Definisi Disiplin
Secara etimologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2003 : 268) disiplin adalah tata tertib di sekolah, kemiliteran, dan lain
sebagainya (ketaatan/kepatuhan terhadap tata tertib di sekolah).
Sedangkan pola asuh berarti bentuk atau sistem dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminologi, pola asuh anak adalah suatu pola atau sistem yang diterapkan dalam menjaga, merawat dan mendidik seorang anak yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif atau positif.
Sedangkan pola asuh berarti bentuk atau sistem dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminologi, pola asuh anak adalah suatu pola atau sistem yang diterapkan dalam menjaga, merawat dan mendidik seorang anak yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif atau positif.
Menurut James Drever dari sisi psikologis, disiplin
adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang
sesuai dengan hal-hal yang telah di atur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan
kata lain, disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang
muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan.
Menurut Pratt Fairshild dari sisi sosiologi, disiplin
terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin
sosial. Keduanya saling berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang
mempunyai sikap disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku
dan perbuatannya berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang
diterima dalam kelompok atau lingkup sosial masing-masing. Pengaturan tingkah
laku tersebut bisa diperoleh melalui jalur pendidikan dan pembelajaran.
Menurut John Macquarrie dari segi etika, disiplin
adalah suatu kemauan dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan
yang telah terangkai dengan tujuan tertentu.
Dari ketiga pendapat menurut para ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa Disiplin merupakan adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan dan
ketertiban. Disiplin itu termasuk kedalam dasar perilaku seseorang yang sangat
berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan
bersama dan untuk memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan
apapun, maka dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan
pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat
berkerja, tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari.
Macam-macam kedisiplinan
1. Disiplin Waktu
Disiplin dalam menggunakan waktu
berarti dapat menggunakan waktu dengan baik dan bermanfaat tanpa membuang waktu
dengan sia-sia. Waktu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan,
dengan adanya waktu dapat kita jadikan sebagai tolak ukur dalam mengertjakan
kegiatan di hari-hari kita. Orang inggris mengatakan “Time Is Money” (waktu
adalah uang), hal tersebut dapat kita pandang bahwa waktu merupakan suatu hal
yang sangat berguna dan terpenting daam kehidupan ini. Waktu merupakan emas
yang jika dijaga dengan sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat akan
membuahkan hasil yang bermanfaat pula. Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang
yang telah berhasil dalam mencapai kesuksesannya adalah orang-orang yang dapat
menhargai/menggunakan waktunya dengan sebaik mungkin, seteratur mungkin
sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang bermanfaat yang berujung pada
kesuksesan.
2. Disiplin Beribadah
Menurut
bahasa, ibadah berarti tunduk atau merendahkan diri kepada tuhan kita dengan
perasaan cinta kepadanya. Disiplin dalam beribadah dapat berarti berpegang
teguh dengan apa yang diajarkan oleh tuhan kita baik berupa perintah maupun
larangan. Kita hidup didunia bukan hanya sekedar mecari kesenangan saja
melainkan kita harus menyeimbangkan diri kita untuk beribadah. Dengan kita
dapat disiplin dalam beribadah hidup kita akan terasa teratur karena kita telah
berpegang teguh pada ajaran tuhan kita. Disiplin dalam beribadah dapat
dilakukan dengan cara melakukan ibadah sesuai dengan apa yang telah diajarkan,
tidak meninggalkan ibadah dan mampu mengatur ibadah kita dengan tepat pada
waktunya.
3. Disiplin Nasional
Negara adalah alat untuk memperjuangkan keinginan
bersama berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh para anggota atau warganegara
tersebut. Tanpa adanya masyarakat yang menjadi warganya, negara tidak akan
terwujud. Oleh karena itu masyarakat merupakan prasyarat untuk berdirinya suatu
Negara. Tujuan dibentuknya suatu negara adalahseluruh keinginan dan cita-cita
yang diidamkan oleh warga masyarakat dapat diwujudkan dan dapat dilaksanakan.
Disiplin
nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan
berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan
terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.
Dengan kita melakukan disiplin nasional
rasa pengabdian kita terhadap negara akan timbul. Disiplin nasional dapat
dilakukan dengan cara menaati aturan hukum yang berlaku dinegara kita tanpa
adanya paksaan dan dengan didorong oleh kesadaran sendiri. Terbentuknya sistem
perilaku demokrasi konstitusi yang efektif dan efisien
Manfaat Disiplin
1. Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Dengan
kita terbiasa disiplin itu berarti kita terbiasa taat dan patuh dalam
menjalankan peraturan yang berlaku dalam kehidupan kita. Dengan kita patuh
terhadap peraturan kita akan mudah untuk percaya kepada diri kita sendiri. Kedispilinan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri karena pada dasarnya disiplin mengajarkan
kita untuk bersikap bagaimana kita hidup dengan sistematis sesuai dengan aturan
atau panutan. Dengan itu kita dapat yakin pada diri kita bahwa apa yang kita
lakukan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku karena kita telah terbiasa
disiplin dalam menjalankan kehidupan kita.
2. Kehidupan Akan Teratur
Disiplin
mengajarkan kita bagaimana mengatur waktu dengan sebaik mungkin untuk melakukan
kegiatan dalam keseharian kita.dengan kita menanamkan sikap disiplin kita akan
menjalani semua kegiatan tersebut dengan teratur sesuai dengan waktu yang
tepat. Pada dasarnya manfaat utama dalam disiplin adalah agar kehidupan kita
menjadi teratur. Dengan kita terbiasa disiplin maka kita akan mempunyai pola
hidup yang teratur dan mampu mengelola waktu dengan baik.
3. Menumbuhkan rasa kepedulian
Dengan
disiplin rasa kepedulian kita akan tumbuh terutama untuk orang lain. Karena kita
berpegang teguh pada aturan yang berlaku kita akan terbiasa untuk menjalani
sebuah kegiatan yang dapat menghasilkan manfaat. Contoh kecilnya, kita dapat
melakukan gotong royong dalam lingkungan masyarakat. Itu berarti kita dapat
menumbuhkan sikap kepedulian kita untuk orang lain atau kepentingan bersama. Kita
juga akan memiliki intergritas, selain dapat memikul tangga jawab, kamu juga
mampu memecahkan masalah dengan baik, cepat dan mudah.
4. Menjadi Pribadi yang Peka
Dengan
disiplin Kita juga akan tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan
percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan diri kita untuk mengungkapkan
perasaan kepada orang lain, termasuk orang tua kita. Jadinya, kita akan mudah
menyelami perasaan orang lain juga.
Cara
Menanamkan Disiplin
Elizabeth B.
Hurlock (1997:93) mengemukakan bahwa cara-cara menanamkan disiplin dapat dibagi
menjadi tiga cara, yaitu:
1. Mendisiplinkan dengan Otoriter
Peraturan
dan pengaturan yang keras untuk memaksakan perilaku yang diinginkan menandai
semua jenis disiplin yang otoriter. Tekniknya mencakup hukuman yang berat bila
terjadi kegagalan memenuhi standar dan sedikit, atau sama sekali tidak adanya
persetujuan, pujian atau tanda-tanda penghargaan lainnya bila anak memenuhi
standar yang diharapkan.
2. Mendisiplinkan dengan Permisif
Disiplin
permisif sebenarnya berarti sedikit disiplin atau tidak disiplin.
Biasanya disiplin permisif tidak membimbing ke pola perilaku yang disetujui
secara sosial dan tidak menggunakan hukuman. Dalam hal ini tidak diberi
batas-batas atau kendala yang mengatur apa saja yang boleh dilakukan, mereka
diijinkan untuk mengambil keputusan sendiri dan berbuat sekehendak mereka
sendiri.
3. Mendisiplinkan dengan Demokratis
Metode
demokratis menggunakan menggunakan penjelasan, diskusi dan penalaran untuk
membantu anak mengerti mengapa perilaku tertentu diharapkan. Metode ini lebih
menekankan aspek edukatif dari disiplin daripada aspek hukuman. Disiplin
demokratis menggunkan hukuman dan penghargaan. Hukuman tidak pernah keras dan
biasanya tidak berbentuk hukuman badan.
Daftar Pustaka
Hurlock, Elizabeth. 1970. Perkembangan
Anak. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar