Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang
dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang
akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu
keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Jenis-jenis
risiko yang umum di kenal dalam usaha asuransi antara lain meliputi:
• Risiko murni atau pure risk adastian terjadinya
suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu peluang merugi dan bukan
suatu peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu risiko yang bilamana
terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak
menimbulkan kerugan namun juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko ini
akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break event, contohnya adalah pencurian,
kecelakaan atau kebakaran.
• Risiko spekulatif atau speculative risk adalah
risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang
mengalami kerugian financial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini akibatnya
ada 3 macam: rugi, untung atau break event, contohnya adalah investasi saham di
bursa efek, membeli undian dan sebagainya.
• Risiko individu atau individual risk adalah
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya
risiko yang akan tibul bila kita memiliki rumah, mobil, melakukan investasi
usaha, atau menyewa apartemen. Risiko ini di bagi ke dalam tiga macam risiko,
yaitu:
Risiko pribadi atau personal risk, adalah risiko
yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang dalam memperoleh
keuntungan, cotohnya adalah mati muda, uzur, cacat fisik, dan kehilangan
pekerjaan.
Risiko harta atau property risk adalah risiko
terjadinya kerugian keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau harta.
Yaitu adanya peluang harta tersebut untuk hilang, di curi, atau rusak.
Kehilangan suatu harta dapat di bedakan menjadi dua jenis:
a)Kerugian langsung atau direct losses terjadi
apabila harta kita hilang atau rusak. Kerugian finansial terjadi karena kita
kehilangan nilai dari harta tersebut, uang yang kita investasikan di dalamnya
dan biaya yang di gunakan untuk menggantikannya.
b)Kerugian tidak langsung atau indirect losses
(consequential) adalah setiap kerugian yang terjadi akibat kerugian asal
(original losses). Contoh dari kerugian ini adalah kehancuran rumah karena
bencana alam sehingga kita harus mengeluarkan biaya untuk tempat tinggal
sementara dan renovasi rumah.
Risiko tanggung gugat atau liability risk adalah
risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat
kerugian atau lukanya pihak lain. Jika kita mennggung kerugian seseorang, maka
kita harus membayarnya, sehingga kerugian pihak lain menyebabkan kita mengalami
kerugian finansial. Contohnya adalah memberi ganti rugi kepada orang akibat
anda menabraknya.
Agar
berani mengambil risiko, paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal:
Pertama, berbaik sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang datang dari Allah
adalah bagian dari keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang
benar-benar menjadi cobaan maupun pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga
takdir buruk yang justru terjadi karena keteledoran manusia.
Bagi siapapun yang ingin menggapai impiannya, jika
dia berani berikhtiar, maka dia mesti yakin bahwa ikhtiarnya benar-benar berada
dalam naungan Allah, berada dalam ridha Allah. Keberanian untuk menerima hasil
dengan segala macam risiko yang ditimbulkannya termasuk berbaik sangka kepada
Allah. Nah, jika apa yang dia dapatkan kelak adalah satu di antara takdir Allah
Yang Maha Kuasa di atas segalanya, lantas alasan apalagi yang membuatnya tidak
semangat?
Kedua, yakin bahwa kesuksesan punya proses
Hampir tak ada kejadian yang tidak melalui proses.
Orang hidup saja melalui proses. Dilahirkan dan begitu seterusnya. Begitu juga
orang mati, dia mesti melalui sakaratul maut. Dan begitu seterusnya. Dalam
konteks yang lain, hampir tak ada yang mendapatkan kesuksesan tanpa usaha serta
tantangan yang bergulat di dalamnya.
Dengan demikian, jika seseorang ingin meraih impian
atau menggapai kesuksesan, maka dia mesti melalui proses atau
langkah-langkahnya. Dia harus percaya bahwa menggapai kesuksesan itu pasti
melalui langkah-langkah. Selain itu, kesuksesan juga butuh waktu pencapaian.
Kesuksesan tidak didapatkan seketika saja, dia butuh waktu yang kadang tak
sedikit. Jika langkah-langkah yang sudah tersusun mengalami kendala pencapaian,
maka itu pertanda impian tersebut butuh langkah-langkah baru yang lebih kreatif
dan fleksibel.
Ketiga, percaya bahwa semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi menjadikannya
sebagai sesuatu yang nyata atau mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko
tinggi. Satu hal yang mesti dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima
risiko. Mengapa? Karena tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak
berisiko. Risiko membangun bisnis adalah bangkrut atau rugi, risiko menjadi
penulis adalah ditolak penerbit, risiko menjadi aktivis literasi ditinggal
pembaca, risiko menjadi pemimpin adalah dihina, risiko menjadi pembalap adalah
tabrakan, risiko menjadi orang kaya adalah kemiskinan, risiko menjadi orang
jujur adalah pengasingan. Begitu seterusnya. Dengan adanya kesadaran bahwa
semuanya berisiko, seseorang akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia
juga akan berusaha sejak dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi ke depan. Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif
dalam melakoni kehidupannya.
Keempat, percaya diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap menerima hasil
akhir dari usaha maksimalnya. Apapun impiannya, jika perwujudannya dilalui
dengan langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun
hasilnya, itu adalah keberhasilan. Dia sangat percaya bahwa apa yang sudah
dilaluinya adalah satu perjuangan yang tak sia-sia. Dia sangat yakin akan
mendapatkan hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa yang diperolehnya adalah hasil
usaha dan pembuktian dari keringatnya sendiri. Dia bangga dengan hasil apapun
yang dia dapatkan dari usahanya.
Kelima, percaya akan peluang
Orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh
yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil
akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali
langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau
langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu
terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan. Bukankah Allah akan
memberi pertolongan kepada mereka yang bersungguh-sungguh?
Menanti hasil adalah aktivitas yang kadang
membutuhkan banyak tenaga. Kecemasan selalu menjadi selingan dominan di
dalamnya. Ya, itulah yang saya alami. Saya percaya Anda pernah mengalami apa
yang saya alami. Tapi dalam penantian yang dilapis kecemasan tersebut selalu
ada inspirasi yang hadir, termasuk untuk membuat tulisan sederhana sekalipun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2016). Risiko. [online]. Tersedia :
Kadir, syamsudin. (2012). Berani-mengambil-resiko. [online].
Tersedia :
https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar