Minggu, 08 September 2019

Mengenal dan menemukan diri melalui kebersamaan dengan orang lain




Mengenal dan menemukan diri melalui kebersamaan dengan orang lain

 Disusun oleh : Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)










Pendahuluan

Mengenal diri merupakan awal mula agar seorang individu dapat mengembangkan diri secara optimal. Jadi kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
Walaupun mengenal diri itu demikian penting, belum semua orang dapat melewati fase pengenalan diri dengan baik dan mudah, terutama di kalangan remaja atau kaum muda. Dikatakan, bahwa untuk mengenal diri seorang individu perlu bantuan dari berbagai pihakantara lain orang tua dan guru. Jadi memang orang lain punya peranan dalam diri seseorang dalam menemukan dirinya, karena orang lain terutama dalam pertemanan, dapat memberikan masukanmasukan tentang diri seseorang yang dalam banyak hal belum diketahui oleh orang tersebut .


Pembahasan

Untuk mengenal dan menemukan diri sendiri itu harus menenumakan sebuah potensi diri. Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
2) Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
3) Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
Jadi menemukan diri di sini lebih pada menyadari dirinya terutama yang berkaitan dengan potensi-potensi dirinya seperti yang diuraikan di atas. Kemudian seseorang untuk menemukan dan mengenal diri nya sendiri pun harus memiliki kemampuan dasar seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika, dan daya tangkap, dapat ditemukan dengan mengikuti psikotes yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga psikologi. Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari pengaruh dan bantuan orang lain. Setiap kegiatan manusia perlu orang lain. Sejak bangun tidur sampai mau tidur kembali setiap kegiatan dan kebutuhan manusia disediakan oleh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia dalam hidupnya selalu mengubah dirinya dalam situasi yang kongkrit. Manusia tidak hanya berubah dalam tetapi juga diubah oleh situasi yang menuju kepada kesempurnaan diri. Manusia tidak dapat menjadi sempurna kecuali dengan menyempurnakan dan bersama-sama dengan orang lain. Dengan kata lain manusia sebagai mahluk sosial menemukan diri dan menuju kesempurnaan melalui kebersamaan dengan orang lain.
Kemudian seseorang untuk berhasil menemukan diri sendiri harus memiliki konsep diri, dengan arti bahwa kosep diri adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter individu, dan motivasi diri. Ada beberapa faktor yang dalam mempengaruhi konsep diri kita yaitu orang tua, teman atau sahabat dan juga masyarakat.

Kesimpulan

Kesimpuannya, untuk mengenal dan menemukan diri sendiri tidak hanya di dapat dari diri kita sendiri dengan cara mencari potensi diri tapi ada campur tangan orang lain dikarenakan manusia itu adalah makhluk social. Dengan interaksi kepada orang lain dapat menjadi faktor untuk menemukan diri sendiri, dan juga menjadi faktor untuk mempengaruhi diri sendiri.

Daftar Pustaka





Tidak ada komentar:

Posting Komentar