Laman

Kamis, 10 Januari 2019

BERANI MENGAMBIL RESIKO

Oleh: Dwi arif rahman

Assalamualaikum Wr.Wb


Berani mengambil resiko, artinya kita telah berani menjalani kehidupan itu sendiri. Dengan menunjukkan bahwa kita yakin akan mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap resiko yang diambil. Bukan berarti kita melangkah mengambil sebuah resiko tanpa perhitungan yang matang. Satu rahasia orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa mereka BERANI untuk mengambil resiko dalam bertindak (Arum,2013).

Keberanian mengambil risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan mental seseorang. Ketika kiat berani mengambil dan menghadapiresiko dan ternyata kita salah, maka itu merupakan pembelajaran yang sangat berharga untuk membuat kita menjadi semakin lebih bijaksana lagi.
Hambatan yang dihadapi ketika berada dalam proses mencapai tujuan untuk berani mengambil resiko (Jonar,2017):
1.      Zona nyaman yang tidak bisa kita tinggalkan
2.      Keadaan fisik tubuh kita
3.      Kondisi alam (cuaca dan sebagainya)
4.      Tidak ada orang sekitar kita yang mendukung
Agar berani mengambil risiko, paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal (Kadir, 2012):
1.      Berbaik sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang datang dari Allah adalah bagian dari keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang benar-benar menjadi cobaan maupun pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga takdir buruk yang justru terjadi karena keteledoran manusia.Bagi siapapun yang ingin menggapai impiannya, jika dia berani berikhtiar, maka dia mesti yakin bahwa ikhtiarnya benar-benar berada dalam naungan Allah, berada dalam ridha Allah. Keberanian untuk menerima hasil dengan segala macam risiko yang ditimbulkannya termasuk berbaik sangka kepada Allah. Nah, jika apa yang dia dapatkan kelak adalah satu di antara takdir Allah Yang Maha Kuasa di atas segalanya, lantas alasan apalagi yang membuatnya tidak semangat

2.      Yakin bahwa kesuksesan punya proses
Hampir tak ada kejadian yang tidak melalui proses. Hampir tak ada yang mendapatkan kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang bergulat di dalamnya. Dengan demikian, jika seseorang ingin meraih impian atau menggapai kesuksesan, maka dia mesti melalui proses atau langkah-langkahnya. Dia harus percaya bahwa menggapai kesuksesan itu pasti melalui langkah-langkah. Selain itu, kesuksesan juga butuh waktu pencapaian. Kesuksesan tidak didapatkan seketika saja, dia butuh waktu yang kadang tak sedikit. Jika langkah-langkah yang sudah tersusun mengalami kendala pencapaian, maka itu pertanda impian tersebut butuh langkah-langkah baru yang lebih kreatif dan fleksibel.

3.      Percaya bahwa semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata atau mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima risiko. Mengapa? Karena tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak berisiko. Dengan adanya kesadaran bahwa semuanya berisiko, seseorang akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia juga akan berusaha sejak dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depan. Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif dalam melakoni kehidupannya.

4.      Percaya diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap menerima hasil akhir dari usaha maksimalnya. Apapun impiannya, jika perwujudannya dilalui dengan langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun hasilnya, itu adalah keberhasilan. Dia sangat percaya bahwa apa yang sudah dilaluinya adalah satu perjuangan yang tak sia-sia. Dia sangat yakin akan mendapatkan hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa yang diperolehnya adalah hasil usaha dan pembuktian dari keringatnya sendiri. Dia bangga dengan hasil apapun yang dia dapatkan dari usahanya.

5.       Percaya akan peluang
Orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan. Bukankah Allah akan memberi pertolongan kepada mereka yang bersungguh-sungguh.
DAFTAR PUSTAKA

·         Arum. 2013 . Berani Mengambil Resiko. Business Lounge Journal. Dalam http://blj.co.id/2013/05/13/berani-mengambil-resiko/ (diakses 30  des 2018)
·         Jonar,Artha Nugraha. 2017 . Berani Mengambil Resiko . Arthanugraha.com. Dalam http://www.arthanugraha.com/berani-mengambil-resiko/ (diakses 30  des 2018)
·         Kadir, Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Resiko. Catatan Harian Syamsudin Kadir. Dalamhttps://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/ (diakses 30  des 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar