@D09-Huda, @ProyekB01
Oleh : Muhammad Huda
Introspeksi adalah proses
individu melihat ke dalam dirinya dan menguji pikiran-pikiran,
perasaan-perasaan, dan motif-motifnya sendiri. Meskipun ini sangat bermanfaat,
ternyata jarang dilakukan.
Meskipun jarang berpikir mengenai diri sendiri, tentu saja kadang-kadang kita mengubah arah perhatian menyadari diri sendiri, terutama bila menghadapi situasi yang memicu kesadaran diri, misalnya bila kita sedang menghadapi masalah, melihat diri sendiri dalam cermin, dan sebagainya.
Meskipun jarang berpikir mengenai diri sendiri, tentu saja kadang-kadang kita mengubah arah perhatian menyadari diri sendiri, terutama bila menghadapi situasi yang memicu kesadaran diri, misalnya bila kita sedang menghadapi masalah, melihat diri sendiri dalam cermin, dan sebagainya.
Saya pernah berada di dalam
suatu situasi dimana saya merasa paling benar, tetapi menurut pandangan orang
lain saya itu salah, disitu saya merasa bingung padahal menurut saya apa yang
telah saya lakukan itu sudah benar. Namun karena saya berpikir bahwa saya lah
yang paling benar sehingga saya tidak meghiraukan orang lain. Kemudian saya
berpikir kembali, apa yang salah dengan diri saya? Perasaan apa yang saya
lakukan itu sudah benar, tetapi kok orang lain mengangap apa yang saya lakukan
itu salah. Di situ saya baru menyadari bahwa saya itu harus mengintrospeksi
diri saya terlebih dahulu sebelum melakukan suatu hal apapun.
Seperti dijelaskan oleh Aronson
dkk (2007) dalam bukunya Social Psychology, bila kita memusatkan perhatian pada
diri sendiri, kita menilai dan membandingkan perilaku kita saat itu dengan
standar internal dan nilai-nilai kita. Kita menjadi sadar diri, dalam arti
menjadi objektif, menilai diri kita sendiri melalui pengamatan.
Jadi, sebelum kita melakukan
sesuatu hal apapun alangkah baiknya kita mengintrospeksi diri kita terlebih
dahulu supaya apa yang kita lakukan dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan
orang lain.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar