Tampilkan postingan dengan label @D17-Nabila. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @D17-Nabila. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Januari 2018

Berbuat Adil

A. ARTI ADIL DALAM ISLAM
Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam memberikan hukum, sering diartikan pula dengan persamaan dan keseimbangan dalam memberikan hak orang lain., tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi. Seperti yang dijelaskan Al Qur’an dalam surah Ar Rahman/55:7-9
“ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) suapaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”
Kata adil sering disinonimkan dengan kata al musawah (persamaan) dan al qisth (moderat/seimbang) dan kata adil dilawankan dengan kata dzalim.

Dalam Al Qur’an kata adil dan anak katanya diulang sekitar 30 (tiga puluh) kali. Al Qur’an mengungkapkannya sebagai salah satu dari asma’ al husna Allah dan perintah kepada Rasulullah untuk berbuat adil dalam menyikapi semua umat yang muslim maupun yang kafir. Begitu juga perintah untuk berbuat adil ditujukan kepada kaum mukminin dalam segala urusan.

B. PRINSIP KEADILAN DALAM ALAM RAYA
Jika kita perhatikan alam raya sekitar kita, maka akan kita dapatkan prinsip adil/keseimbangan itu menjadi ciri utama keberlangsungan dunia. Malam dan siang, gelap dan terang, panas dan dingin, basah dan kering, bahkan udara tersusun dalam susunan keseimbangan yang masing-masing fihak tidak ada yang mengambil/mengurangi hak sisi lain.
Tata surya kita, matahari, bumi bulan dan planet lainnya berada dalam jalur/garis edar obyektif yang tidak ada satupun dari tata surya itu merampas jalur fihak lain, jika perampasan fihak lain itu terjadi bisa kita bayangkan bagaimana jadinya alam ini, pasti akan terjadi benturan-benturan yang berarti kebinasaan dan kehancuran. (QS. Al Qamar: 49, Al Mulk: 3, Yasin: 40, Ar Rahaman:5-7)
Kelangsungan hidup manusia sangat ditentukan oleh keseimbangan pernafasannya antara menghirup dan membuang. Jika tarikan dan pembuangan tidak seimbang maka manusia akan mengalami kesulitan bernafas dan biasanya kehidupan akan segera berhenti. Begitu juga susunan fisik manusia, memiliki komposisi seimbang antara cairan, udara, dan benda padat (tulang dan otot), jika keseimbangan ini terganggu maka kehidupanpun akan terganggu. Demikian pula susunan materi dan ruhiyah, antara fisik, akal dan rasa. Jika ada satu fihak yang mengambil hak sisi lain dapat dipatikan akan terjadi ketimpangan hidup. Dst.

C. KEISTIMEWAAN SIKAP ADIL/MODERAT
Sikap adil/moderat akan menjamin kelangsungan sebuah konsep. Sebab sikap berlebihan yang meskipun dibutuhkan suatu saat ia tidak akan tahan lama. Misal; berlari akan mempercepat daya tempuh tetapi tidak semua orang tahan lama berlari, berbeda dengan berjalan, meskipun ia lebih lambat, namun ia lebih tahan lama.
Sikap moderat/adil lebih menjamin keadaan istiqamah (lurus) dan terhindar dari penyimpangan. As Shirat al Mustaqim (QS 1:6) banyak dijelaskan oleh para mufassir sebagai sebuah jalan yang berada di tengah-tengah antara dua jalan yang menyimpang kiri maupun kanan.
Sikap adil/moderat menunjukkan nilai khairiyyah (kebaikan). Aristotles mengatakan: “Kebaikan itu berada di antara dua sikap kehinaan” Islam menyebut shalat wustha sebagai sebaik-baik shalat. Orang Arab mengatakan : “Khairul umuri ausathuha (Sebaik-baik urusan adalah yang paling moderat)
Posisi adil/moderat adalah posisi yang paling aman, jauh dari bahaya dibandingkan dengan sikap tatharruf (marginal/pinggiran) yang memang lebih awal terkena jika bahaya datang.
Sikap adil/moderat adalah simbol kekuatan. Kita perhatikan dalam rentang usia manusia, usia yang paling dibanggakan adalah rentang usia tengah antara masa kanak-kanak dan masa tua renta.
Posisi adil/moderat adalah pusat persatuan dan kesatuan. Berapapun sisi yang dimiliki oleh sebuah bidang, maka titik sentral akan mempersatukan semua sisi itu. Perhatikan sebuah roda yang memiliki banyak jeruji, bagaimana jika tidak ada titik tengahnya, di mana mereka bisa bersatu?

D. SISI MODERAT/KEADILAN DALAM AJARAN ISLAM
Sikap adil dalam syariah Islam dapat kita lihat dalam setiap sendi ajarannya, baik secara teoritis maupun aplikatif, tarbawiy (pendidikan) maupun tasyri’iy (peraturan). Islam sangat moderat dalam bidang akidah, pemahaman, ibadah, ritual, akhlaq, adab, hukum dan peraturan.

1. Aqidah
Dalam bidang akidah, Islam merupakan konsep moderat anatara kaum khurafat yang mempercayai semua kekuatan sebagai tuhan dan kaum mterealis yang tidak mempercayai kecuali yang tertangkap alat inderanya saja.
Pandangannya tentang manusia adalah pandangan moderat antara mereka yang mempertuhankan manusia (menganggap bisa melakukan apa saja, semaunya) dan mereka yang menganggap manusia sebagai wayang yang tidak berdaya apa-apa. Islam memandang manusia sebagi makhluk hamba Allah yang bertanggung jawab. Dsb.
2. Ibadah
Islam membuat keseimbangan ibadah bagi umatnya antara kebutuhan ukhrawiy dan kebutuhan duniawiy. Pemeluk Islam yang baik bukanlah yang menghabiskan waktunya hanya untuk ibadah ritual tanpa memperhatikan bagian duniawinya, begitu juga bukan pemeluk yang baik jika hanya memeperhatikan duniawi tanpa memberikan porsi ukhrawi. Contoh jelas dalam hal ini adalah, hari juma’t, ada perintah untuk shalat juma’h, larangan melakukan perdagangan pada waktu itu, tetapi kemudian disusul perintah mencari rizki begitu usai shalat jum’at. (QS. 62: 9-10)
3. Akhlaq
Pandangan normatif Islam terhadap manusia adalah pertengahan antara mereka yang idealis memandang manusia harus berada dalam kondisi prima, tidak boleh salah sebagaimana malaikat, dan mereka yang menganggap manusia sebagai makhluk hidup (hewan) yang bebas melakukan apa saja yang disukai, tanpa ada norma yang mengikatnya. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang berpotensi salah sebagaimana ia berpotensi benar (QS. Asy Syams: 7-10).
Dalam memandang dunia, Islam memiliki sikap moderat antara yang menganggapnya segala-galanya (Dan mereka mengatakan: “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan” QS. AL An’am/6:29), dengan mereka yang menganggap dunia sebagai keburukan yang harus dijauhi. Islam memandang dunia sebagai ladang akherat, Islam menuntun manusia pada kebaikan dunia dan akhirat.
4. Tasyri’
Dalam bidang halal-haram Islam adalah pertengahan antara Yahudi yang serba haram (QS. 4:160-164) dan Nasrani yang serba halal. Islam menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk (QS. 7:157)
Dalam urusan keluarga Islam adalah pertengahan antara mereka yang melarang nikah sama sekali (seperti dalam kerahiban nasrani) dan mereka yang memperbolehkan nikah tanpa batas (jahiliyyah), begitu juga dengan perceraian, antara mereka yang melarang cerai sama sekali (seperti nasrani), dan yang memperbolehkan perceraian tanpa batas.
Dalam kepemilikan, konsep Islam adalah pertengahan antara mereka yang menafikan milik pribadi (sosialis) dan yang menafikan milik sosial/memanjakan milik pribadi (kapitalis). Islam mengakui milik pribadi, tetapi mewajibkan adanya hak sosial dalam setiap kepemilikan pribadi. Dst.

Proaktif ?

Bersikap proaktif berarti melakukan sesuatu dengan inisiatif sendiri, kemudian bertanggung jawab terhadap perilakunya sendiri baik dari masa lalu, sekarang ataupun masa mendatang. Sikap proaktif ini menuntut untuk selalu mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipegang dan mengesampingkan suasana hati maupun keadaan. proaktif adalah orang yang relatif tidak terpengaruh oleh kekuatan situasi di sekitarnya, bahkan orang tersebut mampu mempengaruhi timbulnya perubahan dalam lingkungannya. Orang dengan proaktif tinggi mampu mengidentifikasi kesempatan dan mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, menampakkan inisiatif dan mempertahankannya sampai perubahan yang bermakna terjadi.
·         Orang proaktif selalu bertanggung jawab atas pilihannya. Tidak menyalahkan keadaan, situasi dan pengkondisian terhadap perilaku mereka. Perilaku orang proaktif merupakan produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan berdasar dari suasana hati atau emosi, pengkondisian atau tekanan sosial yang diterima.
·         Orang proaktif lebih memfokuskan usaha mereka pada lingkar pengaruh (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka melakukan usaha pada hal yang dapat mereka kontrol atau lakukan. Energi dan sikap mereka positif, dan mereka berusaha untuk memperluar dan memperlebar lingkar pengaruhnya.
·         Orang yang proaktif fokus pada perubahan dari dalam keluar, maksudnya adalah mereka lebih mengutamakan untuk merubah diri mereka sendiri sebelum merubah apa yang ada di luar mereka, melalui perubahan paradigma atau persepsi mereka yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip.
·         Orang proaktif memusatkan hidupnya pada prinsip-prinsip. Prinsip-prinsip ini diterjemahkan kedalam nilai-nilai yang mereka pilih secara sadar kemudian dengan nilai tersebut mereka mengarahkan prilaku dan sikap sesuai yang di kehendakinya.

·         Orang proaktif mengembangkan empat anugrah unik manusia secara optimal. Empat anugrah unik yang dimagsud seperti Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will (kebebasan kehendak). Anugrah unik ini merupakan suatu anugrah yang hanya di miliki manusia, makanya disebut anugrah unik.

Mari Bekerjasama

Kerja sama, atau kooperasi merujuk pada praktik seseorang atau kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, alih-alih bekerja secara terpisah dalam persaingan.

Cara Membangun Semangat Kerjasama di Sekolah
1.    Tentukan tujuan bersama dengan jelas. Sebuah tim bagaikan sebuah kapal yang berlayar di lautan luas. Jika tim tidak memiliki tujuan atau arah yang jelas, tim tidak akan menghasilkan apa-apa.  Tujuan memerupakan pernyataan apa yang harus diraih oleh tim, dan memberikan daya memotivasi setiap anggota untuk bekerja. Contohnya, sekolah yang telah merumuskan visi dan misi sekolah hendaknya menjadi tujuan bersama. Selain mengetahui tujuan bersama, masing-masing bagian seharusnya mengetahui tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan bersama tersebut.
2.    Perjelas keahlian dan tanggung jawab anggota. Setiap anggota tim harus menjadi pemain di dalam tim. Masing-masing bertanggung jawab terhadap suatu bidang atau jenis pekerjaan/tugas. Di lingkungan sekolah, para guru selain melaksanakan proses pembelajaran biasanya diberikan tugas-tugas tambahan, seperti menjadi wali kelas, mengelola laboratorium, koperasi, dan lain-lain. Agar terbentuk kerja sama yang baik, maka pemberian tugas tambahan tersebut harus didasarkan pada keahlian mereka masing-masing.
3.    Sediakan waktu untuk menentukan cara bekerjasama. Meskipun setiap orang telah menyadari bahwa tujuan hanya bisa dicapai melalui kerja sama, namun bagaimana kerja sama itu harus dilakukan perlu adanya pedoman. Pedoman tersebut sebaiknya merupakan kesepakatan semua pihak yang terlibat. Pedoman dapat dituangkan secara tertulis atau sekedar sebagai konvensi.
4.    Hindari masalah yang bisa diprediksi. Artinya mengantisipasi masalah yang bisa terjadi.  Seorang pemimpin yang baik harus dapatmengarahkan anak buahnya untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul, bukan sekedar menyelesaikan masalah. Dengan mengantisipasi, apa lagi kalau dapat mengenali sumber-sumber masalah, maka organisasi tidak akan disibukkan kemunculan masalah yang silih berganti harus ditangani.
5.    Gunakan konstitusi atau aturan tim yang telah disepakati bersama. Peraturan tim akan banyak membantu mengendalikan tim dalam menyelesaikan pekerjaannya dan menyediakan petunjuk ketika ada hal yang salah. Selain itu perlu juga  ada konsensus tim dalam mengerjakan satu pekerjaan..
6.    Ajarkan rekan baru satu tim agar anggota baru mengetahui bagaimana tim beroperasi dan bagaimana perilaku antaranggota tim berinteraksi. Yang dibutuhkan anggota tim adalah gambaran jelas tentang cara kerja, norma, dan nilai-nilai tim. Di lingkungan sekolah ada guru baru atau guru pindahan dari sekolah lain, sebagai anggota baru yang baru perlu ”diajari” bagaimana bekerja di lingkungan tim kerja di sekolah. Suatu sekolah terkadang sudah memiliki budaya saling pengertian, tanpa ada perintah setiap guru mengambil inisiatif untuk menegur siswa jika tidak disiplin. Cara kerja ini mungkin belum diketahui oleh guru baru sehingga perlu disampaikan agar tim sekolah tetap solid dan kehadiran guru baru tidak merusak sistem.


Ayo Bersemangat

Terkadang kita begitu bersemangat untuk merencanakan sesuatu. Baik itu  soal pekerjaan, karir, belajar/ menuntut ilmu, menjalin hubungan, usaha, berkarya maupun dalam mengejar target. Kita tahu bahwa semangat itu ada pada keyakinan dalam diri kita. Kita juga tahu bahwa semangat itu ada pada minat kita terhadap apa yang akan dan kita lakukan. Tapi terkadang itu barulah sebuah rencana dan bukan berarti semangat yang sesungguhnya. Karena sejatinya sebuah semangat itu bukan hanya mesti ada diawal kita melakukan sesuatu. Tapi ia perlu dipertahankan dan dimunculkan terus menerus dalam menyelesaikan apa yang kita lakukan. Sehingga rasa semangat itu benar-benar menjadi energi kita dalam berproses. Sebuah contoh sederhana, seorang siswa mengatakan bahwa ia bersemangat sekali untuk pergi ke sekolah. Tapi mungkin di sekolah Ia hanya bersemangat di awal-awal hari saja. Setelah beberapa jam kemudian. Baru menemukan hal-hal yang sulit, pelajaran yang rumit, atau guru yang tak disukainya, Siswa tersebut sudah  mulai mengeluh dan kehilangan gairah untuk belajar. Dan itu berarti siswa itu tidak memiliki semangat yang sesungguhnya. Arti semangat adalah bagaimana kita bisa membuktikan dan mempertahankan semangat itu sendiri. Tentunya  bukan sebuah rencana diawal saja. Tapi dalam seluruh proses yang sudah kita inginkan dan kita jalankan sebaik mungkin dengan rangkaian rasa semangat tersebut. Semangat itu muncul dari sebuah keyakinan  
Keyakinan itu merupakan sesuatu yang muncul karena dijalani 
bukan karena perkataan semata.

masa depan bukan untuk ditakuti.
Bukan pula untuk diangani.
Ia sedang diciptakan hari ini.
Jika hidup membuat kita tersungkur.
Kita hanya punya dua pilihan.
Tetap tersungkur.
Atau bangkit kembali.
Kita Tak pernah benar-benar sendirian.
Akan selalu ada tangan-tangan untuk berpegangan.
Akan selalu ada bahu-bahu untuk bersandar

Minggu, 19 November 2017

Bagaimana Cara Megendalikan Diri

Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan yang timbul dalam diri kita sendiri secara alamiah, yaitu bisa berupa amarah, sedih, senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon yang terjadi dari sesuatu yang kita alami. Berbicara soal emosi maka kita harus tahu kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan manusia untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain), mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres serta keadaan yang melanda kita.
       Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
      Meluapkan amarah merupakan hal wajar. Namun terkadang, emosi yang terlalu meluap buat Anda jadi tak terkendali. Menurut penelitian terbaru yang telah dimuat dalam Journal of Experimental Social Psychology, perasaan marah sebenarnya dikarenakan adanya pikiran negatif terhadap suatu hal. Pikiran itu terus berkelanjutan, sehingga tidak bisa mengontrol diri sendiri. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dominik Mischkowski, mahasiswa psikologi sosial setingkat doktor di Ohio State University, menunjukkan jika menjaga jarak dengan situasi yang membuat Anda marah bisa membantu redakan rasa emosi yang meluap, seperti kemarahan atau kesedihan yang sedang dirasakan.
     Akan tetapi, mereka tidak dapat menjelaskan secara pasti apakah teknik menjaga jarak benar-benar menghilangkan rasa marah atau hanya menghilangkannya untuk sesaat? Mischkowski dan tim penelitiannya menemukan bahwa peserta yang mengikuti penelitian dengan menjaga jarak dari 'gangguan', lebih bisa mengendalikan emosi sehingga tidak ada keinginanan untuk 'menyerang' orang lain."Kedengarannya memang sepele karena cara ini begitu mudah, tapi pikiran seperti itulah yang dapat mencegah amarah menjadi berlebihan.
Disini ada tiga langkah yang dapat dicoba untuk mengendalikan diri :

1. Kembali melihat situasi
Untuk mengontrol marah yang berlebihan, coba kembali melihat situasi yang membuat Anda marah. Pikirkan apa penyebabnya. Hal ini membantu seseorang dalam mengendalikan diri mereka.
2. Analisis Masalahnya
Tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda bisa merasakan marah yang begitu besar dan apa penyebabnya. Dengan mengetahui secara jelas masalah yang ada, Anda bisa memiliki kemampuan untuk mengontrol amarah yang meledak.

3. Selesaikan Masalah
Bagi sebagian orang, menonton film atau video lucu dapat membuat perasaan lebih tenang. Namun, hasilnya hanya bertahan beberapa waktu saja. "Karena Anda selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang telah membuat Anda sangat marah, maka perasaan itu bisa kembali lagi suatu saat jika tidak diselesaikan.
Ada juga beberapa cara untuk dapat mengendalikan diri sendiri antara lain :
Mengenali diri kita sendiri dan mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan dan di rasakan oleh kita apakah marah, senang, sedih atau hal lainnya.
Memahami dampak dari emosi yang timbul dari diri kita sendiri apakah itu berdampak negatif atau positif ??? Jika kita dapat memahami dampak dari emosi yang timbul itu maka kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi dari emosi yang ada tersebut. Jadi emosi hanyalah awal dari respon manusia dalam sebuah peristiwa atau kejadian. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.
Tenangkan dan buang emosi negatif yang timbul dan berpikirlah secara netral dan lebih berpikir ke dampak dari pelampiasan emosi negatif itu sendiri. Sadarilah hidup kita tidak sendiri dan masih banyak orang lain di sekitar kita dan buang ego mu.
Berpikirlah dari sudut orang yang terkena dampak dari emosi dan ego kita dan kita bisa melihat mengapa orang itu bertindak seperti itu, tenangkan dan berpikirlah secara dingin untuk menangani hal seperti ini
Berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita bisa berhasil menangani emosi ini sebelumnya dan dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya.
Lakukan terus dan ingatlah kegagalan adalah pengalaman terbaik di mana kita bisa belajar untuk menutupi kekurangan yang ada dalam kita sendiri dan itu adalah kemampuan kita dalam mengelola emosi, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. Dan sadarilah bahwa hidup masih panjang dan kita masih membutuhkan orang lain dalam hidup kita. Ingat anda bukan siapa siapa.
     Oleh karena itu, sebaiknya kembali 'menoleh kebelakang' agar mengetahui masalah, cari inti dari permasalahan tersebut, dan segera menyelesaikannya. Maka  akan membuat perasaan lepas dari emosi berlebihan.
Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah

      Marah adalah suatu keadaan dimana otak tidak lagi bisa mengontrolnya. untuk anda yang sering marah jangan takut dengan niat yang tulus maka dapat berubah. karena semua itu berasal dari kebiasaan kita yang menjadi sebuah karakter yang kemudian menjadi sebuah watak. inilah yang dapat menurun ke anak-anak kita nanti. tuk kita baca artikel di bawah ini tentang Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah
Berikut ini adalah 10 Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah :
1.Ambil waktu sebentar
Mengambil waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat dan menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
2.Ekspresikan kemarahan anda
Begitu Anda berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi tidak konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.
3.Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
4.Berpikirlah sebelum Anda berbicara
Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali. Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.
5.Berpikir tentang solusi jangan asal marah
Apakah kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun, dan hanya membuat situasilebih buruk.
6.Gunakan pernyataan 'saya'
Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
7.Jangan menyimpan dendam
Jika Anda melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang banyak, Anda mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa bersalah Anda sendiri. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, anda mungkin mendapat pelajaran dari situasi ini.
8.Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan
Humor dapat membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran, karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
9.Praktek keterampilan relaksasi
Ketika amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau melakukan yoga dan apa pun yang membuat anda relax
10.Tahu kapan untuk mencari bantuan

Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia. Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar Anda.

REFERENSI :

Seberapa Penting Adanya Resiko di Kehidupan?

1. Konsep

Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali kematian, namun itupun tetap mengandung ketidakpastian yang akan mengakibatkan adanya risiko bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Apalagi dalam dunia bisnis, ketidakpastian dan risikonya adalah sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, malahan harus diperhatikan secara serius.

Sehubungan dengan kenyataan tersebut, semua orang (khususnya
pengusaha) selalu harus berusaha untuk menanggulanginya, artinya
berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang ditimbulkan
dapat dihilangkan. Para wirausaha menyukai tindakan pengambilan risiko
nyata karena mereka ingin berhasil. Maksudnya mereka ingin mendapatkan
kepuasan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi nyata dengan
menerapkan keterampilan mereka.

Wirausaha menghindari situasi risiko rendah karena tidak ada tantangan, akan
tetapi mereka juga tidak menyukai situasi dengan risiko tinggi karena para
wirausaha cenderung selalu ingin berhasil. Ringkasnya, para wirausaha
menyukai tantangan , namun dapat dicapai.
2. Pengertian Risiko
Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali yang dapat diramalkan
dengan hasil yang sempurna, pada umumnya terjadi penyimpangan, biarpun
kecil. Risiko selalu terjadi bila keputusan yang diambil dengan memakai
kriteria peluang (decision under risk) atau kriteria ketidakpastian (decision
under uncertainty). Untuk menghitung risiko pada umumnya dipakai nilai yang
diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan (variance).


Risiko perlu dianalisis, yaitu dengan memakai tolok ukur untuk mengukur
besarnya risiko atas suatu alternatif, dengan tujuan untuk memperoleh
alternatif dengan risiko yang masih dapat ditanggung. Analisis ini sangat
penting untuk menentukan modal yang dianggarkan dalam kegiatan usaha.
Bermacam-macam risiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha,
yaitu risiko teknis (kerugian), risiko pasar, risiko kredit serta risiko di luar
kemampuan manusia. Semua risiko dapat dicegah atau diperkecil, kecuali
risiko alam yang probabilitasnya sangat kecil dan dapat diabaikan.
Bagi seorang Wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan karena
mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan
bagian penting dalam mengubah ide menjadi kenyataan.
Demikian pula pengambilan risiko bagi Wirausaha berkaitan dengan
kepercayaan pada dirinya. Semakin besar pula keyakinan pada kemampuan
dirinya, semakin besar pada kesanggupan untuk menelurkan hasil dari
keputusan yang diambil. Bagi orang yang bukan Wirausaha (misalnya
pegawai negeri) kegiatan tersebut merupakan risiko, tetapi bagi Wirausaha
adalah tantangan dan peluang untuk memperoleh hasil. Wirausaha berprinsip
biar mundur satu langkah, tetapi nanti harus maju dua langkah.
Majalah Wirausaha yang berjudul “Executive” pada lembaran khusus ditulis
huruf besar dengan warna yang berbeda seperti di bawah ini:
“Jangan tinggal diam di tempat (digambar dengan kura-kura terbalik), tetapi
berbuatlah yang pasti dan mantap biarpun lambat (digambarkan dengan kurakura
yang berjalan merayap)”.


Berikut beberapa pendapat tentang pengertian risiko :
• Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama
periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M. H)
• Risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan
peristiwa kerugian (loss), (A.Abas Salim)
• Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)
• Risiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang
diharapkan (Herman Darmawi)
• Risiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang
diharapkan(Herman Darmawi)
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa resiko adalah
sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu
yang merugikan yang tidak diduga atau tidak diinginkan. Sedangkan
karakteristik risiko itu sendiri adalah:
• Risiko adalah suatu ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
• Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan
kerugian


3. Risiko Wirausaha


Pada saat memulai bisnis, Wirausaha biasanya menghadapi risiko bisnis yang
besar. Di Amerika Serikat lebih dari 3 juta bisnis baru dimulai tiap tahunnya,
dan dua pertiga dari bisnis tersebut bergerak sebagai bisnis/usaha kecil. Ratarata
kegagalan diantara bisnis baru ini cukup mengganggu. Berdasarkan
penelitian, 25 sampai 33 persen usaha kecil mengalami kegagalan selama
dua tahun pertama masa operasinya.
Di samping mempertimbangkan risiko bisnis, Wirausaha juga menghadapi
risiko finansial, selama mereka menginvestasikan sebagian besar atau semua
kekayaannya dalam bisnis. Mereka mengambil risiko karir dengan
meninggalkan pekerjaan yang aman untuk suatu pekerjaan yang mengandung
risiko dengan masa depan yang penuh ketidakpastian.
Mereka juga mebuat risiko keluarga dan sosial karena kebutuhan untuk
memulai dan mengelola bisnis yang baru hanya menyisakan sedikit waktu
untuk memperhatikan keluarga dan teman.
Ciri seorang wirausaha harus
berani mengambil dan menanggung
risiko dalam
ketidakpastian, karenanya ia
akan memilih dan mengembangkan
banyak usaha.
Dari sekian usaha yang dijalan
kannya pasti ada yang berhasil
(bertelur emas)
Ada tiga penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu
a. Mereka masuk ke dalam bisnis terlalu cepat. Mereka terjun ke dalam suatu
pekerjaan baru yang mengandung risiko terlalu tergesa-gesa, tanpa
melakukan perencanaan yang mendalam. Mereka tidak menganalisis
kekuatan dan kelemahannya. Siapa saya ?, Apa yang saya inginkan ? Apa
tujuan saya ?
b. Mereka kehabisan uang. Jika Anda tidak dapat menyelaraskan daftar
gaji/upah atau membayar rekening-rekening Anda, Anda akan ke luar dari
bisnis. Perencanaan kebutuhan uang yang realistik merupakan hal yang
sangat penting. Perkiraan kebutuhan kas merupakan prioritas utama
sebelum memulai bisnis ini.
c. Kegagalan perencanaan jelas merupakan suatu kesalahan. Rencana
bisnis yang terperinci mendorong Wirausaha untuk berpikir ke depan,
merefleksikan, dan memutuskan bagaimana agar maju. Rencana bisnis ini
harus secara tertulis.
Alasan-alasan kegagalan di atas haruslah dipertimbangkan sebelum memulai
operasi suatu bisnis. Empat kategori utama (kesalahan perencanaan,
rendahnya kualitas manajeman, metode bisnis yang tidak mencukupi, dan
kurang dana) dapat merusak kerja keras, kreativitas yang brilian, pengambilan
risiko dan kejelasan masa depan.


4. Macam-Macam Risiko


a. Menurut sifatnya dibedakan ke dalam :
1) Risiko murni, risiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja. Misal : kebakaran, bencana alam, pencurian,
penggelapan, dan sebagainya.
2) Risiko spekulatif, risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal:
utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya.
3) Risiko fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal : banjir,
angin topan, dan sebagainya. Risiko khusus, risiko yang bersumber
pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui
penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh, dan sebagainya.
4) Risiko dinamis, risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan
masyarakat di bidang ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti risiko
penerbangan luar angkasa.
Dapat tidaknya risiko dialihkan kepada pihak lain, sbb:
1) Risiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan
mempertanggungkan suatu objek yang akan terkena risiko pada
perusahaan asuransi.
2) Risiko yang tidak dialihkan pada pihak lain
b. Menurut sumber/penyebab timbulnya :
1) Risiko intern, risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,
seperti kerusakan aktiva karena kesalahan karyawan, kecelakaan
kerja.
2) Risiko ekstern, risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti
pencurian, persaingan dalam bisnis, fluktuasi harga, dan sebagainya.
Upaya penanggulangan risiko berdasar pada sifat dan objek yang terkena
risiko ada beberapa cara untuk menanggulangi atau meminimumkan risiko,
sebagai berikut:
a. Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan
terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian.
b. Melakukan retensi, yakni mentolerir terjadinya kerugian.
c. Melakukan pengendalian terhadap risiko
d. Mengalihkan risiko kepada pihak lain (asuransi)
Untuk garis besarnya ada bermacam-macam risiko dalam berusaha dan
upaya untuk menghindari atau memperkecil risiko, yaitu
a. Risiko Teknis
Risiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manajer atau Wirausaha dalam
mengambil keputusan. Risiko yang sering terjadi:
• Biaya produksi yang tinggi (inefisien),
• Pemakaian sumber sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja
terlalu banyak),
• Terjadi pencurian, akibat pengawasan yang kurang baik,
• Terjadi kebakaran, akibat keteledoran dan kurang kecermatan,
• Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak serta harga
jual tak berubah,
• Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas
kerja menurun,
• Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan,
serta hal-hal yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.


Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas dapat ditempuh upayaupaya sebagai
berikut:
1. Manajer atau Wirausaha menambah pengetahuan tentang:
• Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang
berkaitandengan proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan dengan
memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).
Misalnya yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan
teknologi tepat guna atau teknologi modern.
• Keterampilan mengorganisasi (organizational skiil), yaitukemampuan
meramu yang tepat dari factor produksi dalam usaha, mencakup
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal.
Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah, dan
disenangi pembeli.
• Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk
mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi
oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk ini, setiap pimpinan
dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptional skill).
2. Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi
strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia,
strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi penelitian dan
pengembangan. Tujuan strategi ada tiga, yaitu tetap memperoleh
keuntungan, hari depan lebih baik dari sekarang (usaha berkembang) dan
tetap bertahan (survive). Upaya yang dilakukan ialah kepAndaian
menganalisis dan memprognosa keadaan di dalam dan di luar lingkup
organisasi.
3. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi

setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran
tetap.
b. Risiko Pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku
di pasar. Produk telah menjadi kuno (absolensence) yang diperoleh terus
menurun dan terjadi kerugian. Akibatnya penerimaan (revenue) yang
diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi
bencana usaha yang berakibat usahanya sampai di terminal alias gulung
tikar. Upaya yang dapat ditempuh pengusaha adalah sebagai berikut :
1) Mengadakan inovasi (product innovation), yaitu membuat desain
baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Daur hidup produksi
(product life cycle) untuk barang industri adalah seperti di bawah ini.
Gambar : Daur Hidup Produksi
Pada permulaan jumlah yang diproduksi sedikit (OP1), penjualan terus
meningkat (OR1). Produk tersebut sangat disenangi pembeli dan jumlah
yang dijual meningkat menjadi (OP2) dengan penjualan sebesar (OR2).
Setelah itu produk yang terjual terus menurun penjualannya sehingga
penerimaan penjualan merosot pada OR. Bila tidak ada upaya perbaikan
dapat berakibat perusahaan gulung tikar. Upaya yang tepat ialah pada titik
P3 telah dikenalkan produk yang diinovasi sehingga penjualan naik lagi.
Dalam usaha pertanian terlihat pada budidaya kelinci, lele dumbo,
asparagus, dan sebagainya. Memang relatif sulit bagi usaha pertanian
mengadakan inovasi, tetapi hal ini akan dipermudah bila ada upaya ke
arah argo industri.
2) Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh
informasi pasar secara berkesinambungan.
Cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk
perusahaan besar. Contohnya pabrik mobil, tekstil, alat rumah
tangga, dan hiburan. Dalam bidang pertanian antara lain ukuran
berat dalam setiap komoditi yang dihasilkan yang diinginkan
konsumen (ikan, udang, kubis, ternak, dan sebagainya).
c. Risiko Kredit
Adalah risiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar
pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati. Sering terjadi produsen
menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian. Atau debitor
meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal, akibatnya timbul
kredit macet. Upaya untuk mengatasi hal tersebut diantaranya sebagai
berikut:
1. Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai
berikut:
• Dapat dipercaya (character), yaitu watak dan reputasi yang telah
diketahui.
• Kemampuan untuk membayar (capacity). Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya.
• Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital)
sehingga merupakan net personal assets.
• Keadaan usahanya selama ini (conditions) apakah menunjukkan
trend naik mendatar atau menurun.
2. Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi
kredibilitas debitor.
3. Memperhatikan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan
memiliki perusahaan. Yang perlu diperhatikan adalah lembaran neraca,
laporan laba-rugi tahunan dan aliran dana setiap tahun.
d. Risiko alam
Risiko ini terjadi di luar pengetahuan manusia, misalnya gempa bumi,
banjir, angin puyuh, dan kemarau panjang. Karena kemungkinan terjadi
sangat kecil risiko ini dapat dianggap tidak ada. Tetapi, bila takut
menghadapi risiko tersebut, ada perusahaan asuransi yang berani
menanggung risiko tersebut.


5. Situasi Berisiko


Situasi yang mengandung risiko adalah situasi dimana kita dihadapkan pada
dua pilihan atau lebih dan kita tidak dapat mengetahui hasil yang akan
diperoleh dari setiap alternatif pilihan yang ada. Situasi risiko juga
mengandung dua potensi bagi perusahaan, yaitu potensi kegagalan dan
potensi sukses.
Seorang Wirausaha yang harus selalu mengambil keputusan dalam berbagai
situasi walaupun situasi tersebut penuh ketidakpastian.
Keputusan yang harus dipilih tersebut dapat berupa alternatif yang
mengandung risiko atau alternatif yang konservatif, tergantung pada daya
tarik setiap alternatif, sejauh mana seorang pengusaha bersedia untuk
mengalami kerugian, prediksi atas kesuksesan dan kegagalan yang akan
dialami, dan seberapa jauh seorang Wirausaha dapat meningkatkan
kemungkinan untuk sukses dan mengurangi kemungkinan untuk gagal.
Dalam pelaksanaan pengambilan keputusan ada yang berani, ada juga yang
tidak berani dalam mengambil risiko atas keputusan yang dibuatnya walaupun
ada kemungkinan potensi sukses atas keputusan yang dibuatnya. Ada pula
yang sangat berani dalam mengambil keputusan tanpa melakukan
pertimbangan terlebih dahulu, secara cepat mengambil keputusan yang
dianggapnya peluang emas. Pengusaha seperti ini adalah pengusaha yang
dipengaruhi oleh besarnya jumlah imbalan yang ditawarkan, dan sangat
tertarik oleh harapan muluk tentang hasil yang tinggi dengan sedikit usaha.
Seorang Wirausaha sejati adalah yang tidak takut dalam mengambil risiko
akan tetapi juga tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Keputusan yang
diambil selalu berdasarkan pertimbangan terlebih dahulu.
Unsur penting lainnya dari situasi yang mengandung risiko adalah kesediaan
dalam menerima tanggung jawab pribadi atas akibat-akibat keputusan, baik
yang menguntungkan maupun tidak. Kebanyakan ciri-ciri Wirausaha saling
berkaitan, terutama mengenai sikap pengambilan risiko, ciri-ciri tersebut yaitu :
a. Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta
merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realitas.
b. Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri.
Semakin besar keyakinan atas kemampuan yang dimiliki, semakin besar
pula keyakinan yang dimiliki atas kesanggupan untuk mempengaruhi hasil
dari keputusan-keputusan yang akan diambil serta semakin besar
kesediaan untuk mengambil risiko.
c. Pengetahuan realistik mengenai kemampuan sendiri akan membatasi
kegiatan yang akan diambil sehingga tidak akan mengahsilkan suatu
putusan yang tidak sanggup untuk dilaksanakan.
Sekali lagi bahwa situasi risiko terjadi apabila seorang Wirausaha diminta
membuat pilihan diantara dua alternatif atau lebih yang hasilnya tidak dapat
diprediksi sebelumnya dan harus dinilai secara objektif. Sebagai pengambil
risiko Anda harus mengambil keputusan dalam situasi penuh ketidakpastian,
sambil mempertimbangkan kemungkinan sukses dan ruginya. Apakah akan
memilih alternatif yang mengambil risiko atau alternatif konservatif tergantung
kepada :
a. daya tarik dari setiap alternatif,
b. sejauhmana Anda bersedia rugi,
c. kemungkinan relatif sukses dan gagal,
d. seberapa jauh Anda dapat/mampu meningkatkan kemungkinan sukses dan
mengurangi kemungkinan gagal.
Ada beberapa ciri dari seorang wirausaha yang saling berkaitan, hal ini
cenderung berlaku pada perilaku dalam pengambilan risiko. Kaitan tersebut
antara lain :
a. Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi yang
merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realitas.
b. Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan terhadap diri sendiri.
c. Pengetahuan realistik mengenai kemampuan-kemampuan Anda sendiri
juga penting.


6. Pengambilan Risiko


Para Wirausaha merupakan pengambil keputusan risiko yang sudah
diperhitungkan. Mereka bergairah menghadapi tantangan. Wirausaha
menghindari situasi risiko rendah, tidak ada tantangannya dan menjauhi
situasi risiko yang tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka menyukai
tantangan yang dapat dicapai.
• Para Wirausaha menyukai mengambil risiko yang realistik karena mereka
ingin berhasil.
• Mereka mendapat kepuasan besar dalam melaksanaan tugas-tugas yang
sukar, namun realistic.
• Wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai.
• Bertambah besarnya perusahaan Anda akan bertambah banyak dan
ruwetlah persoalan Anda.
Para wirausaha menyukai mengambil risiko yang realistik karena mereka ingin
berhasil. Mereka mendapat kepuasan besar dalam melaksanakan tugas-tugas
yang sukar namun realistik. Wirausaha menyukai tantangan yang sukar
namun dapat dicapai. Kebanyakan orang takut mengambil risiko karena
mereka ingin aman dan mengelakkan kegagalan.
Namun, semua tahap pekerjaan pasti akan ada risikonya. Pengambilan risiko
merupakan bagian hakiki dari seorang Wirausaha. Apabila kita telah
mengambil suatu keputusan dari salah satu alternatif yang ada, maka ini
berarti kita telah memutuskan untuk menyisihkan alternatif-alternatif lainnya
untuk tidak digunakan dalam pelaksanaan. Dalam pengambilan keputusan
dari alternatif terpilih didasarkan atas pertimbangan agar dalam
pelaksanaannya nanti diharapkan ini erat hubungannya dengan keinginan
yang harus diderita atau risiko.


7. Pengambilan Risiko Pribadi


Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dalam merealisasikan potensi
sebagai Wirausaha. Seorang Wirausaha harus sadar bahwa pertumbuhan
datang dari pengambilan peluang-peluang masa sekarang dan pengambilan
risiko untuk mencapai tujuan. Beberapa risiko yang terpenting adalah risiko
yang membawa kita sebagai seorang Wirausaha untuk belajar mengenai
sesuatu yang baru tentang diri sendiri dan perusahaan Anda.
Situasi-situasi yang mengandung risiko pribadi haruslah menantang
kemampuan dan kapasitas Anda dengan sungguh-sungguh. Merupakan suatu
hal yang sulit bagi seorang Wirausaha dalam membedakan tujuan pribadi dan
tujuan bisnis karena perusahaan merupakan bagian hidupnya.
Pengambilan keputusan merupakan bagian yang penting dalam pertumbuhan
pribadi juga berguna dalam menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Memikul
tanggung jawab pribadi atas tindakan yang dilakukan akan mengurangi
ketergantungan Anda pada pihak lain. Wirausaha adalah orang yang
bertanggung jawab karena mereka mempunyai kekuatan dan kemampuan
untuk menentyukan masa depan mereka sendiri. Risiko akan timbul ketika
seorang Wirausaha menerima tanggung jawab atas keputusan dan
tindakannya.
Sebagai seorang Wirausaha kita tidak boleh mengambil risiko yang tidak perlu
dan harus dapat menguasai emosi dalam mengambil risiko jika
keuntungannya diperkirakan sama atau bahkan lebih besar daripada risiko
yang terkandung. Dalam beberapa hal, kita harus menggunakan intuisi dalam
menilai tindakan apa saja yang mengandung risiko karena intuisi akan dapat
turut menentukan sampai sejauh mana risikonya dan hasil apa saja yang
mungkin diperoleh.
Dalam pengambilan risiko pribadi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Pengalaman pribadi selama ini dalam mengambil risiko yang terkait
dengan orang-orang terdekat
• Dalam beberapa hal, juga perlu menggunakan intuisi dalam menilai
tindakan apa saja yang mengandung risiko. Intuisi Anda akan ikut
menentukan sampai sejauh mana risikonya dan hasil-hasil yang mungkin
akan diperoleh.
• Anda bertanggung jawab atas segala sesuatu dalam hidup Anda,
termasuk sukses dan kegagalan Anda sendiri. Namun sukses akan dapat
diperoleh dengan lebih mudah jika Anda bersedia dan mampu mengambil
risiko yang perlu dengan penuh perhitungan.


8. Tipologi Pengambilan Risiko


Pada tingkat-tingkat bawah perusahaan dibutuhkan pekerja-pekerja yang
terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin, yang mempunyai sedikit
risiko. Agar perusahaan kita berkembang, kita maka harus mempunyai
sumber daya yang termasuk dalam pengambil risiko tipe ini karena perilaku
mereka akan dapat diramalkan dan membawa kestabilan perusahaan.
Pada tingkat manajemen menengah terdapat lebih banyak kemungkinan
untuk pengambilan risiko. Manajer-manager tingkat menengah harus
mendapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat
perubahan-perubahan kecil dalam prosedur-prosedur dan fungsi-fungsi.
Orang-orang yang berada di sini dianggap sebagai pengambil risiko.
Sedangkan para Wirausaha berada pada tingkat atas dalam struktur
prusahaan, dimana harus mempunyai kemampuan untuk me-rumuskan dan
menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan mewujudkan ideide
mereka menjadi kenyataan.
Beberapa Wirausaha dapat disebut praktisi karena perusahaan tumbuh
berdasarkan pengendalian dan pengarahan dari diri para Wirausaha sendiri.
Para Wirausaha yang mengembangkan usahanya dengan praktis karena
berorientasi kepada hasil dan cukup yakin akan ide-ide mereka hingga berani
menerima risiko demi terlaksananya ide itu.
Namun mereka juga cukup praktis untuk menyadari keterbatasan dirinya dan
akan membatasi kegiatan. Wirausaha yang sangat kreatif dan inovatif
biasanya adalah pengambil risiko yang sedang-sedang saja. Mereka bersedia
menerima perubahan, mencoba berbagai alternatif dan mengembangkan
inovasi untuk barang dan jasa dalam bidang–bidang bisnis baru. Para
Wirausaha yang sangat inovatif biasanya menjadi tokoh dalam bisnis, mereka
mempunyai ide-ide dan mampu mencari kombinasi-kombinasi orang dan
sumber daya lain untuk mewujudkan idenya.


9. Mengevaluasi Risiko Anda


Terdapat beberapa pertanyaan bagi Wirausaha sebelum memutuskan untuk
mengambil risiko, yaitu:


a. Apakah risiko yang mungkin terjadi sepadan dengan hasil usaha tersebut ?


Bila usaha yang bersifat judi (gambling) keluaran (outcome) yang keluar
pasti lebih besar ruginya dari pada untungnya. Untuk memulai usaha harus
melalui studi kelayakan untuk memperhitungkan risiko tersebut.


b. Bagaimana risiko dapat dikurangi ?


Wirausaha harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran dana
yang tidak ada kaitannya langsung dengan produksi. Dalam usaha yang
masih kecil tidak perlu membuat lapangan tenis dan kolam renang.
Bertindak yang efektif sehingga sasaran yang dituju akan mudah dicapai.


c. Personalia yang bagaimana yang dapat mengurangi risiko ?


Setiap kegiatan memerlukan sumber daya manusia. Setiap orang dituntut
memberikan produktivitas kerja sebaik mungkin. Hal ini hanya mungkin bila
“the right man on the right place”. Untuk meningkatkan produtivitas kerja
setiap karyawan perlu dididik, dilatih, ditatar baik formal, informal maupun
nonformal.


d. Apakah Anda takut dalam mengambil risiko ?


Orang yang pesimis masih takut. Tapi, bagi Wirausaha yang berpikir positif
(optimis), risiko justru menjadi tantangan. Ibarat nelayan yang ingin
menangkap ikan besar, ia harus berani menghadapi gelombang di laut
terbuka. Meskipun demikian, keberanian tersebut harus diperhitungkan.
Bila risiko telah melampaui 50% maka kita telah memasuki gelanggang
judi.


e. Persiapan apa yang Anda lakukan sebelum mengambil risiko ?


Yang utama ialah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki
berbagai keterampilan (lihat risiko teknis). Selanjutnya harus memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk seterusnya mengambil strategi
yang tepat. Setelah kemungkinan risiko yang terjadi diperhitungkan, itu
harus kita ikuti dengan semangat tidak mengenal menyerah (ausdauer),
ibarat kuda menarik pedati yang menempuh jarak puluhan kilometer.
Semua dengan perhitungan kuantitatif serta mempertimbangkan
keterbatasan sebagai seorang Wirausaha, yaitu kesehatan, waktu,
keterampilan, kelelahan, usia, dan sebagainya itulah sebabnya jiwa
Wirausaha hanya dimiliki oleh sebagian kecil dari kelompok nelayan.
Mereka berani berumah di pinggir pantai meskipun tahu suatu saat
gelombang besar akan menghempaskan. Tetapi, mereka tahu bahwa ikan
besar tidak ada di darat.
Evaluasilah kebutuhan-kebutuhan sendiri sebelum memutuskan untuk
mengambil risiko. Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil
keputusan yang mengandung risiko, yaitu:
• Apakah risiko tersebut sepadan dengan hasilnya ?
• Bagaimana risiko dapat dikurangi ?
• Informasi apakah yang diperlukan sebelum risiko diambil ?
• Orang-oarng dan sumber-sumber daya manakah yang dapat
membantu mengurangi risiko dan mencapai tujuan ?
• Mengapa risiko ini penting ?
• Apakah ketakutan Anda dalam mengambil risiko ini ?
• Apakah Anda bersedia berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan
ini ?
• Apakah yang akan dapat Anda capai dengan mengambil risiko itu ?
• Persiapan-persiapan apa yang perlu Anda buat sebelum mengambil
risiko itu ?
• Bagaimana Anda dapat mengetahui secara kuantitatif bahwa tujuan
Anda telah tercapai ?
• Apakah halangan-halangan terbesar dalam mencapai tujuan tersebut ?


Dalam bisnis, seperti juga dalam hidup, jelas tidak mungkin mengelakkan
risiko. Jika Anda mengambil risiko, Anda akan lebih yakin pada diri sendiri
dan pandangan Anda terhadap pengambilan risiko akan lebih positif,
karena Anda percaya pada kemampuan-kemampuan Anda, dan Anda
menerima risiko yang terbaik dalam mencapai tujuan akhir.
Data kuantitatif (angka-angka) akan membantu dalam mengevaluasi setiap
risiko dan menetapkan tujuan-tujuan dan juga memungkinkan untuk
menggariskan kemajuan secara sistematik. Akhirnya melalui data
kuantitatif dapat diukur hasil-hasil yang dicapai dalam hubungan dengan
ide-ide semula. Perlu diketahui kecermatan dan makna angka-angka
tersebut. Data kuantitatif akan mendukung pengetahuan, latar belakang,
dan pengalaman dalam mengambil keputusan.
Proses pemeriksaan diri ini penting dalam proses pengambilan risiko.
Daftar pertanyaan di atas merupakan contoh dari serangkaian pertanyaan
yang harus dijawab sebelum memikul suatu situasi risiko. Mengambil risiko
sebelum mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini mungkin akan berakibat
kegagalan.




DAFTAR PUSTAKA


Anorogo, Panji. Sudantoko, Djoko. 2002, Koperasi,Kewirausahaan, dan
Usaha Kecil, Rineka Cipta, Jakarta.
Danuhadimedjo, R Djatmiko, 1998. Kewiraswastaan Dan Pembangunan,
Alfabet, Bandung.
Davis, Ralph C. 1988. Fundamental Of Top Management, Kogakusha
Compay Limited, Tokyo.
Geoffrey G. Meredith, et al. 2000, Kewirausahaan Teori dan Praktek.
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Hakim, Rusman, 1998, Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep
Membangun Masyarakat Entrepreneur Indonesia), PT Elex Media
Komputindo Gramedia Jakarta.
Hasibuan, H. Malayu. 2004. Manajemen (Dasar, Pengertian, Dan Masalah)
Bumi Aksara, Jakarta.
Purnomo, 2001. Kewirausahaan (materi Pokok), Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, Jakarta.
Soemanto, Wasty, 1984, Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional) ,
Bina Aksara, Malang.
Sumahamijaya, Suparman, 1980. Membina Sikap Mental Wiraswasta,
Gunung Jati, Jakarta.

Tips Mengikuti Perubahan

Perubahan adalah sebuah hal yang pasti akan menimpa dan mempengaruhi organisasi termasuk diantaranya perusahaan. Penolakan terhadap perubahan terjadi pada tingkatan individu orang atau karyawan serta terjadi pada tingkatan organisasi. Penolakan terhadap perubahan hampir pasti akan selalu terjadi. Bagaimana cara mengatasi penolakan perubahan dalam organisasi?
Edukasi, Komunikasi dan Sosialisasi
Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan selalu mendapatkan bumbu-bumbu tambahan yang terkadang bisa menyesatkan dan berdampak negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur. Untuk itu mengkomunikasikan alasan yang logis mengenai diperlukannya perubahan dapat mengurangi penolakan atau resistensi dari karyawan. Pertama, adanya komunikasi yang jelas dapat mengurangi dampak dari informasi yang kurang tepat dan komunikasi yang buruk. Jika karyawan menerima informasi yang menyeluruh dan tepat, resistensi dari karyawan diharapkan akan menurun. Kedua, komunikasi yang baik dapat “menjual” alasan untuk perubahan dengan “mengemas” komunikasi tersebut dengan baik.
Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi dalam proses perubahan tersebut dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan dari karyawan. Karena tidak mungkin kita menolak keputusan perubahan yang dimana kita ikut serta dalam proses pengambilan keputusannya. Upaya partisipasi ini seperti pedang bermata dua. Disatu sisi, jika karyawan yang dilibatkan dalam proses partisipasi ini memiliki kompetensi, maka akan menghasilkan keputusan yang bermakna, mengurangi tingkat resistensi, mendapatkan komitmen, dan meningkatkan kualitas keputusan untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi ini dapat membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
Memberikan Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah penting dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari karyawan. Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan keahlian-keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan komitmen perusahaan untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini. Kepada karyawan-karyawan yang menolak perubahan ini dapat dilakukan dengan memberikan pensiun dini ataupun memberikan golden shake hand.
Membangun Hubungan Yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan memiliki kepercayaan terhadap manajemen yang menerapkan proses perubahan. Jika manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang positif, karyawan dapat lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para karyawan yang tidak setuju akan adanya perubahan.
Menerapkan Perubahan Secara Adil
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi adanya penolakan dari karyawan adalah dengan menerapkan perubahan itu secara adil kepada seluruh karyawan bahkan termasuk kepada jajaran Top Management. Ini menjadi penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil adalah sangat penting. Jika misalnya terjadi pengurangan gaji besar-besaran yang hanya diberlakukan kepada karyawan tingkat paling bawah, menurut anda, apa yang akan terjadi?
Manipulasi dan Kooptasi
Walaupun manipulasi memiliki konotasi makna yang negatif, manipulasi yang dimaksud disini adalah menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses perubahan untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi dapat dilakukan dengan cara “memelintir” pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan. Sementara kooptasi adalah metode “buying off” yang mengkombinasikan manipulasi dan partisipasi. Kooptasi dapat dilakukan dengan misalnya memberikan jabatan kepada “pemimpin” dari karyawan yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk mendapatkan solusi atau saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
Merekrut Orang Yang Menerima Perubahan
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi perubahan. Orang yang memiliki konsep diri yang positif dan toleransi risiko yang lebih besar lebih dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka kepada perubahan, menjadi penting untuk memilih tim yang dapat beradaptasi, dengan tidak hanya mempertimbangkan motivasi indidual karyawan, tetapi juga motivasi kelompok.
Koersi
Cara terakhir untuk mengurangi tingkat resistensi dari karyawan adalah dengan mengaplikasikan koersi atau mengaplikasikan ancaman secara langsung kepada para karyawan yang menolak adanya perubahan. Namun cara ini juga dapat semakin meningkatkan pertentangan serta dapat meningkatkan turn over ratio.

Diterjemahkan dan dikembangkan dari buku Organizational Begavior Global Edition Sixteenth Edition yang ditulis oleh Stephen P Robbins dan Timothy A Judge

Membentuk Pribadi Yang Menarik

Pribadi yang menarik adalah investasi tak ternilai dalam hidup. Dengan membentuk kepribadian kita menjadi hal yang sangat disukai orang lain adalah harta sosial dan kekal. Dalam Islam ada yang namanya akhlak.

1. Kenali dan Tata Ego Pribadi
Anda tidak akan bisa menjadi pribadi yang menarik jika belum mengenal secara utuh diri Anda sendiri. Untuk itu, Anda harus bisa mengenali ego yang muncul ketika berbicara dengan orang lain.
Apakah selama ini ego, emosi, dan hasrat pribadi selalu didahulukan ketika tengah bersosialisasi?
Ketika sudah mulai mengenali karakter yang Anda miliki, langkah selanjutnya adalah menatanya. Anda harus bisa mengatur kapan ego dan emosi boleh dimunculkan, dan kapan harus ditahan.
Jika sudah mampu menata diri sendiri, Anda sudah punya pondasi kuat untuk menjadi sosok yang disukai banyak orang.
2. Selalu Bersikap Ramah
Senyum termasuk sedekah. Di balik senyum yang ikhlas akan ada kebahagiaan yang dirasakan orang lain.
Senyum yang ramah saat menyapa orang lain menjadi cara termudah untuk menjadi pribadi yang baik.
Coba Anda bayangkan jika setiap hari bertemu dengan seseorang yang mukanya selalu cemberut ketika disapa.
Apakah Anda akan merasa senang dan bahagia ketika bertemu dengan dia? Tentu saja tidak.
Seseorang akan lebih senang bertemu dengan orang lain yang selalu menebar senyuman. Tentu bukan senyuman untuk tebar pesona sebagai sebuah pencitraan.
Melainkan senyum ramah yang menunjukkan karakter hangat yang dimiliki orang tersebut.
3. Rendah Hati
Tidak ada orang yang senang bertemu dengan orang yang sombong alias tinggi hati. Kalaupun ada yang mau bergaul dengan orang sombong, biasanya mereka juga memang sama-sama sombong.
Orang sombong cenderung akan dijauhi oleh lingkungannya. Karena itu, jangan pernah terpikir untuk merasa lebih baik dari orang lain.
Justru orang yang rendah hati dan tak pernah mau mengakui kelebihan yang dimilikinya yang akan selalu disenangi orang.
Pahami filosofi padi. Semakin dia punya kelebihan atau berisi seperti padi, maka semakin rendah hatilah orang tersebut.
Orang-orang seperti ini akan selalu dikelilingi oleh teman-teman yang siap membantu kapan pun dibutuhkan.
4. Selalu Berempati
Bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, itulah pengertian singkat empati. Selalu mengetahui kondisi hati dan perasaan orang lain atas peristiwa yang mereka alami.
Ini adalah salah satu cara yang bisa membuat Anda disenangi banyak orang.
Namun demikian, untuk bisa punya empati yang besar tidaklah mudah. Anda harus bisa menghilangkan ego di dalam diri. Sadari bahwa setiap orang pasti punya perbedaan.
Ketika orang lain menilai Anda punya empati terhadap dirinya, rasa hormat akan segera muncul. Mereka akan menjadikan Anda sosok yang patut dijadikan teman bahkan menjadi sahabat dekat.
5. Senang Membantu Sesama
Jadilah orang yang ringan tangan, bukan panjang tangan. Ketika ada teman yang membutuhkan pertolongan, segera ulurkan tangan untuk membantunya. Jangan sekali-kali menyimpan pamrih atas pertolongan yang Anda berikan.
Senang menolong merupakan cara untuk menjadi pribadi yang menarik. Apalagi jika sering berinisiatif memberikan pertolongan sebelum diminta. Inisiatif yang dilakukan akan membuat kepribadian orang tersebut semakin menarik.
Lakukan semua bantuan atau pertolongan dengan ikhlas. Jangan pernah berharap imbalan. Jika ada pamrih di hati, Anda tak ada bedanya dengan calo yang mau membantu jika ada upahnya.
Lakukan dengan ikhlas dan biarlah Tuhan yang membalas kebaikan Anda.

Selasa, 10 Oktober 2017

7 prinsip dalam hidup




1. Master Your Mind

Segala sesuatu yang kita lakukan berasal dari respon pikiran kita terhadap lingkungan. Jika kita dapat membuang semua pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran positif, hidup kita juga akan lebih positif daripada sebelumnya.

 2. Follow Your Purpose

“The purpose of life is a life of purpose“

Quotes tersebut sangat mengispirasi gue. Maknanya adalah tujuan hidup kita itu adalah menjalani hidup yang penuh dengan tujuan. Terus gimana cara nyari tau tujuan hidup kita? menurut gue cara yang paling efektif adalah dengan bertanya kepada diri sendiri.

 3. Practice Kaizen

Kaizen kalo dari bahasa Jepang artinya constant and never ending improvement atau pengembangan diri terus menerus. Coba kita identifikasi apa ketakutan kita, lalu lakukanlah hal ersebut. Pada awalnya melakukan hal yang kita takutkan ngga gampang dan butuh banyak usaha, namun gue percaya hasilnya pasti sebanding dengan usaha yang kita lakukan.

4. Live With Discipline

Disiplin itu berarti kita melakukan suatu pekerjaan dengan sungguh-sungguh secara teratur. Disiplin juga bisa dikaitkan dengan kebiasaan-kebiasaan kita. Mulailah kebiasaan baik seperti bangun pagi, datang tepat waktu, membaca, dan apapun itu dengan disiplin agar kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

5. Respect Your Time

Kita hidup di dunia ini hanya satu kali. Manfaatkanlah waktu yang ada untuk mencapai tujuan dari hidup kita. Namun, jangan lupa investasikan waktu untuk istirahat. Istirahat yang cukup ngga sama dengan membuang-buang waktu.

6. Selflessly Serve Other

Kita harus berhenti untuk melihat diri kita hanya sebagai makhluk individual, melainkan sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar. Kebahagiaan dan makna akan terasa ketika kita membantu sesama manusia. Karena orang yang sukses adalah orang yang bisa membuat orang lain sukses.

 7. Embrace the Present

Kebahagiaan adalah sebuah perjalanan. Kita harus bisa menikmati perjalanan tersebut tanpa lupa kemana arah dan tujuan berikutnya. Hargai dan nikmatilah momen-momen spesial yang terjadi setiap hari karena hari ini adalah satu-satunya waktu yang kita punya.

Minggu, 01 Oktober 2017

PEDULI

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita. 

Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.

Sikap peduli adalah sikap keterpanggilan untuk membantu mereka yang lemah, miskin, membantu mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi orang lain. Orang-orang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam menyaksikan penderitaan orang lain. 

Sikap peduli adalah sikap yang terpanggil untuk mengajak dan mengingatkan orang-orang kaya yang selama ini lalai terhadap penderitaan orang-orang miskin yang ada di sekitarnya. 

Sikap peduli adalah sikap untuk pro aktif dalam mengatasi masalah-masalah di masyarakat dengan menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat. 

Sikap peduli adalah sikap kesediaan untuk memberi solusi terhadap persoalan masyarakat. Agar masyarakat dapat mau berdonasi, agar masyarakat mau menyumbang, agar masyarakat memilih kerelawanan sehingga mau membantu kesulitan saudara-saudara kita.

Peduli Adalah sikap untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, selalu tergerak membantu kesulitan manusia lainnya. Sikap peduli adalah sikap untuk berusaha membangkitkan kemandirian yang ada di masyarakat. 

Orang-orang yang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam, melihat kelemahan, sikap berpangku tangan dan membiarkan keadaan-keadaan yang buruk terus terjadi di masyarakat. 

Sikap peduli adalah suatu sikap untuk senantiasa ikut merasakan penderitaan orang lain, ikut merasakan ketika penderitaan sebagian masyarakat lain sedang sakit, ikut merasa bersedih ketika sebagian saudara-saudara kita di timpa musibah bencana, kesulitan atau ditimpa keadaan-keadaan yang memberatkan dan membangkitkan rasa kasihan dan iba.

SUMBER
http://www.antaranews.com/print/223499/peduli-adalah%E2%80%A6