Proaktif adalah tindakan yang lebih aktif.
Kata proaktif berarti lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. bahwa sebagai
manusia, kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Perilaku kita adalah fungsi
dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Jadi, ciri-ciri sikap proaktif lebih
kepada keaktifan individu dalam merespon segala hal yang terjadi di dalam
hidupnya.
Contoh cara berpikir proaktif tercerminkan
pada orang-orang yang sangat proaktif dalam mengenali tanggung jawab mereka.
Selain itu, mereka juga tidak menyalahkan keadaan, masa lalu, dan kondisi.
Perilaku mereka adalah produk dari pilihan sadar mereka, yang berdasar nilai,
dan bukan produk dari kondisi mereka yang berdasar perasaan dan masa lalu
mereka.
Sikap proaktif sangat penting sekali dalam
berbisnis, karena seseorang mampu menangkap peluang yang ada, memiliki visi
yang jelas kedepan, selalu aktif dan memikirkan apa yang dapat mereka lakukan
untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sikap proaktif telah disebutkan
sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif dalam buku The
7 Habits Of Highly Effective People, “Jadilah proaktif”. Proaktif berkaitan
dengan mengambil tanggung jawab untuk hidup Anda. Anda tidak bisa terus
menyalahkan segala sesuatu pada lingkungan atau orang lain. Orang proaktif
sadar bahwa mereka mampu merespon sesuai keinginannya.
Komponen-Komponen Kebiasaan Proaktif
1.
Mampu mengambil keputusan
Orang yang proaktif
memiliki sikap “Aku bisa”, memiliki inisiatif untuk memilih dan memikirkan
solusi agar terjadi apa yang dimauinya. Bila seseorang memakai daya
inisiatifnya untuk memilih respon-responnya sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut, ia adalah proaktif. Mengambil inisiatif berarti tidak pernah merasa dan
menggunakan kata terpaksa. Dengan kata lain, orang proaktif mengganti kata
terpaksa dengan kata memilih. Orang yang proaktif bebas menentukan keputusannya
sendiri.
2.
Memilih berdasarkan nilai-nilai
hidup
Nilai adalah hal-hal yang
dianggap penting atau berharga dalam kehidupan. Pada umumnya nilai berwujud
prinsip-prinsip yang abstrak, sifatnya bukan hal konkret atau bendawi, misalnya
keadilan, cinta kasih, kehormatan, kejujuran. Orang proaktif memanfaatkan
kebebasan untuk menentukan pilihannya yang sejalan dengan nilai-nilai hidupnya.
Kalau orang menghargai kejujuran misalnya, maka orang yang bersangkutan akan
cenderung selalu jujur, tidak berbohong, tidak mencuri, uang atau barang yang
ditemukannya akan dikembalikan kepada yang empunya. Orang yang proaktif
mengambil keputusan dengan berpedoman pada nilai-nilai hidupnya yang
mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilakunya secara cermat, penuh kesadaran
dan sensitif terhadap lingkungan sekitarnya.
3.
Tidak menyalahkan pihak-pihak
eksternal
Tidak menyalahkan
pihak-pihak eksternal adalah akibat dari berpikir dan bertindak proaktif. Orang
yang proaktif jarang menyalahkan orang lain, keadaan lingkungan dan hal-hal di
luar dirinya karena orang yang proaktif dapat membedakan mana yang dalam
kendalinya, mana yang dalam kendali orang lain dan mana yang dalam kendali
Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang proaktif sadar bahwa keputusannya membuat
pilihan adalah sesuai dengan nilai-nilai, tujuan dan visinya sendiri. Dia tidak
menyalahkan orang lain atau keadaan lingkungan untuk hal-hal yang menimpanya.
Orang yang proaktif memiliki kesadaran bahwa pengalaman kehidupan yang
dialaminya merupakan hasil dari perilakunya sendiri, yang dilakukannya atas
dasar keputusan yang diambilnya secara sadar. Karena itu dirinyalah yang
bertanggung jawab atas pilihannya dengan berani mengambil resiko atas apa yang
terjadi sebagai akibat dari keputusannya.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar