Terkadang kita begitu bersemangat untuk merencanakan sesuatu. Baik itu soal pekerjaan, karir, belajar/ menuntut ilmu, menjalin hubungan, usaha, berkarya maupun dalam mengejar target. Kita tahu bahwa semangat itu ada pada keyakinan dalam diri kita. Kita juga tahu bahwa semangat itu ada pada minat kita terhadap apa yang akan dan kita lakukan. Tapi terkadang itu barulah sebuah rencana dan bukan berarti semangat yang sesungguhnya. Karena sejatinya sebuah semangat itu bukan hanya mesti ada diawal kita melakukan sesuatu. Tapi ia perlu dipertahankan dan dimunculkan terus menerus dalam menyelesaikan apa yang kita lakukan. Sehingga rasa semangat itu benar-benar menjadi energi kita dalam berproses. Sebuah contoh sederhana, seorang siswa mengatakan bahwa ia bersemangat sekali untuk pergi ke sekolah. Tapi mungkin di sekolah Ia hanya bersemangat di awal-awal hari saja. Setelah beberapa jam kemudian. Baru menemukan hal-hal yang sulit, pelajaran yang rumit, atau guru yang tak disukainya, Siswa tersebut sudah mulai mengeluh dan kehilangan gairah untuk belajar. Dan itu berarti siswa itu tidak memiliki semangat yang sesungguhnya. Arti semangat adalah bagaimana kita bisa membuktikan dan mempertahankan semangat itu sendiri. Tentunya bukan sebuah rencana diawal saja. Tapi dalam seluruh proses yang sudah kita inginkan dan kita jalankan sebaik mungkin dengan rangkaian rasa semangat tersebut. Semangat itu muncul dari sebuah keyakinan
Keyakinan itu merupakan sesuatu yang muncul karena dijalani
bukan karena perkataan semata.
masa depan bukan
untuk ditakuti.
Bukan pula untuk
diangani.
Ia sedang diciptakan
hari ini.
Jika hidup membuat
kita tersungkur.
Kita hanya punya dua
pilihan.
Tetap tersungkur.
Atau bangkit kembali.
Kita Tak pernah
benar-benar sendirian.
Akan selalu ada
tangan-tangan untuk berpegangan.
Akan selalu ada
bahu-bahu untuk bersanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar