Saat kecil dulu, mungkin kamu nggak sabar untuk menjadi orang dewasa. Bahkan, kamu pura-pura menjadi wanita karier dengan mencoba blazer atau sepatu hak tinggi punya ibu sambil bercermin. Memang, saat dewasa, kita bebas melakukan apa saja, berbeda ketika saat kecil dulu yang masih diatur orang tua. Namun apa yang kita lakukan sekarang harus penuh dengan kesadaran dan tanggung jawab. Apa saja?
Setiap kesempatan dan hal baru yang kamu temui, kamu bisa mendapatkan manfaat atau kesulitan. Kalau situasi tersebut membuat kamu hampir putus asa, berusahalah untuk tetap optimis dan ambil hikmahnya.
Bela, hal pertama yang kamu lakukan setelah bangun tidur ternyata berpengaruh besar padamood kamu seharian, lho. Mulai besok pagi, cobalah untuk melakukan hal yang kamu suka, misal beraktivitas sambil mendengarkan musik atau memasak sarapan favorit.
Mendapatkan teman saat kecil tentu lebih mudah jika dibandingkan mencari teman saat dewasa. Kalau kamu ingin menambah teman dan wawasan baru, bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan minat kamu.
Jangan bayangkan kalau kebahagiaan adalah hal yang sulit dicapai. Coba deh diingat lagi, apakah kamu merasa bahagia ketika program televisi favorit kamu mulai, atau ketika kamu bisa bersantai dengan keluarga?
Karena aktivitas yang padat dan waktu yang sempit, kadang kita lupa untuk beristirahat dan melihat keindahan di sekeliling kita. Luangkan waktu sekitar 15 menit dalam sehari untuk mengapresiasi hal-hal positif di sekitarmu.
Kesibukan sebaiknya nggak dijadikan alasan untuk nggak menjalani gaya hidup sehat. Kalau kamu memang nggak ada waktu olahraga di pagi hari, kamu bisa berolahraga saat weekend atau memilih jalan kaki ke tempat yang nggak terlalu jauh. Perhatikan juga nutrisi makanan yang kamu makan.
Saat mengerjakan tugas yang nggak kamu suka, hidupkan semangat kamu dengan memberi motivasi. Misal ketika kamu malas bersih-bersih rumah, beri reward kepada diri sendiri kalau kamu bisa memesan makanan favorit setelah seisi rumah bersih.
Kemampuan dan keahlian tiap orang memang berbeda, namun bukan berarti kamu bisa menggunakan kemampuan kamu setengah-setengah. Lakukan yang terbaik bukan untuk orang lain, tapi untuk dirimu sendiri. Kamu tentu selalu memilih yang terbaik untuk diri kamu, kan?
Setiap curhatan memang nggak selalu berbuah solusi. Namun dengan bercerita ke orang yang kamu percaya, mereka bisa memberikan pandangan yang berbeda terhadap masalahmu. Jika beruntung, mungkin kamu juga akan mendapatkan jalan keluarnya.
Semakin cepat kamu berhadapan dengan suatu masalah, kamu akan belajar hal baru lebih awal. Dengan begitu, maka semakin mudah pula kamu menghadapi masalah serupa di masa depan.
Ketika kamu hanya menyalahkan orang lainatas masalah yang muncul, maka masalah tersebut nggak akan bermanfaat untuk kamu. Di balik masalah, tersimpan kesempatan buat kamu untuk tumbuh lebih kuat.
Sesekali, kamu memang perlu menghadiahi diri kamu dengan gadget baru atau liburan, tapi jangan jadikan hal-hal tersebut sebagai ‘berhala’ yang kamu utamakan dalam hidup.
Media sosial berdampak positif jika penggunanya paham betul cara mengelolanya dan bisa berpikir kritis. Rasa iri yang muncul karena melihat teman yang hidupnya terlihat sempurna di media sosial adalah fakta bahwa kamu belum memahami media sosial itu sendiri.
Saat merasa down, mintalah teman, bos, keluarga atau pacar untuk menulis hal-hal positif pada dirimu. Simpan dan bacalah tulisan mereka setiap kali kamu merasa putus asa. Jadikan tulisan mereka sebagai bukti bahwa kamu punya sesuatu yang lebih dari apa yang kamu pikirkan.
Semakin cepat kamu menghadapi persoalan dan menyelesaikan tanggung jawab, hidup kamu akan terasa lebih ringan. Memangnya kamu mau hidup dengan gelisah karena dikejar tanggung jawab?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar