(@N11-Adetha)
Pengertian
Proaktif
Sikap Proaktif adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan dikala mendapatkan rangsangan (Stimulus).
Menurut Covey, seseorang yang bersikap proaktif
mampu memberi jeda antara datangnya stimulus dengan keputusan untuk memberi respon.
Pada saat jeda tersebut seseorang yang proaktif dapat membuat pilihan dan
mengambil respon yang dipandang terbaik bagi dirinya. Proaktif dia definisikan
sebagai “Kemampuan memilih respon”.
Sikap Proaktif manusia selalu memiliki tujuan,
bergerak maju, dan berorientasi ke masa depan, serta secara internal
memunculkan perilakunya sendiri. Stimulus dari luar lebih tampak sebagai
sesuatu yang menjadi kecenderungan aktualisasi dari dalam keluar daripada
sesuatu yang menjadikan individu bereaksi terhadap stimulus lingkungan.
Individu secara psikologis mencerna stimulus eksternal tersebut, dan bukan sekedar
bereaksi terhadap stimulus.
Hjelle dan Ziegler mengemukakan bahwa proaktivitas
merupakan salah satu asumsi dasar sifat manusia. Lebih jauh dijelaskan bahwa
proaktivitas adalah lawan dari reaktivitas. Proaktivitas merupakan keyakinan
diri bahwa sumber segala perilaku adalah terletak pada diri manusia itu
sendiri. Manusia melakukan aksi, bukan sekedar reaksi. Penyebab perilaku dapat
ditemukan dalam diri manusia sendiri dan muncul secara internal.
Sikap Proaktif sangat berguna bagi manusia terutama
dalam menghadapi rintangan maupun dalam berinteraksi dengan manusia lain. Sikap
proaktif menunjukkan tingkat kecerdasan emosi atau bisa kita sebut EQ yang
tinggi. Seseorang bisa bertahan saat menghadapi musibah, bisa menumbuhkan
motivasi saat kondisi tidak menyenangkan, juga bisa memberikan respon positif
yang disesuaikan dengan situasi, semua itu merupakan sikap proaktif yang
menunjukkan pengelolaan emosi secara baik.
Ciri-ciri
individu proaktif
Covey
meringkas definisi dan pengertian tentang Sikap Proaktif dari para ahli diatas
dengan menjelaskan tentang ciri-ciri individu proaktif. Ciri-ciri individu
Proaktif terdapat 5 macam, yaitu :
- Orang Proaktif selalu bertanggung
jawab. Mereka tidak pernah
menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka.
Perilaku adalah produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk
dari suasana hati, kondisi lingkungan, atau tekanan sosial yang diterima.
- Orang Proaktif menfokuskan
upaya mereka pada upaya mempengaruhi lingkungan mereka (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi).
Mereka mengerjakan hal-hal yang menurut mereka dapat membuat suatu
perubahan. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan
memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.
- Berfokus pada lingkaran
pengaruh, orang Proaktif bekerja dari
dalam ke luar, yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya
terlebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan
memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
- Orang Proaktif hidup berpusat
pada prinsip yang kemudian ia
menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai yang
telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia
mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
- Orang proaktif mengembangkan
dan menggunakan “Empat Anugrah Unik Manusia” secara optimal. Empat Anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh
para ahli psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang
membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “Empat
Anugrah Unik Manusia” itu adalah Kesadaran Diri, Hati Nurani, Imajinasi Kreatif, dan Kebebasan Kehendak.
Aspek-Aspek Proaktivitas
Steven
Covey berpendapat proaktivitas memiliki tiga aspek, yaitu :
1. Kebebasan memilih respon
Frankl
(Covey, Saputra (Ed) 2010) menggambarkan sebuah peta diri dalam mengembangkan
proaktivitas. Gambar bagan model proaktivitas menurut Frankl terdapat pada
gambar 2.1 sebagai berikut :
Proaktivitas
mengandung kebebasan seseorang untuk memilih respon. Pada kebebasan memilih,
terkandung unsur-unsur sebagai berikut :
·
Kesadaran diri (Self-Awareness)
Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan dan menilai diri sendiri. Kesadaran diri tidak hanya mempengaruhi sikap individu melainkan mempengaruhi cara pandang atau pola pikir terhadap sesuatu diluar diri individu. Individu memikirkan dahulu apa yang terjadi pada saat mengahadapi suatu peristiwa. Merenungkan permasalahan yang sedang di hadapi. Kemudian berpikir secara realistis.Kesadaran diri dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam melihat, memikirkan, merenungkan dan mengevaluasi perilaku diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.
Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan dan menilai diri sendiri. Kesadaran diri tidak hanya mempengaruhi sikap individu melainkan mempengaruhi cara pandang atau pola pikir terhadap sesuatu diluar diri individu. Individu memikirkan dahulu apa yang terjadi pada saat mengahadapi suatu peristiwa. Merenungkan permasalahan yang sedang di hadapi. Kemudian berpikir secara realistis.Kesadaran diri dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam melihat, memikirkan, merenungkan dan mengevaluasi perilaku diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.
·
Imajinasi (Imagination)
Imajianasi yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realitas empiris yang memungkinkan individu untuk menciptakan sesuatu dalam pikiran yang tidak dibatasi oleh dunia nyata. Sebelum merespon permasalahan yang dihadapi, individu membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Kemungkinan dapat merupakan sesuatu yang baik ataupun yang buruk. Daya imajinasi memberikan peluang untuk membayangkan masa depan, akan menjadi apa nanti. Imajinasi menjadi salah satu cara untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Imajinasi dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kepada diri sendiri dalam merespon permasalahan.
Imajianasi yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realitas empiris yang memungkinkan individu untuk menciptakan sesuatu dalam pikiran yang tidak dibatasi oleh dunia nyata. Sebelum merespon permasalahan yang dihadapi, individu membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Kemungkinan dapat merupakan sesuatu yang baik ataupun yang buruk. Daya imajinasi memberikan peluang untuk membayangkan masa depan, akan menjadi apa nanti. Imajinasi menjadi salah satu cara untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Imajinasi dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kepada diri sendiri dalam merespon permasalahan.
·
Kata Hati (Conscience)
Kata Hati adalah kesadaran batin yang mendalam tentang benar- salah, baik-buruk sebagai prinsip yang mengatur perilaku manusia sehingga dapat menyelaraskan pikiran perasaan dan tindakannya. Kata hati adalah “suara batin” yang akan memberitahu individu untuk membedakan yang benar dan salah. Kata hati dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk menyertakan nilai-nilai yang berlaku sebelum merespon permasalahan.
Kata Hati adalah kesadaran batin yang mendalam tentang benar- salah, baik-buruk sebagai prinsip yang mengatur perilaku manusia sehingga dapat menyelaraskan pikiran perasaan dan tindakannya. Kata hati adalah “suara batin” yang akan memberitahu individu untuk membedakan yang benar dan salah. Kata hati dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk menyertakan nilai-nilai yang berlaku sebelum merespon permasalahan.
Kehendak bebas adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri dan bebas dari segala pengaruh lain. Individu, memiliki kebebasan untuk memilih apa yang akan dilakukan. Kebebasan dilakukan dengan kesadaran diri dan setelah melalui proses berpikir. Kehendak bebas dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam memilih respon setelah melalui proses berpikir.
2. Kemampuan mengambil inisiatif
Menurut
Stephen Covey (Saputra (Ed) 2010) sifat dasar manusia adalah bertindak, dan
bukan menjadi sasaran tindakan. Kemampuan mengambil inisiatif memungkinkan
seorang individu untuk memilih jawaban terhadap suatu keadaan bahkan memberi
kekuatan untuk menciptakan keadaan tertentu. Individu yang memiliki
proaktivitas merupakan solusi bagi sebuah masalah karena mempunyai inisiatif
untuk mengerjakan apa saja yang diperlukan dan konsisten pada prinsip-prinsip
yang benar untuk menyelesaikan masalah. Inisiatif perlu dimiliki oleh individu
agar individu tidak selalu menunggu perubahan yang datang menghampiri, namun
individu yang harus membuat perubahan terjadi pada dirinya.
3. Kemampuan untuk bertanggung jawab
Pada
bahasa inggris, tanggung jawab adalah responsibility yang berasal dari dua buah
kata “response-ability” atau dalam bahasa Indonesia adalah “kemampuan
merespon”. Stephen Covey (Saputra (Ed) 2010) mengartikan tanggung jawab sebagai
kemampuan individu dalam merespon sesuatu. Proaktivitas membuat individu tidak
menyalahkan keadaan, kondisi atau pengkondisian untuk setiap perilaku.
Manfaat Kebiasaan Proaktif
Ada
berbagai manfaat kebiasaan proaktif (Covey, 2001) antara lain:
- Meningkatkan keberhasilan dalam
memimpin diri sendiri. Dia sendirilah yang mengendalikan dirinya dan tidak
dikendalikan oleh orang lain.
- Meningkatkan pengembangan diri
menjadi pribadi dewasa yang berkembang seutuhnya dan seoptimal
mungkin sesuai dengan potensinya.
- Menolong diri sendiri ketika
menghadapi masalah.
- Meningkatkan pemahaman diri
dengan merubah cara pandang terhadap sesua tu hal.
- Bersedia belajar dari
kesalahan.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar