Tampilkan postingan dengan label @A27-RINALDI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @A27-RINALDI. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Desember 2016

Sikap Proaktif




Proaktivitas adalah orang yang relatif tidak terpengaruh oleh kekuatan situasi di sekitarnya, bahkan orang tersebut mampu mempengaruhi timbulnya perubahan dalam lingkungannya.
Orang dengan proaktivitas tinggi mampu mengidentifikasi kesempatan dan mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, menampakkan inisiatif dan mempertahankannya sampai perubahan yang bermakna terjadi. Lawan dari proaktif adalah pasif atau reaktif, yaitu orang yang cenderung untuk beradaptasi atau berkompromi dengan keadaan, daripada berusaha merubah dirinya untuk memberikan pengaruh positif pada situasi disekitarnya.

Contoh sikap PROAKTIF :
  • Inisiatif (dalam arti tidak pasif menunggu perintah), untuk menyelesaikan pekerjaan atau masalah;
  • Kreatif (dalam arti mampu menciptakan cara kerja, metode baru atau mekanisme kerja baru, dsb,), dalam hal menghadapi permasalahan, pekerjaan atau situasi keseharian;
  • Aktif (senantiasa  sibuk mencari jalan atau cara untuk mempermudah penyelesaian pekerjaan atau masalah), dalam arti tidak hanya reaktif menunggu adanya pekerjaan atau masalah;
  • Responsif (bertindak atau berbuat sesuatu yang positif), terhadap pertanyaan dan permohonan pelanggan maupun masyarakat, perintah atasan atau atas timbulnya masalah yang dihadapi mereka;
  • Koordinatif (dalam arti tidak bekerja sendiri-sendiri), melainkan bekerja sejalan bersama dalam upaya mencapai tujuan bersama;
  • Kooperatif (saling menunjang dengan upaya memberikan bantuan kepada unit lainnya, di mana perlu), dengan maksud tercapainya tujuan bersama;
  • Produktif (dengan waktu, dana dan peralatan yang tersedia), mampu menciptakan hasil optimal.
Mengapa kita memerlukan sikap proaktif ini? Karena tidak ada kehidupan apapun yang tidak menghadapi kompetisi, selalu ada persaingan. Sehingga untuk memenangkan persaingan itu maka diperlukanlah sikap proaktif ini. Bersikap proaktif adalah bagaimana cara kita mengambil sikap terhadap segala sesuatu yang terjadi. Selain itu, bersikap proaktif juga merupakan cara kita mengendalikan sikap kita. Apabil kita sudah bisa bersikap proaktif terhadap segala sesuatu yang terjadi, maka hidup kita akan terkendali karena kita sudah bisa bertanggung jawab terhadap sikap kita sendiri.
Berikut adalah ciri – ciri orang kreatif :
1.       Tidak mudah tersinggung pada apa yang membuat pada sesuatu yang tidak sesuai.
2.       Bertanggung jawab terhadap tindakannya sendiri dan memilih berfikir sebelum bertindak.
3.       Orang – orang Proaktif adalah pelaku – pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain.
4.       Fokus pada hal – hal yangbisa mereka ubah
5.       Tidak menyalahkan keadaan ataupun kondisi lingkungan.
6.       Mampu mengambil keputusan yang tepat walaupun pada situasi yang sulit
7.       Mengunakan bahasa Proaktif. Contoh : aku bisa, aku akan, dll.
8.       Sadar bahawa mereka mampu merespon sesuai keinginannya.

Daftar Pustaka:
Hakim, Soleh. 2013. “Proaktif”. http://soleh-industri15.blogspot.co.id/2015/12/proaktif.html . 20 Desember 2016.
Anonim . 2013. “Bersikap Proaktif untuk Siapa”. http://lehmannsblog.com/bersikap-proaktif-untuk-siapa.html . 20 Desember 2016.
 

Pentingnya Berlaku Adil





Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.
Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama.

Dalil tentang Adil

Dalam Al-Qur'an Allah SWT. menyuruh kepada umat Islam berlaku adil. Hal itu disebutkan dalam QS. an-Nahl: 90.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ



Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.(QS. an-Nahl: 90.) 
Adil itu sifat mulia dan sikap yang lurus serta tidak terpengaruh oleh faktor keluarga, hubungan kasih sayang, karib kerabat, golongan, dan sebagainya. Sebagai pemimpin dan hakim hendaknya berlaku adil sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya: Dari Abdullah bin Auf, bersabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya Allah beserta para hakim selama hakim itu tidak curang. Apabila ia telah curang, Allah pun menjauh dari hakim itu dan mulailah setan menjadi teman yang erat bagi hakim itu." (HR- Tirmizi)

Macam-Macam Perilaku Adil Dalam Agama ISlam

Berlaku adil dapat diklasifikasikan kepada empat bagian, yaitu sebagai berikut. 
a. Berlaku adil kepada Allah SWT., yaitu menjadikan Allah SWT. sebagai satu-satunya Tuhan yang memiliki kesempurnaan.
b. Berlaku adil pada diri sendiri, yaitu menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar.
c. Berlaku adil kepada orang lain, yaitu menempatkan orang lain pada tempat yang sesuai, layak, benar, memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar serta tidak menyakiti serta merugikan orang lain.
d. Berlaku adil kepada makhluk lain, yaitu dapat memperlakukan makhluk Allah SWT. yang lain dengan layak sesuai syariat dan menjaga kelestariannya dengan merawat serta tidak merusaknya.

Manfaat Berprilaku  Adil
  1. Adil terhadap diri sendiri dapat meningkatkan ketakwaan kita
Jika kita adil terhadap diri sendiri, maka kita akan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, karena apa yang diajarkan Allah dan Rasulnya adalah sesuatu yang akan kita rasakan manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat. Karena “derajat manusia dihadapan Tuhannya adalah sama kecuali ketakwaannya.”
  1. Membuat hidup kita menjadi tenang
Adil juga menuntun kita untuk melakukan dan memenuhi hak dan kewajiban kita terhadap diri sendiri. Sehingga kita akan merasa aman karena telah melaksanakan  kewajiban dan  merupakan cara agar hati tengang.
  1. Membuat hidup kita lebih baik
Hal ini termasuk menempatkan diri kita pada tempat yang seharusnya. Misalnya kita berbakat di bidang politik, maka jika berlaku adil pada diri kita, maka kita akan meletakkan diri kita pada bidang politik. Begitupun jika kita mempunyai bakat dan minat pada melukis, maka jika kita adil, kita akan mengembangkan bakat dan minat kita pada melukis itu sendiri.  Sehingga membuat kita terarah (tau tujuan) dan membuat kita lebih baik.

Daftar Pustaka:
Tita, sari, M. 2016. “7 Keutamaan Adil Terhadap Diri Sendiri”. http://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-adil-terhadap-diri-sendiri . 20 Desember 2016.
Anonim. 2015. “Pengertian Dan Macam Adil Menurut Islam”. http://www.katapengertian.com/2015/12/pengertian-dan-macam-adil-menurut-islam.html . 20 Desember 2016
Anonim. 2015. “Adil”. https://id.wikipedia.org/wiki/Adil . 20 Desember 2016.