Kamis, 14 November 2019

Berani Mengambil Resiko

Keberanian Mengambil Resiko dalam Kewirausahaan
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Abstrak :
Pengembangan kewirausahaan pada beberapa tahun terakhir telah menjadi isu hangat pada lembaga-lembaga pendidikan di tingkat daerah nasional bahkan internasional. Kecenderungan ini muncul karena adanya keyakinan bahwa kewirausahaan dapat menjadi kunci utama untuk sejumlah hasil sosial yang diinginkan, termasuk pertumbuhan ekonomi
Kata Kunci :
Berani, resiko, wirausaha
I.                   Pendahuluan
Langkah awal yang dibutuhkan dalam berwirausaha adalah niat. Kegiatan kewirausahaan sangat ditentukan oleh niat individu itu sendiri. Mengembangkan sebuah usaha dalam bidang yang besar tentu dibutuhkan pemikiran yang besar pula dalam strategi pengembangannya. Dalam hal ini tidak dapat dipungkiri pelaku kewirausahaan bukan hanya orang yang membangun usaha tanpa memikirkan resiko. Para wirausaha menyukai resiko yang realistis karena ingin berhasil.
II.                Permasalahan
Bagaimana cara memberanikan diri agar kita mau mengambil resiko ?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian resiko
Resiko adalah bahaya, akibat atau kensekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian
3.2  Bentuk-bentuk resiko
Bentuk-bentuk resiko antara lain adalah resiko murni, resiko spekulatif, resiko partikular dan resiko fundamental
a.       Resiko murni
Merupakan resiko yang akibatnya hanya ada dua macam yaitu rugi atau break even. Contohnya pencurian dan kecelakaan
b.      Resiko spekulatif
Merupakan resiko yang akibatnya ada 3 macam, yaitu rugi, untung, atau break even contohnya judi
c.       Resiko partikular
Merupakan resiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal. Contohnya pesawat jatuh
d.      Resiko fundamental
Merupakan resiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya angin topan, gempa bumi, dan banjir
3.3  Sumber-Sumber Resiko
Menurut Godfrey ada beberapa sumber risiko yang harus diperhatikan, yaitu:
1.            Politik (Political), yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik.
2.            Lingkungan (Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan sekitar.
3.            Perencanaan (Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan bisnis.
4.            Pemasaran (Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran.
5.            Ekonomi (Economic), yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi.
6.            Keuangan (financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan.
7.            Alami (natural), yaitu risiko yang bersumber dari alam
8.            Proyek (Project), yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek.
9.            Teknis (Technic), yaitu risiko dari hal-hal teknis.
10.        Manusia (Human), yaitu risiko yang sumbernya dari manusia.
11.        Kriminal (Criminal), yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal.
12.        Keselamatan (Safety), yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja.
IV.             Kesimpulan dan Saran
Cara agar kita mampu menjadi lebih baik adalah dengan cara mengambil resiko. Walaupun resiko ada berbagai macam, baik resiko yang besar maupun yang kecil harus dihadapi. Apabila kita tidak mau mengambil resiko dan hidup di zona nyaman, maka kita tidak dapat hidup maju.
V.                Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar