Selasa, 13 September 2016

JUJUR TERHADAP DIRI SENDIRI


JUJUR TERHADAP DIRI SENDIRI

Disusun Oleh : Muhammad Zaki Rahman.  Menurut Wikipedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Jujur
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama.
                Sedangkan, Jujur menurut Budaya Kerja Universitas Mercu Buana yaitu kelesarasan antara perkataan dan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku. Contohnya seperti bagi mahasiswa tidak mencotek saat melaksanakan ujian


Lalu, Apakah Anda Jujur Terhadap Diri Anda Sendiri ?
Emosi positif dan negatif tidak bisa berbaur di dalam pikiran. Salah satunya pasti lebih dominan. Anda harus memastikan bahwa pikiran Anda didominasi oleh pengaruh pikiran positif
– Napoleon Hill
Pada diri kita akan selalu kita dapatkan salah satunya atau mungkin kedua-duanya dalam intensitas yang berbeda-beda, yaitu pola-pola gagal dan pola-pola sukses. Kalau kita mendapatkan pada diri kita pola-pola sukses, ya tidak masalah. Namun akan lain jadinya jika kita mendapatkan pola-pola sukses. Jika hal terakhir ini yang terjadi maka biasanya segala sesuatu di luar diri kita yang akan sering disalahkan.
Tapi pernahkah Anda merenung bahwa apapun yang terjadi pada Anda, hanya Andalah penyebabnya. Pernahkah Anda mencoba masuk ke dalam diri Anda dan menyelami apa yang Anda pikirkan dan rasakan ketika mendapatkan sebuah pola-pola gagal. Maksud saya adalah bukan perasaan marah dan jengkel saja, tetapi selamilah lebih dalam lagi dan bersifat jujurlah terhadap diri Anda sendiri.
Bagaimana pun juga, hanya Anda yang dapat jujur terhadap diri Anda sendiri karena tidak seorang pun yang tahu apa yang Anda pikirkan dan rasakan. Berlaku jujur terhadap pikiran dan perasaan Anda sendiri merupakan batu loncatan yang dahsyat dalam melakukan pola-pola sukses.
Dengan berlaku jujur terhadap pikiran dan perasaan yang muncul, bukan tidak mungkin Anda akan mengetahui bahwa ada sesuatu dalam diri Anda yang percaya Anda tidak pantas mendapatkan kenaikan gaji, kesuksesan, kenaikan karir, hubungan yang romantis? Atau mungkin secara rasional Anda mengatakan bahwa Anda layak mendapatkan kenaikan gaji, mendapatkan kesuksesan, atau kenaikan karir, namun Anda merasa bahwa Anda tidak layak untuk mendapatkannya dengan berbagai alasan.
Atau mungkin sewaktu Anda kecil, ketika Anda mengutarakan kepada orang tua, keluarga, teman, atau guru bahwa Anda ingin menjadi orang yang hebat, Anda begitu luar biasa, Anda ingin sukses; mereka secara spontan mengejek Anda dan mengatakan bahwa Anda harus berhenti bermimpi dan realistis. Mereka mungkin tidak bermaksud untuk mengkritik Anda. Mereka mungkin ingin menunjukkan kepada Anda jalan yang “benar”. Mereka mungkin ingin memberitahu kepada Anda bahwa hidup ini haruslah “realistis”. Dan yang mereka katakan adalah sesuatu maksud baik kepada Anda, tapi hal itu justru menjadi program negatif kepada Anda.
Penting untuk Anda ketahui bahwa pikiran bawah sadar adalah reaktif, dalam pengertian ia hanya berespons terhadap impuls atau program atau perintah yang diberikan kepadanya. Program yang menentukan bagaimana ia berfungsi, berasal dari diri kita sendiri atau orang lain.
Jadi, dengan bersifat jujur terhadap diri sendiri, kita akan mudah mengetahui bahwa terdapat beberapa hal dalam diri kita yang tanpa sadar menarik hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan. Dengan mengetahuinya, kita akan jauh lebih mudah untuk memaafkan diri kita sendiri dan orang lain. Kita akan jauh lebih respek terhadap paradigma lain, dan kita menjadi lebih mudah untuk merubah diri kita ke arah yang lebih baik.
Seperti kata Napoleon Hill di atas, mungkin saja kita lebih sering di dominasi oleh pikiran dan emosi negatif, yang tanpa sadar memengaruhi perilaku kita dan menarik sebanyak mungkin segala sesuatu yang justru tidak kita harapkan. Oleh sebab itu, kita harus menggantinya dengan pikiran dan emosi positif agar lebih dominan dalam diri kita.
Kata Michael Losier, terdapat dua hal untuk mengetahui bahwa LoA bekerja dengan sangat positif kepada Anda. Dua hal itu adalah:
1. Merasakan perasaan positif. Kata Losier, ketika kita berhasil membuang keraguan kita, maka kita akan cenderung ikhlas dan merasa bahagia, yang biasanya ditandai dengan perasaan lega: “Ah, ini jauh lebih baik!”
2. Melihat bukti-bukti nyata dalam kehidupan bahwa apa yang kita harapkan betul-betul terwujud. Jika hal ini terjadi, ini membuktikan bahwa kita telah menghilangkan keraguan dan telah ikhlas.
Nah, dalam upaya kita untuk mencapai tujuan hidup dan meraih yang diinginkan dan diharapkan, tentunya akan melewati proses waktu yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Terkadang apa yang kita harapkan terwujud dengan segera, terkadang pula membutuhkan waktu yang agak lama.
Sesuatu yang pasti ketika apa yang kita harapkan agak lama terwujud adalah kita tetap berada pada point satu di atas, yaitu menjaga pikiran dan perasaan kita tetap positif. Jika hal ini yang kita lakukan, maka keadaan ini disebut dengan cobaan, dan hanya dengan bersabar menjaga kondisi pikiran dan perasaan tetap positif kita bisa meraih yang kita harapkan. Cobalah perhatikan sebuah petikan yang saya ambil dari Al-Qur’an:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Semuanya dari-Mu dan hanya kepada-Mu kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk QS 2:155-157.
Tapi, hal sebaliknya yang akan akan menimpa kita jika dalam waktu penantian akan sebuah harapan, kita berhenti untuk merasa positif dan bahagia, dan berpindah kepada keluhan dan menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Maka kondisi ini yang saya sebut sebagai penderitaan hidup. Sudah ndak mendapatkan harapan yang diharapkan, bahkan semakin mengeluh dan menyalahkan. Akan tetapi kita bisa memilih!


Cara Jujur Terhadap Diri Sendiri
Ø  Jangan Pernah Membohongi diri anda sendiri.
Setelah Anda memulai hal ini. Anda akan mulai menyakinkan diri sendiri dari setiap hal buruk yang anda lakukan tidak pernah keluar dari lingkaran yang telah anda buat. Tetap jujur pada diri sendiri yang hanya dimulai ketika anda berhenti berbohong pada diri sendiri
Ø  Pikirkan semua kebaikan yang akan anda dapat dengan menjadi jujur pada diri sendiri
Anda perlu memikirkan hal-hal baik yang akan datang dari itu. Anda juga harus membuat daftar dari segala sesuatunya. Penguatan positif ini akan membantu Anda ketika Anda mencoba untuk tetap jujur pada diri sendiri.
Ø  Buatlah daftar semua hal-hal yang terjadi karena anda tidak jujur pada diri sendiri
Anda tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama atau memiliki hal-hal buruk yang sama terjadi pada anda. Buatlah daftar dan Buat Pengingat pentingnya bersikap jujur terhadap diri sendiri
Ø  Berbicara dengan seseorang tentang hal itu jika anda tidak yakin
Anda harus berbicara dengan seseorang dalam kasus tersebut sehingga anda akan tahu apa yang anda lakukan. Jika anda tidak bisa mendapatkan bantuan professional. Anda selalu dapat memintaa bantuan dari anggota keluarga atau teman
Ø  Mulai benar-benar jujur dengan diri sendiri
Kadang-kadang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginan Anda untuk jujur dengan diri sendiri, tetapi anda perlu berat badan anda, emosi, dan sikap adalah segala sesuatu yang menyangkut kejujuran anda dalam diri anda. Jangan memendam emosi anda dan dengarkan pikiran anda lalu lakukan apa yang anda harus lakukan



Tanda Anda Sudah Tidak Jujur Pada Diri Sendiri
 Hidup tidak selalu merisaukan tentang penampilan diri sendiri dan khawatir tentang penilaian orang lain. Apa yang ada pada diri Anda tidak harus tergantung pada pemikiran orang lain, tetapi harus menjadi cerminan dari apa yang Anda kerjakan sendiri. Anda harus percaya pada diri Anda sendiri, dan Anda dapat melakukannya hanya jika Anda bisa jujur. Bila Anda tidak jujur, Anda tidak akan pernah mencapai kebahagiaan, tetapi Anda juga akan merasa sulit untuk tetap jujur kepada orang-orang di sekitar Anda dan akan terus bersembunyi di belakang penilaian orang lain. Tetap setia kepada diri sendiri adalah hal yang paling penting dalam menjalani kehidupan yang bahagia. Berikut adalah beberapa tanda-tanda bahwa Anda tidak jujur pada diri sendiri.
Menjadi jujur, meskipun itu menyakitkan adalah versi terbaik dari diri Anda sendiri. Ini adalah keputusan tetap yang harus Anda buat setiap hari, atau bahkan setiap kesempatan. Kadang-kadang Anda membuat keputusan yang buruk. Kadang-kadang Anda belajar. Kadang-kadang Anda jujur pada diri sendiri. Kadang-kadang Anda mengkhianati diri sejati Anda. Nah, berikut saya tuliskan tanda-tanda orang yang membohongi dirinya sendiri.
1. Menertawakan sesuatu yang tidak lucu hanya untuk ikut-ikutan
Kita semua melakukannya setidaknya sekali, tetapi semakin Anda melakukannya, semakin sulit menjadi tulus, karena Anda harus bertindak pura-pura ‘menyesuaikan diri’, padahal tidak sesuai dengan hati. Anda tidak secara alami menemukan sesuatu yang lucu tentang seseorang dan justru membohongi perasaan sendiri.

2. Memberi pujian palsu
Jangan memberikan pujian palsu hanya untuk disukai. Sakit hati yang ditimbulkan ketika kebenaran keluar dari pujian palsu jauh lebih melukai daripada mengatakan hal yang sejujurnya. Lebih baik memilih diam jika tidak dimintai pendapat, atau mengatakan secara halus bahwa itu kurang sesuai.
3. Berbohong tentang sesuatu hanya untuk menyenangkan orang lain
Kebohongan seolah-olah menjadi tempat berlindung yang aman, padahal sama sekali bukan tempat tinggal yang menentramkan. Salah satu kebohongan mengarah ke kebohongan yang lain sebelum Anda menyadarinya, Anda terus-menerus berada dalam jaringan kebohongan, dan akan menemukan kesulitan untuk menemukan kejujuran Anda sendiri.
4. Berpura-pura bahagia ketika Anda sengsara, atau sebaliknya
Cepat atau lambat kepura-puraan akan berakhir. Anda akan muak, marah, dan frustrasi pada diri Anda sendiri. Ada cara yang lebih baik, batasilah pergaulan dan kegiatan yang sekiranya menyebabkan membuat perasaan Anda sengsara dan kelilingi diri Anda hanya dengan orang-orang yang membuat Anda bahagia.
5. Menyembunyikan kata hati kecil Anda demi meraih simpati
Percayalah pada diri sendiri. Jangan masuk ke dalam beberapa kotak pemikiran orang lain. Jika Anda berpikir secara berbeda, maka jadikan itu sebagai opini jujur Anda. Kadang-kadang pendapat Anda ikut arus, kadang-kadang menentang, lain waktu kolot. Lupakan apa yang sedang digemari saat ini. Beri apresiasi untuk penilaian Anda sendiri berdasarkan pengamatan jujur.
6. Memaksa diri Anda untuk melakukan hal-hal yang tidak Anda sukai
Cukup katakan saja terus terang. Jika Anda melakukan hal itu dalam hubungan Anda, maka Anda merasa tertekan. Saatnya untuk mengatakan sebenarnya daripada Anda menderita di kemudian hari.
7. Anda terus-menerus mengubah pandangan Anda berdasarkan pandangan orang lain
Anda mungkin seorang idealis saat ini, tetapi karena berada ditengah-tengah orang yang suka menilai, akhirnya Anda berubah menjadi bunglon sesuai keinginan mereka. Ini tidak pernah bisa memberi kebaikan bagi pertumbuhan mental dan kepercayaan diri Anda.
Berbohong bukanlah sifat sejati Anda. Sikap berpura-pura tidak menjadikan Anda merasa baik. Mengarang omong kosong dan menyembunyikan diri sejati Anda, bukanlah hal yang membentuk identitas sejati Anda. Diri sejati Anda terdiri dari kualitas moral yang baik. Anda dapat memilih untuk menyinarinya, atau malah menyembunyikannya dalam kegelapan.
Apa pun yang Anda lakukan, jangan menyalahkan diri, apalagi mencaci-maki diri sendiri. Jangan lupa bahwa dibutuhkan keberanian untuk jujur pada siapa diri Anda di dunia yang terburu-buru menilai Anda. Mulai sekarang, Anda dapat mengumpulkan keberanian untuk menjadi diri sejati Anda jika Anda membuat pikiran Anda untuk melakukannya. Menjadi jujur pada diri sendiri adalah apa yang dirindukan hati dan jiwa. Menjadi jujur pada diri sendiri adalah satu-satunya cara untuk mencapai kedamaian batin. Menjadi jujur pada diri sendiri membuat Anda bebas dan melimpahkan Anda dengan sukacita dan kebahagiaan.


DAFTAR PUSTAKA :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar