Jujur
adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Kajian tentang
sikap jujur berada dalam domain Psikologi Sosial.
Jujur dapat juga kita anggap sebagai sebuah sikap. Karena sikap jujur senantiasa berada dan lahir di dalam kelompok sosial atau masyarakat. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti dan makna dari kata jujur tersebut. Dengan memahami makna kata jujur ini maka mereka akan dapat menyikapi berbagai tindakan secara baik. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Indikator kearah itu sangat mudah ditemukan yakni masih saja banyak orang belum jujur jika dibandingkan dengan orang yang telah jujur.
Cara
Membiasakan Dan Menanamkan Diri Agar Selalu Jujur
Menerapakan
sikap jujur memang sulit tetapi itu telah menjadi tuntutan hidup, agar selalu
berada dijalan yang benar, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT. Adapun beberapa
cara agar selalu bersikap jujur.
“Carilah
teman yang jujur dan hindari teman yang buruk. Carilah lingkungan yang jujur
dan hindari lingkungan yang buruk. Ingat selalu dampak buruk dari ketidakjujuran.
Ingat kepada Allah”
Teman
memang tak selalu di dekat kita. Tetapi teman bisa mempengaruhi sikap dan
kepribadian kita. Seorang teman juga memegang faktor penting dalam menjaga
sikap. Jika teman kita baik, maka secara tidak langsung kita terpengaruh oleh
sikapnya yang baik. Bahkan teman yang baik tersebut akan mendorong kearah
perilaku yang baik. Jika kita berbuat kejelakan dihadapan seorang teman yang
baik tentunya kita akan merasa malu.
“Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan jadilah kalian
bersama orang-orang yang jujur.”
Dengan
hidup dilingkungan masyarakat yang baik dan kondusif, juga akan memberikan kita
suatu sikap hidup yang menuntut untuk selalu bersikap jujur. Selalu mengingat
dampak yang timbul disetiap perbuatan, tentunya kita akan selalu berhati-hati
dalam bertindak. Disetiap langkah kaki, disetiap gapaian tangan pasti ada
resiko yang menghadang. Entah itu kecil atau besar. Yang terakhir dan yang
terpenting ialah kita selalu mengingat kepada Allah SWT. Dengan begitu kita
selalu berpikir panjang saat ingin melakukan tindakan yang ada dampak positif
maupun negatif. Beberapa dasar.
“Jujurlah
kalian dan berpeganglah selalu dengan kejujuran, niscaya kalian termasuk
orang-orang yang jujur dan akan selamat dari kebinasaan, serta Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berikan kelapangan dan jalan keluar dalam berbagai urusan kalian”
Memulai Sikap Jujur
Memulai sikap jujur tentunya dari diri
sendiri sebelum mengajak orang lain untuk bersikap jujur. Dengan kesedaran dari
hati, pasti sikap jujur akan tertanam dalam diri secara cepat, yang didasari
niat yang ikhlas karena Allah SWT. Untuk diri kita sendiri bisa berubah menjadi
lebih baik.
Sikap jujur seharusnya dimulai sejak
kanak-kanak karena dengan semenjak kanak-kanak sikap jujur tersebut akan selalu
melekat pada diri seseorang tersebut, karena pada dasarnya sekap jujur itu
tumbuh dengan membiasakan diri yang dibekali rasa percaya diri dan tanpa ada
keraguan sedikit pun dari dalam diri.
Sikap kejujuran harus dikembangkan sejak
dini. Anak-anak kita sejak kecil harus kita didik untuk jujur dan bertanggung
jawab kepada dirinya sendiri. Orang tua harus menjadi teladan bagi
anak-anaknya. Orang tua tidak boleh menyogok guru agar anaknya yang tidak naik
kelas bisa naik kelas. Saya yakin bahwa tidak sedikit orang tua yang melakukan
itu, menyogok guru agar anak-anaknya bisa naik kelas. Tindakan seperti itu
memberikan contoh kepada anak bahwa uang dapat menyelesaikan segalanya. Sebuah
tindakan yang sangat tidak terpuji yang dilakukan oleh orang tua dan langsung
diserap ilmunya oleh anak-anak. Sangat disayangkan karena ilmu yang diserap itu
adalah ilmu sogok-menyogok, ilmu korupsi, buah dari sebuah ketidakjujuran.(1)
Namun jika sejak kanak-kanak ataupun
anak-anak bahkan sejak tadi belum ada sikap jujur maka, sesegeralah memulai
sikap dari sekarang atau detik ini juga. Namun bila tidak bisa sekarang dengan
sekejap mata, maka lakukan dengan secara perlahan-lahan, dikit demi sedikit dan
diterapkan sehari-hari. Dengan begitu sikap jujur dalam diri akan tumbuh dengan
secara perlahan dan bisa kemungkinan bisa menjadi kebiasaan yang tidak mudah
untuk hilang dari dalam diri.
Konsep
Diri Dan Jujur Dalam Diri Sendiri
Setiap orang perlu mengetahui dan memahami
dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah
seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam
menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai
konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga
atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan
bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat
merupakan faktor yang menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’ seseorang bukan
suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan,
pengalaman serta pengaruh lingkungan. Membentuk konsep diri yang benar untuk
terbebas dari ketidakjujuran pada diri sendiri. Beberapa hal itu adalah :
Tampil apa adanya
Tidak gengsian
Tidak memaksakan dirisendiri-dan-orang.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar