Abstrak
Kendali Diri atau Kontrol Diri merupakan kapasitas
manusia untuk mengendalikan respon terutama dalam fungsinya untuk beradaptasi
dengan norma ideal, moral, ekspektasi sosial, dan pencapaian jangka panjang.
Kata
Kunci: Kendali, Diri, Emosi.
KENDALIKAN DIRI.
Kendali Diri atau
Kontrol diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri
secara sadar agar menghasilkan perilaku yang tidak merugikan orang lain,
sehingga sesuai dengan norma sosial dan dapat diterima oleh lingkungannya.
PENGENDALIAN
DIRI ATAS MASALAH SAAT INI.
Membangun
pengendalian diri bukanlah hal yang mudah, tetapi Anda bisa melakukan perubahan
dalam kehidupan sehari-hari dengan mengendalikan sikap impulsif.
1. Kenali
Pikiran Impulsif yang Muncul.
Anda bisa membangun pengendalian diri dengan mengetahui cara menolak pemicu
pikiran impulsif yang muncul pada momen tertentu. Buatlah daftar perilaku yang
ingin Anda kendalikan dan situasi yang memicu perilaku tersebut. Mengenali
momen yang memicu tindakan impulsif membuat Anda mampu menciptakan jeda antara
munculnya keinginan dan tindakan.
2. .
Berikan Waktu untuk Memproses Pikiran Impulsif.
Dengan memberikan waktu kepada diri sendiri untuk berpikir, Anda
bisa mengevaluasi tindakan yang akan Anda lakukan dari sudut pandang yang lebih
rasional. Cara ini membantu Anda belajar menunda sehingga terhindar dari
perilaku impulsif.
3. Lakukan
Pernapasan Perut.
Cara ini bisa membantu apabila Anda ingin berhenti merokok atau
mengendalikan pola makan. Jika muncul keinginan merokok atau makan, alih-alih
langsung menyerah, pasanglah pengatur waktu di ponsel agar berbunyi setelah
lima menit lalu lakukan pernapasan perut. Ingatlah bahwa keinginan hanyalah
keinginan, bukan kebutuhan. Sambil memperhatikan napas selama lima menit,
bayangkan keinginan Anda menghilang setiap kali membuang napas.
STRATEGI
MENGENDALIKAN DIRI.
Agar usaha
mengendalikan emosi, pikiran dan fisik berhasil maka kamu perlu menerapkan
strategi kendali diri sebagai berikut:
1.
Disiplin Diri.
Jika kita sudah mampu mendisiplinkan diri kita sendiri untuk mengendalikan emosi, pikiran dan fisik, maka dengan sendirinya kemampuan kita untuk meraih sukses juga menjadi lebih baik. Misalnya, kita akan lebih mampu mengendalikan perubahan yang terjadi disekitar kita agar dapat menunjang sukses kita. Kita juga bisa mengendalikan permasalahan disekitar kita. Dengan mengubah permasalahan menjadi kesempatan sukses, kita pun bisa lebih baik dalam mengatur waktu untuk beraktivitas lebih cerdas.
Jika kita sudah mampu mendisiplinkan diri kita sendiri untuk mengendalikan emosi, pikiran dan fisik, maka dengan sendirinya kemampuan kita untuk meraih sukses juga menjadi lebih baik. Misalnya, kita akan lebih mampu mengendalikan perubahan yang terjadi disekitar kita agar dapat menunjang sukses kita. Kita juga bisa mengendalikan permasalahan disekitar kita. Dengan mengubah permasalahan menjadi kesempatan sukses, kita pun bisa lebih baik dalam mengatur waktu untuk beraktivitas lebih cerdas.
2.
Motivasi Diri yang Tinggi.
Dorongan atau motivasi dari dalam diri sendiri muncul karena keinginan ataupun harapan yang kuat untuk meraih sukses. Jadi, temukan harapan atau keinginan yang kuat, yang pencapaiannya bisa membuat kita menitikkan air mata bahagia. Misalnya mimpi untuk menyekolahkan gratis 50 anak tidak mampu dari lingkungan kita.
Dorongan atau motivasi dari dalam diri sendiri muncul karena keinginan ataupun harapan yang kuat untuk meraih sukses. Jadi, temukan harapan atau keinginan yang kuat, yang pencapaiannya bisa membuat kita menitikkan air mata bahagia. Misalnya mimpi untuk menyekolahkan gratis 50 anak tidak mampu dari lingkungan kita.
3.
Percaya Diri.
Jika kita sendiri tidak percaya bahwa kita bisa meraih sukses, bagaimana kita bisa meyakinkan orang lain untuk mendukung kita meraih sukses? Misalnya kita usaha jual beli barang, jika kita tidak yakin terhadap barang yang kita tawarkan, lebih baik tidak usah berjualan, soalnya kita pasti tidak mampu meyakinkan calon pembeli untuk membeli barang yang kita tawarkan. Kita aja tidak yakin,bagaimana orang lain mau yakin?
Jika kita sendiri tidak percaya bahwa kita bisa meraih sukses, bagaimana kita bisa meyakinkan orang lain untuk mendukung kita meraih sukses? Misalnya kita usaha jual beli barang, jika kita tidak yakin terhadap barang yang kita tawarkan, lebih baik tidak usah berjualan, soalnya kita pasti tidak mampu meyakinkan calon pembeli untuk membeli barang yang kita tawarkan. Kita aja tidak yakin,bagaimana orang lain mau yakin?
4.
Pengembangan Diri.
Keinginan untuk selalu mengembangkan diri merupakan salah satu faktor kunci dalam memupuk kemampuan kita mengendalikan diri. Misalnya dengan mempelajari teknik-teknik mengatur waktu yang efektif, kita bisa mencoba untuk megendalikan waktu (bukan kita yang dikendalikan).
Yang penting diperhatikan di sini adalah kita perlu mengembangkan diri kita secara terus-menerus. Sehingga kita bisa benar-benar menjadi ahli di bidang yang kita tekuni agar kita bisa memupuk rasa percaya diri yang tinggi, dan membuat orang menaruh kepercayaan tinggi atas kemampuan kita. Banyak sekali sumber yang dapat kita manfaatkan untuk mengembangkan diri. Kita bisa belajar dari pengalaman diri sendiri dan juga pengalaman orang lain.
Keinginan untuk selalu mengembangkan diri merupakan salah satu faktor kunci dalam memupuk kemampuan kita mengendalikan diri. Misalnya dengan mempelajari teknik-teknik mengatur waktu yang efektif, kita bisa mencoba untuk megendalikan waktu (bukan kita yang dikendalikan).
Yang penting diperhatikan di sini adalah kita perlu mengembangkan diri kita secara terus-menerus. Sehingga kita bisa benar-benar menjadi ahli di bidang yang kita tekuni agar kita bisa memupuk rasa percaya diri yang tinggi, dan membuat orang menaruh kepercayaan tinggi atas kemampuan kita. Banyak sekali sumber yang dapat kita manfaatkan untuk mengembangkan diri. Kita bisa belajar dari pengalaman diri sendiri dan juga pengalaman orang lain.
Daftar Pustaka
1. (Rima.
2017. Bagaimana Mengendalikan Diri?. kompasiana.com Dalam: https://www.kompasiana.com/rymekarimah/59f97056c252fa33792cc2c4/bagaimana-mengendalikan-diri diakses
tanggal 7 Desember 2018).
2.
(Yulistara, Arina. 2012. Cara Mengendalikan
Diri dari Emosi yang Berlebihan. wolipop.detik.com Dalam: https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-1974858/cara-mengendalikan-diri-dari-emosi-yang-berlebihan diakses
tanggal 7 Desember 2018).
3.
(Anonim. Tahun tidak diketahui. Cara
Membangun Pengendalian Diri. id.wikihow.com Dalam: https://id.wikihow.com/Membangun-Pengendalian-Diri diakses
tanggal 7 Desember 2018).
4.
(Wikipedia. 2018. Kontrol Diri. id.wikipedia.org
Dalam: https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrol_diri diakses
tanggal 7 Desember 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar