Di dalam hidup ini setiap keputusan yang kita ambil selalu
mengandung resiko, sebagai contoh: kita memutuskan untuk makan maka resikonya
kenyang, kita memutuskan tidak makan maka resikonya lapar. Dan perlu diketahui
di dalam sesuatu yang mengandung resiko besar selalu mempunyai tingkat keamanan
yang tinggi, misalnya pesawat terbang lebih beresiko daripada bus tetapi
tingkat keamanannya jauh lebih baik daripada bus karena mempunyai peralatan
yang mampu mengkompensasi resiko. Demikian juga dengan olahraga yang beresiko
tinggi seperti terjun payung, bungee jumping, menyelam juga
mempunyai peraturan dan peralatan pengaman yang mempunyai tingkat kemanan cukup
tinggi.
Lalu, bagaimanakah kita mengambil
sikap dalam menghadapi risiko?
1. Mengetahui penyebab rasa takut dari risiko
Sering kali kita takut menghadapi risiko karena merasa
pernah mengalami kegagalan serta dampak negatif yang dialami, jadi pahami
permasalahan dan pelajari dampak paling negatif risiko dari keputusan yang di
ambil.
2. Menghadapi rasa takut
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Dengan adanya
kegagalan kita tahu kesalahan kita, kelak lebih harus berhati-hati kembali dan
pikir betul-betul jalan mana yang akan ditempuh.
3. Pelajari manfaat kegagalan
Ketika orang menghadapi risiko terbesar yaitu kegagalan,
seperti pepatah mengatakan "Hidup adalah serangkaian penderitaan, semakin
mecoba akan semakin lebih baik kehidupan kita". Kita semakin tahu cara
mengatasi masalah dengan kita banyak belajar dari kegagalan yang pernah kita
alami.
4. Mengantisipasi masalah
Dari setiap permasalahan yang pernah dialami pastinya kita
lebih bisa mengantisipasi setiap keputusan yang dapat menjadi masalah, maka
dari itu dalam hal ini akan memperkecil persentasi kegagalan dari pilihan yang
kita miliki.
5. Menyiapkan strategi
Hal ini dipersiapkan sebelum ada keputusan yang mutlak.
Menyiapkan strategi berguna untuk mempermudah jalannya usaha keras Anda dan
mempersiap diri untuk menghadapi segala resiko.
Mengapa menjadi menentukan pilihan itu penting?
Dalam organisasi yang dinamis, pengambilan keputusan
merupakan proses yang tidak bisa dihindari. Sikap ini tidak hanya lekat dengan
pimpinan atau pemegang jabatan strategis, namun juga kontributor individu
seperti staf. Orang yang mampu mengambil keputusan sesuai kewenangannya
dipandang sebagai sosok yang mandiri, tegas, dan berani. Hal ini tentunya akan
memberi kesan yang positif, baik untuk diri Anda maupun organisasi.
Hindari untuk melakukan hal-hal berikut ini :
- Menunda
untuk mengambil keputusan dan berharap orang lain yang akan melakukannya.
- Mengambil
keputusan dalam keadaan emosional.
- Membuat
keputusan tanpa pertimbangan atau data yang matang (impulsif).
- Menolak
bertanggungjawab atas keputusan yang diambil.
- Menggunakan
asumsi dalam mengambil keputusan.
- Mengambil
keputusan yang hanya menguntungkan untuk diri sendiri dan kelompok
tertentu.
- Mengambil
keputusan yang bukan kewenangannya.
Daftar pustaka
Setiadarma Andrean, https://keluarga.com/1752/kekuatan-besar-di-balik-risiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar