KIMIA YANG ADA PADA TUBUH MANUSIA
Dalam tubuh manusia, ternyata banyak sekali
terdapat unsur-unsur kimia. Mari kita simak apa sajakah unsur-unsur tersebut
dan seberapa banyakkah mereka mengisi tubuh kita ?
• Oksigen (65%) dan Hidrogen (10%). Kedua unsur ini terdapat dalam air.
Hampir 60% tubuh manusia terisi oleh air, tidak salah jika oksigen mempunyai
persentase terbesar dibandingkan dengan unsur yang lainnya.• Karbon (18%) merupakan unsur terbanyak kedua setelah oksigen. Unsur ini merupakan unsur yang paling stabil.
• Nitrogen (3%) ditemukan dalam molekul organik, termasuk asam amino yang membentuk protein, dan asam nukleat yang membentuk DNA.
• Kalsium (1,5%) adalah mineral yang paling umum di tubuh manusia, hampir semuanya ditemukan dalam tulang dan gigi. Tubuh akan menarik kalsium dari tulang (masalah yang menyebabkan seperti osteoporosis) jika tidak cukup unsur dalam tubuh seseorang.
• Fosfor (1%) dapat ditemukan pada bagian tulang, tetapi juga terdapat dalam molekul ATP, yang menyediakan energi dalam sel untuk menjalankan reaksi kimia.
• Kalium (0,25%) adalah elektrolit penting (yang berarti membawa muatan dalam larutan). Kalium membantu mengatur detak jantung dan sangat penting bagi sinyal listrik di saraf.
• Sulfur (0,25%) dapat ditemukan dalam dua asam amino yang penting untuk memberikan protein.
• Natrium (0,15%) adalah elektrolit yang sangat vital bagi sinyal listrik di saraf. Natrium juga mengatur jumlah air dalam tubuh.
• Klor (0,15%) biasanya ditemukan di dalam tubuh sebagai ion negatif, yang disebut klorida. Elektrolit ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan.
• Magnesium (0,05%) merupakan unsur yang mempunyai peran penting dalam struktur kerangka dan otot.
• Besi (0,006%) merupakan unsur kunci dalam metabolisme (hampir semua makhluk hidup mengandung besi). Hal ini juga ditemukan dalam hemoglobin, yang merupakan pembawa oksigen dalam sel darah merah.
• Fluor (0,0037%) dapat ditemukan pada bagian gigi dan tulang.
• Seng (0,0032%) adalah unsur penting bagi semua bentuk kehidupan. Beberapa protein mengandung struktur yang disebut “jari seng” membantu untuk mengatur gen. Di negara berkembang, kekurangan seng telah dikenal sebagai penyebab dwarfisme.
• Tembaga (0,0001%) merupakan unsur penting sebagai donor elektron dalam reaksi biologis. Tanpa cukup tembaga, besi tidak akan berfungsi dengan baik dalam tubuh.
• Yodium (0.000016%) diperlukan untuk membuat hormon tiroid, yang mengatur tingkat metabolisme dan fungsi seluler lainnya. Kekurangan yodium dapat menyebabkan gondok dan kerusakan otak.
• Selenium (0.000019%) sangat penting untuk enzim tertentu, termasuk beberapa anti-oksidan.
• Kromium (0.0000024%) membantu mengatur kadar gula dengan berinteraksi dengan insulin.
• Mangan (0.000017%) sangat penting untuk enzim tertentu, khususnya mereka yang melindungi mitokondria, tempat di mana energi yang dapat digunakan dihasilkan di dalam sel dari oksidan berbahaya.
• Molibdenum (0.000013%) sangat penting untuk hampir semua bentuk kehidupan. Pada manusia, molibdenum berguna untuk mengubah belerang menjadi bentuk yang bermanfaat. Pada bakteri pengikat nitrogen, berguna untuk mengubah nitrogen menjadi bentuk yang bermanfaat.
Berikut ini adalah prakiraan jumlah dan macam unsur kimia
penyusun tubuh yang diperhitungkan berdasar kondisi tubuh seorang pria dengan
berat 70 kg.
ASPEK KIMIA
DALAM TUBUH
ASPEK KIMIA DALAM TUBUH MANUSIA
Senyawa kimia dalam jasad kehidupan
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai berbagai
molekul di dalam sel hidup dan organisme hidup, termasuk juga reaksi kimia yang
terjadi. Secara lebih formal, Murray dkk. (2003) mendefinisikan biokimia
sebagai “ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar kimia kehidupan”. Dalam hal
ini, menurut Bahasa Yunani, bios berarti kehidupan.
Sel sebagai pusat perhatian dalam biokimia
Mengingat sel merupakan unit struktural kehidupan, maka
biokimia memiliki definisi fungsional yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari
unsur-unsur kimia pembentuk sel hidup dan dengan reaksi serta proses yang
dijalaninya. Sebagai contoh, dinding sel yang tersusun atas molekul-molekul fosfolipid,
protein serta karbohidrat. Contoh lainnya adalah di dalam sitoplasma sel
terjadi pemecahan molekul glukosa menjadi piruvat untuk menghasilkan energi.
Yang lebih khusus lagi, di dalam mitokondria terjadi reaksi-reaksi metabolik di
antaranya siklus Krebs, oksidasi asam lemak, oksidasi piruvat, metabolism
asam-asam amino serta masih banyak lagi. Pendeknya, berbagai peristiwa
biokimiawi berhubungan dengan sel. Oleh karena itu cakupan biokimia sangat luas
meliputi biologi sel, biologi molekuler serta genetika molekuler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar