Laman

Senin, 18 November 2019

Kemampuan Beradaptasi



Dalam menjalani kehidupan, kita mungkin pernah merasa tertindas, atau merasa tidak cocok dalam suatu lingkungan pertemanan, atau bahkan merasa tidak berada di zaman yang tepat. Perasaan seperti ini jika dibiarkan dan tidak diberi tindakan apa-apa akan membuat kita gagal dalam hidup. Gak cuma pada bidang pekerjaan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun kita akan mudah menyerah.
Sebenarnya, ada satu kunci utama yang membuat kita bisa bertahan dalam kehidupan yang keras ini. Kunci ini sudah digunakan jauh-jauh hari dari zaman pra-sejarah dan nenek moyang kita pada zaman dahulu. Ya, beradaptasi! 
Ketika menjalani keseharian, kita memang seringkali lupa untuk mengenali hal yang satu ini. Apalagi untuk mengaplikasikannya. Kita mungkin sudah tidak melakukannya lagi seiring berjalannya waktu.
Pengertian
Salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dengan makhluk tidak hidup adalah kemampuan adaptasi. Kondisi lingkungan menentukan jenis makhluk hidup pada tempat tersebut,  misalnya burung yang memiliki sayap dapat dengan mudah terbang dan berpindah tempat, ikan yang hidup di air dapat bernafas karena adanya insang, kaktus dapat hidup dengan baik pada suhu ekstrem karena memiliki daun berbentuk jarum, dan sebagainya.
Menurut Rohadi et al. (2016) adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi dapat berupa penyesuaian bentuk tubuh, penyesuaian tingkah laku, dan penyesuaian fungsi tubuh. Penyesuaian tersebut dapat dilakukan melalui genetik maupun dari habitat. Makhluk hidup dapat mencari habitat yang sesuai dengan cara hidup mereka maupun mengubah organ tubuh mereka.
Seorang ahli biologi Perancis, Lamarch (1744-1829), menjelaskan perubahan yang dilakukan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Ia menjelaskan tingkat perkembangan suatu organ sebanding dengan penggunaannya. Perubahan organ tersebut bersifat kekal dan dapat diturunkan bila terdapat perkawinan. Namun menurut ahli biologi Britania Raya, Wallace (1963), proses adaptasi yang sudah berlangsung turun temurun disebut dengan evolusi. Menurutnya semua proses evolusi tidak selalu sama dengan proses adaptasi.
Definisi adaptasi secara umum adalah kemampuan makhluk hidup untuk mengatasi tekanan dan faktor pembatas dari lingkungan untuk dapat bertahan hidup. Cara yang digunakan setiap makhluk hidup untuk beradaptasi berbeda-beda tergantung dari kemampuan individu tersebut. Misalnya tumbuhan beradaptasi dengan memodifikasi daun dan hewan beradaptasi dengan mengubah perilaku. Makhluk hidup yang sudah mengalami proses adaptasi pada suatu habitat akan sulit untuk tinggal pada habitat lain dengan kondisi yang berbeda.

Jenis-Jenis Adaptasi
Proses adaptasi makhluk hidup berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya. Perbedaan jenis juga memiliki proses adaptasi yang berbeda juga. Proses adaptasi dilihat dari perubahan bentuknya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu adaptasi bentuk tubuh (morfologi), adaptasi proses metabolisme tubuh (fisiologi), dan adaptasi perilaku.
1. Adaptasi Morfologi
Proses adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Bagian-bagian yang biasa diubah seperti bentuk mulut, alat gerak, maupun bentuk tubuh keseluruhan. Adaptasi ini sangat mudah diidentifikasi karena dapat terlihat jelas dengan mata. Penyesuaian ini dilakukan agar dapat mendapat makanan serta bentuk tubuh yang sesuai dengan lingkungan. Contoh adaptasi morfologi antara lain bentuk paruh dan kaki burung yang berbeda-beda, tipe alat mulut serangga, bentuk daun tumbuhan, juga bentuk tubuh secara keseluruhan dari hewan maupun tumbuhan.
2. Adaptasi Fisiologi
Proses adaptasi fisiologi adalah penyesuaian proses metabolisme tubuh atau fungsi kerja organ makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Adaptasi ini cukup sulit diidentifikasi karena berlangsung di dalam tubuh. Contoh adaptasi fisiologi antara lain meliputi organ sirkulasi darah, organ pernafasan, organ pencernaan, dan organ lainnya. Penyesuaian proses fisiologi pada makhluk hidup tidak hanya pada satu organ saja, namun berkaitan juga dengan organ lainnya.
3. Adaptasi Perilaku
Proses adaptasi perilaku adalah penyesuaian tingkah laku makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Biasanya adaptasi perilaku selain untuk mendapatkan makanan, juga untuk melindungi diri dari musuh dan predator. Penyesuaian tingkah laku dilakukan paling banyak oleh hewan karena sebagai bentuk respon terhadap rangsangan dari luar. Contoh adaptasi perilaku adalah penyesuaian waktu makhluk hidup dalam berkegiatan, hibernasi, penyamaran warna tubuh, dan lainnya.
4. Adaptasi pada Hewan
Adaptasi pada hewan dapat mencakup ketiganya, antara morfologi, fisiologi, dan perilaku. Adaptasi morfologi pada hewan dapat dilihat pada alat mulut serangga yang berbeda dan bentuk paruh serta kaki burung yang berbeda. Lingkungan yang ekstrem memaksa hewan yang hidup di tempat tersebut melakukan adaptasi. Contohnya padang pasir memiliki suhu yang tinggi dan jarang ditemukannya sumber mata air. Unta yang hidup di padang pasir memiliki bentuk tubuh yang mampu menyimpan air. Punuk unta dapat berfungsi sebagai penyimpan lemak sehingga ia dapat bertahan lama tanpa meminum air.

Ciri-ciri
·        Kegigihan
Orang yang beradaptasi dengan baik jarang merasakan tekanan untuk berhenti. Setiap tantangan mengasyikkan, dan tetap berdedikasi untuk pekerjaan mereka berarti mendorong bahkan ketika segala sesuatunya menjadi sulit. Demikian juga, mereka dapat tetap positif dan mendorong anggota tim mereka untuk tetap fokus selama masa-masa sulit. Keterampilan yang merupakan simbol kegigihan meliputi:
·        Akal
Seringkali tujuannya jelas, tetapi jalan menuju ke sana tidak. Cara "tradisional" dalam menjalankan bisnis mungkin tidak mungkin atau tidak efektif, karena mungkin tidak ada cukup dana atau staf. Di situlah adaptabilitas dapat menjadi aset. Orang yang dapat beradaptasi akan dapat menemukan sumber daya dan teknik baru yang belum dipertimbangkan oleh rekan kerja yang kurang dapat beradaptasi. Orang yang mudah beradaptasi akan menunjukkan akal dengan menunjukkan:
·        Keingintahuan
Jika Anda tahu bagaimana beradaptasi dengan baik untuk berbagai keadaan, maka "berbeda" tidak membuat Anda takut seperti biasanya bagi orang lain. Apa pun yang menonjol membuat Anda penasaran. Dan ketika Anda penasaran, Anda ingin menyelidikinya. Anda tidak takut dengan ide, saran, atau kritik yang membangun. Anda sering menunjukkan.
·        Mengakui saat merasa terlalu nyaman
Kebanyakan orang merasa senang berada di zona nyaman. Maka, ketika Anda diminta pindah divisi atau mutasi, ada keinginan untuk berontak di dalam hati. Begitu pula saat terbersit keinginan untuk pindah perusahaan, maka Anda akan mengalami dilema berkepanjangan. Anda malah susah move on dan kembali ke zona nyaman lagi, menjalankan pekerjaan dan rutinitas seperti biasa. Masalahnya, zona nyaman akan membuat Anda kaku dan tidak fleksibel.
Namun, orang yang cerdas secara emosional tidak akan terpancing reaksi spontan ini. Mereka sadar dan akan melawan ketika ada keinginan untuk bertahan di zona nyaman. Mereka mencoba bergerak ke area yang belum pernah dibayangkan.
Jika Anda memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, maka akan menyadari ketika sudah merasa terlalu nyaman dan mencoba keluar. Kesediaan Anda untuk mencoba sesuatu yang baru menunjukkan keberanian.
·        Mengakui emosi negatif
Perubahan membawa perasaan dari kedua ujung spektrum emosional: kegembiraan dan kecemasan. Mungkin Anda juga mengalami perasaan takut menghadapi perubahan. Jangan mencoba untuk mengabaikan perasaan itu. Akui saja, bersyukurlah bahwa kehadiran emosi negatif, lalu kuatkan diri dan tetap teguh, sampai Anda bisa melewatinya.
·        Mempertimbangkan beberapa perspektif sebelum mengmbil keputusan
Alih-alih memaksakan kehendak sendiri, orang-orang yang cerdas secara emosional mengerti bahwa sudut pandang mereka belum tentu benar. Mereka tahu bahwa pengetahuan diri sendiri terbatas. Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan, Anda memang harus punya pikiran yang terbuka. Daripada meningkatkan gesekan di tempat kerja, orang-orang yang mudah beradaptasi akan mengatasi situasi dengan cerdik dengan mempertimbangkan beberapa perspektif sebelum mengambil keputusan.
Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar