1. Pengertian Berkepribadian Menarik
Untuk membangun kepribadian menarik tidak sama dengan
merobah penampilan, karena jelas perbedaanya bahwa penampilan terlihat
sedangkan kepribadian tidak terlihat tapi bisa dirasakan oleh orang lain.
Caranya cukup dengan memperluas pergaulan, luangkan waktu untuk bergabung bareng
teman-teman, atau mengikuti acara-acara sosial, bepetualangan, camping atau
kegiatan yang benar-benar membuat kita lebih terbuka dari hari kemarin.
Kepribadian adalah sesuatu yang lebih bersifat internal namun dapat dilihat dan dirasakan orang lain. Salah satu faktor utama dalam pembentukan kepribadian yang menarik adalah HIDUP YANG MENARIK. Agar dapat memiliki kepribadian yang menarik, pertama-tama harus memiliki dan menjalani kehidupan yang menarik. Yang penuh dengan petualangan, pergaulan luas, pengalaman-pengalaman baru yang unik dan menyenangkan, harus menyukai dan menikmati hidup terlebih dahulu sebelum membuat orang lain tertarik ingin tahu tentang kehidupanmu. Kalau hidup hanya berputar-putar sekitar kampus atau kerjaan, lalu pulang ke rumah dan maen internet, Facebook, main video game berjam-jam, lalu setiap akhir minggu hanya diam di rumah dan tiduran atau nonton drama Korea seharian, tidak pernah jalan, bersenang-senang dengan teman-teman dan mencoba hal-hal baru, maka kemungkinan besar hidup itu tidak menarik dan membosankan.
Kepribadian adalah sesuatu yang lebih bersifat internal namun dapat dilihat dan dirasakan orang lain. Salah satu faktor utama dalam pembentukan kepribadian yang menarik adalah HIDUP YANG MENARIK. Agar dapat memiliki kepribadian yang menarik, pertama-tama harus memiliki dan menjalani kehidupan yang menarik. Yang penuh dengan petualangan, pergaulan luas, pengalaman-pengalaman baru yang unik dan menyenangkan, harus menyukai dan menikmati hidup terlebih dahulu sebelum membuat orang lain tertarik ingin tahu tentang kehidupanmu. Kalau hidup hanya berputar-putar sekitar kampus atau kerjaan, lalu pulang ke rumah dan maen internet, Facebook, main video game berjam-jam, lalu setiap akhir minggu hanya diam di rumah dan tiduran atau nonton drama Korea seharian, tidak pernah jalan, bersenang-senang dengan teman-teman dan mencoba hal-hal baru, maka kemungkinan besar hidup itu tidak menarik dan membosankan.
2. Cara Membentuk Pribadi Yang Menarik
kepribadian adalah hal yang dapat
Anda pelajari, Anda bentuk dan Anda kembangkan. Tak peduli siapapun dan
darimana saja Anda berasal, asalkan Anda ingin mengubahnya, Anda pasti bisa.
Lakukanlah hal-hal seperti ;
1. Membaca Buku tentang Pengembangan Kepribadian
Di toko-toko buku banyak bisa Anda dapatkan buku-buku
tentang pengembangan kepribadaian. Bacalah buku-buku sejenis yang sudah sangat
laris secara internasional maupun nasional. Buku-buku seperti How to Win
Friends-nya Dale Carnegie atau Buku 7 Habits-nya Stephen R. Covey adalah salah
satu buku rokemendasi dalam bidang pengembangan kepribadian. Bacalah!
2. Tekuni Hobi yang Menarik
Bermain game seharian di rumah atau di warnet adalah
salah satu jenis hobi yang tidak menarik. Selain tidak menarik bagi kesehatan
tubuh dan otak Anda, juga tidak menarik di mata wanita-wanita menarik. Kecuali
jika Anda tertarik dengan operator warnet tersebut. Tekunilah hobi-hobi seperti
basket, futsal atau golf jika Anda termasuk orang-orang yang mampu.
3. Bergaul dengan Teman yang Menarik
Carilah tempat-tempat dan teman-teman bergaul yang
menarik. Maka tingkat ketertarikan akan tertambah pada diri Anda. Anda dan
teman gaul Anda dihitung dalam satu kesatuan. Kami tidak menyarankan untuk
melupakan teman lama. Jika Anda menciptakan lingkungan yang menarik itu lebih
menarik ketimbang mencari lingkungan yang menarik. Kalau Anda tidak bisa, yah
tinggalkan!
4. Mengikuti Pelatihan Pengembangan Kepribadian
Jika kepribadian Anda sudah dalam tahap
hancur-hancurnya, sangat disarankan untuk mengikuti pelatihan pengembangan
kepribadian. Disana, Anda akan ditangani dan dimentori langsung oleh ahlinya.
3. Contoh Pribadi Yang Menarik
Seperti apa sih pribadi menarik dan
menyenangkan tersebut? Tentu saja untuk bisa menjadi pribadi yang menarik dan
menyenangkan butuh karakter, sikap, tutur bahasa dan prilaku yang baik yakni
diantaranya:
- Ramah,
- Murah senyum,
- Sopan dan santun,
- Bisa menjadi pendengar yang baik,
- Bisa menjadi pemberi solusi,
- Menghargai orang lain,
- Mampu menempatkan diri dengan baik,
- Mampu menjadi penengah dan juru damai,
- Menebarkan rasa optimis,
- Mampu menghibur dan menceriakan,
- Mampu memberi nasihat yang baik dan menenangkan,
- Mampu memberi lebih banyak manfaat,
- Mampu menjadi tauladan baik,
4.
Pribadi Menarik Dalam Islam
Dalam kesempatan ini, akan saya
sampaikan bagaimana cara islami memiliki kepribadian yang menyenangkan, semoga
dapat merubah hidup kita menjadi lebih dicintai oleh manusia semata-mata karena
mereka merasa nyaman berada di sisi kita.
1. Memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain.
Salah satu sifat seorang muslim yang berjiwa besar adalah, dalam dirinya selalu tersimpan rasa ingin selalu berkhidmat kepada orang lain dan bukan meminta dikhidmati oleh orang lain.
Karena ia merasa yakin bahwa sebanyak itu ia memberikan perhatian kepada orang, sebanyak itu pula ia akan mendapatkan perhatian dari orang lain.
Orang lain tak ubahnya sebagai refleksi dari pada diri kita sendiri.
Pepatah melayu mengatakan, "jika buruk wajah jangan lalu cermin yang dipecah" tetapi perbaikilah bentuk dan raut wajah, niscaya cermin itu dengan sendirinya akan mengeluarkan pantulan yang indah.
Nah......... salah satu yang dapat memantulkan bayangan indah dari cermin orang lain itu adalah prilaku kita yang senantiasa ingin memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain.
Tidak ada yang dapat membahagiakan hati kita, kecuali jika kita telah benar-benar membantu dan meringankan beban orang lain, tentu dengan satu keyakinan bahwa Allah Subhanaahu wa ta'ala akan senantiasa meridoi segala apa yang kita perbuat.
Ada satu hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud, di mana Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang diserahi amanat untuk mengurus kebutuhan umat, namun ia lalai atau tidak memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakan mereka, maka Allah subhanaahu wa ta'ala. akan memperlakukannya sama dengan tidak akan memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakannya di akherat kelak".
2. Lemah lembut dan dapat mengontrol emosi
Dalam hidup ini, terkadang dalam hati kita sudah tertanam untuk tidak melakukan perbuatan buruk yang bakal merugikan orang lain, namun perbuatan buruk itu bisa jadi muncul dari orang lain.
Ada saja perbuatan orang lain yang membuat kita merasa jengkel dan panas hati, boleh jadi perbuatan tersebut disengaja atau tanpa disadarinya.
Seseorang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan, ia tidak lantas main hantam dan menyalahkan secara kasar.
Namun yang ia lakukan adalah memberikan masukan secara bijak dan penuh kearifan.
Boleh jadi dengan kearifannya ini akan membekas di hati orang yang berbuat salah kepadanya, sehingga di hari kemudian orang tadi menjadi orang yang selalu merasa takut berbuat kesalahan sekecil apapun berkat nasehat dan masukan yang arif tersebut.
Sungguh besar pahala kita jika kita mampu merubah jalan hidup orang lain hanya semata-mata sikap lemah lembut dan kemampuan kita mengontrol emosi itu.
Ketimbang....... jika yang kita lakukan adalah memaki dan memarahinya seolah-oleh tidak ada kata maaf dan introspeksi dalam kamus diri kita. Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. adalah tauladan yang paling baik, bagaimana beliau bersikap terhadap orang 'ndeso' yang pernah menjambak selendang beliau di tengah orang banyak secara kasar, sampai-sampai akibat jambakan tersebut leher Rasulullah merah memar
Lalu orang itu dengan keras berkata, “Wahai Muhammad beriakanlah sebagian harta yang kau miliki...”
Para Sahabat yang ada di sekitar nabi ingin marah, tapi sikap rasulullah ketika itu malah memberikan senyumannya kepada orang itu, lalu dengan penuh kasih sayang beliau berikan seledang yang beliau punya kepada orang tadi.
3. Mampu memberikan reward dan empatik kepada orang lain
Salah satu ciri orang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan adalah ia mudah memberikan reward atau penghargaan berupa pujian tulus kepada orang yang telah berbuat baik sekecil apapun.
Kata-kata seperti, "oh, memang betul-betul hebat kamu yah, atau, "wah, coba kalau tidak ada kamu tadi, bisa lain urusannya", dan lain-lain yang menggambarkan bahwa kita benar-benar dapat menghargai karya cipta orang lain.
Coba kita bandingkan dengan ungkapan berikut........ "ah, kalau itu sih siapa juga bisa", atau "yah, lumayan lah nggak jelek-jelek banget sih" dan yang semisalnya.
Betapa kata-kata ini menampakkan kita belum dapat menghargai apa yang dilakukan orang lain.
Coba kita lihat bagaimana Rosulullah ketika ada sesorang yang sedang bicara dengannya, maka dengan penuh khusuk beliau hadapkan badan, telinga, dan matanya untuk memperhatikan lawan bicaranya, dan tidak pernah beliau memotong pembicaraan orang tersebut, sampai ia benar-benara telah selesai dari pembicaraannya.
Hal ini betapa beliau mengajarkan kepada kita untuk selalu menghargai orang lain, dan inilah caranya agar kita dapat memiliki kepribadian yang menyenangkan sehingga orang lain merasa nyaman berada di sisi kita.
4. Tidak membuang muka kepada orang yang suka maksiat
Dalam lingkungan kita terkadang ada orang yang dianggap sampah masyarakat. Kegemarannya adalah mencari keonaran dan membuat kerusuhan dalam masyarakat.
Banyak orang yang dalam menghadapi orang semcam ini, malah mengucilkannya. Sampai-sampai ada kesepakatan untuk tidak melakukan hubungan dengan orang tersebut.
Sebagai seorang muslim yang kuat, yang tentunya memiliki keyakinan akan adanya kebaikan dalam diri orang tersebut, kita tidak boleh lekas-lekas memutuskan hubungan dengannya.
Akan tetapi kita berusaha untuk selalu mencari celah mengajaknya kembali kepada jalan yang benar.
Bahkan harus kita ciptakan strategi yang membuatnya dapat luluh untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela itu.
Terkadang untuk mewujudkan hasil ini, perlu sesekali kita mengikuti dunia hitam yang orang itu geluti seperti dunia malam, hiburan, perjudian, dll…namun ada satu misi yang kita tuju, yaitu kita akan merubah jalan hidup orang tersebut sekiranya kita telah berhasil meraih hati orang tersebut.
Ada satu contoh yang menarik dari cara dakwah seorang wali songo yang ikut menggunakan wasilah musik dan kesenian daerah untuk dijadikan sarana dakwah, ia gunakan wasilah yang sama namun isi dari pertunjukan itu ia rubah menjadi nada-nada dakwah kepada jalan Allah.
Berapa banyak orang yang awalnya tidak tau agama lalu menjadi tertarik dengan ajaran agama dengan cara seperti itu. Kuncinya adalah, agar kita tidak lekas memandang sebelah mata terhadap orang-orang yang kadung dianggap sebagai sampah masyarakat.
5. Tidak bersikap angkuh
Banyak orang mengira bahwa dengan bersikap angkuh akan menjadikan diri kita disegani oleh orang lain, yang betul justru sebaliknya orang akan enggan bergaul dengan kita.
Dalam realitas hidup bisa jadi ada orang yang merasa minder melihat kesuksesan hidup yang diraih oleh kita misalnya, rasa minder ini lalu akan melahirkan rasa rendah diri dan kurang bersahabat dengan kita.
Pada saat inilah kita perlu menunjukkan sikap rendah hati kita untuk memulai mencairkan kondisi dengan bersikap ramah dan tawadu kepada mereka.
Hal ini pula yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, ketika ada seseorang yang hendak menghadap kepada beliau untuk suatu keperluan, namun karena besarnya wibawa rasulullah maka orang tersebut menjadi gugup dan tidak percaya diri, dengan santun kanjeng Nabi berkata, "santai saja, Aku bukanlah Malaikat, aku hanyalah seorang anak ibu dari suku Quraisy yang juga sama-sama makan bubur nasi".
Sikap tawadu inilah yang membuat suasana menjadi cair dan berjalan normal, sehingga orang lain merasa senang berada disisi kita.
Lalu coba kita bedakan dengan sikap syetan yang berkata, "sesungguhnya Aku lebih mulia dari Adam, karena aku diciptakan dari api, sedang Adam dari tanah," (Q.S. Shad:76).
1. Memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain.
Salah satu sifat seorang muslim yang berjiwa besar adalah, dalam dirinya selalu tersimpan rasa ingin selalu berkhidmat kepada orang lain dan bukan meminta dikhidmati oleh orang lain.
Karena ia merasa yakin bahwa sebanyak itu ia memberikan perhatian kepada orang, sebanyak itu pula ia akan mendapatkan perhatian dari orang lain.
Orang lain tak ubahnya sebagai refleksi dari pada diri kita sendiri.
Pepatah melayu mengatakan, "jika buruk wajah jangan lalu cermin yang dipecah" tetapi perbaikilah bentuk dan raut wajah, niscaya cermin itu dengan sendirinya akan mengeluarkan pantulan yang indah.
Nah......... salah satu yang dapat memantulkan bayangan indah dari cermin orang lain itu adalah prilaku kita yang senantiasa ingin memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain.
Tidak ada yang dapat membahagiakan hati kita, kecuali jika kita telah benar-benar membantu dan meringankan beban orang lain, tentu dengan satu keyakinan bahwa Allah Subhanaahu wa ta'ala akan senantiasa meridoi segala apa yang kita perbuat.
Ada satu hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud, di mana Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang diserahi amanat untuk mengurus kebutuhan umat, namun ia lalai atau tidak memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakan mereka, maka Allah subhanaahu wa ta'ala. akan memperlakukannya sama dengan tidak akan memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakannya di akherat kelak".
2. Lemah lembut dan dapat mengontrol emosi
Dalam hidup ini, terkadang dalam hati kita sudah tertanam untuk tidak melakukan perbuatan buruk yang bakal merugikan orang lain, namun perbuatan buruk itu bisa jadi muncul dari orang lain.
Ada saja perbuatan orang lain yang membuat kita merasa jengkel dan panas hati, boleh jadi perbuatan tersebut disengaja atau tanpa disadarinya.
Seseorang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan, ia tidak lantas main hantam dan menyalahkan secara kasar.
Namun yang ia lakukan adalah memberikan masukan secara bijak dan penuh kearifan.
Boleh jadi dengan kearifannya ini akan membekas di hati orang yang berbuat salah kepadanya, sehingga di hari kemudian orang tadi menjadi orang yang selalu merasa takut berbuat kesalahan sekecil apapun berkat nasehat dan masukan yang arif tersebut.
Sungguh besar pahala kita jika kita mampu merubah jalan hidup orang lain hanya semata-mata sikap lemah lembut dan kemampuan kita mengontrol emosi itu.
Ketimbang....... jika yang kita lakukan adalah memaki dan memarahinya seolah-oleh tidak ada kata maaf dan introspeksi dalam kamus diri kita. Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. adalah tauladan yang paling baik, bagaimana beliau bersikap terhadap orang 'ndeso' yang pernah menjambak selendang beliau di tengah orang banyak secara kasar, sampai-sampai akibat jambakan tersebut leher Rasulullah merah memar
Lalu orang itu dengan keras berkata, “Wahai Muhammad beriakanlah sebagian harta yang kau miliki...”
Para Sahabat yang ada di sekitar nabi ingin marah, tapi sikap rasulullah ketika itu malah memberikan senyumannya kepada orang itu, lalu dengan penuh kasih sayang beliau berikan seledang yang beliau punya kepada orang tadi.
3. Mampu memberikan reward dan empatik kepada orang lain
Salah satu ciri orang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan adalah ia mudah memberikan reward atau penghargaan berupa pujian tulus kepada orang yang telah berbuat baik sekecil apapun.
Kata-kata seperti, "oh, memang betul-betul hebat kamu yah, atau, "wah, coba kalau tidak ada kamu tadi, bisa lain urusannya", dan lain-lain yang menggambarkan bahwa kita benar-benar dapat menghargai karya cipta orang lain.
Coba kita bandingkan dengan ungkapan berikut........ "ah, kalau itu sih siapa juga bisa", atau "yah, lumayan lah nggak jelek-jelek banget sih" dan yang semisalnya.
Betapa kata-kata ini menampakkan kita belum dapat menghargai apa yang dilakukan orang lain.
Coba kita lihat bagaimana Rosulullah ketika ada sesorang yang sedang bicara dengannya, maka dengan penuh khusuk beliau hadapkan badan, telinga, dan matanya untuk memperhatikan lawan bicaranya, dan tidak pernah beliau memotong pembicaraan orang tersebut, sampai ia benar-benara telah selesai dari pembicaraannya.
Hal ini betapa beliau mengajarkan kepada kita untuk selalu menghargai orang lain, dan inilah caranya agar kita dapat memiliki kepribadian yang menyenangkan sehingga orang lain merasa nyaman berada di sisi kita.
4. Tidak membuang muka kepada orang yang suka maksiat
Dalam lingkungan kita terkadang ada orang yang dianggap sampah masyarakat. Kegemarannya adalah mencari keonaran dan membuat kerusuhan dalam masyarakat.
Banyak orang yang dalam menghadapi orang semcam ini, malah mengucilkannya. Sampai-sampai ada kesepakatan untuk tidak melakukan hubungan dengan orang tersebut.
Sebagai seorang muslim yang kuat, yang tentunya memiliki keyakinan akan adanya kebaikan dalam diri orang tersebut, kita tidak boleh lekas-lekas memutuskan hubungan dengannya.
Akan tetapi kita berusaha untuk selalu mencari celah mengajaknya kembali kepada jalan yang benar.
Bahkan harus kita ciptakan strategi yang membuatnya dapat luluh untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela itu.
Terkadang untuk mewujudkan hasil ini, perlu sesekali kita mengikuti dunia hitam yang orang itu geluti seperti dunia malam, hiburan, perjudian, dll…namun ada satu misi yang kita tuju, yaitu kita akan merubah jalan hidup orang tersebut sekiranya kita telah berhasil meraih hati orang tersebut.
Ada satu contoh yang menarik dari cara dakwah seorang wali songo yang ikut menggunakan wasilah musik dan kesenian daerah untuk dijadikan sarana dakwah, ia gunakan wasilah yang sama namun isi dari pertunjukan itu ia rubah menjadi nada-nada dakwah kepada jalan Allah.
Berapa banyak orang yang awalnya tidak tau agama lalu menjadi tertarik dengan ajaran agama dengan cara seperti itu. Kuncinya adalah, agar kita tidak lekas memandang sebelah mata terhadap orang-orang yang kadung dianggap sebagai sampah masyarakat.
5. Tidak bersikap angkuh
Banyak orang mengira bahwa dengan bersikap angkuh akan menjadikan diri kita disegani oleh orang lain, yang betul justru sebaliknya orang akan enggan bergaul dengan kita.
Dalam realitas hidup bisa jadi ada orang yang merasa minder melihat kesuksesan hidup yang diraih oleh kita misalnya, rasa minder ini lalu akan melahirkan rasa rendah diri dan kurang bersahabat dengan kita.
Pada saat inilah kita perlu menunjukkan sikap rendah hati kita untuk memulai mencairkan kondisi dengan bersikap ramah dan tawadu kepada mereka.
Hal ini pula yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, ketika ada seseorang yang hendak menghadap kepada beliau untuk suatu keperluan, namun karena besarnya wibawa rasulullah maka orang tersebut menjadi gugup dan tidak percaya diri, dengan santun kanjeng Nabi berkata, "santai saja, Aku bukanlah Malaikat, aku hanyalah seorang anak ibu dari suku Quraisy yang juga sama-sama makan bubur nasi".
Sikap tawadu inilah yang membuat suasana menjadi cair dan berjalan normal, sehingga orang lain merasa senang berada disisi kita.
Lalu coba kita bedakan dengan sikap syetan yang berkata, "sesungguhnya Aku lebih mulia dari Adam, karena aku diciptakan dari api, sedang Adam dari tanah," (Q.S. Shad:76).
5. Berkepribadian Menarik Dalam Diri
Sendiri
Namun tentunya pribadi setiap orang
berbeda-beda, ada yang merasa nyaman dengan kondisi diamnya dan ada pula yang
merasa nyaman dengan kodisi riangnya. Sayapun merasa lebih nyaman apabila
berada pada situasi yang hening dan tenang, sehingga sulit sekali bagi saya
untuk dapat bergaul atau hanya sekedar bermain menghilangkan kepenatan bersama
teman saya. Saya lebih suka menghilangkan kepenatan dengan cara berdiam diri
atau mungkin tidur, itulah mungkin penyebab pribadi saya yang kurang menarik.
Namun sayapun merasa bahwa pergaulan itu merupakan salah satu aspek yang
penting dalam membentuk kepribadian seseorang, maka dari itu sayapun sesekali
mencoba mendapat pengalaman bergaul dengan hanya sekedar pergi bermain bersama
teman saya. Namun dalam pandangan saya pergaulan itu lebih banyak menimbulkan
dampak negatifnya saja, jarang sekali ditemukan pergaulan yang menimbulkan
dampak positif bagi saya. Namun masih ada pula beberapa pergaulan yang menurut
saya sangat bagus bagi hidup saya dan sayapun sampai sekarang masih
mengikutinya, meskipun menurut pendapat orang lain itu hanyalah perbuatan yang
membosankan.
Intinya berkepribadian menarik
tidaklah perlu untuk bergaul setiap hari sampai lupa waktu untuk mengerjakan
kewajiban kita sendiri, namun menurut saya berkepribadian menarik adalah saat
kita mampu berprilaku baik terhadap orang lain dan orang lainpun dapat mengerti
dengan maksud dari perbuatan baik kita. Sehingga konsep menarik menurut saya
adalah sama dengan definisi baik, karena sayapun lebih menyukai sesuatu hal
yang bersifat baik pula. Sedangkan kepribadian menarik dalam diri saya tidak
dapat saya jelaskan sendiri, karena kepribadian
saya adalah bagaimana pandangan anda terhadap saya.
Sumber :
Sekian Artikel Dari
Saya. . .
Soleh
Hakim Ansori
Y011-SOLEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar