Selasa, 10 Oktober 2017

Prinsip Merupakan Petunjuk Arah Layaknya Kompas













@ProyekA06, @E14-Devi
Oleh : Devi Yanti Naibaho



Arti Prinsip
Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegangan pada prinsip - prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus kebingunan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tujuan yang jelas pada setiap kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang berprinsip pasti akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
Socrates mengatakan, hidup yang tak pernah teruji bukanlah kehidupan yang bermakna. Cepat atau lambat kita akan selalu bertanya kepada diri sendiri: Aku hidup … untuk apa? Ini pertanyaan penting yang kadang-kadang bisa menyakitkan, namun tetap harus kita tanyakan dan jawab. Ketika menanyakannya kepada diri sendiri, umumnya urusan kenikmatan jasmani kitalah yang memengaruhi jawaban kita. Kepala kita menyimpan banyak sekali jawaban ideal dan mudah kita ucapkan semudah menekan tombol yang benar, tetapi benarkah jawaban-jawaban ideal itulah yang sedang kita perjuangkan dalam keseharian hidup kita?
Dag Hammarskjold suatu ketika mengatakan bahwa perjalanan terpanjang adalah perjalanan menyusuri kedalaman diri kita sendiri. Carl Jung, psikiatris pembaruan diri itu menulis dalam buku Memories, Dreams, Reflections: “Wherever there is a reaching down into innermost experience, into the nucleus of personality, most people are overcome by fright, and many run away … The risk of inner experience, the adventure of the spirit, is in any case, alien to most human beings.”

Makna Prinsip Hidup
Prinsip hidup adalah hal terpenting yang pada umumnya kita inginkan terlaksana ketika kita dihadapkan pada pilihan-pilihan dalam situasi tertentu. Misalnya, kalau salah satu prinsip hidup kita adalah “Setiap manusia harus disayangi, tetapi kejahatannya harus ditolak!” maka ketika kita dihadapkan pada situasi semacam itu, prinsip hidup kita itu akan mengarahkan kita pada keputusan untuk tetap berusaha menyayangi orang yang telah berbuat jahat dan berusaha membantunya keluar dari kejahatannya itu.
Semestinya setiap orang memiliki prinsip hidupnya sendiri. Mungkin sukar menyebutkan salah satu yang paling dominan karena prinsip itu umumnya hanya tampak ketika dihadapkan pada ujian. Tetapi, semestinya ada di dalam diri kita masing-masing, bertaut dengan aneka kebutuhan, tujuan atau nilai-nilai yang bertumbuh kembang di dalam diri kita. Dalam liku-liku hidup kita, prinsip itu serupa penggalan musik yang senantiasa kita dengar kendati situasi yang kita hadapi bisa saja berbeda. Maka, hanya kita sendirilah yang bisa menjawab pertanyaan ini: Apakah prinsip hidupku?
Sekadar contoh, mungkin ada orang yang memandang keamanan adalah di atas segala-galanya. Ia menolak datang ke semua tempat yang berbahaya, kendati bahaya itu bisa hadir di mana-mana. Ia tak mau mengambil risiko, berjudi dengan maut. Lebih baik di rumah saja di malam hari dan jangan ada tamu datang tanpa diundang. Lebih baik aman di rumah daripada menyesal kemudian. Hal serupa bisa diurai pada diri orang yang perhatian utama dan prinsip hidupnya adalah pekerjaan, tugas, pengakuan, uang, kemasyhuran, kebutuhan tertentu, keberhasilan, bersenang-senang, hubungan, diterima orang lain, kekuasaan dan lain-lain.
Memiliki sebuah prinsip hidup adalah masalah psikologi dan terkait pula dengan ekonomi. Prinsip hidup membimbing pemiliknya untuk lebih mudah menentukan pilihan. Orang yang berprinsip hidup kesenangan, misalnya, jika mendapatkan dua undangan pada saat yang sama, akan bertanya kepada dirinya sendiri: Di manakah aku akan lebih senang? Secara ekonomis, prinsip hidup telah menunjukkan pilihan dalam situasi yang sulit dan itu adalah efisiensi.
Nah, apakah Anda menyadari prinsip hidup Anda berlandasan pandangan Sigmund Freud (prinsip kesenangan), Alfred Adler (prinsip kekuasaan/ kekuatan, prestasi) atau B.F. Skinner (prinsip kebebasan dan tanggung jawab), atau gabungannya, atau yang lain … dan mungkin justru nilai-nilai keagamaan yang Anda anut? Atau prinsip hidup itu berubah – dalam arti menjadi lebih mantap dan sempurna – sesuai dengan tahap pencapaian kebutuhan hidup Anda menurut Maslow atau Alderfer? Apa pun, semoga prinsip itu menjadikan hidup Anda semakin positif bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar Anda.
( RuhCitra )


5 Prinsip Hidup Yang Membuat Kita Tenang

1.    Seberapa besar kebahagiaan yang kamu rasai akan tergantung pada seberapa besar cintamu pada diri sendiri.
Banyak orang sedang mencari kebahagiaan mereka. Tak hanya itu, masih banyak yang juga sibuk menemukan apa definisi bahagia buat diri mereka sendiri. Apa bahagia itu berarti punya banyak uang? Ketemu sama pasangan hidup yang dianggap tepat? Atau, bisa traveling keliling dunia?     Well, definisi bahagia setiap orang itu beda-beda. Yang pasti, kebahagiaan bisa diraih ketika kita sudah bisa mencintai diri kita sendiri, apa adanya.

2.    Bagi manusia, intuisi adalah amunisi ketika hidup sedang di luar kendali

Kadang, apa yang kita lakukan atau keputusan yang kita masih banyak terpengaruh omongan orang lain. Padahal, setiap manusia yang lahir ke dunia ini dibekali dengan intuisi yang bisa jadi pegangan dan tuntunan hidupnya. Percayalah bahwa hal yang baik menurut hati kecil kita akan membawa kebaikan bagi banyak orang.

3.    Sampaikanlah apa yang menurutmu benar, meski hal itu tak sesuai dengan pendapat kebanyakan orang.

Orang-orang hebat seperti Plato, Nabi Musa, dan John Milton bisa sukses karena mereka tak membiarkan diri terintimidasi oleh cara pikir tradisional. Mereka berani menyampaikan apa yang mereka pikirkan, sekalipun itu nggak sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya.

4.    Iri bukanlah rasa yang manusiawi. Tanpa perlu merasakannya, nikmatilah jalan hidupmu sendiri.

Siapa bilang sifat iri itu manusiawi? Anggapan ini yang kadang bikin kita maklum, kalau punya rasa iri ke orang lain itu nggak apa-apa. Apalagi, ditambah embel-embel ‘nggak apa-apa iri, asal positif’.
Menurut Emerson, prinsip ini justru salah. Jalani hidupmu sendiri, nggak usah peduli sama ‘rumput tetangga yang selalu lebih hijau’.

5.    Setiap manusia lahir dengan keunikannya sendiri. Meniru orang lain sama halnya seperti bunuh diri.

Yup, serem nggak tuh? Setiap manusia itu terlahir unik dan beda. Jadi, ketika kita masih punya niat meniru orang lain itu sama aja kayak bunuh diri. Apapun karyamu, usahakan kalau itu otentik dan nggak meniru siapa-siapa. Pilih mana, punya karya bagus tapi nyontek atau jelek tapi dari hasil kerja keras kita sendiri?


Daftar Pustaka

*      SiH. 2008. Prinsip Hidup. RuhCitra.
*   F, Indah. 2014. Pengertian dan Definisi Prinsip. Caropedia. Dalam https://carapedia.com/pengertian_definisi_prinsip_info2118.html.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar