Oleh: D26-Niko Prayoga
Bila ada pertanyaan, pekerjaan apa yang tidak
mengenakkan dan menyebalkan di dunia? Maka jawabannya yang tepat adalah
menunggu, menunggu dan menunggu. Saya yakin bahwa semua orang pasti
mengalaminya. Alasannya dengan berbagai macam misalnya macet,kesiangan,lupa
jadwal dan berbagai alasan-alasan yang lain. Pasti orang bilang alasan itu
karena tidak adanya sikap disiplin pada diri kita. Memang kalau kita lihat
permasalahan disiplin di Indonesia pernasalahan seperti ini sangat serius.
Seperti permasalahan dibawah ini:
Sering sekali kita mendengarkan masalah pegawai negeri
maupun pegawai swasta yang terlambat masuk ke kantor serta siswa dan guru
terlambat masuk ke sekolah yang dengan berbagai alasan. Permasalahan seperti ini sudah sering
diperbincangkan baik oleh media massa maupun oleh para aktivis. Fenomena
seperti itu sering sekali terjadi yang membuat pembangunan di Indonesia menjadi
terhambat.
Salah satunya pegawai negeri sipil yang seharusnya
memberikan pelayanan baik kepada masyarakat ini malah seringkali diperlihatkan
oleh media massa akibat ulahnya yang sering
melakukan pelanggaran seperti terlambat serta berada diluar kantor saat
jam kerja. Selain masalah disiplin yang terjadi pada pegawai negeri sipil
diantara lain besarnya jumlah PNS dan tingkat pertumbuhan yang tinggi dari
tahun ke tahun yang tidak dibarengin dengan kualitas dan ketidaksesuaian
kompetensi yang dimiliki,kesalahan penempatan dan ketidakjelasaan jalur karier
yang dapat ditempuh.
Dari permasalahan diatas saya mau mengungkapkan apa
penyebab permasalahan tersebut sering terjadi. Sebelum masuk ke pokok
permasalahan saya mau menjelaskan dulu pengertian disiplin.
Apa disiplin itu?
Menurut KBBI disiplin itu adalah ketaatan (kepatuhan)
kepada sesuatu peraturan (tata tertib dan sebagainya).
Disiplin adalah suatu sikap atau perilaku yang taat
serta patuh terhadap peraturan yang telah dibuat dengan disertai tanggung jawab
yang dilakukan dengan ikhlas tanpa paksaan dari pihak manapun.
Setelah kita mengetahui pengertian disiplin, selanjutnya
kita harus tau juga macam-m,
Dari penjelasan diatas saya mau berbagai cerita
tentang disiplin.
Saya berjanji
untuk bertemu dengan teman saya pada pukul 10.00. karena rumah saya jauh saya
berangkat dari rumah pukul 08.000 namun pada pukul 09.30 saya sudah sampai di
tempat yang dijanjikan. Karena kita sudah membuat komitmen jam 10 jadi saya
menunggu daripada saya terlambat karena saya sudah mempunyai niat tidak akan
membuat kecewa teman saya karena menunggu saya terlalu lama.
Islam juga memerintahkan umatnya untuk selalu
konsisten terhadap peraturan Allah yang telah ditetapkan sebgaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Huud ayat
112 yang artinya” Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampui
batas. Sesungguhnya Dia maha melihat apa yang kamu kerjakan”
berikut
macam-macam disiplin, menurut Davis & Newstrom (1995) dalam Ryanto Pratama(2015)
1.
Disiplin preventif
(preventive discipline)
2.
Disiplin korektif
3 3.
Disiplin Diri
4 4.
Disiplin Kelompok
Mau tau manfaat disiplin untuk anak?
Manfaat Mengajarkan Disiplin
pada Anak menurut Wijaya Roni(2011)
1. Menumbuhkan kepekaan.
2. Menumbuhkan kepedulian.
3. Mengajarkan keteraturan.
4. Menumbuhkan ketenangan.
5. Menumbuhkan sikap percaya diri.
6. Menumbuhkan kemandirian.
7. Menumbuhkan keakraban.
8. Membantu perkembangan otak.
9. Membantu anak yang “sulit”, misal anak yang hiperaktif, perkembangan
terlambat, atau temper tantrum.
10. Menumbuhkan kepatuhan.
Menurut Saputro Singgih Tego dan
Pardiman 2012 menyatakan bahwa
faktor terpenting yang mempengaruhi prestasi
belajar salah satunya adalah disiplin belajar, selain itu faktor lingkungan dan
teman sebaya juga mempengaruhi prestasi belajar.
Menurut Ida Anggriani 2012 menyatakan bawa
Pada dasarnya
banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisplinan karyawan suatu
organisasi, diantaranya:
1 1. Tujuan
dan kemampuan
2. Teladan
pimpinan
3 3.
Balas
jasa
4 4.
Keadilan
5 5. Pengawasan yang melekat
6 6. Sanksi
hukum
7. Ketegasan
8. Hubungan
kemanusiaan
Referensi
1. wijaya Roni 2011. 10
Manfaat Mengajarkan Anak Disiplin dalam http://ronywijaya.com /10-manfaat-mengajarkan-anak-disiplin/
2. Ryanto Pratama 2015. Macam-Macam Disiplin dalam http://disiplinryanto.blogspot.co.id/2015/06/macam-macam-disiplin.html
3. Ida Anggriani 2012. Faktor-FaktorYangMempengaruhi
Kedisplinan Karyawan. Jurnal Ilmiah Media
Infotama Vol 3, No 6 (2008) dalam d.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=25190
Tidak ada komentar:
Posting Komentar