Tampilkan postingan dengan label @A18-FAKHRIZAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @A18-FAKHRIZAL. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Desember 2016

pro aktif

Pengertian atau definisi proaktiv adalah orang yang relatif tidak terpengaruh oleh kekuatan situasi di sekitarnya, bahkan orang tersebut mampu mempengaruhi timbulnya perubahan dalam lingkungannya.
Orang dengan proaktivitas tinggi mampu mengidentifikasi kesempatan dan mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, menampakkan inisiatif dan mempertahankannya sampai perubahan yang bermakna terjadi. Lawan dari proaktif adalah pasif atau reaktif, yaitu orang yang cenderung untuk beradaptasi atau berkompromi dengan keadaan, daripada berusaha merubah dirinya untuk memberikan pengaruh positif pada situasi disekitarnya.

Ciri-ciri Individu Proaktif. Covey meringkas definisi dan pengertian tentang sifat proaktif dari para ahli diatas dengan menjelaskan tentang ciri-ciri individu proaktif (1995). ciri-ciri individu proaktif (dibandingkan dengan individu reaktif) setidaknya ada 5 (lima), yaitu :

1. Orang proaktif selalu bertanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana hati, conditioning, atau tekanan sosial yang diterima.

2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.

3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam ke luar (in side – out), yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.

4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip (principle centered) kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai (values) yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.

5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik manusianya” secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “four unique himant gifts” itu adalah Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will (kebebasan kehendak).

Bagaimana caranya ?

1.       Refeksi diri, dan tanyakan beberapa hal kepada diri sendiri:
Tugas seperti apa yang sering dan jarang Anda temui baik di kantor, rumah, atau sekolah?
Tugas seperti apa yang sering datang dalam jumlah banyak sekaligus?
Tugas seperti apa yang harus langsung dikerjakan ketika muncul?

2.       Cari tahu bagaimana cara Anda mengerjakan tugas tersebut secara efisien. Sebelum Anda dibuat sibuk dengan tugas-tugas tersebut dengan cara:
Buat sebuah rencana, prosedur, daftar pekerjaan, atau rutinitas untuk menyelesaikan tugas yang ada.
Kumpulkan informasi yang Anda perlukan untuk mengerjakan tugas tersebut, atau jika perlu cari informasi dari orang yang memberikan Anda tugas. Serap semua informasi dengan seksama, dan jika perlu catat.
Hapus langkah yang menurut Anda tidak perlu atau bisa dipersingkat pada proses pengerjaan sebuah tugas.

3.       Cegah masalah sebelum muncul. Ini berarti mencegah faktor kegagalan sebelum faktor tersebut muncul. Biasakan diri untuk melakukan pencegahan dan menyiapkan rencana cadangan.

4.       Kembangan pola pikir memecahkan masalah, bukan pola pikir mengeluh ketika ada masalah. Berikut caranya:
·         Identifikasi masalahnya (apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa?)
·         Tentukan apa yang harus terjadi atau dilakukan agar masalah itu teratasi, dan bagaimana cara Anda melakukannya.

5.       Lakukan tugas yang sepele dan tidak mendesak jauh sebelum waktu Anda sibuk. Dengan begitu, tugas-tugas kecil itu tidak akan mengganggu atau mengkhawatirkan Anda ketika Anda sedang sangat sibuk dan punya tugas yang lebih penting. Selain itu, hal-hal sepele dan mudah dilakukan seperti mengecek kondisi mobil tiap pagi, membeli bahan makanan, atau menyisihkan uang untuk tabungan bisa mencegah munculnya masalah yang lebih besar nanti.


Besar sekali manfaat yang kita dapatkan ika didalam dirik kita telah tertanam karakter praktif. Mungkin pada dirinya sudah ada walupun belum memenuhi semua kriteia proaktif.

SUMBER :


Adil

Menurut istilah Adil adalah memperlakukan atau melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak, tidak merugikan orang lain, memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tidak melebihi dan mengurangi antara sesama yang berhak dalam keadaan yang sama, menghukum orang bersalah atau melanggar hukum sesuai dengan tingkat kesalahan dan pelanggarannya, dan memutuskan perkara sesuai dengan seharusnya, serta menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang. Sifat dan sikap adil merupakan sifat yang teguh, kukuh dan tidak menunjukkan keberpihakan kepada seseorang atau golongan dalam suatu perkara, termasuk jika seseorang itu anggota keluarganya.
Nilai-nilai keadilan, tidak hanya berlaku di dunia peradilan tetapi juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan bersama, bermasyarakat dan berbangsa, harus dipraktekkan dari hari ke hari. Nilai-nilai keadilan mengandung makna bahwa dalam suatu kehidupan bersama bukanlah permainan untuk saling meniadakan. Artinya dalam mencapai berbagai keberhasilan hidup di bidang sosial-ekonomi, politik, pendidikan, budaya dan sebagainya tidak dicapai dengan mengorbankan orang lain.

Bersikap adil dibagi menjadi empat yaitu :

1.      Adil terhadap Allah yaitu menempatkan Allah dalam hati kita sesuai tempatnya Allah itu. Maksudnya adalah, Allah Pencipta kita, Allah Tuhan kita, Pada Allah kita seharusnya menghamba, maka kita hendaknya meletakkan Allah dalam hati kita benar-benar bahwa Allah adalah Tuhan kita, dan menghamba pada Nya. Sehingga kita akan melakukan apa apa yang diperintahkan Allah seperti melakukan shalat wajib dan meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.

2.      Adil terhadap diri sendiri. Adil terhadap diri sendiri berarti menempatkan diri kita pada tempatnya. Seperti  menjaga diri kita untuk konsisten tetap berbuat baik sehingga tidak menyengsarakan dirinya sendiri. Misalnya menjaga diri dari berbuat dosa dan hal-hal yang menghapus amal ibadah sehingga kelak tidak akan membuat diri kita disiksa di hari pembalasan.  Adil terhadap diri sendiri juga termasuk memperhatikan dan menyayangi diri sendiri seperti memakan makana yang halalan thoyyiban. Juga menjaga hati sehingga hatinya tidak kotor dan gelap.

3.      Adil terhadap orang lain. Adil terhadap orang lain berarti menempatkan orang lain pada tempatnya. Misalnya memperlakukan orang tua kita selayaknya yang harus dilakukan oleh anak seperti kita. Memeperlakukan musuhpun juga harus dengan keadilan meskipun kita dilarang untuk bermusuhan.

4.      Adil terhadap makhluk lain. Hal ini seperti tumbuhan, hewan, dan termasuk lingkungan. Seperti contohnya tidak menebang pohon sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya.

Banyak manfaat jika kita berlaku Adil di kehidupan sehari-hari :

A.    Terhadap kehidupan pribadi/diri sendiri
v  Hati terasa tenang
v  Hidup rukun dan aman
v  Di sukai banyak orang
v  Meningkatkan disiplin
v  Menimbulkan rasa sayang terhadap sesama
v  Memiliki sikap toleransi yang tinggi
v  Sopan dalam tutur kata

B.     Terhadap keluarga
v  Keluarga menjadi sejahtera dan harmonis
v  Jauh dari permusuhan sesama saudara
v  Tidak ada rasa iri hati dengan saudara
v  Disayangi keluarga dan saudara
v  Terjalinnya komunikasi dan hubungan dengan keluarga atau saudara

C.     Terhadap masyarakat
v  Disukai banyak orang
v  Terciptanyamasyarakat yang damai dan tentram
v  Tanggap terhadap masalah lingkungan
v  Terjalin hubungan baik dengan masyarakat
v  Jauh dari keributan dan pertengkaran
v  Memperbaiki hubungan dengan masyarakat


DAFTAR PUSTAKA




Qomsyatun, Gustini. Manfaat Sikap Perilaku Adil. 2015. [Online], tersedia: http://gustiniqomsyatun.blogspot.co.id/2015/11/manfaat-sikap-perilaku-adil.html?m=1. [diakses tanggal 18 Desember 2016].

Kerjasama Yuk

Pengertian Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain. Kerja sama dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama guna mencapai kepentingan mereka tersebut.
Adapun bentuk-bentuk kerja sama yang ada dalam masyarakat adalah sebagai 
Kerja sama merupakan sebuah bentuk dari interaksi social yang bersifat asosiatif yaitu hal ini di lakukan oleh dua orang atau lebih dimana mereka memiliki pandangan yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi bisa di katakan jika kerja sama di lakukan oleh kelompok atau perorangan untuk mencapai satu tujuan bersama. Kerja sama ini terjadi antara orientasi antar kelompok maupun grup.
Menurut Charles H. Cooley mengatakan bahwa kerja sama akan timbul jika seseorang atau kelompok yang sadar jika mereka memiliki kepentingan yang sama dan pada saat yang sama pula. Bagi mereka yang bekerja sama akan memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk memenuhi segala kepentingannya.
Kusnadi (2003) mengatakan bahwa berdasarkan penelitian kerja sama mempunyai beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut:
·         Kerja sama mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan dan peningkatan produktivitas.
·         Kerja sama mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien.
  • Kerja sama mendorong terciptanya sinergi sehingga biaya operasionalisasi akan menjadi semakin rendah yang menyebabkan kemampuan bersaing meningkat.
  • Kerja sama mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antarpihak terkait serta meningkatkan rasa kesetiakawanan.
  • Kerja sama menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat kelompok.
  • Kerja sama mendorong ikut serta memiliki situasi dan keadaan yang terjadi dilingkungannya, sehingga secara otomatis akan ikut menjaga dan melestarikan situasi dan kondisi yang telah baik.
Faktor-faktor pendorong bentuk kerjasama
Motivasi seseorang atau suatu kelompok melakukan kerja sama dengan pihak lain, dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini.

1) Orientasi perorangan terhadap kelompoknya sendiri yang meliputi arah, tujuan, atau kepentingan-kepentingan lain. Untuk mencapainya setiap anggota kelompok mengharapkan dan mengandalkan bantuan dari anggota kelompoknya. Misalnya kerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok.

2) Ancaman dari luar (musuh bersama) yang dapat mengancam ikatan kesetiaan atau persaudaraan yang secara tradisional dan institusional telah tertanam di setiap anggotam kelompoknya. Misal, adanya semangat membela tanah air dari setiap ancaman dan gangguan dari negara lain.

3) Rintangan dari luar. Untuk mencapai cita-cita kelompoknya kadang-kadang muncul kekecewaan atau rasa tidak puas karena apa yang diinginkan tidak tercapai. Hal inilah yang menimbulkan sifat agresif dan membutuhkan kerja sama di antara anggotanya.

4) Mencari keuntungan pribadi. Dalam kerja sama, seseorang kadang berharap mendapatkan keuntungan yang diinginkan, hal inilah yang mendorong untuk bekerja sama. Motivasi ini biasanya tidak baik sehingga terkadang dapat menimbulkan perpecahan.

5) Menolong orang lain. Kerja sama dilakukan semata-mata hanya untuk meringankan beban penderitaan orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun. Misalnya kerja sama mengumpulkan dana untuk korban bencana alam.

DAFTAR PUSTAKA
( Anonim ). 2016. Pengertian Kerjasama Manfaat dan Contohnya. http://artikel-az.com/pengertian-kerja-sama/

( Anonim ). 2015. Pengertian Kerjasama dan Bentuknya beserta Contoh-contohnya.http://www.berpendidikan.com/2015/06/pengertian-kerja-sama-dan-bentuknya-beserta-contohnya.html

Yuk bersemangat!

Tipe Pelaku Bersemangatadalah orang-orang periang dan spontan. Mereka penuh pesona, dipenuhi energi, dan pelaku-pelaku sesungguhnya. Mereka memiliki pemikiran dan pandangan yang jernih sekalipun sedang berada dalam situasi sulit. Ini membuat mereka dikenal sebagai pemecah masalah yang jitu. Kemampuan
mereka dalam menyerap dan memroses informasi sangat fenomenal. Tipe Pelaku Bersemangat juga memiliki kekuatan dalam pengamatan dan perasaan tajam saat berhadapan dengan orang lain. Mereka mudah memahami, jenaka, dan cerdas. Mereka memiliki kemampuan alami meyakinkan orang lain akan pandangan mereka. Tipe Pelaku Bersemangat hidup dalam kekinian dan membuat keputusan-keputusan spontan dari waktu ke waktu. Mereka senang bersama-sama dengan orang lain dan adalah pebincang yang perasa, riang, dan menghibur. Tidak masalah bagi mereka menjadi pusat keriaan dalam sebuah pesta dan mereka adalah tuan rumah yang baik, murah hati, dan trampil. Mereka tidak berlama-lama memikirkan konsekuensi; dengan cepat mereka menangkap seluruh fakta yang relevan, membuat keputusan pragmatis, lalu melaksanakan keputusan itu dengan penuh semangat. Jika suatu keputusan ternyata keliru di kemudian hari, mereka selalu dapat membuat rencana baru.

Cara Membuat Hidup Selalu Bersemangat

1. Ketahui apa yang benar-benar anda senangi
Melakukan sesuatu yang tidak kita senangi membuat kita enggan-engganan dalam bekerja. Sebaliknya melakukan hal kesenangan kita membuat kita bahkan lupa waktu, saking bersemangatnya. Betul kan? Kuncinya adalah lakukan apa yang anda senangi atau senangi apa yang anda lakukan.

2. Buat Visi dan Target Yang Jelas
Apakah anda punya target yang harus anda capai akhir tahun ini? Target, visi, goals, impian atau apapun istilahnya benar-benar alat untuk membakar semangat anda. Setiap kali anda kehilangan semangat, ingat impian terbesar anda.

3. Berkumpul dengan orang-orang yang dapat memotivasi anda
Seperti halnya dengan handphone, kita juga perlu untuk di cas. Hal ini sangat penting. Karena kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat sendiri. Kita perlu mendapat semangat tambahan dari orang – orang di sekeliling kita.

4. Kenali diri anda!
Anda harus bisa mengenali diri anda sendiri, Dan anda perlu tau hal – hal apa yang ada pada diri anda. Apa potensi diri anda, sisi – sisi positif apa yang ada pada diri anda dan sisi – sisi negatif apa yang ada pada diri anda. Sebab jika kita tau sisi kurang dan lebih yang ada pada diri kita, kita bisa tahu apa yang perlu kita butuhkan dan apa yang perlu di perbaiki.

5. Pelajari lebih banyak, pelajari lebih dalam
Mengapa kita tidak suka kepada sesuatu? Itu karena kita tidak tahu cukup banyak tentang sesuatu itu. Nah, jika anda ingin meningkatkan semangat hidup, pelajarilah lebih banyak hal-hal baru dan pelajari lebih dalam tentang sesuatu hal yang selama ini kurang menarik minat anda.

6. Dapatkan kata positif dari orang lain
Satu komentar positif dari orang lain akan sangat berharga untuk mengubah pandangan anda terhadap diri sendiri. Menurut, riset rata-rata seseorang mendapat kementar negatif 600% lebih banyak dari pada komentar positif. Kumpulkanlah sebanyak mungkin komentar positif untuk meningkatkan semangat hidup anda.

7. Tulislah targetan – targetan yang ingin anda capai
Buatlah minimal 100 targetan yang ingin anda capai pada kertas lalu tempelkan di tempat yang sering anda lihat, seperti dinding kamar anda. Nah buatlah sebuah komitmen bahwa anda harus bisa mencoret satu per satu targetan pada kertas yang anda tempel, jika anda telah mencapai targetan tersebut. Nanti anda akan bisa merasakan bahwa ternyata anda bisa mewujudkan hal – hal yang anda ingin kan. Dan pada akhirnya anda akan tersenyum bangga bahwa ternyata anda telah banyak mencoret targetan pada kertas yang anda tempel, yang menandakan bahwa anda telah mencapainya.

8. Tulislah Kata – kata Motivasi
 

Seperti halnya 100 targetan, anda juga perlu menuliskan kata – kata motivasi di tempat – tempat yang sering anda lihat seperti kamar dan buku catatan anda. Hal ini penting , karena bisa menambah motivasi dan semangat anda.

9. Publikasikan
 

Sekali orang lain tahu bahwa anda adalah orang yang penuh semangat, itu akan semakin memperkuat positioning diri anda sebagai orang yang penuh semangat. Dan anda benar-benar mendapatkan pengaruh besar. Atau dengan memotivasi dar memberi semangat ke orang lain. Karena seperti hanya ilmu, semangat juga jika di bagikan ke orang lain akan membuat orang yang memberti semangat akan bertambah semangat pula. Apalagi jika orang yang kita semangati itu jadi tambah semangat, maka kita pun akan semakin semangat.

10. Berfikirlah Bahawa Anda Bisa
 

Kekuatan pikiran itu sangatlah besar pengaruhnya pada diri seseorang. Ketika ia berfikir bahwa ia bisa maka kekuatan dorongan untuk bisa pun semakin besar. Karena apa yang akan terjadi pada diri anda bergantung apa yang anda pikirkan. Jika anda berfikir sulit maka akan sulit. Namun jika anda berfikir mudah, maka akan mudah.
Perlu di ingat bahwa gagal dan jatuh itu adalah hal yang biasa. Namun ketika anda jatuh dan gagal akan tetapi anda mau bangkit lagi, itulah hal yang luar biasa. Karena kesuksesan itu ialah tentang sebuah kesabaran dalam bertahan. Jangan pernah menyerah.

Semangat Dalam Pandangan ISLAM
Jadi seorang muslim harus bersemangat, karena dengan semangatlah semuanya menjadi maju dan berkembang. Bakar semangatmu, membara, dan berkobar sepanjang masa, agar Islam tetap jaya selalu dan selamanya.
 
Tujuh alasan mengapa kita bersemangat dalam Islam.
  1. Islam adalah agama yang benar. Sampai saat ini belum ada konsep yang menjelaskan tentang hidup, dan alasannya selain dari pada agama Islam.
  2. Islam telah ditemukan, sebagiannya sesuai dengan ilmu pengetahuan modren, ini menjadi tanda, bahwa Islam itu benar.
  3. Islam itu jika diamalkan memberikan hasil yang positif, seperti akhlak yang terpuji, cara pandang terhadapa kehidupan yang benar, dan sangat mengagumkan.
  4. Islam memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan modren, yang tidak dapat dipungkiri dalam sejarah, para ilmuwan muslim telah banyak memberikan sumbangan pada kemajuan dan renaisance di Eropa (Barat).
  5. Islam tidak mempunyai track record dalam sejarah sebagai agama tercela. Seperti pembantaian ummat manusia, pembunuhan ilmuwan tertentu dan sebagainya. Bandingkan dengan Kristen dimasa Eropa dalam abad kegelapan.
  6. Islam memberikan ketenangan bagi penganutnya dalam menjalani kehidupan. Setiap sholat dilakukan adalah ketenangan dari kegelisahan, stress, dan beban mental dari beratnya beban hidup. Setiap puasa yang dilakukan adalah ketenangan, setiap sedekah yang dilakukan adalah ketenangan dan sebagainya.
  7. Islam mempunyai konsep yang benar, konsep ketuhanan yang benar, konsep hidup yang benar, dan cara pandang yang benar.
Tujuh cara agar kita tetap semangat dalam Islam:
  1. Selalu lakukan sholat lima waktu di Masjid.
  2. Perbanyak Sedekah
  3. Berpuasa sunat, selain yang wajib pada bulan Ramadhan
  4. Bayar zakat, berkorban, dan mengamalkan sunnah-sunnah nabi.
  5. Baca Qur'an, sejarah perjuangan Islam, dan Hadis-hadis nabi.
  6. Berhaji, melakukan perjalanan ketempat-tempat bersejarah Islam.
  7. Tadabbur Alam, membaca fenomena alam yang terbentang, yang menambah ketakjuban kita pada yang maha pencipta Alam, yaitu Allah SWT.
Demikianlah agar kita tetap bersemangat dalam Islam semoga bermanfaat. Allahu a'lam. 

Daftar Pustaka

Pengendalian diri

Pengertian Pengendalian diri. self control atau pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan.

Pengendalian diri (self control) didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku.
Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.

Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.

Menurut Thoreson dan Mahoney menjelaskan bahwa ‟demi tujuan jangka panjang, dia sengaja menghindari melakukan perilaku yang biasa dikerjakan atau yang segera memuaskannya yang tersedia secara bebas baginya, tetapi malah menggantinya dengan perilaku yang kurang biasa atau menawarkan kesenangan dengan tidak segera‟.

Menurut Ronen (1993) menjabarkan bahwa “kendali diri merupakan proses yang terjadi ketika dalam situasi tanpa batasan dari lingkungan eksternal anak melakukan suatu jenis perilaku yang sebelumnya sedikit tidak mungkin muncul dibandingkan perilaku alternatif lainnya‟. Dapat pula diartikan sebagai proses yang dilakukan individu atas dasar kemauan dan pemikiran yang mereka miliki. Dengan kata lain, individu dapat  memunculkan  suatu  perilaku  positif  ketika  situasi  yang  ada memungkinkannya memunculkan perilaku yang negatif.

Pengendalian diri atau self control dapat pula diartikan sebagai ”perbuatan membina tekad untuk mendisiplinkan kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan dan mengarahkan energi untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus dikerjakan. Dengan memiliki pengendalian diri yang baik, individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya mereka perbuat.

Pengendalian diri dijabarkan sebagai “kemampuan seseorang melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dengan mendisiplinkan kemauan atau dorongan-dorongan dalam diri seseorang, serta menahan diri dengan sadar untuk bertindak guna mencapai hasil dan tujuan sesuai yang diinginkan”.

Maka dapat disimpulkan bahwa, pengendalian diri adalah tindakan mengendalikan atau mengarahkan tingkah laku seseorang, sebagai upaya pencegahan (preventif), sebagai suatu tindakan penundaan pemuasan kebutuhan, sebagai suatu keterampilan, keahlian, potensi, perbuatan untuk pembinaan tekad. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, maka pengendalian diri dalam penelitian ini memiliki maksud sebagai kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengarahkan dirinya mendekati tujuan yang diharapkan dengan jalan mendisiplinkan diri dan melakukan penundaan terhadap perilaku yang dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.


Cara mengendalikan emosi bagi diri sendiri
Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.

Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.

Menurut Thoreson dan Mahoney menjelaskan bahwa ‟demi tujuan jangka panjang, dia sengaja menghindari melakukan perilaku yang biasa dikerjakan atau yang segera memuaskannya yang tersedia secara bebas baginya, tetapi malah menggantinya dengan perilaku yang kurang biasa atau menawarkan kesenangan dengan tidak segera‟.

Menurut Ronen (1993) menjabarkan bahwa “kendali diri merupakan proses yang terjadi ketika dalam situasi tanpa batasan dari lingkungan eksternal anak melakukan suatu jenis perilaku yang sebelumnya sedikit tidak mungkin muncul dibandingkan perilaku alternatif lainnya‟. Dapat pula diartikan sebagai proses yang dilakukan individu atas dasar kemauan dan pemikiran yang mereka miliki. Dengan kata lain, individu dapat  memunculkan  suatu  perilaku  positif  ketika  situasi  yang  ada memungkinkannya memunculkan perilaku yang negatif.

Pengendalian diri atau self control dapat pula diartikan sebagai ”perbuatan membina tekad untuk mendisiplinkan kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan dan mengarahkan energi untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus dikerjakan. Dengan memiliki pengendalian diri yang baik, individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya mereka perbuat.

Pengendalian diri dijabarkan sebagai “kemampuan seseorang melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dengan mendisiplinkan kemauan atau dorongan-dorongan dalam diri seseorang, serta menahan diri dengan sadar untuk bertindak guna mencapai hasil dan tujuan sesuai yang diinginkan”.

Maka dapat disimpulkan bahwa, pengendalian diri adalah tindakan mengendalikan atau mengarahkan tingkah laku seseorang, sebagai upaya pencegahan (preventif), sebagai suatu tindakan penundaan pemuasan kebutuhan, sebagai suatu keterampilan, keahlian, potensi, perbuatan untuk pembinaan tekad. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, maka pengendalian diri dalam penelitian ini memiliki maksud sebagai kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengarahkan dirinya mendekati tujuan yang diharapkan dengan jalan mendisiplinkan diri dan melakukan penundaan terhadap perilaku yang dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Dikutip Dari Berbagai Sumber.
Artikel Pada Blog ini kami kutip dari berbagai sumber. Semoga Artikel Tentang Pengertian Pengendalian diri Dapat Bermanfaat Dan Apabila artikel ini berguna untuk anda silahkan copy paste dengan menyertakan Sumbernya. Kami Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada Kesalahan Dan Kekurangan Pada penulisan Artikel ini. Terima kasih atas perhatiannya. 

Daftar Pustaka

Dikutip Dari Berbagai Sumber.
Artikel Pada Blog ini kami kutip dari berbagai sumber. Semoga Artikel Tentang Pengertian Pengendalian diri Dapat Bermanfaat Dan Apabila artikel ini berguna untuk anda silahkan copy paste dengan menyertakan Sumbernya. Kami Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada Kesalahan Dan Kekurangan Pada penulisan Artikel ini. Terima kasih atas perhatiannya. 



mari mengambil resiko

     
Pengertian Pengambilan Resiko
Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI, wirausahawan merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.
Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko.
Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.[1]
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati. Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan resiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, balap mobil milik orang tuanya. Tetapi, contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olahraga beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arum jeram karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalam wirausaha yang juga penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.

B.       Berani mengambil resiko

Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (uknown). Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan akibat daripada resiko itu sangat tidak kita kehendaki, maka setiap orang akan bertindak sebgai risk manager, bukan karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubung resiko itu banyak ragamnya, dalam tahap ini akan dibahas terutama resiko yang dihadapi oleh business firm dan selanjutnya resiko yang dihadapi oleh keluarga. Beberapa jenis resiko:
1.      Objective risk                :      ialah resiko yang terjadi secara alami (nature) yang sama bagi semua orang dan cara mengatasinya pun sama.
2.      Subjective risk              :      adalah resiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat objective risk.
3.      Uncertainty                  :      adalah kesadaran orang akan adanya resiko dalam situasi tertentu, tetapi sulit untuk memperkirakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan terjadi. Tidak seperti halnya kemungkinan, ketidakpastian ini tidak dapat diukur dengan alat apa pun yang dapat diterima.
Reaksi terhadap resiko; adalah reaksi seseorang atau tindakan seorang dalam situasi yang tidak pasti. Reaksi ini antara lain disebabkan karena ketidakpastian ini. Reaksi orang terhadap resiko tidak sama, tergantung pada hal yang berikut:
a.       Jenis kelamin
b.      Pendidikan
c.       Umur
d.      Intelegensi
e.       Kondisi ekonomi
Kerugian potensial dalam sistem yang mengandung resiko dapat digolongkan ke dalam bidang: ekonomil, sosial, politik dan psikologi, fisik, legal atau kombinasi dari semuanya. Three Classes of Economic Risk:
1.      Pure speculative risk (A. H. Mowbray)
Pure risk terjadi bila kemungkinan rugi ada tetapi kemungkinan yang menguntungkan tidak ada. Contoh: kecelakaan pada mobil
Speculative risk, timbul bila kesempatan adanya rugi maupun untung (gain) sama-sama ada. Contoh: dalam ekspansi perusahaan.
2.      static or dynamic risk (A. H. Willet)
static risk, selalu dihubungkan dengan kerugian yang disebabkan irregular actionkarena peristiwa alam atau karena kesalahan dari human being (manusia). Statistic losses, biasanya menyebabkan kerugian pada masyarakat dalam periode tertentu dan pengaruhnya terhadap individual selalu berupa pure risk.
Dinamic risk, biasanya dihubungkan dengan perubahan kehendak manusia. Contoh: umpamanya ada perkembangan machinery dan organisasi.
3.      Fundamental or particular risk (C. A. Kulp)
Fundamental risk, adalah resiko yang dihubungkan dengan adanya uncertainty, ketidakcermatan, bencana alam. Particular risk, adalah resiko yang sifatnya personal yang kadang-kadang dapat dicegah, seperti kehilangan pekerjaan. Sedangkan fundamental risk.
Risk managemen procces terdiri dari lima langkah sebagai berikut:
1.      Harus adanya pembinaan prosedur dan komunikasi dalam organisasi secara baik, supaya dapat menyusun serta menemukan kemungkinan adanya resiko yang akan terjadi.
2.      Selalu melakukan identifikasi pada risk. Pengukuran kerugian ini mencakup:
a.       Penetapan probilitas pada kerubian yang akan terjadi
b.      Penetapan pengaruh terhadap aspej fiansial
c.       Kemampuan memperkirakan (predicting)
3.      Pengambilan keputusan (decision maker), keputusan mana yang diangga paling baik dan paling tepat untuk mengatasi masalah, dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a.       Avoiding the risk
b.      Reducng the loss
c.       Transfering the risk
d.      Retaining the risk internally (risk retention)
4.      Implementasi daripada metode yang sudah dipilih
5.      Evalusi terhadap keputusan yang telah diambil.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko menempatkan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau megambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung resiko ialah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.” Wirausaha ialah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan ketimbang usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau yang terlalu tinggi. Wirausaha akan menyukai resiko yang paling seimbang (moderat). Dengan demikian, keberanian untuk menanggung resiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik.
Bahwa pengambil resiko berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seorang kepada kemampuan sendiri, semakin besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan untuk mempengaruhi hasil dan keputusan. Dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang lain sebagai resiko. Oleh sebab itu, pengambil resiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan.
Dalam perusahaan besar, manajemen senior biasanya mengambil keputusan data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan dan anjungan komite. Informasi ini, biasanya telah dihimpun dengan cara yang baku, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan persoalan. Sebuah persoalan utama dapat dibagi-bagi sehingga sebagian daripadanya dapat dipecahkan dengan segera. Biasanya karena ada kebutuhan mendesak yang hasilnya cukup pasti. Biasanya keputusan dicapai melalui prosedur tetap, yang dimengerti dengan baik oleh manajemen, dan mungjin ini hasil musyawarah karena banyak orang yang bersedia memikul tanggung jawab pribadi atas keputusan tadi



C.      Mengambil Risiko dalam Peluang Usaha

Seorang wirausahawan adalah penentu risiko dan bukan penanggung risiko. Ducker mengatakan bahwa ketika wirausawan menetapkan sebuah keputusan, sudah memahami secara sadar risiko yanga bakal di hadapinya. Selanjutnya wirausaha tersebut akan memperkecil risiko - risiko itu. Dalam hal ini,penerapan inovasi dalam usaha merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya risiko. Dalam berwirausaha praktiknya penuh risiko. seperti adanya persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dijual,serta adanya resesi dan inflasi. Namun semua risiko tersebut dengan membuat keputusan dari segala macam segi, serta tidak lupa berlindung dan memohon pertulungan dari Tuhan Yang Maha Esa.

D.      Pengambilan Resiko Karakretistik Entrepreuner

Ada tujuh ciri-ciri seorag wirausahawan menurut Meredith ( 1996 ) adalah harus memiliki percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun. Sementara menurut Kuratko dan Hodgetts menyebutkan ada sembilan karakteristik dari entrepreneur, yaitu:
1.      Entrepreneur adalah pelaku
2.      Entrepreneur itu dilahirkan, bukan di buat atau diciptakan
3.      Entrepreneur selalu menjadi penemu atau pencipta sesuatu
4.      Entrepreneur adalah akademis
5.      Entrepreneur harus memenuhi the profile
6.      Kebutuhan entrepreneur adalah keberuntungan
7.      Ketidak tahuan merupakan keberuntungan bagi entepreniur
8.      Entrepreneur menginginkan keberhasilan dan pengalaman menyatakan tingkat kegagalan cukup tinggi
9.      Entrepreneur adalah seorang pengambil resiko
Wirausaha sukses harus cermat dalam mengkalkulasi resiko, Kecermatan, ketelitian, kehati-hatian merupakan suatu sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Penggabungan dari ketiga sifat diatas memberi dampak yang positif untuk kemajuan usaha dimasa datang. Seorang wirausaha harus bisa mengkalkulasikan hal-hal yang menghambat pada kemajuan usahanya, meskipun hal yang peling kecil sekalipun. Ia tidak boleh ceroboh dalam mengambil sikap maupun mengambil suatu keputusan, apalagi dianggap sepeleh, karena itu semua juga akan menghambat perkembangan bisnis dan juga harus tetap mengontrol emosi.
KESIMPULAN DAN PENUTUP

A.      Kesimpulan
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan. Beberapa jenis resiko:  Objective riskSubjective risk, Uncertainty. dan Risk managemen procces terdiri dari lima langkah sebagai berikut: Harus adanya pembinaan prosedur dan komunikasi dalam organisasi secara baik, Selalu melakukan identifikasi pada risk, Pengambilan keputusan (decision maker), Implementasi daripada metode yang sudah dipilih dan Evalusi terhadap keputusan yang telah diambil.
seorang wirausaha yang berani menanggung resiko ialah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.

B.       Penutup
Di bawah genggaman kuasa Allah swt. dan limpahan nikmat Nya yang tak terhingga, para penulis memanjatkan puji dan syukur dari lubuk jiwa ke hadirat Allah swt. yang telah memberi anugerah terindah kepada para penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul  “PENGAMBILAN RESIKO” tepat sebelum tiba waktu yang ditentukan.
Para penulis tentunya sudah berusaha maksimal dalam memanfaatkan  waktu untuk menuangkan segala pikiran dan pengetahuan ke dalam makalah ini. Para penulis tidak lupa memohon ampun kepada Allah swt. atas kesalahan-kesalahan kami dalam penulisan makalah ini. Dan tentunya, kritik dan saran sangat penulis harapkan, guna perbaikan di masa mendatang. Dan harapan para penulis, semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para penulis, teman-teman, masyarakat, dan semua pihak yang membacamakalah ini. Amien Ya Rabbal Alamin...


DAFTAR PUSTAKA


Alma, Bukhari a, Kewirausahaan , Bandung; Alfabeta, 2011
Shihab, Quraish , Tafsir al-Misbah Volume I, Jakarta: Lentera Hati, 2002
Suryana, Alm dan Bayu, Kartib,  Kewirausahaan pendekatan karakteristik wiraisahawan sukses Jakarta: kencana, 2010
Yunus, Muh. Islam dan Kewirausahaan Inovatif, UIN Malang Pers; Malang, 2008
http://menjadi-wirausaha.blogspot.com/2010/08/mengambil-risiko-dalam-peluang-usaha.html