ABSTRAK
Perilaku adil merupakan salah satu tiket untuk
mendapat kepercayaan orang untuk mendapatkan reputasi yang baik. Karena dengan
reputasi yang baik itulah kita akan memiliki otoritas untuk berbagi dan
menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dengan orang lain. Tanpa itu,
kebaikan apapun yang kita bagi dan sampaikan hanya akan masuk ke telinga kiri
dan keluar melalui telinga kanan. Karena, perilaku adil itu identik dengan konsistensi antara perilaku dan perkataan. Salah satu tuntutan yang selalu diajukan, walau mungkin tidak
selalu diucapkan, oleh orang yang dipimpin kepada pemimpinnya ialah ‘bersikap adil’. Ukuran adil dalam suatu
urusan memang tidak selalu dapat ditetapkan, namun kerap dirasakan oleh
orang-orang yang dipimpin dan inilah yang menjadikan tidak mudah bagi seorang
pemimpin untuk bersikap dan bertindak adil, terlebih lagi bila ia tidak pernah
menjelaskan alasan yang melatari sikap dan tindakannya. Setiap orang yang
memburu kuasa seringkali membayangkan apa yang dapat ia lakukan dengan kekuasan
di tangannya, mengatur ini dan itu, melarang ini dan itu. Di sisi lain, sebagai
pemimpin ia kerap melupakan salah satu tanggung jawab berat yang ada di
pundaknya: bersikap dan bertindak adil. Padahal, kekuasaan adalah alat untuk
menegakkan keadilan dan bukan untuk menciptakan serta membela ketidakadilan.
Karena itulah, sikap adil mesti melekat pada kepemimpinan. Kekuasaan yang lebih
tinggi membawa konsekuensi tanggung jawab yang lebih luas terhadap orang-orang
yang jauh lebih banyak. Sebagai pemimpin, ia harus membuka penglihatan atas
horison yang lebih luas bahwa ia bukan lagi milik satu kelompok tempatnya
berasal. Ia kini pemimpin bagi lebih banyak kelompok dan karena itu sikap
adilnya harus diperluas. Di bawah kepemimpinan yang adil, tidak seorang pun
mempunyai alasan untuk takut akan diperlakukan secara bias oleh pemimpinnya.
Sebaliknya, sikap tidak adil karena pemimpin hanya membela kepentingan kelompok
tertentu dapat mendorong siapapun untuk mempertanyakannya dan menentang.
Kata Kunci : Adil
Menurut
wikipedia, adil berasal dari bahasa Arab yang
berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis
adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan
demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik
hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat)
yang berlaku. Oleh karena itu orang yang adil selalu bersikap imparsial,
suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena
pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. keadilan bagi Plato adalah
pembagian kerja yang diatur oleh bakat, keahlian dan ketrampilan setiap warga
negara (Rapar, 1988 : 83-84). Aristoteles dalam teori hukumnya, memformulasikan
keadilan ke dalam (Friedmann, 1960 :10) Distributive, yaitu keadilan yang
membagi, memberi petunjuk tentang pembagian barang dan kehormatan kepada
masing-masing orang menurut tempat di masyarakat sesuai perlakuan sama menurut
hukum.
Macam - Macam Keadilan Secara Umum ialah sebagai berikut:
1. Keadilan Komunikatif (Iustitia Communicativa) ialah suatu keadilan
yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya
dengan berdasarkan suatu hak seseorang pada suatu objek tertentu.
2.
Keadilan Distributif (Iustitia Distributiva) ialah suatu keadilan
yang memberikan kepada masing-masing terhadap apa yang menjadi suatu hak pada
subjek hak yakni individu. Keadilan distributif ialah suatu keadilan yang
menilai dari proporsionalitas ataupun kesebandingan yang berdasarkan jasa,
kebutuhan, dan juga kecakapan.
3. Keadilan Legal (Iustitia Legalis) ialah suatu keadilan menurut
undang-undang dimana objeknya ialah masyarakat yang dilindungi UU untuk
kebaikan secara bersama ataupun banum commune.
4. Keadilan Vindikatif (Iustitia Vindicativa) ialah suatu keadilan
yang memberikan hukuman ataupun denda yang sesuai dengan pelanggaran atau[un
kejatahannya.
5. Keadilan Kreatif (Iustitia Creativa) ialah suatu keadilan yang
memberikan masing-masing orang dengan berdasarkan bagiannya yang berupa suatu
kebebasan untuk dapat menciptakan kreativitas yang dimilikinya dalam berbagai
bidang kehidupan.
6. Keadilan Protektif (Iustitia Protektiva) ialah suatu keadilan
dengan memberikan suatu penjagaan ataupun perlindungan kepada pribadi-pribadi
dari suatu tindak sewenang-wenang oleh pihak lain.
Berikut 12 Cara untuk Meningkatkan Sifat Adil
yaitu :
1. Hargai pribadi sendiri
Bersikap adil kepada
individu lain harus dimulai dari pribadi sendiri.
2. Perlakukan individu lain
Apabila anda ingin
agar individu lain bersikap adil kepada anda maka bersikaplah adil kepada semua
individu.
3. Tempatkan diri sendiri di posisi individu lain
Anda akan kesulitan
menghargai pandangan individu lain apabila anda tidak dapat memahami apa yang
mereka rasakan dan alami. Cara ini membuat anda
mampu merasakan sehingga lebih mudah memahami pandangannya dan memberikan
tanggapan yang baik.
4. Pahami harkat dan martabat setiap individu
Anda harus memberi
keadilan kepada semua individu, bukan hanya individu yang anda sukai. Hargai hak
asasi setiap individu, terlepas dari latar belakang atau cara ia memperlakukan
anda. Walaupun anda kecewa atau marah kepada orang lain, ia tetap layak
mendapat keadilan.
5. Jadi pribadi yang peka terhadap perasaan individu
lain
Walaupun anda tidak
berniat menyakiti perasaan individu lain, mungkin ucapan anda tanpa sengaja
membuatnya tersinggung atau sakit hati. Sebelum berbicara, pikirkan dahulu
seperti apa individu lain menganggap ucapan anda. Hargai perasaannya saat ia
memberikan reaksi atau tanggapan.
6. Bersikaplah sopan dan santun kepada individu lain
Bukannya memerintah,
ajukan permintaan. Namun dengan mengucapkan “terima kasih” dan “tolong” saat
meminta sesuatu dari individu lain sebagai cara menunjukkan bahwa Sobat
menghargai waktu dan usaha yang ia berikan untuk membantu Sobat.
7. Perhatikan saat individu lain berbicara
Bukannya memikirkan
apa yang ingin anda katakan, dengarkan dan simaklah ucapannya dengan penuh
perhatian.
8. Berikan tanggapan yang baik
Apabila ada sesuatu
yang ingin anda katakan, sampaikan dengan cara yang membuat ia merasa dihargai.
9. Berikan pendapat hanya apabila diminta
Meskipun pendapat anda
benar, individu lain mungkin tidak membutuhkannya. Jadi, sebaiknya anda
memberikan pendapat hanya apabila diminta.
10. Hargai pendapat individu lain
Dengarkan gagasan,
pendapat, dan nasehat individu lain dengan pikiran yang terbuka. Sekalipun anda
tidak setuju, pertimbangkan dahulu apa yang ia sampaikan tanpa langsung
berprasangka
11. Berbicaralah dengan kata yang baik
Ingatlah bahwa selalu
ada cara yang adil untuk berkomunikasi dengan individu lain. Inilah bedanya
antara ucapan yang melukai perasaan dan yang memberikan pemahaman.
12. Mintalah maaf kalau anda berbuat salah kepada
individu lain
Bertanggung jawablah
kalau anda bersalah.
KESIMPULAN
“Di manapun,
ketidakadilan adalah ancaman terhadap keadilan.” (Martin Luther King, Jr.) Dan
“Keadilan tanpa kekuatan tidaklah berdaya, dan kekuatan tanpa keadilan hanya
tirani belaka.” (Blaise Pascal (1623-1662)).
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana.
2018. Hakikat Adil Dan Makmur Sebagai Landasan Hidup Dalam Mewujudkan Ketahanan
Untuk Mencapai Masyarakat Sejahtera Melalui Pembangunan Nasional Berdasarkan
Pancasila. Jurnal Ketahanan Nasional. Vol 24. No. 2, Agustus 2018. Pp 135 – 151.
Dalam https://jurnal.ugm.ac.id/JKN
(Diunduh 1 Januari 2019)
Setiawan, Parta. 2018. 10
Pengertian Keadilan Dan Jenisnya Menurut Para Ahli. Dalam https://www.gurupendidikan.co.id/10-pengertian-keadilan-dan-jenisnya-menurut-para-ahli/ (Diakses pada 1 Januari 2019)
Zakky.
2018. Pengertian Keadilan Menurut Para Ahli dan Secara Umum Beserta Macam Macam
Keadilan. Dalam https://www.zonareferensi.com/pengertian-keadilan/ (Diakses pada 1 Januari 2019)
Basuki, Dian. 2018. Adil
Karakter yang Kian Menipis. Dalam https://indonesiana.tempo.co/read/122302/2018/02/03/desibelkoe/adil-karakter-kepemimpinan-yang-kian-menipis (Diakses pada 1
Januari 2019)
Suharyanto, Arby. 2018.
12 Cara Untuk Meningkatkan Sifat Adil. Dalam https://dosenpsikologi.com/cara-untuk-meningkatkan-sifat-adil (Diakses pada 1
Januari 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar