PRINSIP HIDUP
@E04-Rayhan, @Proyek-A06
Disusun Oleh Rayhan Ismed
ANDA
SEORANG MUSLIM…?INILAH PRINSIP HIDUP ANDA!
Disaat semua orang bingung, dengan model bagaimanakah
saya hidup…
Ketika semua orang linglung, dengan prinsip hidup
bagaimanakah saya pakai…
Islam dengan segala kesempurnaannya telah lama
menghadirkan prinsip hidup seorang muslim yang begitu sempurna…dengan semua
makna kesempurnaan…Allahu Akbar!!!
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم
وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:
1. PILIH YANG PALING MUDAH SELAMA BUKAN DOSA DAN YANG
PALING MUDAH PASTI DARI ISLAM
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهَا
قَالَتْ مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلاَّ
أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا فَإِنْ كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ
النَّاسِ مِنْهُ
Artinya: “’Aisyah radhiyallahu ‘anha istri Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita: “Tidaklah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dipilihkan antar dua pilihan melainkan beliau memilih yang
paling mudah dari keduanya, selama itu bukan dosa, jika itu dosa, maka beliau
manusia yang paling jauh dari dosa.” HR. Bukhari dan Muslim.
{يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ}
[البقرة: 185]
Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu.” QS. Al Baqarah: 185.
{مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ }
[المائدة: 6]
Artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu.” QS. Al
Maidah: 6.
- Contoh dari permasalahan akidah: Menyembah hanya Allah
semata lebih mudah daripada menyembah banyak sembahan
- Contoh dari permasalahan ibadah: Beribadah sesuai
dengan hanya mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih mudah
dibandingkan beribadah dengan mencontoh banyak orang yang tidak ada contohnya
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Contoh dari permasalahan mu’malah: Berdagang yang jujur
lebih mudah daripada tidak jujur dan menutup-nutupi keburukan barang atau
lainnya.
- Contoh dalam tingkah laku: Berkata yang benar meskipun
pahit lebih baik daripada menutupi terus-menerus di dalam kebatilan.
Silahkan cari contoh yang lain…
2. JANGAN PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN YANG SAMA DUA KALI
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-
قَالَ « لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang Mukmin tidak
terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali.” HR. Bukhari dan Muslim.
- Contoh permasalahan akidah: jika sudah tahu bahwa
selain Allah Ta’ala tidak pernah bisa mendengar permohonan kita, maka jangan
pernah meminta/memohon kecuali kepada Allah
- Contoh permasalahan ibadah: jika gara-gara begadang
maka ketinggalan shalat shubuh, maka jangan pernah begadang.
- Contoh permasalahan mu’amalah: Jika pernah diberi
amanah memegang uang tidak amanah, maka jangan pernah menerima amanah itu.
- Jika pernah berhutang dan malas bayar padahal sudah
mampu, maka jangan pernah berhutang
- Contoh permasalahan tingkah laku: jika orangtua
sekarang tidak bisa baca Al Quran dan tidak banyak ilmu agama karena malas
belajar agama, maka jangan tularkan itu kepada keturunannya.
Silahkan cari contoh yang lain.
3. MERASA SANGAT RUGI JIKA KETINGGALAN KESEMPATAN UNTUK
BERIBADAH
عن نَافِعٌ قَالَ قِيلَ لاِبْنِ عُمَرَ إِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنْ تَبِعَ جَنَازَةً
فَلَهُ قِيرَاطٌ مِنَ الأَجْرِ ». فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ أَكْثَرَ عَلَيْنَا أَبُو هُرَيْرَةَ.
فَبَعَثَ إِلَى عَائِشَةَ فَسَأَلَهَا فَصَدَّقَتْ أَبَا هُرَيْرَةَ فَقَالَ ابْنُ
عُمَرَ لَقَدْ فَرَّطْنَا فِى قَرَارِيطَ كَثِيرَةٍ.
Artinya: “Nafi’ rahimaullah berkata: “Dikatakan kepada
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Aku Mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa
yang telah mengikuti jenazah maka baginya satu qirath (gunung) pahala.”
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
menyebutkan terlalu banyak untuk kita”, lalu beliau pergi menemui Aisyah
radhiyallahu ‘anha dan bertanya (tentang hadits) dan ternyata ‘Aisyah
membenarkan Abu Hurairah, maka Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sungguh,
kita telah melalaikan bergunung-gunung pahala yang sangat banyak.” HR. Muslim.
Berkata Ibnu Hajar rahimahullah:
وفيه دلالة على فضيلة بن عمر من حرصه على العلم وتاسفه على ما
فاته من العمل الصالح
Artinya: “Di dalam hadits ini menunjukkan keistimewaan
Ibnu Umar radhiyiallahu ‘anhuma dari keinginan kuat atas ilmu dan perasaan
merasa rugi atas apa yang tertinggal darinya berupa amal shalih.” Lihat kitab
Fath Al Bary.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - وَهَذَا حَدِيثُ قُتَيْبَةَ أَنَّ فُقَرَاءَ
الْمُهَاجِرِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ
الدُّثُورِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَى وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ. فَقَالَ « وَمَا ذَاكَ
». قَالُوا يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ
وَلاَ نَتَصَدَّقُ وَيُعْتِقُونَ وَلاَ نُعْتِقُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « أَفَلاَ أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ
بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلاَ يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلاَّ مَنْ صَنَعَ مِثْلَ
مَا صَنَعْتُمْ ». قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « تُسَبِّحُونَ وَتُكَبِّرُونَ
وَتَحْمَدُونَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ مَرَّةً ». قَالَ أَبُو
صَالِحٍ فَرَجَعَ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- فَقَالُوا سَمِعَ إِخْوَانُنَا أَهْلُ الأَمْوَالِ بِمَا فَعَلْنَا فَفَعَلُوا
مِثْلَهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ
مَنْ يَشَاءُ ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatakan
bahwa kaum miskin dari kaum fakir Muhajirin mendatangi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, mereka mengadu: “Orang-orang kaya mendapatkan derajat yang
tinggi dan nikmat yang abadi”, lalu Rasulullah bertanya: “Kenapa demikian?”,
orang-orang fakir berkata: “Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka
berpuasa sebagaimana mereka berpuasa, mereka bersedekah tapi kami tidak
bersedekah, mereka memerdekakan dan kami tidak memerdekakan”, maka rasulullah berkata:
“Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang kalian dengan akan menyamai orang
sebelum kalian dan mendahului orang setelah kalian dan tidak ada seorangpun
yang lebih utama daripada kalian kecuali seorang yang berbuat seperti apa yang
kalian perbuat.” Mereka berkata: “Tentu mau, wahai Rasulullah”, lalu beliau
bersabda: “Kalian ucapkan subhanallah, alhamdulillah dan allahu akbar setiap
akhir shalat sebanyak 33, 33, 33 kali”, Abu Shalih berkata: “Maka kaum
muhajirin kembali lagi kepada Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam, mereka
berkata: “Kawan-kawan kami dari orang yang banyak harta mendengar (bacaan kami)
maka mereka berbuat seperti apa yang kami kerjakan”, maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itulah kelebihan Allah yang Dia berikan
kepada siapa yang dikehendakinya.” HR. Bukhari dan Muslim.
LIHAT BAGAIMANA ORANG-ORANG FAKIR DARI KAUM MUHAJIRIN
MERASA RUGI KETIKA TIDAK MAMPU UNTUK BERSEDEKAH SEBAGAIMANA ORANG-ORANG KAYA.
Contoh:
- Merasa
rugi jika ketinggalan shalat berjamaah karena di dalamnya; ketinggalan pahala
pergi ke masjid yaitu satu langkah diganjar pahala, satu langkah dihapuskan
dosa, satu langkah diangkat derajat, ketinggalan pahala menjawab adzan yaitu
mendapatkan syafaat rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ketinggalan pahala
shalat qabliyyah yaitu mendapat sebuah rumah di dalam surga, ketinggalan
kesempatan berdoa antar adzan dan iqamah yang tidak ada penghalang antaranya
dengan Allah Ta’ala, ketinggalan pahala menunggu shalat yaitu didoakan oleh
para malaikat, ketinggalan pahala shalat berjamaah yaitu 27 derajat
dibandingkan shalat sendirian, ketinggalan pahala mendapatkan takbiratul ihram
imam yaitu terlepas dari dua sifat, sifat kemunafikan dan sifat siksa neraka.
Contoh lain…silahkan cari sendiri…
4. LAKUKAN SEGALA AKTIFITAS HIDUP DUNIA TUJUANNYA ADALAH
MASUK SURGA JAUH DARI API NERAKA
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ النَّبِىِّ -صلى
الله عليه وسلم- فِى سَفَرٍ فَأَصْبَحْتُ يَوْماً قَرِيباً مِنْهُ وَنَحْنُ نَسِيرُ
فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَخْبِرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِى
مِنَ النَّارِ . قَالَ « لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ
يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً وَتُقِيمُ
الصَّلاَةَ وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ - ثُمَّ
قَالَ - أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ
تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ ». ثُمَّ قَرَأَ قَوْلَهُ
تَعَالَى (تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ) حَتَّى بَلَغَ (يَعْمَلُونَ)
ثُمَّ قَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ
». فَقُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « رَأْسُ الأَمْرِ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ - ثُمَّ قَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمِلاَكِ ذَلِكَ
كُلِّهِ ». فَقُلْتُ لَهُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ.
فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ فَقَالَ « كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا ». فَقُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ « ثَكِلَتْكَ
أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ عَلَى وُجُوهِهِمْ فِى النَّارِ - أَوْ
قَالَ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ - إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ ».
Artinya: “Mu’adz bin Jabal pernah berkata: “Aku pernah
bersama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam sebuah perjalanan,
suatu pagi aku dekat dengan beliau ketika itu kita lagi dalam perjalanan, lalu
aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, beritahukanlah kepadaku akan sebuah amalan
yang akan memasukkanku ke dalam surga da menjauhkanku dari neraka.” Beliau
menjawab: “Sungguh kamu telah bertanya tentang yang agung dan sesungguhnya hal
itu sangat mudah bagi siapa yang dimudahkan Allah atasnya, yaitu kamu
beribadahlah kepada Allah tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun,
mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, menunaikan
haji, kemudian beliau berkata: “Maukah aku tujukan kepada pintu-pintu
kebaikan?, puasa adalah benteng, sedekah akan menghapuskan dosa, dan shalat
seseorang pada malam hari…”. HR. Ahmad.
عن رَبِيعَةُ بْنُ كَعْبٍ الأَسْلَمِىُّ قَالَ كُنْتُ أَبِيتُ
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم- فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ
لِى « سَلْ ». فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِى الْجَنَّةِ. قَالَ « أَوَغَيْرَ
ذَلِكَ ». قُلْتُ هُوَ ذَاكَ. قَالَ « فَأَعِنِّى عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
».
Artinya: “Rabi’ah binKa’ab Al Asalamy radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
lalu aku datang membawa wudhu dan hajat, lalu beliau berkata: “Mintalah”, maka
akupun berkata: “Aku memohon kepadamu agar bisa bersamamu di dalam surga”,
beliau bertanya: “Adakah yang lain?”, aku berkata: “Itu saja”, beliau bersabda:
“Maka tolonglah aku atas dirimu dengan banyak sujud”. HR. Muslim.
LIHATLAH…BAGAIMANA PERMINTAAN MUADZ DAN RABI’AH
radhiyallahu 'anhuma YANG MENUNJUKKAN BAHWA ORIENTASI MEREKA ADALAH MASUK SURGA
JAUH DARI API NERAKA.
5. MENINGGALKAN SESUATU YANG TIDAK BERMANFAAT, TERUTAMA
TIDAK MANFAAT DI KEHIDUPAN AKHIRAT.
عنْ عَلِىِّ بْنِ حُسَيْنٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « إِنَّ مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكَهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
».
Artinya: “Ali bin Husain radhiyallahua ‘anhuma berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya termasuk
kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat
baginya.” HR. Tirmidzi.
Contoh:
- Jika
berkata-kata mendatangkan dosa, maka lebih baik diam
- Jika
keluar rumah mendatangkan dosa, maka lebih baik diam di dalam rumah kecuali
harus keluar rumah maka harus jaga pandangan dan seluruh anggota tubuh shingga
tidak mendatangkan dosa. Wallahu a’lam
Daftar Pustaka:
Ahmad Zainuddin Kamis, 17 Mei 2012 05:44 http://dakwahsunnah.com/artikel/aqidah/144-anda-seorang-muslim%E2%80%A6inilah-prinsip-hidup-anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar