Laman

Kamis, 09 November 2023

Pendidikan Anti Korupsi dan Kepemimpinan Moral: Menyusun Agenda Pendidikan untuk Membangun Kepemimpinan yang Berintegritas


 Diki Hermawan 

@B32-DIKI







Integritas adalah kualitas moral dan etika yang menggambarkan keselarasan antara tindakan dan nilai-nilai yang diyakini seseorang. Integritas dalam konteks pribadi didefinisikan sebagai kejujuran, ketulusan, dan konsekuensi dalam tindakan dan keputusan yang diambil. Integritas juga melibatkan kepercayaan, orang yang berintegritas dianggap dapat diandalkan, adil, dan dapat bertanggung jawab atas pilihan mereka.

            Kepemimpinan yang berintegritas adalah aspek penting dalam mengarahkan suatu masyarakat, organisasi, atau negara menuju kemajuan yang berkelanjutan. Integritas dalam kepemimpinan menekankan pada nilai-nilai moral, etika, dan prinsip-prinsip yang kuat, sehingga pemimpin dapat memberikan contoh yang baik bagi yang dipimpinnya. Agar masyarakat memiliki pemimpin yang berintegritas, penting untuk mengembangkan agenda pendidikan yang mendukung pembentukan karakter dan nilai-nilai ini sejak dini. Penyusunan agenda ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membentuk sikap kepemimpinan yang berintegritas. Berikut pada artikel ini akan dibahas mengenai penyusunan agenda pendidikan untuk membangun kepemimpinan yang berintegritas.

1.     Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Pendidikan karakter merupakan konsep yang semakin penting dalam dunia pendidikan di era globalisasi sekarang ini. Pendidikan karakter memiliki peran penting dalam membangun fondasi moral yang kuat, membentuk individu yang bertanggung jawab, membentuk sikap menghargai keragaman, meningkatkan kualitas kepemimpinan, menanggapi tantangan dan juga krisis moral. Melalui pendidikan karakter nilai-nilai moral, etika, dan sikap positif ditanamkan pada individu untuk membentuk karakter yang kuat dan bermakna.

Pendidikan karakter meliputi pendidikan kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, kerjasama, kedisiplinan, kesopanan, empati dan penerimaan daan keanekaragaman.

 

2.     Pengajaran Etika dan Moral

Etika dan moral memanglah sangat penting diterapkan dalam lingkungan kehidupan di masyarakat, terutama di dalam membangun kepemimpinan yang berintegritas, etika dan moral merupakan pondasi utamanya. Sebenarnya etika dan moral tidak terlalu jauh berbeda. Sama-sama berhubungan dengan perilaku benar dan salah. Namun etika mengacu pada aturan yang dijadikan pegangan oleh sekelompok orang yang berasal dari faktor eksternal, contoh kode-kode etik dan prinsip keagamaan, sementara moral lebih pada prinsip masing-masing individu yang berisikan nilai dan norma yang mengatur tingkah laku manusia dan bernilai benar atau salah. Ada beberapa contoh praktik pengajaran etika dan moral diantaranya yaitu: Pembelajaran kasus, diskusi kelas dan penilaian sikap tindakan.

 

3.     Kesadaran Tentang Dampak Tindakan

Pendidikan harus mengajarkan tentang dampak dari tindakan mereka terhadap diri mereka sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Ini akan membantu mereka memahami pentingnya bertindak dengan integritas dan bagaimana tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak tindakan sebelum mengambil tindakan dan bertanggung jawab atas dampak tindakan yang telah diambil. Contoh praktik pembelajaran kesadaran tentang dampak tindakan dapat dilakukan berupa diskuli kelas dan debat.

 

4.     Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah metode pembelajaran kerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan ini berfokus pada komunikasi, kerja sama, pembagian peran, dan interaksi antara anggota kelompok. Jika diterapkan dengan benar, pembelajaran kolaboratif dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun kepemimpinan yang berintegritas. Pembelajaran kolaboratif dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial, etika, dan nilai-nilai moral dalam kelompok, dan menjadikan pemimpin yang jujur, tanggung jawab dan perhatian terhadap kepentingan bersama. Hal ini lah yang mengakibatkan pembelajaran kolaboratif dikatakan sebagai alat yang kuat untuk membangun kepemimpinan yaang berintegritas.

            Menyusun agenda pendidikan yang mendukung pembangunan kepemimpinan yang berintegritas adalah langkah krusial dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang dapat diandalkan. Pendidikan dapat menghasilkan pemimpin masa depan yang memiliki integritas tinggi dengan menekankan pendidikan karakter, pengajaran etika dan moral, kesadaran tentang dampak tindakan, dan pembelajaran kolaboratif. Agenda pendidikan harus dievaluasi dan diperbarui secara teratur, karena pendekatan yang efektif dapat berubah seiring berjalannya waktu. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa metode pengajaran yang digunakan terus berubah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dunia yang berkembang. Agenda pendidikan yang kuat dan terus dievaluasi memungkinkan kita menghasilkan pemimpin yang dapat mengubah masyarakat dan dunia secara keseluruhan.


DAFTAR PUSTAKA

 

Apriono, D. (2013). PEMBELAJARAN KOLABORATIF: Suatu Landasan untuk Membangun Kebersamaan dan Keterampilan Kerjasama. Diklus, 17 (1), 292-303.

Arfa, A. M. (2023). MEMERANGI KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI: MEMBENTUK INTEGRITAS, KESADARAN, DAN KEMAMPUAN KRITIS DALAM MASYARAKAT. Jurnal Jendela Pengetahuan, 16 (2), 128-142.

Astariyani, N. L. G. (2017). ETIKA DAN MORAL DALAM PELAKSANAAN TRI DHARMA. Diakses dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3bc2ebabf30697fb1dfa6fb04181d7dd.pdf

Mahmudi, A. (2006). Pembelajaran Kolaboratif. Diakses dari

https://eprints.uny.ac.id/11996/1/PM%20-%2057%20Ali%20Mahmudi.pdf

Raharjo. Jayadiputra, E. Husnita, L. (2023). PENDIDIKAN KARAKTER (Membangun Generasi Unggul Berintegritas) (edisi pertama). Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar