MAMPU BERADAPTASI
Disusun oleh : Widy Hartono
(@P21-WIDY, @Jk08)
Abstrak
Kehidupan merantau jauh berbeda dengan kehidupan yang
dialami dirumah saat bersama orang tua, mereka dituntut untuk dapat mandiri dan
dapat beradaptasi dengan baik di lingkungannya yang baru. Anak yang merantau
harus dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial dan lingkungan di tempat mereka
menimba ilmu mulai dari bahasa dan kebiasaan hingga makanan dan budaya yang
berbeda.
Dalam merantau, mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal jauh
dengan tempat tinggalnya dituntut untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya
yang baru agar dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Tidak semua mahasiswa
dapat menjalani proses adaptasi dengan baik.
Kata kunci : kemampuan untuk beradaptasi
I.Pendahuluan
Merantau
merupakan kegiatan perginya seseorang dari tempat tinggalnya ke daerah lain
dengan tujuan tertentu. Banyak orang tua tidak segan ataupun takut melepas putra dan putri
kesayangannya untuk menimba ilmu walaupun harus dipisahkan oleh jarak. Oleh
karena itu diperlukan beradaptasi guna untuk meningkatkan kualitas kehidupan
social pada masing-masing individu agar dapat berinteraksi dengan individu
lainnya.
II.Permasalahan
Para perantau memiliki
proses adaptasi yang berbeda-beda dalam menghadapi culture shock dan rasa
homesick. Ada dari perantau yang dapat dengan mudah menghadapi culture shock
dan cenderung menyesuaikan diri dengan cepat dengan lingkungan yang baru, namun
ada juga dari perantau yang mengalami proses adaptasi yang panjang bahkan
hingga menghadapi masa-masa frustasi.
III.Pembahasan
A.Pengertian
Beradaptasi adalah mampunya orang untuk menempatkan diri
terhadap lingkungan barunya, tujuannya adalah agar dapat melakukan interaksi
antara satu dengan yang lainnya. Penyesuaian diri merupakan faktor yang penting
dalam kehidupan manusia. Sehingga penyesuaian diri dalam hidup harus dilakukan
supaya terjadi kesimbangan dan tidak ada tekanan yang dapat mengganggu suatu
dimensi kehidupan.
B. Aspek-aspek beradaptasi
1. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian
pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga
tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya.
2. Penyesuaian social
Didalam proses
bermasyarakat saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses
tersebut mucul tingkah laku sesuai dengan aturan, hokum, adat dan nilai-nilai
yang mereka patuhi. Demi untuk tercapainya penyeselaian bagi permasalahan hidup sehari-hari.
C. Bentuk-Bentuk Penyesuaian diri
1.Penyesuaian diri sebagai bentuk
adaptasi (adaptation)
Pada mulanya penyesuaian
diri diartikan sama dengan adaptasi padahal adaptasi ini umumnya lebih mengarah
pada penyasuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Misalnya,
seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin harus
beradaptasi dengan iklim yang berlaku didaerah dingin tersebut.
2.Penyesuaian diri sebagai bentuk
konformitas (conformity)
Penyesuaian diri dimaknai
sebagai bentuk konformitas banyak membawa akibat lain. Dengan memaknai
penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa di sana individu seakan-akan
mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu mengindarkan diri dari
penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial maupun emosional. Dalam sudut
pandang ini, individu selalu diarahkan kepada tuntutan konformitas dan terancam
akan tertolak dirinya manakala perilakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku.
3.Penyesuaian diri sebagai bentuk usaha
penguasaan (mastery)
Penyesuaian diri sebagai
bentuk usaha penguasaan yaitu kemampuan untuk merencanakan dan
mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik,
kesulitan, dan frustasi tidak terjadi. Dengan kata lain, penyesuaian diri
diartikan sebagai kemampuan penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga
dorongan, emosi, dan kebiasaan menjadi terkendali dan terarah. Hal itu juga
berarti penguasaan dalam memiliki-kekuatan-kekuatan terhadap lingkungan, yaitu
kemampuan menyesuaikan diri dengan realitas berdasarkan cara-cara yang baik,
akurat, sehat, dan mampu bekerja sama dengan orang lain secara efektif dan
efisien, serta mampu memanipulasi faktor-faktor lingkungan sehingga penyesuaian
diri dapat berlangsung dengan baik.
D. Kebutuhan Akan beradaptsi
Kebutuhan akan penyesuaian
diri sangatlah penting dan perlu adanya penyesuaian diri yang sehat, yaitu
meliputi : 1) kematangan emosional; 2) kematangan intelektual; 3) kematangan
sosial; dan 4) tanggung jawab.
1.
Kematangan emosional mencakup aspek-apek:
a. Kemantapan
suasana kehidupan emosional.
b. Kemantapan
suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain.
c. Kemantapan
untuk santai, gembira, dan menyatakan kejengkelan.
d. Sikap
dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri.
2. Kematangan
intelektual mencakup aspek-aspek:
a. Kemampuan
mencapai wawasan diri sendiri.
b. Kemampuan
memahami orang lain dan keragamannya.
c. Kemampuan
mengambil keputusan.
d. Keterbukaan
dalam mengenal lingkungan.
3. Kematangan
sosial mencakup aspek-aspek:
a. Keterlibatan
dalam partisipasi sosial.
b. Kesediaan kerja sama.
c. Kemampuan
kepemimpinan.
d. Sikap
toleransi.
e. Keakraban
dalam pergaulan.
4. Tanggung
jawab mencakup aspek-aspek:
a. Sikap
produktif dalam mengembangkan diri.
b. Melakukan
perencanaan dan melaksanakan secara fleksibel.
c. Sikap
altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan interpersonal.
d. Kesadaran
akan etika dan hidup jujur.
e. Melihat
perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem nilai.
f. Kemampuan
bertindak independen
E. Kesimpulan
Penyesuaian diri merupakan
suatu konstruk psikologi yang luas dan kompleks, serta melibatkan semua reaksi
individu terhadap tuntutan yang baik dari lingkungan luar maupun dari dalam
individu itu sendiri.
Menurut Schneiders (1984) bentuk penyesuaian
diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu :
Penyesuaian diri sebagai bentuk
adaptasi (adaptation).
Penyesuaian diri sebagai bentuk
konformitas (conformity).
Penyesuaian diri sebagai bentuk usaha
penguasaan (mastery)
Nilai terakhir bagi
individu dari hasil-hasil pendidikannya terletak pada sampai sejauh manakah apa
yang telah dipelajarinya atau proses yang telah dilaluinya. Sesuai bagi dirinya
untuk penyesuaian yang wajar terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya sendiri dan
terhadap tuntutan-tuntutan yang datang dari masyarakat.
Kebutuhan akan penyesuaian
diri sangatlah penting dan perlu adanya penyesuaian diri yang sehat, yaitu
meliputi : 1) kematangan emosional; 2) kematangan intelektual; 3) kematangan
sosial; dan 4) tanggung jawab.
Daftar
Pustaka
Aziz Habibul
Aulia. Prapto pusoko.2015. Peranan
Kemampuan Bersosialisasi Dan Beradaptasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas
XI Jurusan Teknik Gambar Bangungan SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Universitas negeri Yogyakarta.
Lasantha. 2019. Makalah
penyesuaian diri. http://filsafatafif.blogspot.com/2017/10/makalah-penyesuaian-diri-pengertian.html.
Dikutip pada tanggal (11 November 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar