Beradaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk
hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara
penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk
organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi
perubahan lingkungan. Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang
sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan
intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar
keterampilan makin tinggi. Jika kecerdasan atau intelegensi manusia itu
tinggi maka seseorang tersebut akan lebih cepat dan efektif didalam menentukan
strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu pula
sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan
lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi
masalah-masalah sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di dunia ini
tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam
arti luas.
. Organisme
yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
- memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
- mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
- mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
- bereproduksi.
- merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme
yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Jenis adaptasi
Adaptasi
terbagi atas tiga jenis yaitu:
- Adaptasi Morfologi
Adalah adaptasi yang meliputi bentuk
tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas.
·
Contoh
adaptasi Morfologi pada Manusia
o Kulit manusia akan menghitam jika
berada di tempat panas.
o Rambut-rambut halus yang berada di
kulit manusia akan berdiri jika suhu udara rendah.
o Rambut manusia akan beruban jika
sudah lansia.
·
Contoh
adaptasi Morfologi pada Hewan
o Bebek mempunyai selaput pada kakinya
karena dia mencari makan di tempat yang berair.
o Burung pelikan mempunyai paruh yang
berkantung agar dia bisa membawa makanan untuk anaknya.
o Harimau mempuinyai taring agar mudah
merobek mangsanya.
- Adaptasi Fisiologi
Adalah adaptasi yang meliputi fungsi
alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu
organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah
biak.
Adaptasi fisiologi ada yang bersifat
reversibel atau dapat kembali kekondisi awal. Contohnya, jika seseorang yang
biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang tinggi. Maka
akan terjadi perubahan fisiologi, yaitu meningkatnya jumlah butuir-butir sel
darah merah (eritrosit). Namun, jika orang tersebut kembali ke dataran, maka
secara perlahan jumlah eritrosit akan turun atau normal seperti semula.
·
Contoh
adaptasi Fisiologi pada Manusia :
o Jumlah sel darah merah orang yang
hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah
pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai
lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen
rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen.
o Ukuran jantung para atlet rata-rata
lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
o Saat kita mengeluarkan keringat
ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin karena panas
tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita
o Pada saat udara dingin, orang
cenderung lebih banyak mengeluarkan urine.
o Mata manusia dapat menyesuaikan
dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil
kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan
menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur
intensitas cahaya.
·
Contoh
adaptasi Fisiologi pada Hewan :
o Hewan ruminansia, misalnya sapi,
kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di dalam
saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk
mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase
maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
o Kucing, apabila hewan ini berteduh
kadar metabolisme badan kucing tersebut akan direndahkan supaya kadar
kehilangan air di dalam badan berkurang.
o Musang juga beradaptasi dengan cara
menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya daripada musuh. Kelenjar bau yang
dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya
o Teredo navalis, adalah mollusca yang
biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini
dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan
Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada
pada kayu yang menjadi makanannya.
o Berdasarkan jenis makanannya, hewan
dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor (pemakan tumbuhan),
serta omnivor (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut
terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan
enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai
sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada
usus karnivor.
o Ikan yang hidup di laut lebih
sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air
laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan
cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus
dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit
mengeluarkan urin. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak
mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam
yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung.
o Hewan onta yang punya kantung air di
punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam
jangka waktu yang lama.
o Burung hantu memiliki penglihatan
dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di
malam hari
o Anjing laut yang memiliki lapisan
lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh
tetap tertahan.
·
Contoh
adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan :
o Bau yang khas pada bunga dapat
mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis ini
menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat.
o Bunga Bromelia Merah dan beberapa
jenis Anggrek mampu menarik perhatian serangga penghisap madu, terutama lebah.
Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik serangga untuk mendekatinya.
Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga yang memiliki
kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap nektar bunga,
banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ketika mengunjungi
bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Saat itulah penyerbukan
terjadi.
o Semak azela di Jepang, Ilalang,
Pohon Akasia, dan dapat mengeluarkan zat yang bersifat racun bagi hewan
herbivora. Oleh karena itu, hewan herbivora jadi enggan untuk mendekat, apalagi
memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada terhambatnya
pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di sekitarnya. Pohon
Mahoni juga menghasilkan zat racun. Tujuan Pohon Mahoni mengeluarkan zat racun
adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain dalam hal memperoleh
Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya ruang yang cukup,
Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.
- Adaptasi Tingkah Laku
Adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang
sesekali keluar ke permukaan untuk membuang udara, bunglon mengubah warna
kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi
Bagi
manusia, adaptasi itu sendiri lebih ke bagaimana agar dia bisa diterima di
suatu lingkungan baru tersebut. Kadang, saat proses adaptasi itu tersebut,
tidak jarang seseorang itu mengalami hambatan. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki sifat pendiam dan
pemalu, akan sulit untuk beradaptasi di lingkungan barunya karena mungkin dia
tertutup dan sulit untuk memulai komunikasi sehingga proses adaptasinya
terhambat. Bisa juga jika ada seseorang yang 'minderan'. Dia merasa minder
karena mungkin kekurangan yang dimilikinya sehingga dia sulit untuk bergaul
dengan orang-orang baru maupun lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang
cerewet biasanya lebih mudah untuk beradaptasi karena biasanya mereka “SKSD”
dengan orang-orang yang baru dikenalnya, tapi justru dialah yang memiliki
kemampuan beradaptasi yang baik. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur
hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak namun tidak
banyak orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang bagus.
Berikut
adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar kita bisa beradaptasi dengan baik
:
- Jangan Mau Menjadi Orang Biasa.
Sekarang saatnya Anda
mengubah pikiran yang terlalu sederhana dan umum agar menjadi pikiran yang
kreatif. Mulailah dengan menyikapi kehidupan Anda saat ini yang sedang menempuh
pendidikan, berilah makna pada perkuliahan Anda dan nikmatilah perkuliahan, bukan
sekedar menjalankannya. Anda bisa merasakan betapa kekuatan hadir bila kita
menyenangi pekerjaan kita (termasuk kuliah). Dengan demikian pekerjaan sesulit
apapun rasanya dapat terselesaikan atau paling tidak mendapatkan hasil yang
optimal.
- Menyerah Itu Bukan Pilihan.
Bagaimana dengan Anda?
Sudahkah Anda memiliki semangat pantang menyerah? Sudahkah Anda memiliki
kesabaran untuk tidak menyerah? Sudahkah Anda memiliki mental yang kuat untuk
bertahan dalam kesulitan? Jawaban Anda menjadi tidak penting. Yang penting
adalah Anda siap berubah untuk lebih lagi dari yang sekarang Anda miliki. Anda
lakukan, dan Anda yakini. Sekarang saatnya meningkatkan semua itu hingga
kesuksesan benar-benar dalam pelukan. Beberapa nilai yang dapat kita kembangkan
: Pertama, Kedisiplinan. Walaupun kedisiplinan terkesan kaku dan
tidak diinginkan serta dapat mengurangi kreativitas, tetapi disiplin tetap
harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Kedua, Kejujuran. Kejujuran
merupakan modal penting dalam kehidupan, baik sebagai professional, maupun
sebagai anggota masyarakat. Ketiga, Kerja keras. Untuk mendapatkan
pekerjaan tidak mudah dan menjadi mahasiswa pun tidak mudah. Untuk meraih
posisi ideal di masa depan, Anda harus berjuang dengan gigih dan terakhir
adalah Doa. Akhirnya seluruh nilai-nilai di atas tersebut belum lengkap
bila tidak diiringi dengan doa. Kita semua makhluk beragama, dan secara mental
kita memang membutuhkan kesejukan spiritual. Hal yang spiritual ini dapat
membuat kita semakin tenang; tidak lupa diri saat kita berhasil dan tidak
menjadi down pada saat keberuntungan tidak berpihak pada Anda.
- Sekarang Giliran Anda Berubah.
Kesuksesan seperti
layaknya sebuah antrian. Anda harus bersabar, Anda harus melangkah. Anda harus
memiliki waktu yang tepat untuk bergerak. Namun ada sesuatu yang tidak bisa
kita pungkiri. Untuk sukses lebih cepat dibanding dengan yang lain, Anda harus
bergerak lebih awal. Anda harus datang lebih awal dari yang lain, maka Anda
akan berada di depan, dan Anda hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat
dibanding yang lain. Namun, jika Anda menunda-nunda, bisa jadi Anda akan
kehabisan tiket kesuksesan itu. Pertanyaannya sekarang, apakah Anda ingin mulai
“mengantri” saat barisan itu sudah panjang, atau menjadi pengantri pertama?
Jangan tunggu lagi. Segera ambil posisi karena sekarang adalah giliran Anda,
sebelum orang lain mendahului.
- Bangun Perlaku yang Baik.
Berdasarkan penelitian
bahwa 80 % keberhasilan dalam berkarir ditentukan oleh kemampuan seseorang
dalam bersikap dan beradaptasi secara tepat dalam lingkungan kerjanya. Kalau
Anda merasa tingkah laku yang ditampilkan salah terus, lama kelamaan Anda pasti
jadi ragu-ragu membina hubungan dengan orang lain. Dengan begitu, berarti sikap
yang baik bagi diri Anda penting bukan? Bagaimana cara kita bersikap?
Anonim.
2016.kemapuan sosial bantu anak beradaptasi.Tersedia : http://www.psikologizone.com/kemampuan-sosial-bantu-anak-beradaptasi/065116810 (di akses pada 7 desember 2016)
Sobarna,dayen.2014.kemampuanadaptasi.Tersedia https://dayensobarna.wordpress.com/2014/10/19/kemampuan-adaptasi/ (di akses pada 7 desember 2016)
Muhammad,risman.2013.kemampuan beradaptasi. tersedia https://rismanmhmmd.wordpress.com/2013/10/21/kemampuan-beradaptasi/ (di
akses pada 7 desember 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar