Laman

Kamis, 19 Oktober 2023

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

 


   Kepemimpinan transformasional adalah suatu pendekatan kepemimpinan yang berfokus pada menginspirasi dan memotivasi anggota kelompok atau organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pengembangan potensi secara maksimal. Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan juga sebagai kepemimpinan dimana para pemimpin menggunakan stimulasi intelektualnya, dengan cara memberikan pembaharuan, memberi teladan, mendorong kinerja bawahan, mengharmoniskan lingkungan kerja, memberdayakan bawahan, bertindak atas sistem nilai, serta mampu menghadapi situasi yang rumit.

    Seorang pemimpin transformasional harus mampu menyalurkan sumber daya organisasi secara optimal sebagai rangka mencapai tujuan yang sesuai. Sumber daya tersebut mencakup sumber daya manusia, alat dan mesin produksi, fasilitas, dana, dan faktor eksternal organisasi.

    Prinsip Kepemimpinan Transformasional merupakan acuan atau pedoman yang dijadikan ciri tersendiri bagi pemegangnya. Terdapat beberapa prinsip untuk menegakkan kepemimpinan model transformasional yaitu sebagai berikut :

a.       Pandai mengungkapkan perasaan

Pemimpin harus pandai menjelaskan visi misi dengan terang dan jelas, agar bawahan paham apa tujuan dan bagaimana cara untuk mencapainya.

b.      Kemampuan membangun semangat

Pemimpin harus memiliki diri yang hangat dan aura semangat. Bukan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk bawahannya, sehingga memberikan kemudahan untuk mengontrolnya

c.       Inovasi

Seorang pemimpin harus siap dengan adanya perubahan serta fleksibel dalam menghadapinya. Melalui inovasi yang ditawarkan, perusahaan atau organisasi akan tetap bertahan walaupun diterpa perubahan zaman.

d.      Saling tolong menolong

Gaya kepemimpinan transformasional lebih mengutamakan sikap saling menolong dan saling melengkapi. Selain itu, sikap terbuka juga perlu dimiliki oleh pemimpin pada gaya ini, karena komunikasi yang terjalin antara pemimpin dan bawahan dilakukan secara dua arah, sehingga saran dan kritik harus diterima masing-masing pihak.

    Sementara itu, komponen–komponen Kepemimpinan Transformasional merupakan kapling-kapling yang saling melengkapi. Apabila tidak terpenuhi, akan dianggap gagal. Dengan begitu, komponen harus lengkap jika ingin meraih hasil yang ditargetkan. Terdapat empat komponen yang harus ada dalam kepemimpinan transfomasional, yaitu :

a.       Idealized influence (pengaruh ideal)

Pemimpin yang ulet, tekun, dan cerdas, serta mampu menunjukkan visi dan misi, juga memberikan contoh moral yang baik. Hal tersebut dapat menumbuhkan simpati dan empati bawahan terhadap pemimpin. Sosok yang ideal merupakan role model dalam perusahaan.

b.      Intellectual simulation (simulasi intelektual)

Pemimpin selalu dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan baru yang bermunculan akibat perubahan. Oleh karena itu, pemimpin dituntut untuk memiliki strategi dan terobosan baru atau inovasi yang dapat digunakan sebagai perlindungan agar suatu perusahaan dapat bertahan.

c.       Individual consideration (pertimbangan individual)

Pemimpin transformasional mempertimbangkan apa saja yang dibutuhkan bawahannya. Disini pemimpin berperan sebagai pengawas yang mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahannya.

d.      Inspiration motivation (motivasi inspirasi)

Pemimpin yang mempunyai standar yang di atas rata-rata dapat mengarahkan bawahan agar memaksimalkan potensi dan meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan. Untuk itu, pemimpin harus bisa memotivasi bawahan agar selalu konsisten dalam proses pencapaian tersebut.


KESIMPULAN

Kepemimpinan transformasional yang mengedepankan inovasi, siap bertahan dalam berbagai perubahan, dan memahami bawahan merupakan sosok yang sangat diharapkan. Dengan demikian, melahirkan suatu manajemen yang berjalan selaras dengan visi dan misi perusahaan. Pemimpin yang bisa menciptakan visi menjadi aksi, serta merealisasikan ide yang ada dalam pikiran menjadi kenyataan, diharapkan lahir melalui gaya kepemimpinan transformasional. Hubungan baik antara pimpinan dan bahawan akan terus terjalin melalui sikap terbuka dan saling percaya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar