Kepemimpinan transformasional adalah suatu pendekatan
kepemimpinan yang berfokus pada menginspirasi dan memotivasi anggota kelompok
atau organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pengembangan potensi secara maksimal. Kepemimpinan transformasional dapat
didefinisikan juga sebagai kepemimpinan dimana para pemimpin menggunakan
stimulasi intelektualnya, dengan cara memberikan pembaharuan, memberi teladan,
mendorong kinerja bawahan, mengharmoniskan lingkungan kerja, memberdayakan
bawahan, bertindak atas sistem nilai, serta mampu menghadapi situasi yang
rumit.
Seorang pemimpin transformasional harus mampu menyalurkan
sumber daya organisasi secara optimal sebagai rangka mencapai tujuan yang
sesuai. Sumber daya tersebut mencakup sumber daya manusia, alat dan mesin
produksi, fasilitas, dana, dan faktor eksternal organisasi.
Prinsip Kepemimpinan Transformasional merupakan acuan atau
pedoman yang dijadikan ciri tersendiri bagi pemegangnya. Terdapat beberapa
prinsip untuk menegakkan kepemimpinan model transformasional yaitu sebagai
berikut :
a.
Pandai mengungkapkan perasaan
Pemimpin harus pandai menjelaskan visi misi
dengan terang dan jelas, agar bawahan paham apa tujuan dan bagaimana cara untuk
mencapainya.
b.
Kemampuan membangun semangat
Pemimpin harus memiliki diri yang hangat
dan aura semangat. Bukan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk bawahannya,
sehingga memberikan kemudahan untuk mengontrolnya
c.
Inovasi
Seorang pemimpin harus siap dengan adanya
perubahan serta fleksibel dalam menghadapinya. Melalui inovasi yang ditawarkan,
perusahaan atau organisasi akan tetap bertahan walaupun diterpa perubahan
zaman.
d.
Saling tolong menolong
Gaya kepemimpinan transformasional lebih mengutamakan
sikap saling menolong dan saling melengkapi. Selain itu, sikap terbuka juga perlu
dimiliki oleh pemimpin pada gaya ini, karena komunikasi yang terjalin antara
pemimpin dan bawahan dilakukan secara dua arah, sehingga saran dan kritik harus
diterima masing-masing pihak.
Sementara itu, komponen–komponen Kepemimpinan
Transformasional merupakan kapling-kapling yang saling melengkapi. Apabila
tidak terpenuhi, akan dianggap gagal. Dengan begitu, komponen harus lengkap jika
ingin meraih hasil yang ditargetkan. Terdapat empat komponen yang harus ada
dalam kepemimpinan transfomasional, yaitu :
a.
Idealized influence (pengaruh ideal)
Pemimpin yang ulet, tekun, dan cerdas,
serta mampu menunjukkan visi dan misi, juga memberikan contoh moral yang baik. Hal
tersebut dapat menumbuhkan simpati dan empati bawahan terhadap pemimpin. Sosok
yang ideal merupakan role model dalam
perusahaan.
b.
Intellectual simulation (simulasi intelektual)
Pemimpin selalu dihadapkan dengan
permasalahan-permasalahan baru yang bermunculan akibat perubahan. Oleh karena
itu, pemimpin dituntut untuk memiliki strategi dan terobosan baru atau inovasi
yang dapat digunakan sebagai perlindungan agar suatu perusahaan dapat bertahan.
c.
Individual consideration (pertimbangan
individual)
Pemimpin transformasional mempertimbangkan
apa saja yang dibutuhkan bawahannya. Disini pemimpin berperan sebagai pengawas
yang mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahannya.
d.
Inspiration motivation (motivasi inspirasi)
Pemimpin yang mempunyai standar yang di atas
rata-rata dapat mengarahkan bawahan agar memaksimalkan potensi dan meningkatkan
kinerjanya dalam perusahaan. Untuk itu, pemimpin harus bisa memotivasi bawahan agar
selalu konsisten dalam proses pencapaian tersebut.
KESIMPULAN
Kepemimpinan transformasional yang mengedepankan inovasi,
siap bertahan dalam berbagai perubahan, dan memahami bawahan merupakan sosok
yang sangat diharapkan. Dengan demikian, melahirkan suatu manajemen yang
berjalan selaras dengan visi dan misi perusahaan. Pemimpin yang bisa
menciptakan visi menjadi aksi, serta merealisasikan ide yang ada dalam pikiran menjadi
kenyataan, diharapkan lahir melalui gaya kepemimpinan transformasional. Hubungan
baik antara pimpinan dan bahawan akan terus terjalin melalui sikap terbuka dan
saling percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar