Laman

Senin, 25 November 2019

Mengendalikan diri


PENGENDALIAN DIRI
Membangun pengendalian diri bukanlah hal yang mudah, tetapi Anda bisa melakukan perubahan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengendalikan sikap impulsif. Memiliki kemampuan mengendalikan diri dalam bertingkah laku membuat Anda lebih mampu mengendalikan kehidupan, merasa lebih berdaya, dan membantu meningkatkan perasaan berharga.
Chalhoun dan Acocella (1990) mendefinisikan pengendalian diri (self-control) sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri.
Golfried dan Merbaum, mendefinisikan pengendalian diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsukuensi positif. Selain itu, pengendalian diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22).
Menurut Mahoney & Thoresen, pengendalian diri merupakan jalinan yang secara utuh (intergrative) yang dilakukam individu terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol diri tinggi sangat memerhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi.
Individu cenderung akan mengubah perilakunya sesuai dengan permintaan situasi sosial yang kemudian dapat petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar interaksi sosial, bersifat hangat, dan terbuka (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22-23).
Berdasarkan konsep Averill, terdapat 3 jenis kemampuan mengendalikan diri yang meliputi 3 aspek. Averill menyebut pengendalian diri dengan sebutan kontrol personal, yaitu kontrol perilaku (behavioral control), kontrol kognitif (cognitive control), dan mengontrol kepuasan (decisional control) (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011: 29-31)
1. Behavioral control
Kontrol perilaku merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated administrion) dan kemampuan memodifikasi stimulus (stimulis modifiability).
  • Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu yang ada di luar dirinya.
  • Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengatahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki di hadapi.
2.Cognitive control
Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan.
Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu memperoleh informasi dan melakukan penilaian.
  • Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan.
  • Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
3. Decision control
Kontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang untuk memilih atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.
Pengendalian diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
Block dan Block menjelaskan ada tiga jenis kualitas pengendalian diri, yaitu: over control, under control, dan appropriate control (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:31).
  • Over control merupakan pengendalian diri yang dilakukan oleh individu secara berlebihan yang menyebabkan individu banyak menahan diri beraksi terhadap stimulus.
  • Under control merupakan suatu kecenderungan individu untuk melepaskan implus dengan bebas tanpa perhitungan yang masak.
  • Appropriate control merupakan pengendalian individu dalam upaya mengendalikan implus secara tepat.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian diri, menurut Nur Ghufron dan Rini (2011:32), secara garis besarnya terdiri dari:
  • Faktor internal. Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang maka, semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang itu dari diri individu.
  • Faktor eksternal ini diantaranya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga terutama orangtua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Bila orangtua menerapkan disiplin kepada anaknya sikap disiplin secara intens sejak dini, dan orangtua tetap konsisten terhadap semua konsekuensi yang dilakukan anak bila ia menyimpang dari yang sudah ditetapkan, maka sikap konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak dan kemudian akan menjadi kontrol diri baginya.
Daftar Pustaka
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengendalian-diri-atau-self-control/8224


Tidak ada komentar:

Posting Komentar