Tampilkan postingan dengan label @N21-MAY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @N21-MAY. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Desember 2019

ADIL









Oleh: MAY ROSE INDAH PRATIWI TEDJO
@N21-MAY




ABSTRAK
Kata “adil” bukan hal baru karena kata ini sudah sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dalam berbagai kegiatan. Sayangnya, kurangnya kesadaran masyarakat membuat sikap adil cenderung disepelekan. Adil adalah salah satu sikap mulia yang harus ditanamkan sejak dini. Bukan hanya dianjurkan secara agama, sikap adil ini juga penting dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang bersifat adil akan mendapatkan kepercayaan orang karena selalu bertindak sesuai kebenaran. Beberapa orang juga menilai bahwa perilaku adil merupakan sebuah cerminan dari konsistensi seseorang dalam bersikap. Selain itu, adil merupakan sebuah sifat wajib yang harus dimiliki oleh pemimpin. Tanpa adanya keadilan dari pemimpin, sebuah organisasi agar berjalan tidak seimbang. Akan terjadi banyak perselisihan di dalamnya. Bahkan, pemimpin seperti ini tidak akan mendapatkan kepercayaan masyarakat. Jadi, jika Anda bercita-cita ingin menjadi pemimpin belajarlah sikap adil terlebih dulu.

KATA KUNCI: ADIL


I. PENDAHULUAN
Secara umum, pengertian adil adalah suatu sikap jujur, tidak memihak kepada pihak tertentu serta bertindak objektif berdasarkan atas kebenaran yang umum. Secara bahasa, kata adil berasal dari bahasa arab yang artinya berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Dalam bersikap adil, manusia dituntut untuk tetap mempertimbangkan hak dan kewajiban setiap orang. Kalau dianalogikan, adil ini ibarat sebuah timbangan dengan berat beban yang sama di kedua sisinya sehingga seimbang (balance). Namun, bukan berarti adil itu harus sama. Jadi, seimbang yang dimaksud disini bukanlah memberikan sesuatu dengan porsi yang sama pada beberapa orang. Akan tetapi, dengan memperlakukan sesuai pada tempatnya tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi.


II. PERMASALAHAN
1. Apa definisi adil?
2. Apa saja jenis-jenis keadilan?
3. Apa manfaat dari bersikap adil?


III.PEMBAHASAN 
Pengertian Keadilan Menurut Para Ahli
  1. Aristoteles
Menurut Aristoteles, keadilan merupakan tindakan yang terletak di antara memberikan terlalu banyak atau pun terlalu sedikit. Dalam hal ini, Aristoteles menyatakan bahwa keadilan merupakan aktivitas memberikan sesuatu kepada orang lain (kewajiban) setara dengan apa yang kita dapatkan dari orang lain (hak).

  1. Thomas Hubbes
Menurut Thomas Hubbes, pengertian keadilan adalah setiap perbuatan yang dikatan adil. Keadilan hanya tercipta ketika apa yang dikerjakan telah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat atau pun disepakati sebelumnya.

  1. Plato
Menurut Plato, keadilan merupakan apa yang ada di luar kemampuan manusia biasa, yang mana kondisi ini hanya dapat tercapai dengan cara menjalankan hukum dan juga undang – undang yang dibuat oleh para ahli.

  1. Magnis Suseno
Menurut Magnis Suseno, keadilan dapat diartikan sebagai kondisi atau pun keadaan manusia yang diperlakukan dengan sama rata / setara, yang sebanding antara hak dan kewajiban nya masing – masing.

  1. W.J.S Poerwadarminto
Menurut W.J.S. Poerwadarminto, pengertian keadilan adalah suatu kondisi tidak berat sebelah atau pun seimbang, yang sepatutnya tidak diputuskan dengan cara yang sewenang – wenang.

  1. Notonegoro
Menurut Notonegoro, keadilan adalah suatu kondisi atau pun keadaan yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Jenis – jenis Keadilan Menurut Aristoteles
  1. Keadilan Distibutif
Keadilan distributif merupakan suatu perlakuan kepada seseorang yang disesuaikan dengan jasa – jasa yang telah dilakukan atau pun diperbuat nya. Dalam keadilan distributif, segala sesuatunya ditetapkan dengan mempertimbangkan apa – apa yang telah dilakukan seseorang jauh sebelum orang tersebut diadili.
  1. Keadilan Komunikatif
Keadilan komunikatif merupakan suatu perlakuan kepada seseorang yang tidak disesuaikan tanpa melihat apa yang telah dikerjakannya (jasa – jasa yang diperbuat nya). Dalam keadilan komunikatif, seseorang akan diadili tanpa mempertimbangkan berbagai macam jasa atau pun kegiatan yang pernah dilakukan sebelumnya.
  1. Keadilan Perbaikan
Keadilan perbaikan merupakan keadilan yang terjadi dan perlu ditegakkan setelah seseorang mencemarkan nama baik seseorang. Dalam keadilan perbaikan, orang yang diadili biasanya harus bisa mengembalikan nama baik orang yang telah tercemar nama baiknya melalui tindakan permohonan maaf dan juga tindakan publikasi.
  1. Keadilan Konvensional
Keadilan konvensional merupakan keadilan yang berlangsung ketika seseorang mematuhi peraturan atau pun undang – undang yang berlaku. Jenis keadilan ini merupakan keadilan yang digunakan dalam setiap perkara hukum pidana dan perdata.
  1. Keadilan Kodrat Alam
Keadilan kodrat alam merupakan keadilan yang ditegakkan dengan mengikuti peraturan  atau pun hukum alam.


Manfaat Bersikap Adil
1. Mencegah Perpecahan
2. Mempermudah Segala Urusan
3. Meminimalisir Kecemburuan Sosial

IV. KESIMPULAN
adil ini ibarat sebuah timbangan dengan berat beban yang sama di kedua sisinya sehingga seimbang (balance). Namun, bukan berarti adil itu harus sama. Jadi, seimbang yang dimaksud disini bukanlah memberikan sesuatu dengan porsi yang sama pada beberapa orang. Akan tetapi, dengan memperlakukan sesuai pada tempatnya tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi.


DAFTAR PUSTAKA
Adzikra, Ibrahim.  Pengertian Keadilan dan Jenis-jenisnya Menurut Para Ahli .
Maxmanroe. Pengertian Adil: Arti, Manfaat, Jenis, dan Contoh Sikap Adil.

Minggu, 08 Desember 2019

KERJASAMA








Oleh: MAY ROSE INDAH PRATIWI TEDJO
@N21-MAY


ABSTRAK
Di dalam suatu perusahaan maupun lembaga-lembaga, kerjasama tim sudah menjadi sebuah kebutuhan untuk bisa berhasil di dalam mencapai tujuan. Kerjasama sebuah tim akan menjadi dorongan yang akan menjadi energi ataupun motivasi bagi setiap individu yang tergabung di dalam sebuah tim kerja tersebut. Apabila sebuah kerjasama tim bisa berjalan dengan baik, maka kelancaran dalam berkomunikasi maupun rasa bertanggung jawab kepada setiap individu yang ada di dalam sebuah tim kerja akan bisa terbentuk.

KATA KUNCI: KERJA SAMA

I. PENDAHULUAN
Pengertian kerjasama adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan interaksi yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan. Kerjasama bisa terjadi ketika individu-individu yang bersangkutan mempunyai kepentingan dan kesadaran yang sama untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama.
II. PERMASALAHAN
1. Apa pengertian kerjasamai ?
2. Apa jenis-Jenis Kerjasama?
3. Bagaimana cara Kerjasama?
4. Apa Manfaat dari Kerjasama?

III.PEMBAHASAN 

Pengertian Kerjasama
kerjasama merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih agar dapat mencapai tujuan ataupun sasaran telah direncanakan dan disepakati secara bersama. 

Pengertian Kerjasama Menurut Para Ahli1. Pamudji

Menurut Pamudji, pengertian kerjasama adalah pekerjaan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan melibatkan interaksi antarindividu bekerja bersama sama sampai terwujud tujuan yang dinamis. Lebih lanjut ia berpendapat bahwa unsur utama kerjasama ada tiga yakni adanya individu individu, adanya interaksi dan adanya tujuan yang sama.

2. Charles H. Cooley

Seorang ahli bernama Charles H. Cooley berpendapat, kerjasama akan timbul jika orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama dan sekaligus memiliki pengetahuan yang cukup serta kesadaran atas diri sendiri untuk memenuhi kepentingan kepentingan tersebut.

3. Rosen

Menurut Rosen, pengertian kerjasama adalah sumber yang dianggap sangat efisien untuk kualitas pelayanan terutama dalam konteks kerjasama bidang ekonomi khususnya jual beli.

4. Thomson dan Perry

Menurut Thomson dan Perry, pengertian kerjasama adalah kegiatan yang mempunyai tingkatan berbeda dimulai dari tahapan koordinasi juga kooperasi sampai terjadinya kolaborasi dalam suatu kegiatan kerjasama.

5. Tangkilisan

Menurut Tangkilisan, pengertian kerjasama adalah sumber kekuatan yang muncul dalam sebuah organisasi sehingga bisa mempengaruhi keputusan juga tindakan organisasi.

Pengertian Kerjasama dalam Dunia Bisnis

Menurut BusinessDictionary, pengertian kerjasama adalah pengaturan kemitraan saling menguntungkan yang dilakukan secara sukarela oleh dua bidang usaha atau lebih. Kerjasama ini menjadi hal yang menguntungkan karena beberapa permasalahan menjadi lebih ringan. Selain itu, kerjasama tidak hanya soal mencari dana saja. Beberapa pebisnis lebih suka menjalin relasi yang menguntungkan dengan sesama kompetitor. Daripada bersaing yang akhirnya membuat stres, lebih baik saling melengkapi hal-hal yang tidak dimiliki. Terlebih saat darurat. Misalnya seorang suplier ikan. Ketika pada suatu hari ia kehabisan stok, ia bisa mencari ikan ke suplier lainnya.

Jenis-Jenis Kerjasama

Dalam dunia bisnis, setiap anggota yang tergabung dalam sebuah kerjasama harus berkontribusi baik ini dalam bentuk ide, dana, properti atau gabungannya. Karena ini digotong oleh beberapa bidang usaha tentu saja pembagian saham, hak-hak menejemen, liabilitas akan berbeda.

 1. Bagi Hasil

Ini adalah bentuk kerjasama bisnis yang paling sederhana. Dalam dunia kemitraan, sistem bagi hasil dan biasanya dilakukan oleh pelaku bisnis kecil. Misalnya kita mengajak teman, saudara atau sanak keluarga untuk menjadi pemodal. Pembagian hasil ini nantinya akan diatur bersama sesuai kesepakatan.

2. Membuat Peluang Usaha

Sistem ini biasa dikenal dengan Business Oportunity yang menawarkan keuntungan pada orang lain atau badan usaha yang menjalankannya. Misalnya seorang penulis yang menerbitkan buku, kemudian dia mengajak kerjasama seseorang untuk membantu menjualkannya.
Nanti keuntungannya akan dibagi oleh penulis buku dan pemasar. Cara ini hampir mirip dengan sistem waralaba.

3. Build, Operate and Transfer (BOT)

Jenis kerjasama ini umumnya dipakai di bisnis properti. Sistem BOT ini mengandalkan kemampuan seseorang untuk melobi pemilik tanah untuk diajak kerjasama. Biasanya tanahnya dioperasikan untuk membangun usaha dalam jangka waktu tertentu.
Di tahap selanjutnya, seseorang mengembalikan tanah tersebut kepada pemilik dan memberikan keuntungan sesuai dengan kesepakatan yang disetujui.

4. Joint Venture

Joint Venture adalah sistem patungan yang dilakukan oleh beberapa orang. Yang menguntungkan dari sistem ini adalah pembagian resiko. Selain itu, sistem joint venture ini juga termasuk dalam kegiatan pemodal asing dan ini juga sudah diatur oleh pemerinah. Tentu saja kerjasama ini sangat menguntungkan, antara lain:
·         Mendapatkan modal dari Asing
·         Mendapatkan lebih banyak pengalaman karena kita juga bisa mempelajari menejemen mereka
·         Bisa menembus pasar luar negeri
·         Akses pihak asing menembus sumber lokal jadi lebih mudah
·         Dengan menggunakan mitra lokal, pihak asing lebih mudah menjangkau pasar domestik

5. Merger

Secara sederhana, merger diartikan sebagai penggabungan dengan melibatkan dua perseroan atau lebih yang nanti melahirkan perseroan baru. Merger juga bisa disebut dengan akuisisi sebuah perusahaan untuk dikembangkan. Dalam hal ini, salah satu perusahaan akan tetap berdiri dan sisanya akan dilebur kedalam perusahaan tersebut.
Kebaikan sistem merger ini bisa melebur kompetitor dan menciptakan perusahaan yang baru namun lebih kuat dalam menghadapi persaingan pasar. Selain itu,tujuan utama merger adalah memperbesar modal dan mengembangkanjalur produksi.

6. Konsolidasi

Perbedaan antara merger dan konsolidasi adalah merger salah satu perusahaan masih berdiri dan melebur yang lain, sementara konsolidasi melebur dua atau lebih perusahaan dan melahirkan nama baru. Karena semua perusahaan sudah melebur, maka status hukumnya sudah hilang.

7. Waralaba atau Franchising

Waralaba ini adalah pemanfaatan kekayaan intelektual sebuah bidang usaha/ merk yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Sistem ini juga bisa dikatakan sebagai jalur pendistribusian terkahir kepada konsumen, namun pihak frenchisor memberikan hak pada pelaku bisnis untuk memakai nama, merk dan prosedur khasnya.

cara membuat kerjasama seperti berikut ini.
  1. Menentukan atau mempunyai Sebuah Tujuan
  2. Membuat pesan yang positif
  3. Menghargai pendapat dan juga kebiasaan rekan kerja
  4. Menyiapkan profil
  5. Selalu fokus kepada kualitas
  6. Menawarkan dan memberikan bantuan
  7. Menunjukan antusiasme
Manfaat Kerjasama
Adapun manfaat yang didapatkan dengan kerjasama, yaitu sebagai berikut :
  • Dapat mempererat ikatan kerjasama
  • Menumbuhkan sebuah semangat persatuan
  • Dengan Bekerjasama pekerjaan akan lebih cepat selesai
  • Dengan bekerjasama pekerjaan akan menjadi lebih ringan

IV. KESIMPULAN
kerjasama merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih agar dapat mencapai tujuan ataupun sasaran telah direncanakan dan disepakati secara bersama. 

DAFTAR PUSTAKA
Mughnifar, Ilham.2019. Pengertian Kerjasama, Manfaat, Bentuk, dan Contoh Kerjasama
Jonathan. Pengertian Kerjasama: Arti, Manfaat, dan Beberapa Bentuk Kerjasama
https://www.maxmanroe.com/pengertian-kerjasama.html

Senin, 02 Desember 2019

semangat dalam bekerja






Oleh: MAY ROSE INDAH PRATIWI TEDJO
@N21-MAY




ABSTRAK
semangat berhubungan dengan perasaan dan tindakan. Semangat adalah keadaan pikiran ketika batin tergerak untuk melakukan satu atau banyak tindakan. Jadi, semangat itu memiliki fungsi sebagai penggerak batin untuk bertidak. Seseorang yang memiliki semangat bagus, sikap dan perilakunya biasanya terlihat dinamis.Semangat kerja adalah sikap mental dari individu atau kelompok yang menunjukkan kegairahan untuk melaksanakan pekerjaannya sehingga mendorong untuk mampu bekerja sama dan dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya dengan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Semangat kerja harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya agar mereka dapat bekerja dengan baik dan effektif. Apabila dalam suatu instansi karyawan memiliki semangat kerja yang rendah ketika melaksanakan pekerjaannya maka instansi tersebut mengalami kerugian yang disebabkan karena karyawan tidak bekerja dengan seluruh kemampuan yang 2 dimiliki. Sebaliknya dengan semangat kerja yang tinggi dapat membantu meningkatkan produktifitas kerja karyawan dan memberikan hasil kerja yang optimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga tujuan instansi dapat tercapai.

KATA KUNCI: SEMANGAT

I. PENDAHULUAN
Semangat kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh sikap moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi semangat kerja diantaranya gaji, sistem pengupahan, kondisi kerja, insentif produksi, pendidikan, proses komunikasi dan lain sebagainya. Penyebab turunya semangat kerja oleh karyawan dikarenakan kurangnya gaji dan insetif yang diberikan perusahaan kepada karyawan, perusahaan tidak memberikan kesempatan kepada karyawan untuk maju, kurangnya perasaan aman untuk bekerja serta kurangnya fasilitas kerja didalam perusahaan.defenisi semangat kerja dari sudut pandang yang berbeda. Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal (Hasibuan,2008:152),Semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang-orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengerjar tujuan bersama. (Tohardi,2002:427)

II. PERMASALAHAN
1. Apa pengertian semangat?
2. Bagaimana caranya untuk menambah semangat ?
3. apa manfaat semangat?

III.PEMBAHASAN 
Definisi semangat kerja menurut para ahli:

Hasley (2001) menyatakan bahwa semangat kerja atau moral kerja itu adalah sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seorang karyawan untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak dan lebih tanpa menambah keletihan, yang menyebabkan karyawan dengan antusias ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha kelompok sekerjanya, dan membuat karyawan tidak mudah kena pengaruh dari luar, terutama dari orang-orang yang mendasarkan sasaran mereka itu atas tanggapan bahwa satu-satunya kepentingan pemimpin perusahaan itu terhadap dirinya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya darinya dan memberi sedikit mungkin.

Siswanto (2000, p.35), mendefinisikan semangat kerja sebagai keadaan psikologis seseorang. Semangat kerja dianggap sebagai keadaan psikologis yang baik bila semangat kerja tersebut menimbulkan kesenangan yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut Nitisemito (2002, p.56), definisi dari semangat kerja adalah kondisi seseorang yang menunjang dirinya untuk melakukan pekerjaan lebih cepat dan lebih baik di dalam sebuah perusahaan.


Manfaat Semangat dalam Bekerja
1. Pekerjaaan Akan Lebih Mudah
2. Mencapai Hasil yang Terbaik
3. Tidak Gampang Putus Asa
4. Memotivasi Orang Lain

Cara Menambah Semangat
Semangat yang melemah bisa ditambah dengan beberapa hal dibawah ini, diantaranya adalah :
  • Merasa HARUS bertindak
  • Keinginan untuk melakukan sesuatu yang bermakna bagi diri sendiri, keluarga, kerabat dan orang banyak serta alam semesta
  • Perasaan bertanggung jawab
  • Merasa peduli terhadap sesama, dan lain-lain

Cara Meningkatkan Semangat Kerja
a. Gaji atau upah yang cukup
b. Memenuhi kebutuhan rohani
c. Sesekali perlu menciptakan suasana yang santai
d. Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat
e. Berikan kesempatankepada mereka untuk maju
f. Pemberian insentif yang terarah
g. Fasilitas yang menyenangkan

IV. KESIMPULAN
Semangat adalah keadaan pikiran ketika batin tergerak untuk melakukan satu atau banyak tindakan. Jadi, semangat itu memiliki fungsi sebagai penggerak batin untuk bertidak. Seseorang yang memiliki semangat bagus, sikap dan perilakunya biasanya terlihat dinamis.Semangat kerja adalah sikap mental dari individu atau kelompok yang menunjukkan kegairahan untuk melaksanakan pekerjaannya sehingga mendorong untuk mampu bekerja sama dan dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya dengan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya

DAFTAR PUSTAKA
Ruslani. 2015. Pengertian tentang semangat.
Prakoso. 2007. Factor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja.
rahmayani. 2015. Latar belakang masalah semangat kerja.
Tri, Andry. 2018. Manfaat semangat.

Minggu, 24 November 2019

MENGENDALIKAN DIRI









Oleh: MAY ROSE INDAH PRATIWI TEDJO
@N21-MAY



ABSTRAK
Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri. Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.


KATA KUNCI: PENGENDALIAN DIRI

I. PENDAHULUAN
self control atau pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan. Pengendalian diri (self control) didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku. Pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. pengendalian diri sangat penting dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari – hari

II. PERMASALAHAN
1. Apa pengertian pengendalian diri ?
2. Apa contoh pengendalian diri ?
3. Bagaimana cara mengendalikan diri ?
4. apa faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian diri?
5. Apa jenis- jenis pengendalian diri?

III.PEMBAHASAN 
Pengertian menurut para ahli
·         Menurut Chalhoun dan Acocella (1990) mendefinisikan pengendalian diri (self-control) sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri.
·         Menurut Golfried dan Merbaum, mendefinisikan pengendalian diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsukuensi positif. Selain itu, pengendalian diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22).
·         Menurut Mahoney & Thoresen, pengendalian diri merupakan jalinan yang secara utuh (intergrative) yang dilakukam individu terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol diri tinggi sangat memerhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi.
·         Menurut Thoreson dan Mahoney menjelaskan bahwa ‟demi tujuan jangka panjang, dia sengaja menghindari melakukan perilaku yang biasa dikerjakan atau yang segera memuaskannya yang tersedia secara bebas baginya, tetapi malah menggantinya dengan perilaku yang kurang biasa atau menawarkan kesenangan dengan tidak segera‟.

·         Menurut Ronen (1993) menjabarkan bahwa “kendali diri merupakan proses yang terjadi ketika dalam situasi tanpa batasan dari lingkungan eksternal anak melakukan suatu jenis perilaku yang sebelumnya sedikit tidak mungkin muncul dibandingkan perilaku alternatif lainnya‟. Dapat pula diartikan sebagai proses yang dilakukan individu atas dasar kemauan dan pemikiran yang mereka miliki.

Berdasarkan konsep Averill, terdapat 3 jenis kemampuan mengendalikan diri yang meliputi 3 aspek:
1. Behavioral control

Kontrol perilaku merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated administrion) dan kemampuan memodifikasi stimulus (stimulis modifiability).
·         Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu yang ada di luar dirinya.
·         Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengatahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki di hadapi.

2.Cognitive control

Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan.
Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu memperoleh informasi dan melakukan penilaian.
·         Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan.
·         Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.

3. Decision control

Kontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang untuk memilih atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.
tiga jenis kualitas pengendalian diri, yaitu: 
·         Over control merupakan pengendalian diri yang dilakukan oleh individu secara berlebihan yang menyebabkan individu banyak menahan diri beraksi terhadap stimulus.
·         Under control merupakan suatu kecenderungan individu untuk melepaskan implus dengan bebas tanpa perhitungan yang masak.
·         Appropriate control merupakan pengendalian individu dalam upaya mengendalikan implus secara tepat.

 faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian diri, menurut Nur Ghufron dan Rini (2011:32):
·         Faktor internal. Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang maka, semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang itu dari diri individu.
·         Faktor eksternal ini diantaranya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga terutama orangtua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Bila orangtua menerapkan disiplin kepada anaknya sikap disiplin secara intens sejak dini, dan orangtua tetap konsisten terhadap semua konsekuensi yang dilakukan anak bila ia menyimpang dari yang sudah ditetapkan, maka sikap konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak dan kemudian akan menjadi kontrol diri baginya.

Contoh Sikap Pengendalian diri

1. Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga
a) mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
b) menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
c) selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.

2. Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan sekolah
a) tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung
b) menghindari perkataan yang menyakiti hati guru atau teman, dan
c) menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.

3. Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita
a) menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,
b) bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan, dan
c) tidak membuat keonaran di kampung.

Cara mengendalikan diri
     
1. Keseimbangan hidup
Ada tiga bidang kehidupan yang harus diseimbangkan oleh seseorang, yaitu: 1)kehidupan kerja; 2) kehidupan keluarga; dan 3) kehidupan pribadi. Keseimbangan di antara ketiga bidang tersebut dapat membuat seseorang hidup dalam keteraturan dan menjadi tanda bahwa orang itu dapat mengelola hidupnya.
2. Memahami diri sendiri
Pengaturan diri meliputi tindakan memahami cara yang Anda sukai untuk melakukan pekerjaan. Kalau Anda ingin mendapatkan manfaat maksimal dari kehidupan dan pekerjaan, Anda perlu memahami cara yang lebih disukai dalam bekerja. Dengan cara ini, Anda dapat mengatur diri sebaik - baiknya dan dapat memastikan bahwa apa yang Anda lakukan merupakan apa yang Anda inginkan.
3. Bersikap efektif
Untuk dapat mengatur diri secara efektif, Anda harus memutuskan apa yang ingin Anda raih. Berarti bahwa Anda harus mandiri dalam mendefinisikan tujuan dan menetapkan apa yang Anda kerjakan. Keadaan ini membuat Anda berhenti menerima tambahan tugas yang tidak mungkin dilakukan dan akan memastikan bahwa Anda mengonsentrasikan usaha Anda untuk hasil yang terbaik.
4. Memegang kepemimpinan
Untuk mengatur diri, Anda perlu memegang kepemimpinan atas diri Anda dan membuat segalanya menjadi kenyataan.
5. Bergaul dengan orang lain
Hampir semua aktivitas melibatkan Anda untuk bergaul dengan orang lain melalui banyak cara. Apa pun yang Anda lakukan, apakah Anda bekerja dengan orang lain atau bekerja sendiri, Anda perlu berhubungan dengan orang lain untuk mencapai tujuan Anda. Cara Anda bergaul akan berpengaruh dalam pengaturan diri Anda.
6. Hidup secara positif
Dengan memiliki filsafat yang dapat membuat Anda merasa cukup sejahtera, sangat menentukan cara yang Anda ambil untuk mengatur diri.

IV. KESIMPULAN
Pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. pengendalian diri sangat penting dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari – hari . Pada dasarnya pengendalian diri terdiri dari tiga unsur, yaitu : perkataan, pikiran dan perbuatan. Tiga unsur tersebut menjadi tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui seseorang dapat mengendalikan diri atau tidak. Unsur – unsur tersebut memiliki kaitan yang sangat erat. Seseorang yang dapat mengendalikan diri memiliki ciri dalam perkataannya sesuai dengan apa yang dipikirkannya dan tindak lanjut atau implementasi dari dua hal tersebut adalah tindakan atau perbuatan. Jadi, pentingnya pengendalian diri dalam kehidupan sehari – hari agar dalam kehidupan sosialnya manusia tidak saling merampas hak manusia lain, sehingga kehidupan sosial manusia akan berjalan dengan tenang dan damai.

DAFTAR PUSTAKA