JUJUR TERHADAP DIRI SENDIRI
Disusun Oleh : Muhammad Zaki
Rahman. Menurut Wikipedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Jujur
Jujur atau kejujuran mengacu pada
aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti
integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada
perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan,
perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil,
dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama.
Sedangkan,
Jujur menurut Budaya Kerja Universitas Mercu Buana yaitu kelesarasan antara
perkataan dan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku. Contohnya seperti bagi
mahasiswa tidak mencotek saat melaksanakan ujian
Lalu, Apakah Anda Jujur Terhadap Diri Anda Sendiri ?
Emosi positif dan negatif tidak bisa berbaur
di dalam pikiran. Salah satunya pasti lebih dominan. Anda harus memastikan
bahwa pikiran Anda didominasi oleh pengaruh pikiran positif
– Napoleon Hill
– Napoleon Hill
Pada diri kita akan selalu kita dapatkan
salah satunya atau mungkin kedua-duanya dalam intensitas yang berbeda-beda,
yaitu pola-pola gagal dan pola-pola sukses. Kalau kita mendapatkan pada diri
kita pola-pola sukses, ya tidak masalah. Namun akan lain jadinya jika kita
mendapatkan pola-pola sukses. Jika hal terakhir ini yang terjadi maka biasanya
segala sesuatu di luar diri kita yang akan sering disalahkan.
Tapi pernahkah Anda merenung bahwa apapun
yang terjadi pada Anda, hanya Andalah penyebabnya. Pernahkah Anda mencoba masuk
ke dalam diri Anda dan menyelami apa yang Anda pikirkan dan rasakan ketika
mendapatkan sebuah pola-pola gagal. Maksud saya adalah bukan perasaan marah dan
jengkel saja, tetapi selamilah lebih dalam lagi dan bersifat jujurlah terhadap
diri Anda sendiri.
Bagaimana pun juga, hanya Anda yang dapat
jujur terhadap diri Anda sendiri karena tidak seorang pun yang tahu apa yang
Anda pikirkan dan rasakan. Berlaku jujur terhadap pikiran dan perasaan Anda
sendiri merupakan batu loncatan yang dahsyat dalam melakukan pola-pola sukses.
Dengan berlaku jujur terhadap pikiran dan
perasaan yang muncul, bukan tidak mungkin Anda akan mengetahui bahwa ada
sesuatu dalam diri Anda yang percaya Anda tidak pantas mendapatkan kenaikan
gaji, kesuksesan, kenaikan karir, hubungan yang romantis? Atau mungkin secara
rasional Anda mengatakan bahwa Anda layak mendapatkan kenaikan gaji,
mendapatkan kesuksesan, atau kenaikan karir, namun Anda merasa bahwa Anda tidak
layak untuk mendapatkannya dengan berbagai alasan.
Atau mungkin sewaktu Anda kecil, ketika Anda
mengutarakan kepada orang tua, keluarga, teman, atau guru bahwa Anda ingin
menjadi orang yang hebat, Anda begitu luar biasa, Anda ingin sukses; mereka
secara spontan mengejek Anda dan mengatakan bahwa Anda harus berhenti bermimpi
dan realistis. Mereka mungkin tidak bermaksud untuk mengkritik Anda. Mereka
mungkin ingin menunjukkan kepada Anda jalan yang “benar”. Mereka mungkin ingin
memberitahu kepada Anda bahwa hidup ini haruslah “realistis”. Dan yang mereka
katakan adalah sesuatu maksud baik kepada Anda, tapi hal itu justru menjadi
program negatif kepada Anda.
Penting untuk Anda ketahui bahwa pikiran
bawah sadar adalah reaktif, dalam pengertian ia hanya berespons terhadap impuls
atau program atau perintah yang diberikan kepadanya. Program yang menentukan
bagaimana ia berfungsi, berasal dari diri kita sendiri atau orang lain.
Jadi, dengan bersifat jujur terhadap diri
sendiri, kita akan mudah mengetahui bahwa terdapat beberapa hal dalam diri kita
yang tanpa sadar menarik hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan. Dengan
mengetahuinya, kita akan jauh lebih mudah untuk memaafkan diri kita sendiri dan
orang lain. Kita akan jauh lebih respek terhadap paradigma lain, dan kita
menjadi lebih mudah untuk merubah diri kita ke arah yang lebih baik.
Seperti kata Napoleon Hill di atas, mungkin
saja kita lebih sering di dominasi oleh pikiran dan emosi negatif, yang tanpa
sadar memengaruhi perilaku kita dan menarik sebanyak mungkin segala sesuatu
yang justru tidak kita harapkan. Oleh sebab itu, kita harus menggantinya dengan
pikiran dan emosi positif agar lebih dominan dalam diri kita.
Kata Michael Losier, terdapat dua hal untuk
mengetahui bahwa LoA bekerja dengan sangat positif kepada Anda. Dua hal itu
adalah:
1. Merasakan perasaan positif. Kata Losier,
ketika kita berhasil membuang keraguan kita, maka kita akan cenderung ikhlas
dan merasa bahagia, yang biasanya ditandai dengan perasaan lega: “Ah, ini jauh
lebih baik!”
2. Melihat bukti-bukti nyata dalam kehidupan bahwa apa yang kita harapkan betul-betul terwujud. Jika hal ini terjadi, ini membuktikan bahwa kita telah menghilangkan keraguan dan telah ikhlas.
2. Melihat bukti-bukti nyata dalam kehidupan bahwa apa yang kita harapkan betul-betul terwujud. Jika hal ini terjadi, ini membuktikan bahwa kita telah menghilangkan keraguan dan telah ikhlas.
Nah, dalam upaya kita untuk mencapai tujuan
hidup dan meraih yang diinginkan dan diharapkan, tentunya akan melewati proses
waktu yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Terkadang apa yang kita harapkan
terwujud dengan segera, terkadang pula membutuhkan waktu yang agak lama.
Sesuatu yang pasti ketika apa yang kita
harapkan agak lama terwujud adalah kita tetap berada pada point satu di atas,
yaitu menjaga pikiran dan perasaan kita tetap positif. Jika hal ini yang kita
lakukan, maka keadaan ini disebut dengan cobaan, dan hanya dengan bersabar
menjaga kondisi pikiran dan perasaan tetap positif kita bisa meraih yang kita harapkan.
Cobalah perhatikan sebuah petikan yang saya ambil dari Al-Qur’an:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Semuanya dari-Mu dan hanya kepada-Mu kami
kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk QS
2:155-157.
Tapi, hal sebaliknya yang akan akan menimpa
kita jika dalam waktu penantian akan sebuah harapan, kita berhenti untuk merasa positif dan bahagia,
dan berpindah kepada keluhan dan menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan
Tuhan. Maka kondisi ini yang saya sebut sebagai penderitaan hidup. Sudah ndak
mendapatkan harapan yang diharapkan, bahkan semakin mengeluh dan menyalahkan.
Akan tetapi kita bisa memilih!
Cara
Jujur Terhadap Diri Sendiri
Ø Jangan Pernah Membohongi diri
anda sendiri.
Setelah Anda memulai hal ini.
Anda akan mulai menyakinkan diri sendiri dari setiap hal buruk yang anda
lakukan tidak pernah keluar dari lingkaran yang telah anda buat. Tetap jujur
pada diri sendiri yang hanya dimulai ketika anda berhenti berbohong pada diri
sendiri
Ø Pikirkan semua kebaikan yang akan
anda dapat dengan menjadi jujur pada diri sendiri
Anda perlu memikirkan hal-hal
baik yang akan datang dari itu. Anda juga harus membuat daftar dari segala
sesuatunya. Penguatan positif ini akan membantu Anda ketika Anda mencoba untuk
tetap jujur pada diri sendiri.
Ø Buatlah daftar semua hal-hal yang
terjadi karena anda tidak jujur pada diri sendiri
Anda tidak ingin mengulangi
kesalahan yang sama atau memiliki hal-hal buruk yang sama terjadi pada anda.
Buatlah daftar dan Buat Pengingat pentingnya bersikap jujur terhadap diri
sendiri
Ø Berbicara dengan seseorang
tentang hal itu jika anda tidak yakin
Anda harus berbicara dengan
seseorang dalam kasus tersebut sehingga anda akan tahu apa yang anda lakukan.
Jika anda tidak bisa mendapatkan bantuan professional. Anda selalu dapat
memintaa bantuan dari anggota keluarga atau teman
Ø Mulai benar-benar jujur dengan
diri sendiri
Kadang-kadang mungkin tidak
sepenuhnya sesuai dengan keinginan Anda untuk jujur dengan diri sendiri, tetapi
anda perlu berat badan anda, emosi, dan sikap adalah segala sesuatu yang
menyangkut kejujuran anda dalam diri anda. Jangan memendam emosi anda dan
dengarkan pikiran anda lalu lakukan apa yang anda harus lakukan
Tanda
Anda Sudah Tidak Jujur Pada Diri Sendiri
Hidup
tidak selalu merisaukan tentang penampilan diri sendiri dan khawatir tentang
penilaian orang lain. Apa yang ada pada diri Anda tidak harus tergantung pada
pemikiran orang lain, tetapi harus menjadi cerminan dari apa yang Anda kerjakan
sendiri. Anda harus percaya pada diri Anda sendiri, dan Anda dapat melakukannya
hanya jika Anda bisa jujur. Bila Anda tidak jujur, Anda tidak akan pernah
mencapai kebahagiaan, tetapi Anda juga akan merasa sulit untuk tetap jujur
kepada orang-orang di sekitar Anda dan akan terus bersembunyi di belakang
penilaian orang lain. Tetap setia kepada diri sendiri adalah hal yang paling
penting dalam menjalani kehidupan yang bahagia. Berikut adalah beberapa
tanda-tanda bahwa Anda tidak jujur pada diri sendiri.
Menjadi jujur, meskipun itu menyakitkan
adalah versi terbaik dari diri Anda sendiri. Ini adalah keputusan tetap yang
harus Anda buat setiap hari, atau bahkan setiap kesempatan. Kadang-kadang Anda
membuat keputusan yang buruk. Kadang-kadang Anda belajar. Kadang-kadang Anda
jujur pada diri sendiri. Kadang-kadang Anda mengkhianati diri sejati Anda. Nah,
berikut saya tuliskan tanda-tanda orang yang membohongi dirinya sendiri.
1. Menertawakan sesuatu yang
tidak lucu hanya untuk ikut-ikutan
Kita semua melakukannya
setidaknya sekali, tetapi semakin Anda melakukannya, semakin sulit menjadi
tulus, karena Anda harus bertindak pura-pura ‘menyesuaikan diri’, padahal tidak
sesuai dengan hati. Anda tidak secara alami menemukan sesuatu yang lucu tentang
seseorang dan justru membohongi perasaan sendiri.
2. Memberi pujian palsu
Jangan memberikan pujian palsu
hanya untuk disukai. Sakit hati yang ditimbulkan ketika kebenaran keluar dari
pujian palsu jauh lebih melukai daripada mengatakan hal yang sejujurnya. Lebih
baik memilih diam jika tidak dimintai pendapat, atau mengatakan secara halus
bahwa itu kurang sesuai.
3. Berbohong tentang sesuatu
hanya untuk menyenangkan orang lain
Kebohongan seolah-olah menjadi
tempat berlindung yang aman, padahal sama sekali bukan tempat tinggal yang
menentramkan. Salah satu kebohongan mengarah ke kebohongan yang lain sebelum
Anda menyadarinya, Anda terus-menerus berada dalam jaringan kebohongan, dan
akan menemukan kesulitan untuk menemukan kejujuran Anda sendiri.
4. Berpura-pura bahagia ketika
Anda sengsara, atau sebaliknya
Cepat atau lambat kepura-puraan
akan berakhir. Anda akan muak, marah, dan frustrasi pada diri Anda sendiri. Ada
cara yang lebih baik, batasilah pergaulan dan kegiatan yang sekiranya
menyebabkan membuat perasaan Anda sengsara dan kelilingi diri Anda hanya dengan
orang-orang yang membuat Anda bahagia.
5. Menyembunyikan kata hati kecil
Anda demi meraih simpati
Percayalah pada diri sendiri.
Jangan masuk ke dalam beberapa kotak pemikiran orang lain. Jika Anda berpikir
secara berbeda, maka jadikan itu sebagai opini jujur Anda. Kadang-kadang
pendapat Anda ikut arus, kadang-kadang menentang, lain waktu kolot. Lupakan apa
yang sedang digemari saat ini. Beri apresiasi untuk penilaian Anda sendiri
berdasarkan pengamatan jujur.
6. Memaksa diri Anda untuk melakukan
hal-hal yang tidak Anda sukai
Cukup katakan saja terus terang.
Jika Anda melakukan hal itu dalam hubungan Anda, maka Anda merasa tertekan.
Saatnya untuk mengatakan sebenarnya daripada Anda menderita di kemudian hari.
7. Anda terus-menerus mengubah
pandangan Anda berdasarkan pandangan orang lain
Anda mungkin seorang idealis saat
ini, tetapi karena berada ditengah-tengah orang yang suka menilai, akhirnya
Anda berubah menjadi bunglon sesuai keinginan mereka. Ini tidak pernah bisa
memberi kebaikan bagi pertumbuhan mental dan kepercayaan diri Anda.
Berbohong bukanlah sifat sejati
Anda. Sikap berpura-pura tidak menjadikan Anda merasa baik. Mengarang omong
kosong dan menyembunyikan diri sejati Anda, bukanlah hal yang membentuk
identitas sejati Anda. Diri sejati Anda terdiri dari kualitas moral yang baik.
Anda dapat memilih untuk menyinarinya, atau malah menyembunyikannya dalam
kegelapan.
Apa
pun yang Anda lakukan, jangan menyalahkan diri, apalagi mencaci-maki diri
sendiri. Jangan lupa bahwa dibutuhkan keberanian untuk jujur pada siapa diri
Anda di dunia yang terburu-buru menilai Anda. Mulai sekarang, Anda dapat
mengumpulkan keberanian untuk menjadi diri sejati Anda jika Anda membuat
pikiran Anda untuk melakukannya. Menjadi jujur pada diri sendiri adalah apa yang
dirindukan hati dan jiwa. Menjadi jujur pada diri sendiri adalah satu-satunya
cara untuk mencapai kedamaian batin. Menjadi jujur pada diri sendiri membuat
Anda bebas dan melimpahkan Anda dengan sukacita dan kebahagiaan.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar