
adalah orang yang terbuka dan hangat.
DAFTAR PUSTAKA :
RismanMHMMD,
Ditulis 21 Oktober 2013 https://rismanmhmmd.wordpress.com/2013/10/21/kemampuan-beradaptasi/ (Dikutip Tanggal 14 November 2017) Anonym, 2013 http://www.psikoma.com/cara-mudah-beradaptasi-di-lingkungan-baru/
(Dikutip Tanggal 14 November 2017) Anonym, 31 Maret 2014 http://www.indowebby.com/cara-adaptasi-lingkungan-baru/#
(Dikutip Tanggal 14 November 2017)
MAMPU BERADAPTASI DAN MENEMPATKAN DIRI !!!
Disusun Oleh
: Devi Yanti Naibaho
@ProyekA08, @E14-Devi
Sebelum kita
membahas tentang “Mampu Beradaptasi” itu
sendiri lebih baik kita
mengetahui Apa itu Adaptasi ? Adaptasi adalah
cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu
untuk:
·
memperoleh air,
udara dan nutrisi (makanan).
·
mengatasi kondisi
fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
·
merespon perubahan
yang terjadi di sekitarnya.
Mampu beradaptasi
merupakan kemampuan untuk kenyamanan
melihat lingkungan. Dalam kehidupan kita harus bisa beradaptasi
denganbegitu banyak karakter dan perilaku kita. Dan adaptasi itu sendiri
artinya kemampuan makhluk hidup/seseorang bisa menyesuaikan dirinya
dilingkungan manapun dan dimana pun secara positif. Dimana didalam lingkungan
baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah persoalan yang terjadi. Setiap kehidupan
didunia ini tergantung pada kemampuan diri kita sendiri beradaptasi
lingkungannya dalam arti luas.
Model konsep adaptasi pertama kali
dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari
konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi
dasar model adaptasi Roy adalah :
·
Manusia adalah
keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi dengan
lingkungan.
·
Manusia
menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan
biopsikososial.
·
Setiap orang
memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada
dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif
maupun negatif.
·
Kemampuan adaptasi
manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi
rangsangan baik positif maupun negatif.
Bagi manusia, adaptasi itu sendiri lebih ke bagaimana agar dia bisa diterima di suatu lingkungan baru tersebut. Kadang, saat proses adaptasi itu tersebut, tidak jarang seseorang itu mengalami hambatan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki sifat pendiam dan pemalu, akan sulit untuk beradaptasi di lingkungan barunya karena mungkin dia tertutup dan sulit untuk memulai komunikasi sehingga proses adaptasinya terhambat. Bisa juga jika ada seseorang yang 'minderan'. Dia merasa minder karena mungkin kekurangan yang dimilikinya sehingga dia sulit untuk bergaul dengan orang-orang baru maupun lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang cerewet biasanya lebih mudah untuk beradaptasi karena biasanya mereka “SKSD” dengan orang-orang yang baru dikenalnya, tapi justru dialah yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak namun tidak banyak orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang bagus.
ADAPTASI DALAM
DUNIA REMAJA !
Adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang ini sangat lah penting dimana telah banyak
sekali remaja-remaja yang sudah tidak
sejalan dengan etika remaja. Dalam hali ini kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup didunia. Modern ini sudah
semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau msuk kedunia
remaja yang lebih positif. Sehingga kita tidak keluar dari asas-asas etika. Sebagai contoh
ketikakita bergaul dengan anak-anak yang mempunyai sifat kurang baik, dari yang
minum-minuman keras hingga yang memakai obat-obatan terlarang. Kita sebagai
remaja boleh-boleh saja bergaul tetapi tidak mencoba sesuatu yang sekiranya itu
negative, sebagai remaja kita boleh bergaul dengan siapa pun tetapi selau ingat
untuk menghindari sesuatu yang bersifat negaif dan merusak diri.
Referensi Gambar
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=0ahUKEwit_4qNyb7XAhWBOY8KHeckD74QjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fsinlyevanputra%2Fketika-masyarakat-dipaksa-beradaptasi-terhadap-perubahan-iklim_55288173f17e61f2548b45ef&psig=AOvVaw26MR_32XOYp2g3pts92QAw&ust=1510766258918775
Sesuaikan dirimu terhadap perubahan
Oleh Maulani Nurtilawah
@ProyekA08, @E09-Maulani
Perubahan? Tentu semua orang pernah mengalami perubahan. Tapi perubahan yang dimaksudkan pada artikel ini adalah perubahan dimana kamu dihadapkan dengan suatu hal yang asing yang belum pernah kamu hadapi dan kamu dituntut untuk menyesuaikan dirimu terhadap perubahan tersebut. contohnya mungkin setelah kamu lulus SMA mungkin kamu memiliki keinginan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi idaman mu dan setelah kamu berhasih masuk perguruan tinggi iamanmu itu kamu akan dihadapi dengan situasi yang berbeda dengan saat di SMA ditambah lagi dengan perguruan tinggi yang kamu tempati sekarang adalah diluar kota dari tempat asalmu. maka pasti ada perubahan disana dari mulai cara berbicara dan bahkan cara untuk bergaulnya pun jauh berbeda sama halnya mungkin dengan iklim dan suasana yang sangat berbeda maka dari itu kamu harus dan wajib untuk menyesuikan perubahan itu dengan kata lain bahwa kamu dituntuk untuk beradaptasi, karena nyaman menjadi salah satu prioritas penting yang harus kamu rasakan.
Semua daerah tempat manusia
hidup memiliki tantangan hidup masing-masing yang menuntut kemampuan
adaptasi manusia untuk bertahan hidup.manusia menggunakan 4 hal dari
diri mereka sendiri, yaitu:
1. akal pikiran
2. perasaan/emosi
3. Jasmani
4. komunikas
Referensi Gambar
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjVz8PPqr7XAhXBMo8KHcYHBlYQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fkarakterbangkit.blogspot.com%2F2015%2F12%2Fayo-beradaptasi.html&psig=AOvVaw34OErBcDAQm_pkEtaKZkCN&ust=1510758079886931
PENTINGNYA BERADAPTASI
PENTINGNYA BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR
Mampu beradaptasi merupakan kemampuan untuk kenyamnan melihat lingkungan. Dan sebagai
pemimpin kita harus bisa beradaptasi dengan begitu banyak karakter dan perilaku kita. Dan adaptasi itu
sendiri artinya kemampuan makhluk hidup/seseorang bisa menyesuaikan dirinya dilingkungan manapun
dan diamanapun secara positif. Dimana didalam lingkungan baru harus dapat adaptai dengan
lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dan harus bisa menyikapi masalah persoalan yang terjadi. Setiap kehidupan didunia ini
tergantung pada kemampuan beradaptasi lingkungannya dalam arti luas. Dengan karena
berkemampuannya beradaptasi secara aktif pula manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk
yang bisa paling luas persebarannya memenuhi dunia.
Manfaat Bersosialisasi
Bila kita membicarakan tentang manfaat menjadi individu yang komunikatif, dengan kata lain dapat
menjaring banyak orang kedalam circle kita, kita akan kebingungan menyebutkannya. Keuntungannya
sangat beragam baik komersil maupun non komersial.
Keuntungan komersil : kita memiliki nama-nama yang akan menolong kita mendapatkan profit secara
berkala dan mendukung finansial kita melalui jalur bisnis (rekan bisnis yang memercayai kita)
Keuntungan non komersil : kita memiliki nama yang mungkin tidak menggemukan dompet kita, namun
memenuhi kebutuhan rohani kita sebagai makhluk sosial, sebut saja teman dan sahabat hidup.
Biar saya ambil sebuah analogi, beri permisalan bahwa manusia adalah ikan sarden, dan ikan todak
sebagai parameter eliminator yang memengaruhi populasi ikan sarden (penyakit, keuangan, masalah
personal). Kita mempunyai peluang lebih tinggi untuk dapat bertahan di lautan bila berjalan sebagai
kelompok ikan sarden besar yang solid. Karena ikan todak, seperti yang kita tahu, memiliki sifat alami
untuk menyerang kelompok ikan sarden yang lebih kecil dan tidak solid, adapun ia menyerang kelompok
kita, kita tetap memiliki kemungkinan untuk bertahan yang cukup tinggi.
Suatu hubungan (positif) yang dijalin dengan orang lain, baik itu berkerabat, berteman, teman dekat,
hingga hubungan antar lawan jenis, akan sangat menolong/menguntukan kita baik sekarang ataupun
dikemudian hari. Contohnya saja, akan ada yang merawat kita bila sakit, Akan ada orang yang
mendukung kita ketika mengalami krisis moral, ada yang mendukung kita untuk hal yang kita lakukan,
dan memiliki seseorang yang dapat dipercaya. Yang paling penting tentu memenuhi kebutuhan sosial
kita sebagai manusia untuk berbicara satu sama lain.
Bagaimana Bersikap dan Bergaul
Skill dalam sosialisasi adalah wajib untuk dimiliki, atau setidaknya diketahui oleh semua orang. Kata
“sosial”, “sosialisasi”, dan “kemampuan sosial” sebagaimana kita ketahui sejak kecil kembali menghantui
kita ketika dewasa. Landasan pemikiran ini berbasis pada doktrin sekolah dasar yang berbunyi “manusia
adalah makhluk sosial”, dan memang, tanpa doktrin sakti tersebut pun dewasa ini kita menyadari sendiri
betapa pentingnya peranan sosialisasi itu, mulai dari hal sepele (berkenalan) hingga perkara besar yang
bisa mengubah hidup.
Beberapa orang memiliki kemampuan yang baik dalam sosialisasi secara bawaan, biasanya kemahiran
ini timbul berkat pengaruh lingkungan yang kompulsif sehingga individu tersebut mau tak mau terlibat
dalam kegiatan bersosialisasi. Namun begitu, kemungkinan bagi orang lain untuk memiliki kemampuan
sosial yang kompatibel tidaklah nol hanya karena memiliki ruang lingkup yang kurang mendukung.
Semua didasari oleh niat.
Kemampuan dalam aspek sosial meliputi banyak faktor. Namun semua diawali oleh bagaimana cara
bersikap dan bergaul. Tidak kurang jutaan web dan buku menyertakan tema ini (berlebihan? Tidak, ini
tema yang menyangkut pola hidup manusia). Namun saya hanya akan memaparkan beberapa cara
bersikap dan bergaul secara umum,
Sebelum terjun bebas ke dunia pergaulan ada baiknya seseorang melakukan pemanasan mental dengan
memikirkan beberapa faktor berikut, hal ini bersifat opsional, perlu atau tidaknya tergantung individu
sendiri, toh anda sendiri yang tahu apa anda akan maju dengan peruntungan atau persiapan.
1. Membangun rasa percaya diri
Ini penting, jelas sekali. Membangun rasa percaya diri artinya mengetahui seberapa jauh batasan anda.
Membangun rasa percaya diri harus dilandasi dengan logika yang bisa diterima akal sehat. Dengan
landasan rasa percaya diri yang positif, kita dapat menaklukan berbagai permasalahan yang ada dalam
diri kita.
2. Tidak bisa atau tidak mau?
Ini adalah pertanyaan konseptual yang harus anda jawab sendiri. Anda bisa jadi, tidak bisa sekedar
untuk menyapa hanya karena alasan-alasan yang anda buat sendiri, atau anda tidak mau menyapa
hanya karena merasa tertekan dengan hasil yang mungkin tidak diharapkan terjadi. Cara mengatasinya
begini, logikanya anda memiliki 2 kemungkinan jika anda berkenalan dengan seseorang:
1. Mendapat teman baru,
2. Tidak mendapat teman baru.
Namun bila anda memutuskan untuk tidak berkenalan dengan orang tersebut, kemungkinan yang anda
miliki hanya 1, yakni tidak mendapat teman baru. Silakan anda pilih sendiri.
3. Memikirkan konsekuensi
Konsekuensi bukan hanya berarti hasil/akibat yang bersifat negatif. Konsekuensi positif adalah hal yang
mesti anda perbanyak bila ingin menjalin hubungan dengan seseorang, misalnya saja jadi memiliki
koneksi, memiliki seseorang yang bisa diandalkan, menambah wawasan dan mengembangkan
kemampuan komunikasi. Banyak sekali konsekuensi positif dalam aspek mengeksplorasi hubungan baru.
4. Mengenal diri sendiri
Mirip dengan membangun kepercayaan diri. Namun aspek ini lebih menjurus kepada siapa anda.
Mudahnya, anda harus paham tentang konsep-konsep kepribadian dan menentukan mana yang cocok
dengan sikap anda sehingga langkah-langkah yang diambil dalam komunikasi bisa terlaksana dengan
baik. Misalnya anda ini seorang sanguis, koleris, atau bahkan melankolis, anda jadi bisa menentukan
teman seperti apa yang cocok dengan anda.
Nah, ketika semua persiapan mental telah terlaksana, tiba saatnya untuk terjun ke dunia sosial dan
bertemu wajah-wajah baru yang siap anda jabat tangannya. Namun bagaimana caranya membuat
mereka menjabat balik dengan tatapan tulus? Berikut adalah hal-hal yang patut dilakukan untuk
mendapatkan titel teman baru.
A. Menghindari arogansi terselubung:
Arogansi terselubung artinya pikiran negatif yang biasa timbul di kepala kita ketika akan melakukan
sesuatu yang mungkin akan memiliki hasil negatif. Arogansi terselubung kadang timbul ketika kita akan
berkenalan dengan orang baru dengan pertanyaan di kepala “bagaimana bila dia tidak menyukai saya?
Bagaimana bila saya tidak terlihat cukup baik?”. Sikap seperti ini patut kita hindari karena akan
menyulitkan kita ketika berkenalan, kita menjadi skeptis dan justru bertindak diluar kebiasaan.
B. Bersikap ramah:
Siapapun akan segan bila kita bersikap ramah dan bersahabat. Bersikap ramah menjadi modal utama
untuk bersosialisasi. Ketika kita ramah, orang akan melihat kita sebagai pribada yang menyenangkan dan
dapat diandalkan (masih, tergantung individunya), ini berguna untuk menjalin hubungan yang sehat.
C. Hati-hati dalam berbicara:
Tidak hanya kepada teman baru, kepada siapapun hal ini adalah mutlak untuk diperhitungkan. Bisa jadi
apa yang kita bicarakan tidak berkenan di hati seseorang, kemudian akan mengubah pola perilaku
seseorang terhadap kita. Hal ini buruk untuk kedepannya dalam pergaulan. Berhati-hati dalam memilih
obrolan bisa dilakukan dengan membicarakan hal-hal yang umum saja, dan kita harus pandai memilih
waktu dan tempat yang tepat bila ingin membicarakan sesuatu yang bersifat pribadi dengan orang lain.
D. Berempati:
Berempati artinya berusaha menempatkan diri kita dalam situasi yang dialami seseorang. Kita tidak
hanya tahu dan paham, melainkan juga berusaha untuk bisa mengerti apa yang dirasakan lawan biacara
kita. Berempati akan sangat membantu membangun rasa percaya seseorang terhadap kita.
Daftar Pustaka:
Maxwell, John. (2000). Remaja Hebat. Mitra Media, Jakarta
King, Larry. (2007). Seni Berbicara. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110602085345AAR2K3F
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110125044243AAcXhJX
MAMPU BERADAPTASI

Oleh: Muhamad Farhan Naufal
MAMPU BERADAPTASI SEBAGAI SIFAT KEPEMIMPINAN
Menjadi Pemain
Tim Inti merupakan harapan dan keinginan Anda tentunya, baik sebagai
Profesional atau Pengusaha. Dan untuk mampu mengambil bagian sebagai
Pemain Inti, Anda perlu menunjukkan Kepemimpinan dalam Lingkungan
tersebut. Salah satu hal yang perlu Anda kembangkan sebagaimana John C
Maxwell menuliskan dalam buku “The 17 Essential Qualities of a Team Player”
adalah Mampu Beradaptasi. Ketika Anda tidak mau berubah demi Tim maka Tim
Anda yang akan merubahnya, sebanding dengan pernyataan “Ketika Anda tidak
mampu Beradaptasi dengan Lingkungan maka Lingkungan akan Menyingkirkan Anda”.
1. Biasakan Diri Selalu Belajar.
Dalam Kepemimpinan tiada kata berhenti untuk
belajar. Steve Jobs sebagai salah satu Pemimpin Hebat dalam bidangnya
berkata “Stay Foolish Stay Hungry”. Anda tidak pernah akan berhenti
belajar dari Siapapun dan Kapanpun. Anda tidak perlu meremehkan seseorang
hanya karena Pangkat dan Jabatannya. Keberhasilan Anda tidak ditentukan
dimana posisi Anda, namun sejauh mana Anda mampu terus belajar setiap saat.
2. Evaluasi Peran Anda.
Apakah menjadi Pemimpin Tim atau salah satu
Anggota Tim, Anda tetap perlu mengevaluasi Peran dan Kontribusi yang
diberikan. Berikan kelonggaran pada Diri Anda untuk menganalisa dan
mengevaluasi diri tentang peran saat ini bagi Tim Anda. Apakah Anda dapat
menemukan Peran Baru yang lebih baik daripada sekarang ini. Hal ini
merupakan bagian dari Kebiasaan Selalu Belajar dan mungkin Anda akan menemukan
suatu peran baru yang lebih menarik dan menantang serta meningkatkan Pelatihan
Anda akan Mental Fleksibilitas.
3. Berpikir di Luar Garis.
Thingking Out of The Box sudah menjadi jargon
dalam perkembangan dinamis dunia sekarang ini. Untuk bertahan dalam
industri pasar setiap individu harus mampu berpikir 360 derajat. Mampu
melihat dan memanfaatkan kesempatan akan lebih meningkatkan sukses pribadi dan
kelompok. Sebagai pemimpin Anda perlu menyadari apakah tengah
terperangkap dalam Zona Nyaman ataukah Selalu Berkembang dalam Perubahan.
Anda perlu mencari Solusi yang tidak biasa (konvensional) dalam menghadapi
tantangan. Anda tidak akan menyangka bahwa Kreativitas Anda sangat Tinggi
jika sering melakukannya.
Daftar Pustaka:
·
Ikhtisar, 2013, “Mampu Beradaptasi Sebagai Sifat
Kepemimpinan”, http://ikhtisar.com/mampu-beradaptasi-sebagai-sifat-kepemimpinan/
·
Faisal, 2014, “Adaptasi Manusia Terhadap Lingkungannya”,
https://sainsmini.blogspot.co.id/2014/12/penjelasan-mengenai-adaptasi-manusia.html
Langganan:
Postingan (Atom)