Keberanian
Mengambil Resiko dalam Kewirausahaan
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Pengembangan
kewirausahaan pada beberapa tahun terakhir telah menjadi isu hangat pada
lembaga-lembaga pendidikan di tingkat daerah nasional bahkan internasional.
Kecenderungan ini muncul karena adanya keyakinan bahwa kewirausahaan dapat
menjadi kunci utama untuk sejumlah hasil sosial yang diinginkan, termasuk
pertumbuhan ekonomi
Kata Kunci :
Berani,
resiko, wirausaha
I.
Pendahuluan
Langkah awal yang
dibutuhkan dalam berwirausaha adalah niat. Kegiatan kewirausahaan sangat
ditentukan oleh niat individu itu sendiri. Mengembangkan sebuah usaha dalam
bidang yang besar tentu dibutuhkan pemikiran yang besar pula dalam strategi
pengembangannya. Dalam hal ini tidak dapat dipungkiri pelaku kewirausahaan
bukan hanya orang yang membangun usaha tanpa memikirkan resiko. Para wirausaha
menyukai resiko yang realistis karena ingin berhasil.
II.
Permasalahan
Bagaimana cara
memberanikan diri agar kita mau mengambil resiko ?
III.
Pembahasan
3.1 Pengertian resiko
Resiko adalah bahaya,
akibat atau kensekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi resiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu
keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian
3.2 Bentuk-bentuk resiko
Bentuk-bentuk resiko
antara lain adalah resiko murni, resiko spekulatif, resiko partikular dan
resiko fundamental
a.
Resiko murni
Merupakan resiko yang
akibatnya hanya ada dua macam yaitu rugi atau break even. Contohnya pencurian
dan kecelakaan
b.
Resiko
spekulatif
Merupakan resiko yang
akibatnya ada 3 macam, yaitu rugi, untung, atau break even contohnya judi
c.
Resiko
partikular
Merupakan resiko yang
berasal dari individu dan dampaknya lokal. Contohnya pesawat jatuh
d.
Resiko
fundamental
Merupakan resiko yang
bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya angin topan, gempa
bumi, dan banjir
3.3 Sumber-Sumber
Resiko
Menurut
Godfrey ada beberapa sumber risiko yang harus diperhatikan, yaitu:
1.
Politik (Political),
yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik.
2.
Lingkungan
(Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan
sekitar.
3.
Perencanaan
(Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan
bisnis.
4.
Pemasaran
(Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran.
5.
Ekonomi (Economic),
yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi.
6.
Keuangan
(financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan.
7.
Alami (natural),
yaitu risiko yang bersumber dari alam
8.
Proyek (Project),
yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek.
9.
Teknis (Technic),
yaitu risiko dari hal-hal teknis.
10.
Manusia (Human),
yaitu risiko yang sumbernya dari manusia.
11.
Kriminal (Criminal),
yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal.
12.
Keselamatan
(Safety),
yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja.
IV.
Kesimpulan dan Saran
Cara agar kita mampu
menjadi lebih baik adalah dengan cara mengambil resiko. Walaupun resiko ada
berbagai macam, baik resiko yang besar maupun yang kecil harus dihadapi. Apabila
kita tidak mau mengambil resiko dan hidup di zona nyaman, maka kita tidak dapat
hidup maju.
V.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar